Home / Romansa / Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini / Bab 102. Aku Sangat Merindukanmu, Elizabeth

Share

Bab 102. Aku Sangat Merindukanmu, Elizabeth

Author: Te Anastasia
last update Last Updated: 2024-08-30 15:56:57

Hujan turun sangat deras siang ini dan mendung hitam menggantung mengerikan di langit membuat dunia terasa hitam dan gelap.

Evan baru saja kembali dari kediaman Mamanya, laki-laki itu berjalan lemah masuk ke dalam ruangan milik Elizabeth.

Di sana, Evan mengambil foto milik istrinya. Evan tertunduk dan dadanya nyeri hingga giginya bergemeletuk diiringi suara tangis.

"Elizabeth..." Evan terjatuh dan terduduk di sana memeluk foto istrinya. "Maafkan aku, maafkan orang-orang di sekitarku yang menyakitimu... Elizabeth, kembalilah."

Evan mendongakkan kepalanya dan merasakan betapa hangatnya air mata yang mengalir di pipinya. Air mata dengan seribu penyesalan dari hatinya yang paling dalam.

"Kenapa kau pergi secepat ini, Elizabeth. Bahkan saat aku belum mengatakan kalau aku sangat mencintaimu! Aku sangat mencintaimu, Elizabeth... !" pekik Evan memukul lantai dengan kepalan tangannya.

Teriakan keras Evan menggema di dalam ruangan itu bersahutan dengan suara guntur di langit.

Bahkan di bal
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Ira siregar
kasih tau dong sama Exel jangan mau menerima apapun apalagi bentuk makanan dari orang yang tidak dia kenal,
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
siapa??mungkinkah Exel bukan anak kandung Evan??mungkin dia pa² kandung Exel??Exel buah selingkuhan Clarisa??
goodnovel comment avatar
Sari
sekarang bisa ngak melindungi axel klu ngak bisa sdh mati saja kau van
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 103. Aku Pasti Akan Menangkapnya

    Dua hari kemudian, Evan masih meminta Asgar untuk menjaga Exel dari jauh di setiap ke manapun anaknya itu melangkah. Bahkan saat di sekolahnya seperti saat ini. Jam sekolah telah habis, Exel berjalan ke depan dan menanti-nanti jemputannya. Anak itu tidak tahu bila dipantau oleh beberapa ajudan Papanya. Anak itu duduk di sebuah bangku, di depan gedung sekolahnya."Mana Paman Jericho?" gumam Exel sembari menoleh ke kanan dan ke kiri. Di saat dia asik mengayun-ayunkan kedua kaki kecilnya, tiba-tiba sebuah mobil berhenti di depan Exel. Anak itu menatap seseorang laki-laki dengan balutan jaket denim yang kini berjalan ke arahnya. Kedua pupil mata Exel melebar. "Om kemarin!" "Hai anak manis, kau menunggu seseorang yang menjemputmu, ya?" tanya laki-laki itu. "Heem, iya. Exel sedang menunggu Paman Jericho!" jawab Exel dengan wajah sedihnya. Laki-laki itu berdehem pelan, dia menurunkan lagi topi hitamnya dan mengulurkan tangannya mengusap pucuk kepala Exel. Mengetahui kalau anak di dep

    Last Updated : 2024-08-31
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 104. Halo Elizabeth...

    Selama berhari-hari belum ada kabar mengenai orang yang disebut-sebut kekasih Clarisa, sekaligus orang yang melancarkan aksi jahat Clarisa dari belakang. Namun Evan akan terus mencarinya. Bahkan Evan juga meminta bantuan Patricia untuk memberikan alamat rumah, hingga apartemen milik Jeff—kekasih Clarisa yang tengah mereka selidiki. "Saya sudah mencari di rumah, dan juga di apartemennya, Tuan. Tapi tidak ada juga!" ujar Jericho mendengus pelan. Evan mengetukkan jemarinya di atas meja kayu. "Dia pasti tahu kalau dia sedang diburu sekarang ini. Karena penangkapannya gagal!" seru Evan menghela napasnya panjang. Setelah kejadian di sekolah Exel kemarin, anak buah Asgar tidak berhasil menangkap orang itu. Dia kabur dan keluar dari dalam mobil, berlari di tengah keramaian. "Tapi kau harus mendapatkannya, Evan. Setahuku, dia lebih berbahaya dari Clarisa!" sahut Patricia yang kini berdiri di samping Jericho. Evan melirik wanita itu. "Dan kau pasti tahu informasi lebih banyak tentang laki

    Last Updated : 2024-08-31
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 105. Mereka Telah Mendapatkan Pembalasannya

    Pagi-pagi sekali rumah Evan sudah kedatangan Papanya yang tampak gusar. Nampaknya Arshen datang dengan kekesalan yang besar hingga wajahnya memerah dan berkeringat. Evan yang kini melihat Papanya duduk di ruang keluarga di kediamannya sendirian, dia tengah memijit pelipisnya. "Ada apa, Pa?" tanya Evan mendekati sang Papa. Arshen menoleh dan berdecak kecil, dia kembali membuang muka. "Mamamu itu selama ini kurang ajar di belakang Papa!" seru Arshen dengan urat-urat di lehernya yang terlukis jelas. "Mamamu itu punya selingkuhan, Van!" Evan terdiam. Ternyata, Mamanya sudah mengaku pada Papanya. Arshen mendongakkan kepalanya menatap langit-langit ruangan itu. "Papa tidak memberikan dia kesempatan apapun untuk berbicara! Selama ini Papa berjuang ingin memakmurkan hidup Mamamu, tapi di belakang Papa dia punya selingkuhan!" ungkap Arshen. Kemarahan dan kekecewaan terpancar dari caranya berucap. "Pantas saja kemarin dia menangis-nangis entah kenapa, semalam dia mengaku pada Papa kalau

    Last Updated : 2024-09-01
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 106. Seseorang yang Merindukan Exel

    Keesokan paginya, Melody sudah bersiap pergi. Wanita itu membawa tas miliknya dan berjalan menuruni tangga menghampiri Evan yang hendak pergi. Evan menoleh menatapnya, namun dia tetap acuh tak acuh. "Evan, Mama pamit pergi ya. Mama akan mencari tempat tinggal sendiri," ujar Melody menatap putranya. Tidak ada jawaban dari Evan, laki-laki itu malah beranjak dan berjalan keluar dari dalam rumahnya tanpa berucap sepatah katapun. Laki-laki itu langsung berjalan masuk ke dalam mobilnya diikuti oleh Jericho yang kini duduk di depan bersama sopir. Mereka menatap Melody yang keluar dari dalam rumah membawa tas besarnya. "Tuan yakin membiarkan Nyonya Besar pergi?" tanya Jericho menoleh ke belakang pada Evan. "Heem, biarkan dia pergi. Perintahkan dua orangmu untuk terus mengawasinya dari jauh," perintah Evan. "Baik, Tuan." Mesin mobil hitam itu pun menyala dan berjalan melaju pergi. Evan membuka-buka sebuah berkas, dan ia juga mengecek jadwal kesibukannya hari ini. Sampai tib

    Last Updated : 2024-09-01
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 107. Selamat Menikmati Hukumanmu, Clarisa!

    Usai acara di sekolah Exel beberapa menit yang lalu, Evan membawa putra kesayangannya untuk ikut bersamanya ke kantor. Evan ingin menghabiskan banyak waktunya dengan si kecil. Exel pun terlihat sangat bahagia hari ini, karena untuk pertama kalinya sang Papa mau menemaninya dalam acara sekolah. "Papa tidak sibuk ya, sampai mau menemani Exel?" tanya anak itu menatap sang Papa. "Tidak Sayang, sekarang sesibuk apapun Papa, pasti Papa akan meluangkan waktu untuk Exel," jawab Evan. Exel berseri-seri mendengar jawaban Papanya, dia langsung memeluk Evan dengan erat dan kembali mulai banyak tanya seperti biasa. Sampai tiba-tiba suara getaran ponsel milik Jericho membuat ocehan Exel terhenti. Anak itu menatap ke depan. Jericho langsung menjawab panggilan dari Asgar. "Halo... Apa?! Kau sudah menemukan tempat tinggalnya? Di mana? Kirimkan alamatnya padaku sekarang juga!" seru Jericho pada Asgar di balik panggilan itu. Setelah itu, Jericho langsung menutup panggilannya. "Ada apa?" tanya E

    Last Updated : 2024-09-02
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 108. Balasan untuk Mereka

    Hari berjalan dengan cepat, hari ini tepat jadwal persidangan putusan masa hukuman Clarisa yang sudah dengan adil divonis oleh hakim. Namun, rasanya Evan tidak puas setelah mendengar keputusan hakim. Rasanya tak setimpal dan tak sebanding hukuman yang Clarisa terima dengan kematian Elizabeth. Saat persidangan selesai, Evan masih berada di sana dengan Papanya. "Padahal aku berharap dia dipenjara seumur hidup, Pa," ujar Evan dengan wajah tanpa ekspresi. Arshen mengusap pundak Evan. "Ini sudah menjadi keputusan yang adil, Evan. Kau harus menerimanya," jawab Arshen. Di saat yang bersamaan, semua wartawan di sana sibuk meliput berita tentang persidangan Clarisa. Namun, Evan segera beranjak pergi, dia tidak mau ditanya apapun. Evan setia tutup mulut, dan tidak mengatakan apapun, semuanya sudah Evan serahkan pada pengacaranya. "Tuan Evan..." Suara Jericho membuat Evan menoleh. Ajudannya itu berjalan cepat ke arahnya. "Tuan, Nona Clarisa ingin bertemu Tuan sebentar," ujar Jericho. E

    Last Updated : 2024-09-02
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 109. Membuka Lembar Kehidupan yang Baru

    Setelah melihat kondisi sang Mama yang menyedihkan di rumah sakit jiwa, Evan pun bergegas mendatangi rumah Papanya. Arshen bersama Evan duduk berdua di ruang keluarga yang berada di lantai satu. "Papa tahu tentang kondisi Mama?" tanya Evan menatap Papanya. Arshen duduk menyandarkan punggungnya dan diam menatap ke arah luar dari dinding kaca di depannya. "Tahu, Papa tahu dia sekarang berada di rumah sakit jiwa," jawab Arshen dengan tenang. "Apa yang akan Papa lakukan untuk itu, Pa? Mama menangis dan terus meminta maaf pada Elizabeth." "Itu adalah akibat dari apa yang telah dia lakukan, Van. Bukannya Papa setega itu pada Mamamu, tapi dia pantas mendapatkan apa yang telah dia lakukan," ungkap Arshen. Evan menganggukkan kepalanya paham. Dia pun awalnya juga tidak menyangka bila selama ini Mamanya memiliki sikap yang buruk pada Elizabeth. Bahkan Melody berhasil menghasut Evan untuk bersikap buruk Elizabeth di kala itu. Evan sangat kecewa dan menyesal bila dia mengingat masa-masa bu

    Last Updated : 2024-09-02
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 110. Pertemuan Pertama, Anak Kecil Seperti Aku!

    EMPAT TAHUN KEMUDIAN...Berlin, Jerman. Seorang laki-laki berparas tampan nampak sangat berwibawa dengan balutan tuxedo hitamnya yang rapi. Evander Collin, laki-laki itu tengah berjalan masuk ke dalam mobilnya dan berbincang melalui panggilan ponsel. "Aku di sini hanya untuk beberapa hari saja. Tolong selesaikan semua berkas yang tertunda untuk pembahasan meeting besok, Jericho!" seru Evan pada Jericho di balik panggilan yang berlangsung. "Satu lagi, dua hari ke depan kau harus ke sini mengantarkan beberapa dokumen penting." Panggilan itu pun diputus oleh Evan setelah obrolan mereka selesai. Evan kembali menatap ke depan. Laki-laki itu kini berangkat untuk menghadiri sebuah pertemuan penting yang membahas tentang kerja sama bisnisnya di Jerman. Selama empat tahun ini, Evan menjalani kehidupannya dengan baik. Di tengah hari-harinya yang sibuk, Evan tidak melupakan waktunya untuk seseorang yang menjadi prioritas utamanya, yaitu putranya yang tampan, Exel. Selama beberapa tahun in

    Last Updated : 2024-09-03

Latest chapter

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 516. AKHIR KISAH KITA YANG BAHAGIA

    Pernikahan yang dinanti-nantikan sekaligus tak pernah dibayangkan oleh Pauline pun kini terjadi. Menjadi istri seorang Xander Spencer adalah hal yang tak jauh berbeda dengan sebuah mimpi. Dulu, Pauline tidak berani hanya sekedar untuk membayangkannya saja. Tetapi, takdir berkata lain. Hari ini, Pauline dan Xander sudah resmi menjadi sepasang suami istri. Pauline resmi menjadi istri dari seorang Xander Spencer setelah acara pernikahan mereka diselenggarakan di gedung hotel milik Keluarga Collin pagi ini. Semua keluarga mengucapkan selamat pada mereka, termasuk Exel dan juga Hauri yang turut ikut merasa senang di hari bahagia adik mereka. "Selamat ya, Sayang ... akhirnya kau membuka lembaran baru dengan seseorang yang kau cintai dan yang mencintaimu," ujar Exel memeluk Pauline. "Berjanjilah untuk hidup bahagia dengan Xander." Pauline mengeratkan pelukannya pada sang Kakak dan ia mengangguk kecil. "Iya, Kak. Terima kasih..." Pelukan mereka pun terlepas, Pauline menatap Hauri yang

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 515. (PAULINE STORY) Alicia Akan Punya Mama dan Papa yang Lengkap

    Pauline tidak pernah memikirkan yang namanya pernikahan sebelumnya. Ia hanya ingin hidup berdua dan membesarkan Alicia. Itulah harapannya awal mula. Namun, ternyata takdir berkata lain. Pauline justru akan menikah dengan laki-laki yang dulu pernah ia tinggalkan karena sakit hati, dan terlebih lagi laki-laki itu begitu lapang dada menerima Alicia dan mengakui sebagai anaknya sendiri. "Hei, kenapa melamun?" Suara Xander membuat Pauline tersentak pelan. Gadis itu menoleh pada Xander yang kini berdiri di sampingnya. Xander langsung memeluk Pauline dari belakang dan menyandarkan kepalanya di pundak gadis itu. "Kenapa?" Pauline mendongak menatapnya dengan senyuman tipis. "Katanya aku harus duduk diam, kau sendiri yang mau memilihkan gaun pernikahan kita," ujar Pauline. "Heem, tunggu sebentar. Tante Helen masih memilihkan yang pas untukmu," jawab Xander, seraya melepaskan pelukannya. Laki-laki itu pun berpindah duduk di samping Pauline. Saat ini, mereka berada di butik milik salah sat

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 514. (PAULINE STORY) Kami Akan Segera Menikah

    Xander mengantarkan Pauline pulang, kedatangannya disambut oleh Evan dan Elizabeth. Mereka tampak cemas dan was-was, pasalnya selama bertahun-tahun ini Pauline tidak pernah berhubungan dengan laki-laki manapun. Meskipun Evan merestui hubungan mereka, tapi tentu saja ia panik dan cemas bila putrinya tidak pulang-pulang. Kini mereka bertiga baru saja pulang, tampak Alicia bersemangat dan kesenangan dalam gendongan Xander. "Opaa...!" Anak perempuan itu mengulurkan tangannya dan berlari ke arah Evan dengan wajah berseri-seri. Evan dan Elizabeth pun tersenyum. "Aduh, kenapa Cucu Opa tidak pulang-pulang!" seru Evan, saat cucunya turun dari gendongan Xander dan berlari ke arahnya. Alicia langsung memeluk Evan, sedangkan Pauline dan Xander kini duduk di sofa. Mereka duduk berjajar dan Pauline tampak menundukkan kepalanya. "Maaf ya, Pa. Aku tidak bisa pulang kemarin. Pauline tidur pulas, aku ... aku juga sama," ujar Pauline merasa bersalah. Evan mengangguk. "Tidak apa-apa, asal kau ber

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 513. (PAULINE STORY) Keluarga yang Xander Impikan

    "Pauline, Sayang bangun ... pindahlah tidur di kamar. Jangan tidur di sini. Alicia sudah tidur di kamar atas." Xander menepuk pipi Pauline dengan sangat lembut sampai gadis itu terbangun dan terkejut saat ia menyadari tertidur di rumah Xander. "Kak..." Laki-laki itu tersenyum. "Pindah ke kamar, tidurlah di sana temani Alicia. Aku akan melanjutkan pekerjaanku dulu." Pauline langsung bangun dan ia menoleh ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam. Gadis itu tertunduk. "Bagaimana bisa aku ketiduran sampai jam segini?" lirih Pauline. "Bagaimana aku pulangnya?" "Kan aku sudah bilang, tidurlah di sini. Biar aku yang telfon Papa. Di luar juga udara sangat dingin, kasihan Alicia, Sayang." Xander mengusap lengan kecil Pauline. Gadis itu mengangguk patuh dan ia beranjak dari duduknya. Kedua mata mengantuknya pun tertuju lagi pada Xander. "Janji ya, Kak, teflon Papa," ujarnya. "Iya, Sayang." Barulah Pauline tersenyum tipis. "Baiklah, kalau begitu aku ke

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 512. (PAULINE STORY) Anak Kesayangan Papa Xander

    "Ma ... Alicia boleh tidak, tinggal di sini sama Mama dan Papa?" Anak perempuan dengan rambut cokelat dikuncir dua itu berdiri di samping sang Mama. Alicia yang menggemaskan tampak mendongak menatap wajah sang Mama. Pauline yang tengah membuatkan kopi untuk Xander di dapur rumah laki-laki itu, ia pun lantas menoleh dan tersenyum pada Alicia yang murung dan mengeluh di sampingnya. "Kita punya rumah sendiri, Sayang." Bibir Alicia cemberut, anak itu menarik-narik ujung blouse yang Pauline pakai. "Tapi Ma, Alicia mau seperti Kak Varo dan Kak Vano, mereka tinggal dengan Tante Mama dan Papa Exel. Masak Alicia hanya tinggal sama Mama, terus Oma dan Opa? Papa tinggal sendirian, kasihan Papa, Ma..." Alicia memprotes sang Mama. Dari arah ruang tengah, Xander yang mendengar perbincangan Alicia dan Pauline, ia tersenyum. Anak kecil mungil itu memang sangat menyayanginya selayaknya Papanya sendiri. Dengan jelas ia mendengar Alicia merengek pada sang Mama dan ia ingin tinggal bersamanya. Per

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 511. (PAULINE STORY) Pemilik Hatiku yang Sebenarnya

    Setelah pergi jalan-jalan, Xander mengajak Pauline dan Alicia ke rumahnya. Pauline pikir Xander tetap tinggal di rumah lamanya, tapi ternyata ia salah, Xander telah memiliki rumah sendiri yang jauh lebih megah. Kini, Pauline melangkah masuk ke dalam rumah. Ia berjalan di belakang Xander yang melangkah di depannya sembari menggendong Alicia yang terlelap dalam dekapannya. "Kak, tidurkan di sofa saja, tidak apa-apa," ujar Pauline tidak enak hati. "Kenapa harus di sofa? Di lantai satu banyak kamar, lantai dua juga ada," jawab Xander sambil berjalan menaiki anak tangga. "Tapi kan—""Anggap saja rumah ini rumahmu sendiri, Sayang," sela Xander. Panggilan Sayang yang Xander lontarkan membuat Pauline terdiam. Ia teringat saat beberapa tahun lalu, Xander memanggilnya dengan panggilan itu dan terdengar sangat romantis. Sampai akhirnya Pauline kembali melangkah naik mengikuti Xander. Mereka masuk ke dalam sebuah kamar. Kamar bernuansa abu-abu dan putih, memiliki ranjang king size di teng

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 510. (PAULINE STORY) Hubungan yang Dulunya Retak, Kini Terjalin Kembali

    Pauline terus merenung setelah ia mendapatkan nasihat dari sang Papa. Diamnya membuat Xander yang kini bersamanya pun tampak tak biasa. Laki-laki itu memperhatikannya dan ikut merasakan ada yang lain dengan Pauline. "Kenapa diam saja?" tanya Xander menatapnya dan menarik lengan Pauline sambil memangku Alicia. Pauline menoleh cepat dan menggelengkan kepalanya. "Tidak apa-apa. Emm ... hanya berpikir cuacanya semakin dingin." "Ya, tapi Alicia tidak mau pulang," jawab Xander menahan Alicia yang ada di pangkuannya dan tampak masih ingin bermain lagi di taman. Anak kecil perempuan itu mendongak dan menggelengkan kepalanya. "Ma, Alicia masih mau main sama Papa, nanti kalau Papa pulang, biar Alicia tidak menangis lagi," ujar anak itu. Pauline tersenyum dan mengangguk. "Iya, Sayang. Main sepuasnya di taman, ditemani Papa. Mama akan di sini memperhatikan kalian." Jawaban yang Pauline berikan membuat Xander terdiam dan menatapnya dengan dalam. Rasanya seperti tidak biasa melihat ekspres

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 509. (PAULINE STORY) Pauline, Bukalah Pintu Hatimu untuk Xander

    Suara gema tangisan Alicia menggelegar di dalam rumah Evan. Alicia marah saat ia bangun tidur, Xander tidak ada di sana, hingga membuat anak itu menangis mencari sosok yang ia panggil 'Papa' tersebut. Tangisannya membuat semua orang heboh pagi ini. Sampai Evan dan Elizabeth ikut berusaha menenangkannya cucu kesayangannya. "Sayang, sudah jangan menangis ... nanti Papa Xander akan ke sini, kok," bujuk Elizabeth menggendong Cucunya. "Huwaa ... maunya sekarang, Oma! Alicia maunya sekarang! Huwaa ... Papamu di mana?!" jerit Alicia menangis. Sedangkan Pauline kini berada di lantai dua, gadis itu tengah mencoba menghubungi Xander. Namun hingga berkali-kali panggilannya tidak dijawab oleh Xander meskipun terhubung. Pauline sampai mondar-mandir dengan kepala pening. Sejak petang dia menggendong Alicia yang rewel mencari Xander. "Mama!" pekik Alicia dari lantai satu. "Huwaa ... Mama!" Gegas Pauline turun ke lantai satu dan segera mendekati putrinya yang kini berjalan ke arahnya sambil me

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 508. (PAULINE STORY) Sebuah Restu

    Pauline dan Xander sampai di wahana akuarium raksasa. Di sana, Alicia terlihat sangat senang. Bahkan anak itu tidak mau turun dari gendongan Xander sejak mereka sampai. Tak hanya diam, Pauline pun sesekali mengambil momen dengan membuat video tentang Alicia yang digendong oleh Xander. "Wahh ... Papa! Itu ikannya besar!" pekik anak perempuan itu menunjuk seekor ikan di dalam akuarium raksasa. "Itu ikan apa, Papa?" "Itu ikan paus, Sayang," jawab Xander. "Ikan paus juga punya Mama dan Papa, juga?" tanyanya dengan polos. "Tentu saja punya," jawab Xander terkekeh. Pauline berdiri di samping Xander dan wanita itu menunjukkan gerombolan ikan-ikan cantik di sana. "Itu bagus ya," ujarnya. "Hm." Xander mengangguk. "Apa kau tidak pernah jalan-jalan saat Prancis?" "Tidak pernah. Alicia sangat nakal. Aku pernah mengajaknya ke taman bermain saat itu, hanya berdua, tapi aku awalnya ingin membiarkannya mendapatkan teman, tapi baru beberapa menit, belum ada satu jam sudah jat

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status