Share

Perkara Gaun (2)

“Gea, kenapa kamu selalu suka bikin masalah dengan adikmu sendiri? Dan sekarang berebut selembar kain?” bela Bei.

“Bikin masalah? Masalah apa? Oh soal internet? Apa kau sudah tanyakan padanya? Itu pun kalau dia mau jujur. Soal gaun itu, aku yang duluan datang dan transaksi. Apakah aku disebut merebut?” sahut Gea.

“Kak Bei, sudahlah. Jangan bikin keributan di sini,” sela Sinta.

“Kita tak boleh selalu mengalah dengannya. Lagi pula kau menyukai gaun itu.” Bei beralih pada Gea. “Aku akan ganti gaun itu dengan harga lebih tinggi.”

“Oke. Seharga …..” Gea mengangkat lima jarinya.

“Lima juta?” tebak Sinta.

“Bukan, tapi lima kali lipat. Gaun itu seharga lima juta lima ratus ribu kali lima, aku genapkan 25 juta saja. Mau?”

“Kau ….” Mendadak lidah Bei menjadi kelu.

“Kak Gea kau keterlaluan?” cecar Sinta.

“Kenapa? Aku tidak memaksamu membeli. Kalau tak mampu ya sudah.” Gea menghela napas. “Hah, ternyata cinta Bei putra Prayoga kepada adikku tak sebesar itu.”

“Baiklah. Aku bayar.” Bei terpan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status