Share

Tamu Tak Diundang

Mendadak Gea emosi. Ia meluruskan badannya menghadap Ahsin. “Sampai kapan kau mau berbohong padaku?”

“Aku berbohong padamu?” ulang Ahsin.

“Aku kira kau kuli.”

“Aku memang kuli. Kau lihat, aku sangat sibuk setiap hari,” sahut Ahsin.

“Mengapa tidak bilang sebenarnya kau Ahsin putra Buana?” protes Gea.

“Tidak bilang, bukan berarti berbohong. Sejak menikah, kita memang tak pernah ngobrol banyak dan membahas pekerjaanku. Aku tidak ada niatan menutupi darimu.”

“Lalu saat zoom More kemarin? Mengapa kau pura-pura tidak tahu?”

“Itu karena kami sempat ngobrol dengan tim. Tiba-tiba saja tercetus ide ulang tahun More di kota ini, aku ingin memberimu kejutan di pesta itu. Tentu beda rasanya menyampaikan ungkapan terima kasih secara formal di depan orang banyak dibanding bicara santai seperti ini.”

Gea menghela napasnya. Ia tak punya stok kata lagi untuk mendebat Ahsin. Ahsin memang tidak salah. Dirinya yang langsung berasumsi hanya karena saat itu Ahsin mengenakan pakaian kuli.

“Kau tau, jika ing
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status