Share

Tamu Tak Diundang

Penulis: El Nurien
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-30 18:42:18

Mendadak Gea emosi. Ia meluruskan badannya menghadap Ahsin. “Sampai kapan kau mau berbohong padaku?”

“Aku berbohong padamu?” ulang Ahsin.

“Aku kira kau kuli.”

“Aku memang kuli. Kau lihat, aku sangat sibuk setiap hari,” sahut Ahsin.

“Mengapa tidak bilang sebenarnya kau Ahsin putra Buana?” protes Gea.

“Tidak bilang, bukan berarti berbohong. Sejak menikah, kita memang tak pernah ngobrol banyak dan membahas pekerjaanku. Aku tidak ada niatan menutupi darimu.”

“Lalu saat zoom More kemarin? Mengapa kau pura-pura tidak tahu?”

“Itu karena kami sempat ngobrol dengan tim. Tiba-tiba saja tercetus ide ulang tahun More di kota ini, aku ingin memberimu kejutan di pesta itu. Tentu beda rasanya menyampaikan ungkapan terima kasih secara formal di depan orang banyak dibanding bicara santai seperti ini.”

Gea menghela napasnya. Ia tak punya stok kata lagi untuk mendebat Ahsin. Ahsin memang tidak salah. Dirinya yang langsung berasumsi hanya karena saat itu Ahsin mengenakan pakaian kuli.

“Kau tau, jika ing
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suamiku Kuli Terhormat    Fakta Terungkap (2)

    Gea langsung membuka wajahnya. "Itu karena aku tidak tahu kamu putra Buana.""Memang apa bedanya putra Buana dengan laki-laki pada umumnya?""Jangankan melamar, menatap pun aku tidak akan berani. Kau tau berapa banyak gadis dari keluarga bermartabat sedang menyiapkan diri untuk bertemu denganmu saat jamuan Buana tahunan nanti. Aku tak bisa membayangkan jika mereka tahu pria yang mereka idamkan sedang di atas di ranjangku. Mereka pasti mengumpat dan mengatakaiku sebagai perempuan tidak tahu diri."Ahsin meraih bahu Gea dan menenggelamkan dalam pelukannya."Mengapa kau merendahkan diri begitu? Aku akui kualifikasi diriku. Tapi kau juga berkontribusi menambahkan pendapatan buat Buana selama beberapa tahun atas nama Prayoga. Dan sekarang salah satu pilar More. Tanpamu, mungkin More sudah tumbang sejak lama. Jasamu sangat besar pada More."Tiba-tiba Gea teringat ucapan Ahsin waktu zoom tim. Ia menengadahkan kepalanya. "Saat pesta ulang tahun More nanti, maukah kau memperkenalkan tim kami

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-30
  • Suamiku Kuli Terhormat    Insecure

    Tiba-tiba mereka dikejutkan dering ponsel di atas sofa. Salah seorang mengambil ponsel itu dan menyerahkan kepada bos."Suruh suamimu kemari," perintah bos sambil mendekatkan ponsel ke mulut Gea. "Jangan ke sini!" teriak Gea. "Panggil polisi."Plak. Kembali sebuah tamparan mendarat. Bos melemparkan ponsel itu sehingga terdengar bunyi retak."Bagaimana bos?" tanya seorang yang memegang tongkat. "Kita tinggalkan dulu tempat ini," sahut sang bos, kemudian berbalik. Ketiga anak buah mengikuti, tetapi sebelumnya seorang yang memegang tongkat memapas barang yang ada di atas meja. Seketika bunyi pecahan kaca memenuhi ruangan. Spontan Gea menundukkan kepalanya. Saat ia membuka mata, bertebaran pecahan kaca dari gelas dan teko di samping kakinya, bahkan sebelah kakinya tergores dan mengeluarkan cairan merah. Sementara Ahsin yang mendengar teriakan Gea di telepon langsung berlari sambil menelpon anak buahnya. Hanya beberapa detik semua bergerak dari berbagai arah. Yang paling dekat posisin

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-30
  • Suamiku Kuli Terhormat    Insecure (2)

    "Nona Elena?" tanya Gea setelah Ferry keluar."Dia ketua pengurus rumah tangga di rumahku," jawab Ahsin sambil merapikan semua peralatan obat ke dalam kotak. "Bahkan pengurus rumah tangga terdengar lebih berkelas dariku," lirih Gea. Ahsin tengadah. "Minder lagi." "Di Prayoga aku lebih dominan dari Bei, di tim pengembangan More juga tidak ada yang berani macam-macam padaku. Tapi saat melihat caramu bicara sama Ferry, tiba-tiba aku merasa seperti semut."Ahsin duduk ke sofa sambil tertawa kecil. Ia menjentikkan jarinya ke dahi Gea. "Aku tadi cemas setengah mati, sedang perhatianmu dengan mudahnya teralih pada Ferry dan Elena."Gea hanya memberikan reaksi dengan wajah merengut. "Bahkan mengeja nama keduanya saja bisa membuat orang bergetar. Tak heran jika orang-orang sangat menghormatimu.""Tapi kamu satu-satunya yang aku hormati setelah Kakek," sahut Ahsin cepat. Gea terdiam. Ada bagian dirinya bahagia dan bangga. Namun, ia tidak bisa membuang begitu saja rasa minder yang terlanju

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-30
  • Suamiku Kuli Terhormat    Harimau pun tak Memangsa Anaknya

    "Lyman dari perusahaan Zurra," jawab pria bertubuh kekar itu dengan tersengal.Ahsin menyeringai. "Ternyata dia. Apa maunya?""Dia memerintahkan kami menyingkirkan suami Gea." Sekali lagi Ahsin melayangkan kepalannya. Ferry meringis. Terdengar jeritan memenuhi bangunan tanpa dinding itu. "Aku dengar bahkan harimau tidak memangsa anaknya," gumam Ahsin. "Dengar. Gea istriku. Berarti yang kalian cari itu aku.."Mata pria bertubuh kekar itu membelalak. "Tidak. Kami tidak akan berani jika kami tahu dari awal. Dipinjamkan seratus keberanian, kami tidak akan berani pada Anda," sahut pria terikat dengan napas makin tersengal. "Kalian harus berani. Kembalikan pada mereka dua kali lipat dari apa yang kau lakukan pada Gea."*** Lyman dan Malika tersentak. Tiba-tiba terdengar keributan di rumahnya. Ia segera membuka lampu tidur dan mengambil kacamata di atas nakas. "Apa yang kalian lakukan?" teriak Lyman setelah melihat rumahnya yang sudah berantakan. "Tangkap mereka," titah pria bertubuh

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-30
  • Suamiku Kuli Terhormat    Harimau pun tak Memangsa Anaknya (2)

    "GEA!" teriak Lyman. Gea abai. Ia menghadap lingkaran. "Terima kasih semuanya yang telah berkontribusi untuk perusahaan ini. Perusahaan ini didirikan ibuku dan sekarang saya mengambil alih sesuai dengan amanah yang diberikan. Saya tidak memaksa, jika memang ada yang tidak berkenan perusahaan ini saya kelola, silakan keluar. Besok saya kembali lagi ke sini. Saya harap tidak ada lagi perdebatan. Jika masih ada, saya tidak segan mengusir kalian."***"Selamat siang, Tuan, Nona," sambut beberapa orang perempuan di rumah Ahsin. Ahsin menggamit pinggang Gea. "Kau lihat, rumah ini terlalu besar untuk seorang bujangan, aku sering menghabiskan waktu di kantor, tapi karena ini milik ayah ibu, jadi aku harus merawatnya. Aku tak menyangka kalau suatu saat akan membawamu kemari. Andai ibu melihat, dia pasti senang sekali."Gea menghentikan langkahnya. Sesaat ia menengadah, melihat lampu di plafon sangat tinggi. Rumah berdiri dua tingkat, di bagian tengah dibiarkan kosong. Di tengah itu pula di j

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-30
  • Suamiku Kuli Terhormat    Zurra atau More

    "Gimana? Tinggal di sebuah komplek, dekat masjid dan menikmati udara pagi dengan berjalan kaki sudah tercapai bukan?" pancing Ahsin. "Alhamdulillah. Tapi, bukan dari hasil jerih payahku," sahut Gea dengan wajah merengut. "Alhamdulillah, kok ada tapinya?""Aku sudah membayangkan bisa memberimu pekerjaan, rumah yang dekat masjidnya. Indah sekali. Heh … semuanya tidak mungkin. Aku tidak tahu lagi apa yang bisa kuberikan padamu." "Dirimu."Gea menghentikan langkahnya. Ahsin menggenggam tangannya dan terus berjalan. "Setiap orang punya pikiran yang berbeda. Kau selalu bereaksi seperti itu jika aku bilang dirimu. Apakah menurutmu itu suatu yang vulgar?" "Aku …." Mendadak otaknya beku. Ia mengakui ada bagian dirinya yang merasa tertangkap basah."Kebutuhan biologis memang sangat berarti bagi seorang laki-laki. Tapi, bukan berarti bisa sembarang orang. Menyalurkan hasratku padamu, menimbulkan efek bahagia, damai dan ketenangan. Tentu itu juga karena kita pasangan halal. Lebih dari itu, k

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-30
  • Suamiku Kuli Terhormat    Zurra atau More (2)

    Gea bersorak girang dan melingkarkan tangan ke leher Ahsin. “Sebegitu bahagianya?”“Sangat bahagia," sahut Gea cepat.Obrolan mereka teriterupsi dering ponsel Gea. "Ya, Paman?" ucap Gea setelah mengangkat ponselnya. Spontan Ahsin menoleh. "Nona Gea, kemarin Tuan Lyman melobi para eksekutif perusahaan. Terdengar hari ini mereka akan mengadakan rapat." "Mengerti, Paman. Saya akan segera ke sana." Gea menutup panggilannya. Ahsin menggesernya kursinya mendekat. Ia merangkum kedua tangan Gea. "Asal kau mau, aku siap membantumu," ulang Ahsin."Aku ingin mengandalkan kemampuanku dulu.""Aku hargai keputusanmu. Tapi, jika darurat, panggil aku."Gea mengangguk dengan senyum semringah. "Tadi janji mau mengenakan pakaian buruh," tagih Gea. "Di saat seperti ini kau masih memikirkan itu?""Tentu saja. Kau mengantarku ke kantor, memberiku booster mood. Ya," rengek Gea. "Iya, iya. Tunggu sebentar, aku ganti pakaian dulu," jawab Ahsin sambil berdiri. Gea tak berhenti tersenyum. Sepeninggalan

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-30
  • Suamiku Kuli Terhormat    Reputasi

    "Nona, pasti mereka telah mulai. Jika kita gagal kali ini, bukan hanya tidak mendapatkan perusahaan, Nona juga akan diusir."Gerakan Gea terhenti. Ia menoleh pada Pak Bagus, di sisi lain layar desktopnya terus menjerit."Tapi ini juga penting, Paman.""Saat ini, apa yang lebih penting dari mengambil perusahaan, kerja keras ibu Nona?" desak Pak Bagus.Gea membuka mulutnya. Layar desktop terus menjerit. Ia memejamkan mata. "Ahsin, mungkin ini cara Tuhan memberiku kesempatan mendukungmu." Ia membuka mata. "Paman keluarlah dulu. Aku akan ke sana secepatnya.""Dengar, jika tidak ke sana, mungkin tidak ada lagi kesempatan kedua," ancam Pak Bagus sambil keluar. Gea berjalan, tapi bukannya keluar, malah mengunci pintu dan kembali ke laptopnya. Pak Bagus terkejut dengan dentuman pintu. Ia mengetuk pintu berkali-kali. "Nona Gea, ingatlah perjuangan ibu Nona."Pak Bagus berkali-kali mengetuk pintu dan memanggil, tetapi telinga Gea sudah menuli. ***Ahsin duduk di tengah meja lingkaran panja

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-30

Bab terbaru

  • Suamiku Kuli Terhormat    Cinta

    “Gea!” Ahsin memegang bahu Gea. “Tenangkan dirimu.”“Bagaimana bisa tenang, Paman begini karena aku,” sahut Gea panik. “Gea, dengarkan aku.” Ahsin mengguncang bahu Gea. Seketika Gea terdiam. “Jangan menyalahkan diri. Paman melakukannya dengan senang hati. Kau juga lihat ‘kan senyumnya kemarin?”“Tapi ….”Ahsin mengusap wajah istrinya yang basah. “Selain itu, ternyata Paman mempunyai kanker paru-paru, jadi tusukan itu memparah kesehatannya yang buruk.”Gea menggenggam tangan Ahsin. “Kita ke sana ya. Aku ingin mengucapkan terima kasih padanya.”“Paman belum sadar.”“Dia pasti dengar. Seperti kau bilang kemarin, kau mendengarnya hanya saja tidak bisa memberi respon.”Ahsin menghela napasnya. Ia merapikan rambut Gea. “Kau tidak menanyakan keadaanku? Kau tidak lihat, aku juga mengenakan gelang pasien?” Gea tergagap. Ia baru menyadari gelang yang dikenakan Ahsin. “Bukankah kau kelihatan baik-baik saja sekarang?” kilahnya.“Setidaknya kau bertanya perasaanku?” protes Ahsin dengan memasang

  • Suamiku Kuli Terhormat    Pengorbanan Paman

    Ahsin sudah merasakan separuh nyawanya melayang. Ia tidak akan pernah rela Gea terluka untuknya. Namun, sepersekian detik ia dikejutkan fakta lain. “Paman?” seru Ahsin. Gea berbalik. Matanya membesar begitu melihat pisau yang dipegang Noura itu berada di badan Tuan Mirja.Noura tersentak. Pisau di tangannya terlepas. Badannya mendadak gemetaran. Ia sulit mempercayai penglihatannya. Bagaimana Tuan Mirja tiba-tiba menghalanginya? Melihat Noura yang syok, Ferry tidak membuang kesempatan itu. Ia berhasil meringkus Noura, sedang bodyguard lain menangkap anak buah Noura. Ferry menyerahkan Noura ke bodyguard lain. Ia segera menelpon ambulan.Ahsin menyambut tubuh Tuan Mirja yang hampir menyentuh tanah. “Kenapa Paman lakukan ini?” sesal Gea. Air matanya mendadak tumpah ruah. Tuan Mirja menyentuh pipi gigi dengan tangannya yang berlumuran darah. Ia menyunggingkan senyum. “Jangan menangis. Paman bahagia bisa melakukan ini. Keinginan Paman untuk menyelamatkan ibumu akhirnya tertunaikan hari

  • Suamiku Kuli Terhormat    Obsesi

    Gea tertawa. “Sekarang kau mengakui kehebatan seseorang yang hanya bisa belajar dengan otodidak?” ejek Gea lemas.Noura tersentil, tapi bukan waktunya memikirkan harga diri. Sudah berapa lama High tidak bisa diakses dan entah berapa milyar kerugian yang ia alami.Pria besar itu menyeret Gea dan mendudukkan ke kursi yang berhadapan dengan laptop. Noura mengambil pisaunya dan menodongkan ke leher. “Bersihkan.”“Kau pikir aku sebodoh itu? Kau akan membunuhku begitu Highmu kembali.”Plak. Sebuah tamparan mendarat ke pipi Gea. “Jangan keras kepala. Jika tidak, kau akan memohon kematian kepadaku.” Peuh. Gea menyemburkan ludahnya yang merah ke muka Noura, kemudian ia memasang wajah ejek. Plak. “Cepat lakukan!” teriak Noura. Ia semakin kesulitan mengendalikan emosinya. Kalau saja bukan karena ingat kerugian dan tuntutan yang akan dialaminya, ia tidak akan sesabar ini. “Begitu cara meminta. Noura, sekarang kau yang membutuhkanku.”Noura mengerjap. Terlihat kebimbangan di matanya. Gea teru

  • Suamiku Kuli Terhormat    Pemilik High

    Tuan Mirja beralih pada dokter Austin. “Seberapa buruk, dokter?”“Seharusnya tidak apa, selama emosinya tidak dirangsang dan energinya tidak dikuras.”Mendadak Tuan Mirja jadi panik. “Dalam situasi ini bagaimana dia bisa tenang?” tukas Tuan Mirja. “Maafkan saya,” jawab dokter Austin. Tuan Mirja beralih pada Erwin. “Erwin, aku harus pergi. Tolong jaga Tuan Besar. Langsung saja telepon jika ada kabar.”Erwin mengangguk. Tuan Mirja berlalu, tetapi baru beberapa langkah ia berhenti. “Dokter, bisakah saya meminta waktu tinggal di sini sementara. Saya tidak bisa membayangkan kondisi ayah jika keduanya kenapa-napa.”“Saya mengerti. Pergilah.”“Terima kasih.” Tuan Mirja segera bergegas keluar. ***“Presdir, kemana saja? High diserang. Kami kewalahan.”Dengan gugup Noura membuka aplikasi lewat ponselnya. Benar saja, aplikasi tidak bisa diakses. Parahnya tampilan depan memperlihatkan tengkorak warna merah dengan dua tulang yang disilang. Ponselnya kembali berdering. Kali ini dari kepala bag

  • Suamiku Kuli Terhormat    Aku Tak Sebodoh Itu

    “Kau juga tahu itu?” Gea tersengal. Matanya memerah. Selain kesulitan bernapas, ia merasakan matanya nyaris keluar akibat urat lehernya yang dicekik. Tubuhnya bergerak-gerak ingin melakukan perlawanan, tapi apa yang dapat dilakukannya dengan tangan terikat.Noura melepas cekikannya. Napas Gea memburu. Berkali-kali ia batuk. "Aku tidak tahu siapa dia saat itu. Aku kira dia hanya seorang kuli,” ucapnya dengan napas masih tersengal.“Kuli?” Noura tergelak. "Kau pandai berbohong. Kenapa tidak menulis skenario saja? Mana ada orang ngajak nikah seorang kuli? Munafik!”Plak. Sebuah tamparan mendarat di pipi Gea. Seketika pipi putih itu menjadi memerah. Gea tersenyum sinis. “Aku munafik, lalu kau? Kau pura-pura bersikap manis, padahal di belakang menyerang perusahaannya. Merusak rem mobilnya. Ah, aku masih ingat kau memanggilnya Kak Ahsin.” Gea meniru nada Noura di ujung kalimatnya. Amarah Noura memuncak. Ia mendorong dengan segenap tenaga sehingga Gea terlempar dengan kursi. Gea meringis.

  • Suamiku Kuli Terhormat    Cinta Ditolak, Hacker Bertindak

    “Bagaimana orang asing bisa masuk ke komplek ini?” gumam Ferry. Ahsin hanya bisa terdiam. Selama ini ia hanya curiga kepada pamannya hingga tak terpikirkan ada kemungkinan lain. “Ya.” Ahsin menoleh ke arah Ferry. “Bos, mobil yang dideskripsikan Tuan Muda ternyata kosong.”Ahsin dan Ferry tersentak. Sesaat mereka saling tatap. “Kalian di mana?” tanya Ferry. “Kami di luar kota arah timur.”“Kita dikecohkan,” gumam Ahsin sambil menggenggam kepalan tangannya. “Terus lakukan pencarian!”“Baik, Tuan Muda,” sahut seorang pria lewat telepon itu. Dokter Austin menatap cemas. Tuan Mirja bergabung bersama mereka. “Kau sudah menemukan mereka?”Ahsin menggeleng. “Ferry, hubungi Ricky!”“Baik, Bos.” Ferry langsung menekan nama Ricky dan mengaktifkan speaker ponselnya.“Hallo, Kak Ferry!”“Ricky, Tuan Muda mau bicara.”“Ricky, Gea diculik.”“APA?” pekik Ricky. “Kami kesulitan mencarinya. Dia tidak membawa ponsel juga bros yang kau berikan. Aku tidak tahu bagaimana kalian bisa melakukannya ta

  • Suamiku Kuli Terhormat    Penculikan

    “Eh, sadarkah kau beberapa hal yang dilakukan ibumu untukmu? Dari sini kita melihat ibumu sangat mencintaimu meski dia mengambil keputusan yang merugikannya.”“Di antaranya?”“Dia memberimu Gea Mas'udi. Dulu aku sempat bertanya-tanya mengapa nama belakangmu Mas'ud? Nama keluarga dari ibumu, bukan ayahmu. Dalam Islam itu tidak dibolehkan. Seorang anak harus mengikuti ayahnya.” Satu lagi pemahaman baru yang ia dapatkan. Mendadak kepalanya menjadi kusut. Ia memilih merebahkan kepala ke pangkuan Ahsin. Spontan Ahsin merapikan rambutnya. “Ternyata itu nama asli, bukan sematan. Nama yang tak bisa dihilangkan, seperti kebiasaan banyak orang ketika menikah berpindah ke nama suami. Mas'ud bukan nama belakang, tapi memang bagian dari namamu. Sehingga kemana pun kamu pergi Mas'ud ada dalam namamu. Dari situ, dapat kita pahami, ibumu ingin mengenalkan pada orang bahwa kamu putri Mas'ud. Meski disematkan nama ayahmu, orang-orang akan bisa mengenalimu bagian dari Mas'ud.”“Otakku makin kusut,” sun

  • Suamiku Kuli Terhormat    Misteri Yang Terpecahkan

    “Ahsin, Gea, kalian ada di sini?” tanya Tuan Mirja begitu sampai ke ruang tengah. “Iya, Paman,” sahut Ahsin canggung. “Kenapa Ayah memanggilku?” tanya Tuan Mirja sambil duduk di sofa yang bersisian dengan Kakek. “Ayah tidak apa-apa, kan?” Kakek menggeleng. Ia menunjuk giok di atas meja itu dengan dagu. Melihat itu, seketika Tuan Mirja berubah raut mukanya. Gea yang sejak tadi memperhatikan Tuan Mirja dapat melihat ada luka yang sangat dalam wajah itu. “Paman, maaf. Saya baru menemukan giok ini di perbendaharaan ibu. Saya baru tahu kalau giok ini milik keluarga Buana. Paman, maaf, izinkan saya minta Paman menceritakannya kenapa giok ini ada di tangan ibu?” ucap Gea hati-hati.Tuan Mirja mengambil giok itu dengan raut sedih. Terlihat sebutir cairan bening menetes di pipi. “Kakek pasti sudah cerita pada kalian hubungan Paman dengan ibumu.”Gea mengangguk. Tuan Mirja menghela napas beratnya. Baru kali ini, Ahsin merasa iba dengan pamannya. “Aku sangat mencintai ibumu, bahkan aku tak

  • Suamiku Kuli Terhormat    Masa Lalu Tuan Mirja

    “Pamanmu berubah setelah seorang gadis yang bernama Atmiati Mas’ud bekerja di Buana. Sejak itu semuanya telah berubah.”Ahsin dan Gea saling tatap. Gea menahan napasnya. Meski ingatannya samar, Gea percaya ibunya orang baik. Namun, kenapa ibunya menjadi penyebab kekacauan yang dibuat Tuan Mirja? Ia berpikir, mungkinkah dulu ayahnya Ahsin dan Tuan Mirja memperebutkan ibunya?“Maksud Kakek gimana?” tanya Gea cemas. Ia merasakan jelas tangannya kini menjadi dingin. Beruntungnya, Ahsin masih menggenggam tangannya. Setidaknya kehangatan itu dapat membuatnya sedikit lebih tenang. Namun, kemungkinan lain yang kembali membuatnya cemas. Ia takut ibunya mempunyai masa lalu yang membuat dirinya dibenci. “Mirja dan ibumu sempat menjadi sepasang kekasih.”Ahsin dan Gea tersentak, kemudian keduanya saling tatap. “Ibumu sebenarnya karyawan potensial di perusahaan. Kakek juga menyukai kepribadiannya. Sayangnya, Mirja saat itu telah ditunangkan sejak kecil demi memperkuat hubungan dua keluarga, terl

DMCA.com Protection Status