Share

Kabar baik

"Apa? Bagaimana bisa?" Dimas terdengar terkejut. "Bukannya seharusnya semua berjalan lancar?"

"Seharusnya, ya," Daniel mendengus kesal. "Tapi si brengsek itu... entah bagaimana dia tiba-tiba muncul di rumahnya. Padahal seharusnya dia masih berada di kantor."

Dimas terdiam sejenak. "Tunggu, jadi Adrian melihat semuanya? Saat kau pura-pura jatuh dan memeluk Anisa?"

"Tepat sekali," jawab Daniel, frustasi jelas terdengar dalam suaranya. "Dan kau tahu apa yang lebih parah? Orang suruhanmu itu tidak becus mencari tempat yang aman untuk mengambil foto kita berdua. Adrian melihat dia sedang bersembunyi di belakang pohon!"

"Sialan," Dimas mengumpat pelan. "Lalu apa yang terjadi?"

Daniel tertawa getir. "Yah, singkat cerita, kami berkelahi. Dan... akhirnya aku mengaku pada Adrian kalau aku mencintai Anisa."

"Kau apa?!" Dimas setengah berteriak. "Daniel, apa kau sudah gila?"

"Mungkin," Daniel menjawab ringan. "Tapi aku sudah muak berpura-pura, Dimas. Sudah waktunya Adrian tahu siapa lawannya."

"D
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status