Sebelum Floretta mengulurkan tangan untuk menerima gelas orange jus dari Gavin, salah satu bodyguard yang mengawal Floretta maju."Maaf, Tuan. Nona kami, tidak bisa menerima kebaikan Anda."Menjadi bodyguard putri mahkota dari keluarga kaya raya, pastinya tanggung jawabnya sangat besar. Tidak semua orang mempunyai niat baik. Apalagi, di tempat yang jauh dari London. Dua bodyguard itu sangat waspada. Tidak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada majikannya."Aah, kami sudah saling mengenal sebelumnya. Tadi, saya makan siang bersama dengan Nyonya dan Tuan Besar Fletcher di restoran. Benar, kan, Flow? Kalian tidak perlu begitu waspada." Gavin mengaruk tengkuknya yang tiba-tiba terasa tidak nyaman. Dia dicurigai sebagai orang jahat oleh para bodyguard yang mengawal Floretta."Benar, Matt. Paman ini adalah kekasih Bibi Grace Harper." Floretta menatap dua bodyguard-nya memberi pengertian."Maaf, Tuan, Nona Floretta. Pesan dari Tuan Aaron Fletcher, kami tidak boleh membiarkan orang
"Paman, Paman," panggil Floretta ketika melihat Aaron kebingungan mencari keberadaan sang Istri."Flow, darimana saja kamu? Kami mencarimu kemana-mana," seru Aaron ketika melihat Floretta berlari dari kejauhan.Dada gadis kecil itu naik turun dengan napas terengah-engah. Aaron sampai mengerutkan dahi melihatnya."Hey, kenapa harus berlari-lari?" tanya Aaron begitu Floretta sudah sampai di sisinya.CEO Morgan Co itu berjongkok di depan Floretta, supaya tingginya sejajar dengan keponakannya. Aaron melirik dua bodyguard, pengawal Floretta dengan pandangan mengintimidasi."Aah, bukan salah mereka, Paman. Aku memang tidak mau digendong. Aku berlari karena sedang buru-buru, Paman." Floretta tidak ingin Matt dan Dio kehilangan pekerjaan. Meski masih kecil, dia sudah mengerti bahwa seseorang harus bekerja untuk bisa membeli barang-barang yang disukai. Jika mereka kehilangan pekerjaan, Floretta merasa kasihan."Baiklah, kalau begitu, katakan kenapa kamu terburu-buru, Sayang?" tanyanya lembut. D
Aaron tak bicara sepatah katapun sejak kejadian di tepi pantai hingga malam menjelang. Eleanor juga canggung untuk mengajaknya bicara lebih dahulu. Setiap kali Eleanor berniat mengajak bicara, kalimat yang sudah tersusun rapi, terpaksa ditelan kembali karena wajah dingin Aaron.Lagipula, dia tidak melakukan hal yang salah. Kenapa harus memberi penjelasan? Pada akhirnya, Eleanor merasa tidak terlalu penting untuk memberi penjelasan. Jadilah, mereka hanya saling diam. Eleanor duduk membaca buku di sofa, ketika Aaron sudah bersiap pergi makan malam bersama dengan keluarganya. Beberapa saat Aaron berdiri diam di ambang pintu, menunggu istrinya. Melihat Eleanor tak bergerak dari tempatnya, pria itu memutuskan pergi sendiri dengan amarah yang makin menjadi-jadi.Selepas pria itu pergi, Eleanor menghela napas panjang berulang kali. Ada rasa nyeri yang tiba-tiba hadir. "Sudah, tidak apa-apa. Bukankah semuanya memang hanya sandiwara?" gumamnya pelan. "Pernikahan ini juga hanya sebuah kesepa
Begitu Grace Harper beranjak, Eleanor juga ikut beranjak dari sana. Dia tidak ingin menambahkan kesalahpahaman yang terjadi antara dirinya dengan Aaron Fletcher. Sebenci apa Aaron pada Gavin, tak perlu lahi diragukan.Hanya sebuah ketidak sengajaan saja, Aaron sudah semarah itu, sampai mendiamkan Eleanor sejak siang. Apalagi jika malam ini Aaron melihatnya bersama Gavin. Entah semurka apa Aaron Fletcher padanya.Eleanor tidak terlalu percaya diri menganggap Aaron cemburu pada Gavin. Itu hanya tentang kehormatan. Saat ini, statusnya adalah Nyonya Fletcher. Dia punya kewajiban menjaga nama baik Aaron dimana pun. Aaron pasti tidak ingin ada berita miring di luar sana.Pasti hanya sebatas itu!"Nyonya Fletcher, makanan Anda belum habis. Kenapa tidak dihabiskan dulu." Eleanor meninggalkan sisa burger yang baru digigit separuh di meja. Tak ada lagi nafsu untuk menghabiskannya, meski perutnya terasa begitu lapar malam ini."Saya sudah kenyang, Tuan. Maaf, saya permisi dulu." Tak memedulikan
"Bibi Elle, terima kasih karena sudah menemaniku tidur tadi malam," ucap Floretta dengan wajah semringah. "Bibi senang, sekarang kamu sudah tidak takut tidur sendiri seperti dulu, Flow," balas Elle sama senangnya.Pertama berjumpa dulu, Floretta tidak berani tidur sendiri karena trauma kehilangan kedua orang tuanya. Sekarang, Floretta sudah tumbuh normal seperti anak-anak lain. Eleanor merasa lega."Ayo kita mandi, Oma dan Opa pasti sudah menunggu untuk sarapan," ajak Eleanor."Baik, Bibi. Sampai jumpa di ruang makan." Eleanor tersenyum menyaksikan Floretta berlari ke kamar mandi. Lalu, dia melangkah keluar dari sana menuju ruangannya sendiri. "Saatnya kembali ke ruangan Tuan Muda yang selalu bersikap seenaknya," dengkusnya.Kembali ke ruangannya, bertemu dengan biang masalah yang membuat hidupnya panas dingin. Hanya Aaron Fletcher yang mempunyai kemampuan menjadi kulkas dan microwave. Ada saatnya, Eleanor merasa begitu berbunga-bunga dengan tingkah Aaron yang hangat. Namun di saat
Suara kepakan baling-baling dan mesin helikopter terdengar makin menjauh meninggalkan landasan di kawasan Grand Bay Resort, Blue Sea. Aaron menghela napas lega, akhirnya kembali ke tempat ini menjemput cintanya yang masih tertinggal. Setelah seharian tadi kembali berjibaku dengan pekerjaan yang mengharuskannya datang.Kembali menginjakkan kaki di Blue Sea, CEO Morgan Co sudah berhasil menenangkan gejolak emosinya. Harapan untuk melerai kesalahpahaman yang telah terjadi antara dirinya dan sang Istri begitu besar.Bukan Eleanor yang salah, tapi dia telah mengabaikannya seharian. Aaron merasa bersalah. Perasaan itu hadir mengganggunya, karena dia tak melihat Eleanor sejak semalam. Gelenyar kerinduan perlahan menyusup di dalam dada, seakan ada ribuan kupu-kupu yang sedang beterbangan di dalam perutnya."Kuharap malam ini kita lupakan masalah kemarin, El." Aaron tak sabar untuk bertemu dengan istrinya malam ini. Setengah berlari, Aaron berharap bisa segera membawanya dalam pelukannya yang
Sebuah mobil sedan mewah meluncur menuju kediaman keluarga Fletcher seperti anak panah yang melesat daei busurnya. Di dalamnya, Edger begitu terburu untuk memastikan keberadaan Nyonya Eleanor Fletcher. Dengan alasan yang tidak dia ketahui, sang Nyonya pulang lebih dahulu saat tuannya pergi ke London.Dari getar suara Aaron di panggilan telepon, Edger bisa mengukur seberapa khawatir Tuan Aaron Fletcher, karena istrinya pergi tanpa memberi kabar sama sekali. Bahkan, nomor ponselnya juga tidak aktiv. "Pablo, kamu sudah mendapatkan informasi penerbangan dari Blue Sea hari ini!" Begitu memasuki pintu utama mansion, Edger menghubungi Pablo yang sudah berada di Bandara."Aku baru sampai, nanti segera kulaporkan!" sahut Pablo dari seberang."Baiklah, selamat bekerja lembur, Pablo!" "Kamu juga, selamat bekerja sampai pagi!" Pablo menyahut dengan dengusan.Edger membalas dengan suara tawa yang renyah. Untung saja tidak ada Aaron di dekatnya. Jadi, dia bebas mengeluh.Ini sudah tengah malam, t
"Selamat Pagi, Paman, Tante." Grace Harper muncul di resort pribadi Fletcher Family pagi ini. Keluarga Fletcher sedang sarapan bersama di meja makan. Rose dan Fernando hanya menatap menampilkan senyum tipis basa-basi, sedangkan Aaron bahkan tak berniat meliriknya sama sekali. CEO Morgan Co itu begitu fokus dengan piringnya lengkap dengan tampangnya yang datar tanpa senyuman."Pagi, Flow. Pagi, Aaron." Grace tersenyum riang, seakan baru saja mendapatkan jackpot jutaan dollar.Tak ada yang mempersilakan Grace untuk ikut bergabung dalam acara sarapan bersama tersebut, tapi Grace sudah mendaratkan bokong di salah satu kursi di sana. "Tante, aku datang untuk bersedih bersama kalian. Berita di luar sana memang sangat kejam. Mereka seenaknya memberitakan rumah tangga Aaron dan Elle retak saat bulan madu. Aah, menyedihkan sekali. Ingin rasanya aku mencabik-cabik mulut kurang ajar mereka itu, Tante!" Grace sudah mulai mengajak bergosip sambil mengoleskan selai kacang di rotinya.Dari caranya