Aaron tak bicara sepatah katapun sejak kejadian di tepi pantai hingga malam menjelang. Eleanor juga canggung untuk mengajaknya bicara lebih dahulu. Setiap kali Eleanor berniat mengajak bicara, kalimat yang sudah tersusun rapi, terpaksa ditelan kembali karena wajah dingin Aaron.Lagipula, dia tidak melakukan hal yang salah. Kenapa harus memberi penjelasan? Pada akhirnya, Eleanor merasa tidak terlalu penting untuk memberi penjelasan. Jadilah, mereka hanya saling diam. Eleanor duduk membaca buku di sofa, ketika Aaron sudah bersiap pergi makan malam bersama dengan keluarganya. Beberapa saat Aaron berdiri diam di ambang pintu, menunggu istrinya. Melihat Eleanor tak bergerak dari tempatnya, pria itu memutuskan pergi sendiri dengan amarah yang makin menjadi-jadi.Selepas pria itu pergi, Eleanor menghela napas panjang berulang kali. Ada rasa nyeri yang tiba-tiba hadir. "Sudah, tidak apa-apa. Bukankah semuanya memang hanya sandiwara?" gumamnya pelan. "Pernikahan ini juga hanya sebuah kesepa
Begitu Grace Harper beranjak, Eleanor juga ikut beranjak dari sana. Dia tidak ingin menambahkan kesalahpahaman yang terjadi antara dirinya dengan Aaron Fletcher. Sebenci apa Aaron pada Gavin, tak perlu lahi diragukan.Hanya sebuah ketidak sengajaan saja, Aaron sudah semarah itu, sampai mendiamkan Eleanor sejak siang. Apalagi jika malam ini Aaron melihatnya bersama Gavin. Entah semurka apa Aaron Fletcher padanya.Eleanor tidak terlalu percaya diri menganggap Aaron cemburu pada Gavin. Itu hanya tentang kehormatan. Saat ini, statusnya adalah Nyonya Fletcher. Dia punya kewajiban menjaga nama baik Aaron dimana pun. Aaron pasti tidak ingin ada berita miring di luar sana.Pasti hanya sebatas itu!"Nyonya Fletcher, makanan Anda belum habis. Kenapa tidak dihabiskan dulu." Eleanor meninggalkan sisa burger yang baru digigit separuh di meja. Tak ada lagi nafsu untuk menghabiskannya, meski perutnya terasa begitu lapar malam ini."Saya sudah kenyang, Tuan. Maaf, saya permisi dulu." Tak memedulikan
"Bibi Elle, terima kasih karena sudah menemaniku tidur tadi malam," ucap Floretta dengan wajah semringah. "Bibi senang, sekarang kamu sudah tidak takut tidur sendiri seperti dulu, Flow," balas Elle sama senangnya.Pertama berjumpa dulu, Floretta tidak berani tidur sendiri karena trauma kehilangan kedua orang tuanya. Sekarang, Floretta sudah tumbuh normal seperti anak-anak lain. Eleanor merasa lega."Ayo kita mandi, Oma dan Opa pasti sudah menunggu untuk sarapan," ajak Eleanor."Baik, Bibi. Sampai jumpa di ruang makan." Eleanor tersenyum menyaksikan Floretta berlari ke kamar mandi. Lalu, dia melangkah keluar dari sana menuju ruangannya sendiri. "Saatnya kembali ke ruangan Tuan Muda yang selalu bersikap seenaknya," dengkusnya.Kembali ke ruangannya, bertemu dengan biang masalah yang membuat hidupnya panas dingin. Hanya Aaron Fletcher yang mempunyai kemampuan menjadi kulkas dan microwave. Ada saatnya, Eleanor merasa begitu berbunga-bunga dengan tingkah Aaron yang hangat. Namun di saat
Suara kepakan baling-baling dan mesin helikopter terdengar makin menjauh meninggalkan landasan di kawasan Grand Bay Resort, Blue Sea. Aaron menghela napas lega, akhirnya kembali ke tempat ini menjemput cintanya yang masih tertinggal. Setelah seharian tadi kembali berjibaku dengan pekerjaan yang mengharuskannya datang.Kembali menginjakkan kaki di Blue Sea, CEO Morgan Co sudah berhasil menenangkan gejolak emosinya. Harapan untuk melerai kesalahpahaman yang telah terjadi antara dirinya dan sang Istri begitu besar.Bukan Eleanor yang salah, tapi dia telah mengabaikannya seharian. Aaron merasa bersalah. Perasaan itu hadir mengganggunya, karena dia tak melihat Eleanor sejak semalam. Gelenyar kerinduan perlahan menyusup di dalam dada, seakan ada ribuan kupu-kupu yang sedang beterbangan di dalam perutnya."Kuharap malam ini kita lupakan masalah kemarin, El." Aaron tak sabar untuk bertemu dengan istrinya malam ini. Setengah berlari, Aaron berharap bisa segera membawanya dalam pelukannya yang
Sebuah mobil sedan mewah meluncur menuju kediaman keluarga Fletcher seperti anak panah yang melesat daei busurnya. Di dalamnya, Edger begitu terburu untuk memastikan keberadaan Nyonya Eleanor Fletcher. Dengan alasan yang tidak dia ketahui, sang Nyonya pulang lebih dahulu saat tuannya pergi ke London.Dari getar suara Aaron di panggilan telepon, Edger bisa mengukur seberapa khawatir Tuan Aaron Fletcher, karena istrinya pergi tanpa memberi kabar sama sekali. Bahkan, nomor ponselnya juga tidak aktiv. "Pablo, kamu sudah mendapatkan informasi penerbangan dari Blue Sea hari ini!" Begitu memasuki pintu utama mansion, Edger menghubungi Pablo yang sudah berada di Bandara."Aku baru sampai, nanti segera kulaporkan!" sahut Pablo dari seberang."Baiklah, selamat bekerja lembur, Pablo!" "Kamu juga, selamat bekerja sampai pagi!" Pablo menyahut dengan dengusan.Edger membalas dengan suara tawa yang renyah. Untung saja tidak ada Aaron di dekatnya. Jadi, dia bebas mengeluh.Ini sudah tengah malam, t
"Selamat Pagi, Paman, Tante." Grace Harper muncul di resort pribadi Fletcher Family pagi ini. Keluarga Fletcher sedang sarapan bersama di meja makan. Rose dan Fernando hanya menatap menampilkan senyum tipis basa-basi, sedangkan Aaron bahkan tak berniat meliriknya sama sekali. CEO Morgan Co itu begitu fokus dengan piringnya lengkap dengan tampangnya yang datar tanpa senyuman."Pagi, Flow. Pagi, Aaron." Grace tersenyum riang, seakan baru saja mendapatkan jackpot jutaan dollar.Tak ada yang mempersilakan Grace untuk ikut bergabung dalam acara sarapan bersama tersebut, tapi Grace sudah mendaratkan bokong di salah satu kursi di sana. "Tante, aku datang untuk bersedih bersama kalian. Berita di luar sana memang sangat kejam. Mereka seenaknya memberitakan rumah tangga Aaron dan Elle retak saat bulan madu. Aah, menyedihkan sekali. Ingin rasanya aku mencabik-cabik mulut kurang ajar mereka itu, Tante!" Grace sudah mulai mengajak bergosip sambil mengoleskan selai kacang di rotinya.Dari caranya
"Biar aku saja yang jaga Eric di rumah sakit, Kak. Kak Elle pulang saja." George tidak tega melihat Eleanor yang terlihat kelelahan. Sejak semalam, dia tidak bisa tidur karena menjaga Eric yang baru saja selesai operasi usus buntu. Kemarin, George ke kampus, jadi Eleanor full menjaga Eric sendirian. Mungkin juga, kondisi tubuhnya tidak terlalu baik, sehingga wajah Eleanor terlihat pucat. "Iya, Kak. Biar George yang menunggu di rumah sakit hari ini. Besok, dokter sudah kasih izin untuk pulang." Eric merasa kasihan melihat sang Kakak terlihat begitu lelah. Sejak berhubungan dengan keluarga Fletcher, energi lahir batin Eleanor terkuras. Bekerja siang malam di kantor dan menjadi baby sitter Floretta, itu lumayan menguras tenaga. "Iya, aku lelah sekali. George, aku nitip Eric padamu." Eleanor bergegas keluar dari ruang perawatan Eric. Selama di New castle, Eleanor menginap di Hotel. Hari ini dia ingin tidur untuk melepaskan rasa lelah yang mendera. Tak hanya lelah fisik, tapi mentalny
Aaron melipat tangan di depan dada sambil menatap tajam pada wajah cantik Eleanor yang cemberut. Istrinya bersikukuh tidak mau pulang bersamanya hari ini. "Aku masih akan tinggal di sini dalam beberapa hari, baik Anda memberi izin atau tidak!" ungkap Eleanor tegas.Eric membutuhkan perawatan. Dia tidak tega meninggalkan adiknya yang belum benar-benar pulih. Selama ini, dia hanya mengirimkan uang saja. Kehadiran dan perhatiannya sangat minim. Eleanor merasa bersalah."Katakan padaku, kenapa kamu keras kepala?!" gusarnya.Walaupun Aaron sudah tahu bahwa di tempat ini ada dua adik Eleanor yang bernama George dan Eric, pria itu pura-pura tidak tahu. Tak mengakui bahwa dia sudah mengerahkan detektif khusus untuk memberikan informasi valid keberadaan Eleanor di Newcastle."Aku masih ada urusan pribadi di sini, Tuan Aaron Fletcher.""Katakan padaku, urusan pribadi apa yang membuat seorang istri sampai berani membantah suaminya?" balas Aaron sembari melayangkan tatapan tajam.Dalam hati, Ele
"Kita berjumpa kembali, El!" sapa Grace Harper ketika keduanya saling berhadap-hadapan. Dua wanita cantik itu saling melempar pandang. Grace Harper mengangkat dagu dengan angkuh, sedangkan Eleanor hanya membalas dengan tatapan datar. Jika bukan karena pekerjaan, Eleanor malas berurusan dengan Grace yang sangat merepotkan itu. Sialnya, mereka seakan telah diikat oleh takdir. Selalu saja dipertemukan di dalam setiap kesempatan. Cukup menguji kesabaran."Sepertinya, Aaron tidak keberatan kamu kembali bekerja sebagai staf dengan gaji rendah, El?" sindirnya.Tak ingin menanggapi ejekan Grace, istri Aaron Fletcher itu tetap bersikap tenang dan tersenyum tipis. Namun, senyumnya hanya di bibir saja, lengkungannya tak sampai di mata."Selamat bekerja kembali, Nona Harper," balasnya."Tentu saja harus kembali bekerja. JK sudah membayarku begitu mahal, tanggung jawabku adalah memenuhi apa yang telah menjadi kesepakatan kami." Grace mengangkat dagunya angkuh. Kesombongam jelas tampak dari kalim
"Pagi, El! Aaa, akhirnya kamu muncul juga," pekik Fiona semringah saat bertemu di foyer gedung kantor mereka. Tega sekali sahabat baiknya itu tidak memberi kabar kalau sudah pulang dari bulan madu. Tiba-tiba datang ke kantor tanpa konfirmasi lebih dahulu. Tidak tahu apa, kalau dia sudah menahan rindu karena ditinggal bulan madu Eleanor begitu lama. Huh....Menanggapi Fiona yang exiting melihatnya muncul tiba-tiba, Eleanor hanya tersenyum lebar sambil merentangkan tangannya menyambut pelukan Fiona."Kukira, Nyonya Eleanor Fletcher tidak akan kembali lagi ke NIC. Tak disangka, Nyonya Fletcher masih membutuhkan pekerjaan dengan gaji rendah ini," dengkus Fiona."Ha-ha-ha, mulutmu itu jahat sekali." "Bukankah sekarang, Anda sudah menjadi Nyonya Aaron Fletcher. Orang terkaya nomor tiga di Negara ini? Kenapa masih tertarik bekerja dengan gaji rendah yang bahkan jika dikumpulkan setahun pun belum cukup untuk membeli baju kerja yang Anda pakai sekarang, Nyonya, hmm?" Fiona menjawab dengan me
Grace Harper memandang Loli dengan mata yang menyala. Hatinya berdesir menahan kemarahan begitu mendengar Loli melaporkan apa yang didengarnya semalam. “Kenapa?” gumamnya, “Kenapa Eleanor harus hamil? Seharusnya itu aku!” Grace Harper meraung lepas kendali. Grace tak menyangka Aaron akan melangkah sejauh itu dengan Eleanor Wilson."Nona, tolong tenang dulu." Loli ikut panik melihat Grace yang tak bisa mengendalikan diri. Kesabarannya sedang teruji. “Nona Harper, kita tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di antara mereka. Mungkin ada alasan yang kita belum ketahui. Mungkin saja---”Grace menggelengkan kepala. “Tidak, Loli. Aku mengenal Aaron lebih baik dari siapapun. Jika dia sudah mengatakan menginginkan bayi dari Eleanor, itu artinya Aaron memang mencintainya. Aku tidak bisa menerima hal ini. Aaron hanya boleh menjadi milikku saja!”Loli menggigit bibirnya kebingungan. “Nona, aku janji. Aku akan mencari tahu lebih lanjut. Selagi Nona memikirkan rencana untuk mencegah kehamilan Nyo
Aaron duduk di ruang kerjanya, menatap layar komputer yang sudah tidak dia sentuh selama beberapa menit. Pikirannya sedang tidak tenang. Besok, Eleanor sudah kembali bekerja. Kebiasaan yang sudah terlanjur terjalin beberapa pekan ini telah menjadikannya nyaman selalu berada di sisi Eleanor. Tiba-tiba dia merasa tidak nyaman dengan situasi yang akan dialaminya besok. Tepatnya, dia tidak siap.Jujur, Aaron terlalu over thinking dengan keadaan itu. Namun ego dan keangkuhannya menghalangi untuk mengungkapkan perasaan sebenarnya. Merasa kesal dengan keadaan ini, Aaron Fletcher bangkit. Dia memutuskan untuk kembali ke dalam kamar. Eleanor tengah sibuk dengan di depan laptop saat dia tiba. "Bisakah, jangan bawa pekerjaan ke dalam kamar. Aku tidak nyaman melihatnya!" protesnya sambil membuang pandangan tak suka. Seperti biasanya, setiap ucapannya hanya memancing emosi Eleanor.Eleanor menghela napas panjang. Padahal, Aaron juga baru saja menyelesaikan pekerjaannya di ruang kerja. Dia merasa
Di tengah hiruk-pikuk Bandara kota London, Grace Harper berjalan tergesa menuju pintu keluar. Tak sendiri, kali ini super model itu melakukan perjalanan berdua dengan seorang gadis muda. Ya, dia membawa Penelope ikut serta untuk diangkatnya sebagai asisten pribadi.Akhirnya, dia memutuskan untuk membawa gadis itu ke London. Grace membutuhkan seorang asisten pribadi untuk membantu pekerjaannya.“Sebagai asisten pribadi,” mulai Grace dengan suara yang tegas ketika mereka telah berada di dalam mobil. “Tugas utamamu adalah memastikan bahwa jadwalku terorganisir dengan sempurna. Setiap pertemuan, setiap sesi foto, setiap perjalanan harus direncanakan dengan detail jangan sampai ada hal yang tak terlewatkan!"Di sampingnya, Penelope, asisten pribadinya yang baru, menatap dengan penuh perhatian. Menjadi asisten pribado dari seorang super model kelas dunia adalah sebuah keberuntungan baginya. Penelope sangat menyukai pekerjaan barunya ini.Grace menatap Penelope tajam, dia butuh memastikan ga
Di dalam helikopter yang menderu, pasangan suami istri duduk berdampingan. Cahaya matahari pagi menyelinap masuk melalui jendela, menerangi rambut pirang mereka yang berkilau. Mata sebiru samudra milik Eleanor Wilson menatap keluar penuh dengan kekaguman. Sejak menikah dengan Aaron Fletcher, dia mempunyai kehidupan jet set seperti ini. Bertolak belakang dengan kehidupannya semasa lajang.Membiarkan Aaron yang berekspresi datar menggenggam erat tangan lembutnya. Eleanor haeus mulai terbiasa dengan temperamen pria itu yang naik turun seperti roller coaster. Hidup Eleanor memang seroller coaster itu sejak menikah dengannya.Suara rotor yang berputar mengisi dinding kebisuan yang tercipta sejak berangkat dari Blue Sea tadi. Di atas awan, jauh dari keramaian dunia, Eleanor merasa bebas dan hidup, siap untuk menjelajahi keindahan yang belum terjamah. Hanya sesekali saja Aaron mengajaknya berbicara tentang rencana mereka setiba di London. "Mungkin saja, kita mulai sibuk dengan pekerjaan ma
"Syukurlah kalau kalian sudah kembali." Rose menyambut menantu dan putranya di meja makan dengan senyum semringah. Fernando juga ikut bernapas lega. Melihat Aaron yang sudah bisa tersenyum tanpa beban, jauh berbeda dari terakhir kali mereka sarapan bersama.Diakui atau tidak, keberadaan Eleanor telah mengubah semua kebiasaan di keluarga mereka. Aaron terlihat lebih bahagia saat ada Eleanor di sisinya. Bahkan mungkin CEO Morgan Co itu tidak menyadarinya. Namun, semua itu jelas terlihat di mata Rose dan Fernando."Son, wajahmu terlihat lebih segar hari ini." Entah sebagai bentuk pujian atau hanya sekedar mengungkapkan perasaannya saja, Fernando berkata jujur."Ya, hari ini cukup menyenangkan," sahut Aaron acuh tak acuh.Tak hanya Aaron, senyum Floretta juga begitu lebar hari ini. "Bibi, akhirnya Bibi kbali ke Blue Sea," timpal Floretta ikut nimbrung."Apa kamu masih betah di tempat ini, Flow?" tanya Aaron menatap serius."Aku masih ingin berada di sini seminggu lagi." Floretta sangat m
Sepasang kekasih turun dari helikopter dengan senyuman mengembang, mengundang perhatian orang-orang yang sedang berlibur di Blue Sea. Selama beberapa hari terakhir keduanya menjadi sorotan gosip paling panas di kota kecil tersebut. Gosip tentang retaknya rumah tangga Aaron Fletcher dan Eleanor Wilson tengah menjadi hot issue yang menjadi trend perbincangan publik. Bukan tanpa sebab, ada pihak-pihak tertentu yang sengaja membesarkan kabar tersebut supaya membuat nama Keluarga Fletcher mencuat ke permukaan.Keluarga Fletcher yang mempunyai kekayaan jutaan triliun, selama ini selalu menghindari media sorotan media. Dengan adanya berita itu, Rose dan Fernando tak bisa menikmati liburan dengan tenang. "Apa kamu kelaparan, Baby?" tanya Aaron Fletcher sembari menggandeng mesra tangan Eleanor."Tidak, tidak, kamu sudah bertanya padaku sepuluh kali dalam dua jam terakhir," sahut Eleanor merasa konyol. Apakah mengatakan lapar begitu tabu di depan pria ini? Padahal dia hanya mengatakannya sat
"Apa kamu sakit?" tanya Aaron yang memperhatikan Eleanor yang tampak pucat. Wanita itu menggelengkan kapala, mereka saat ini dalam perjalanan menuju rumah sakit untuk menjenguk Eric.Hari ini, Aaron akan bertemu dengan saudara iparnya untuk pertama kali. Sebelumnya, Aaron hanya mempunyai Tifanny sebagai satu-satunya saudara ipar. Ternyata, sekarang dia mempunyai dua."Aku hanya sedikit lapar," sahut Eleanor lemah. 'Lapar lagi? Bukankah tadi kita habis sarapan?' batin Aaron sambil menatap serius seakan tak percaya dengan ucapan istrinya."Hmm, aku mudah lapar sekarang. Mungkin udara Newcastle yang nyaman membuat nafsu makanku bertambah besar." Eleanor berkata sekenanya."Apa kamu sangat berhemat selama di sini, El? Jangan merusak nama baikku, El. Bagaimana bisa istri seorang Aaron Fletcher kelaparan sampak pucat seperti ini? Dimana harga diriku! Beli apapun yang kamu inginkan!" Aaron mulai mengomel."Aku tidak berhemat, hanya sedikit lelah." "Jangan mengalihkan pembicaraan. Kamu tadi