Share

Bab 8. Pindah Rumah

Saat pulang sekolah, tiba-tiba saja Adelio menghampiriku ke kelas. Padahal kelas masih ramai.

Aku menatap tajam dari kejauhan. Adelio di depan pintu, bersedekap dada sok keren.

Hingga orang-orang menebak. Jika Adelio memiliki seorang pacar, Adelio tahan menunggu lama.

"Woy otak udang, cepetan!" teriak Adelio, menghela napas berat.

Aku yang diteriakin diam, aku takut anak sekolah. Banyak yang tau hubunganku dengan Adelio.

Bahkan, mereka yang masih ada di kelas, mengedarkan pandangan. Siapa yang dicari oleh Adelio.

"Keluar lo pada!" usir Adelio, sehingga semuanya kocar-kacir kecuali aku.

Aku memasuki buku dalam tas, aku tidak peduli apa yang terjadi. Dipertanyakan adalah, Adelio ngapain ke kelasku?

Adelio menghampiriku menggebrak meja. "Cepetan! Gue ke sini cuma disuruh Bunda, ogah banget jemput lo!" sergah Adelio dengan wajah datar.

Aku terkejut menatap sinis. "Nggak usah jemput, gue juga ogah kali!" jawabku, meninggalkan Adelio sendiri.

Aku menghentakkan kaki dengan kesal.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status