Share

Bab 7. Menghukum Adelio

“Tante, Om aku pergi dulu,” pamitku mencium punggung tangan mereka.

Bunda Delyna menatapku dalam. “Sayang, panggil Ayah sama Bunda aja. Kita udah jadi keluarga kamu,” pintanya, tersenyum lembut mengusap kepalaku.

Aku membalas senyumannya sambil menggaruk tengkukku. “Iya Bunda,” balasku berhadapan keduanya di meja makan.

“Kamu nggak bareng Adelio?” Ayah Liam bersuara, mencari-cari keberadaan Adelio.

Aku berdeham pelan. “Adelio susah dibangunin,” kilaku padahal aslinya. Aku sama sekali tidak membangunkannya.

Pagi sekali, aku bangun begitu kaget karena ada Adelio di sampingku. Untungnya aku tidak berteriak, sehingga aku langsung mempersiapkan diri ke sekolah.

Aku marah sekali dengan mereka, karena sudah menikahkan aku dengan berandalan seperti Adelio. Aku mengingat saat surat panggilan itu, aku tidak sama sekali ke BK menemui orang tuaku.

Aku pergi menggunakan mobil bersama Pak Danang, sopir pribadi keluarga Andres.

Diperjalanan aku hanya diam tanpa menyahuti ocehan Pak Danang, se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status