Share

Bab 127 Berhenti menyakiti dirimu sendiri

"Gimana ceritanya Mbak bisa cerai, ada masalah apa?" tanyaku tak sabar begitu duduk di kafe.

"Katanya perempuan itu diuji dengan kemiskinan dan laki-laki itu di uji dengan kekayaan,” jawabnya santai.

“Yah begitu, mas Halim gak kuat jadi orang kaya," jawab mbak Niar seraya tersenyum lebar.

"Tapi Mbak Niar kok kelihatan happy happy aja sih," tanyaku heran.

"Ngapain kita mesti sedih nangis-nangis buat laki-laki model begituan Sar," jawabnya semangat.

"Tapi aku masih penasaran deh gimana ceritanya, trus Nurin gak protes Mbak cerai?" tanyaku penasaran.

"Malah Nurin yang minta awalnya, dan Nurin bahagia tuh, jadi ya udah aku juga gak mau berlarut-larut," jawabnya mantab.

"Kok aku semakin bingung ya, kenapa Nurin bisa minta orang tuanya buat cerai," ucapku benar-benar bingung.

"Jadi yang nikah sama mas Halim itu teman sekolahnya Nurin," ucap mbak Niar cuek.

"Hah! teman Nurin, masih kuliah?" ucapku kaget.

"Iya jadi beberapa semester terahir sampai wisuda tuh biayanya dari mas Halim,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status