Share

Suami untuk Mantan Istriku
Suami untuk Mantan Istriku
Penulis: Glowing Night

Terpergok Selingkuh

Penulis: Glowing Night
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-14 10:39:49

Tok tok tok! 

Tara mengetuk apartemen Martin. Kemudian Martin membuka pintunya dan tersenyum semringah saat melihat Tara di depannya.

“Mengapa aku yang harus datang ke apartemenmu? Kamu bisa kan langsung datang ke tempat praktik?” cecar Tara dengan nada kesal. 

“Maafkan aku,Tara. Aku sebenarnya ingin datang ke tempat praktikmu, tetapi aku sungguh benar-benar tidak bisa ke sana. Aku tidak sanggup berangkat karena sakitku ini,” jawab Martin sambil meringis kesakitan.

“Lalu sebenarnya kamu sakit apa?” tanya Tara lagi.

“Masuklah dahulu, nanti aku akan menceritakan keluhan kesehatanku,” jawab Martin. Tara pun menghela napasnya. Ia lalu masuk ke dalam apartemen Martin. 

Martin kemudian menutup pintu apartemennya. Dia kemudian menyunggingkan senyumnya lagi dan menatap Tara dari ujung kaki sampai ujung kepala.

“Baiklah, Martin. Sekarang apa keluhanmu? Aku segera memeriksamu, setelah itu aku akan memberikan resepnya dan pergi dari sini,” papar Tara.

“Aku merasa tidak enak, jika aku berduaan di apartemenmu,” sambung Tara. Namun Martin tak menjawab, ia malah mendekati Tara.

"Tenang saja, Tara. Aku juga tidak akan membuat suamimu cemburu. Aku hanya ingin kamu memeriksaku, itu saja,” jawab Martin. Lalu Martin berjalan menuju tempat tidurnya, ia kemudian merebahkan tubuhnya di atas seprai berwarna merah.

“Baiklah Tara, kamu bisa memeriksaku sekarang juga!” kata Martin setelah berbaring. Namun Tara terkejut melihat tingkah Martin.

“Tunggu dulu, Martin! Sebenarnya apa keluhan kesehatanmu? Mengapa aku harus langsung memeriksamu dalam kondisi berbaring?” tanya Tara. Martin pun kemudian menatap Tara dengan lekat.

“Sebetulnya dadaku ini terasa sakit dan sesak sekali, Tara. Sudah dua hari ini, kepalaku juga sangat pusing hingga berkunang-kunang. Aku tidak tahu penyakit apa yang ada di dalam diriku,” papar Martin.

Tetapi Tara merasa heran, sebab wajah Martin tidak tampak pucat sedikitpun. Tubuhnya pun tampak segar bugar.

Namun Tara sudah terlanjur datang ke apartemen Martin, dan ia harus bersikap profesional dengan memeriksa kondisi Martin.

“Baiklah kalau begitu!” ucap Tara sambil meletakkan tasnya di atas meja dekat tempat tidur Martin. Setelah itu, Tara mengeluarkan stetoskop dan alat tensi.

Kemudian saat Tara akan memeriksa Martin. Tiba-tiba Martin kemudian mendekap tubuh Tara dan membanting tubuhnya ke tempat tidur. Martin kemudian terbaring  di atas tubuh Tara.

Tara pun sangat terkejut saat Martin malah membuat dirinya dalam posisi terbaring di tempat tidur dan Martin berada di atas tubuhnya.

“Apa yang kamu lakukan, Martin? Cepat lepaskan aku!” seru Tara dengan nada tegas. Ia kemudian berusaha melepaskan cengkeraman Martin dengan meronta-ronta.

Namun Martin malah mencengkeram erat kedua tangan Tara, sehingga membuat Tara tidak berdaya.

Martin lalu terkekeh melihat wajah Tara yang begitu ketakutan. Kini Martin begitu sangat bernafsu untuk bisa menodai Tara.

“Hahaha, aku tidak akan melepaskanmu, Sayang! Sungguh, aku berharap sekali bisa berduaan denganmu,” ujar Martin dengan sorot mata yang begitu penuh nafsu kepada Tara. Tara pun terkejut mendengarnya, darahnya serasa berdesir naik sampai ke ujung kepala.

“Apa yang kamu katakan Martin? Aku ini adalah istri Mada, kamu tidak boleh berbuat begini kepada istri temanmu sendiri,” Peringatan Tara membuat Martin terkekeh lagi.

“Hahaha, memangnya kenapa kalau kamu sudah menjadi istri Mada? Aku masih bisa menjamahmu kan?” balas Martin.. Namun tingkah Martin membuat Tara sangat berang, ia kemudian meludahi wajah Martin.

Cuih!

Martin pun sangat terkejut saat Tara meludahi wajahnya. Namun Martin malah menghapus saliva Tara di wajahnya lalu mengusapkannya pada bibirnya, seolah ia senang jika Tara marah seperti itu.

“Dasar kamu manusia berhati binatang! Kamu malah ingin memperdaya istri temanmu sendiri! Kamu sangat keterlaluan!” gertak Tara, yang membuat Martin merasa  geram saat mendengarnya.

Namun Martin masih bernafsu saat melihat kecantikan Tara dan juga keindahan tubuhnya. Martin kemudian mencoba menodai Tara. Tara pun begitu terkejut saat Martin hendak mencium semua anggota tubuhnya.

Tara sangat ketakutan saat dia sedang dinodai oleh Martin. Bahkan Martin berusaha untuk membuka pakaian Tara.

“Jangan lakukan ini, manusia jahanam! Tolong tolong!” jerit Tara. Namun tak ada seorang pun yang mendengar teriakan Tara sehingga Martin bebas untuk menyentuh Tara. Bahkan kini jas putih Tara sudah terlepas dari tubuhnya.

Tara sangat terkejut, saat ia kini ini tampak memakai kaus putih yang begitu ketat dan membuat Martin semakin berhasrat kepadanya. Martin kembali ingin menjamah Tara.

Tentunya Tara semakin memberontak. Ia tidak mau jika kesetiaan dan harga dirinya sebagai seorang istri tercabik-cabik karena Martin ingin menodainya.

Tara merasa menyesal karena ia memutuskan  pergi menemui Martin. Padahal ia tahu kalau Martin sangat menyukainya dari dulu. Tetapi Tara menolak cinta Martin dan ia memilih menikah dengan Mada.

Kini Martin nekat untuk berbuat hal yang tidak senonoh kepada Tara. Tara masih terus berusaha melepaskan dirinya dari cengkeraman Martin.

"LEPASKAN KEPARAT! TOLONG! TOLONG!" Tara terus berteriak dan memberontak dan juga berdoa dalam hatinya agar ada seseorang yang menyelamatkannya.

Sedikit lagi Martin akan bisa melucuti pakaian dalam Tara. Tetapi saat Martin akan melakukannya.

Bruak!

Tiba-tiba ada seseorang yang datang dengan membuka pintu apartemen dengan keras.

“KETERLALUAN KALIAN!” seru seseorang itu. Martin pun kaget saat melihat ada sosok pria di depan pintu dan kemudian menghampiri dirinya dan Tara. Tara juga sangat terkejut ketika melihat ada seseorang yang datang.

“Mada!” seru Tara. Ia kemudian berusaha untuk mendorong tubuh Martin, sehingga Martin jatuh terjengkang ke belakang. Tara kemudian segera menutupi tubuhnya dengan jas dokter miliknya dan ia kemudian berlari menghampiri suaminya.

Namun saat Tara ingin memeluk Mada. Mada malah menghindar dan menahan tubuh Tara agar tidak menyentuhnya.

“Kamu sangat keterlaluan, Tara! Kamu bilang, kamu akan pergi menemui pasien. Tetapi kamu malah berselingkuh dengan pria ini. Bahkan sedang melakukan hal yang menjijikkan," tuding Mada. Tara pun terkejut mendengarnya.

“Tidak, Sayang! Justru Martin lah yang menipuku dan malah ingin menodaiku,” tangis Tara. Namun Mada tidak percaya begitu saja kepada istrinya.

“Aku tidak percaya lagi kepada istri peselingkuh seperti kamu!” amuk Mada dengan emosi tinggi. Matanya memerah menyiratkan kemarahan dan kekecewaan yang begitu besar. Tara pun terperangah mendengar jawaban dari Mada.

“Sungguh, Mada! Aku sama sekali tidak selingkuh dengan Martin. Bahkan dia yang mengundangku ke apartemen ini. Sebab dia mengaku kalau dirinya sedang sakit," jelas Tara.

"Tetapi saat aku berada di apartemen ini dia malah ingin menodaiku,” sambung Tara. Ia berusaha memberi penjelasan kepada suaminya itu.

Namun Mada sudah sangat tersulut emosi, dan ia tidak mau lagi mendengar apa yang dikatakan oleh Tara.

“Cukup! Aku sudah muak dengan sikapmu. Sekarang aku baru tahu kelakuanmu. Dengan perselingkuhan ini, kamu telah mengkhianati cintaku dan pernikahan kita,” sahut Mada dengan nada tinggi.

Tara merasa terkejut mendengarnya, dia tidak sangka kalau Mada menuduhnya berselingkuh dengan Martin. Martin hanya terdiam sambil tersenyum penuh kemenangan.

Martin sebenarnya ingin menjebak Tara agar Mada bisa memergokinya dan mengira kalau mereka berselingkuh.

Sebab Martin ingin menghancurkan mahligai pernikahan Tara dan Mada, dan akhirnya kini ia berhasil melakukannya.

Tara berusaha untuk  menjelaskan bahwa tidak bersalah. Namun Mada tetap tidak mau mendengar apa yang dikatakan Tara.

“Hentikan tangisan buayamu, Tara! Aku sudah muak denganmu, dan aku akan menceraikanmu,” Mada memutuskan hal yang tidak pernah Tara duga.

“DENGAN TALAK TIGA SEKALIGUS!” Perkataan Mada membuat Tara seperti tersambar petir, hatinya begitu hancur saat Mada memutuskan bercerai dengannnya dengan talak tiga sekaligus.

Bab terkait

  • Suami untuk Mantan Istriku   Angkat Kaki

    Tara sangat syok mendengar kata cerai dari mulut Mada, apalagi Mada sampaimengucapkan cerai talak tiga.“Mada, kamu serius menceraikanku dengan talak tiga sekaligus?” tanya Tara, ia melihat dengan jelas kemarahan di wajah Mada.“Aku tidak bercanda, Tara. Aku menikahimu sangat serius. Tetapi kini kamu malah mengkhianati pernikahan itu. Aku tak akan bisa kembali padamu,” amuk Mada sambil menuding Tara yang berurai air mata.“Dengan mengucapkan talak tiga, kita akan sulit bersama lagi, Mada,” sahut Tara dengan tangisan yang memilukan hati.“Justru lebih bagus, aku tak akan pernah melihat wajahmu lagi, Tara,” jawab Mada dengan tegas.“Tetapi kamu salah paham, Mada. Dia menjebakku untuk datang ke apartemen ini,” Tara berusaha meyakinkan Mada kalau dirinya tidak bersalah.“Cukup, Tara. Semuanya sudah terlambat. Pernikahan kita sudah hancur karena ulahmu, dan jangan harap kita akan bersatu lagi,” pungkas Mada. Kemudian ia pergi meninggalkan Tara dan Martin dengan hati yang sangat pedih.Tara

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-14
  • Suami untuk Mantan Istriku   Perpisahan yang Menyakitkan

    “Jangan pergi, Mada! Aku mohon dengarkan aku dulu!” sahut Tara, ia berusaha menahan Mada untuk masuk ke mobilnya. Namun Mada malah mendorong tubuh Tara sedikit keras untuk menjauh dari mobil berwarna silver itu.Benar dugaan Mada, kalau Tara pasti akan segera menyusulnya ke apartemen itu. Tetapi sayangnya, Tara sedikit terlambat, sebab Mada sudah bersiap pergi dari sana.“Mada, dengarkan aku, Sayang! Jangan pergi!” seru Tara. Tetapi Mada enggan untuk bertahan dan langsung duduk di bawah kemudi dan menutup pintu mobilnya.Tara terus berusaha mencegah Mada pergi dengan memukul-mukul kaca mobil dan meminta Mada keluar dari mobilnya, tetapi Mada tetap tidak bergeming.Mada langsung melajukan mobilnya meninggalkan Tara yang meneriakkan namanya. Hati Tara hancur saat melihat Mada pergi tanpa berucap sepatah kata pun dari bibirnya.‘Ya Tuhan, inikah akhir kisah cintaku dengan Mada? Mengapa sesingkat ini?’ tangis Tara saat mobil Mada keluar dari basement itu.Tara sudah merasa putus asa, ha

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-14
  • Suami untuk Mantan Istriku   Berbagi Pilu

    "Tidak, Bu. Ibu tenang saja. Aku tidak bermasalah sekali sama sekali dengan Mada," jawab Tara.Ia segera menghapus air matanya dan mencoba menahan isaknya agar ibu mertuanya itu tidak khawatir dengan masalah yang dihadapi oleh Tara."[Kamu yakin tidak ada terjadi sesuatu di antara kamu dan anakku, Tara?]" tanya Nana memastikan lagi.Namun Tara terdiam sejenak dan berusaha agar suaranya tidak parau di telepon. Ia mencoba untuk bisa lebih tenang."Tenang saja, Bu. Hubungan kami baik-baik saja kok," jawab Tara lagi."[Lalu kenapa kamu menanyakan keberadaan Mada di rumah Ibu?]" tanya Nana lagi dengan nada penasaran."Sebab ponsel Mada tak bisa dihubungi, jadi aku menghubungi Ibu. Siapa tahu dia mampir ke sana," jawab Tara setenang mungkin."Tetapi sepertinya Mada sebentar lagi akan segera pulang, karena sudah waktunya jam pulang kantor," sambung Tara."Aku minta maaf sudah menanyakan keberadaan Mada pada Ibu, mungkin Mada pulang sedikit terlambat," ucap Tara.Namun entah mengapa Nana mem

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-14
  • Suami untuk Mantan Istriku   Penyesalan

    Melihat ada air mata yang menitik di pipi Mada membuat sepasang alis tebal Arya bertaut."Kamu menangis, Mada? Bukannya tadi kamu marah-marah?" Pertanyaan polos Arya seperti menyindir Mada.Hati Mada kini terasa sakit dengan keputusan yang dibuatnya sendiri."Benar juga apa katamu, Arya! Aku telah ambil keputusan yang salah," Jawaban Mada kembali membuat Arya terperanjat."Kenapa kamu baru menyadarinya sekarang, Mada? Aku percaya kalau Tara wanita yang setia, dia sangat mencintaimu. Bahkan Tara pernah menolak cinta Martin bukan?" Pertanyaan Arya membuat Mada semakin tersudutkan.Kepalanya menunduk lesu, ia sudah membuat rumah tangganya dengan Tara hancur karena emosi sesaatnya.'Maafkan aku, Tara. Aku sudah termakan bisikan setan untuk menceraikanmu,' ucap batin Mada. Ia ingin segera menemui Tara secepatnya, namun ia merasa malu dengan perbuatannya pada Tara.Melihat sahabatnya bersedih, Arya meletakkan puntung rokoknya di sela asbak. Ia kemudian menepuk bahu Mada."Sudahlah, Kawan. K

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-14

Bab terbaru

  • Suami untuk Mantan Istriku   Penyesalan

    Melihat ada air mata yang menitik di pipi Mada membuat sepasang alis tebal Arya bertaut."Kamu menangis, Mada? Bukannya tadi kamu marah-marah?" Pertanyaan polos Arya seperti menyindir Mada.Hati Mada kini terasa sakit dengan keputusan yang dibuatnya sendiri."Benar juga apa katamu, Arya! Aku telah ambil keputusan yang salah," Jawaban Mada kembali membuat Arya terperanjat."Kenapa kamu baru menyadarinya sekarang, Mada? Aku percaya kalau Tara wanita yang setia, dia sangat mencintaimu. Bahkan Tara pernah menolak cinta Martin bukan?" Pertanyaan Arya membuat Mada semakin tersudutkan.Kepalanya menunduk lesu, ia sudah membuat rumah tangganya dengan Tara hancur karena emosi sesaatnya.'Maafkan aku, Tara. Aku sudah termakan bisikan setan untuk menceraikanmu,' ucap batin Mada. Ia ingin segera menemui Tara secepatnya, namun ia merasa malu dengan perbuatannya pada Tara.Melihat sahabatnya bersedih, Arya meletakkan puntung rokoknya di sela asbak. Ia kemudian menepuk bahu Mada."Sudahlah, Kawan. K

  • Suami untuk Mantan Istriku   Berbagi Pilu

    "Tidak, Bu. Ibu tenang saja. Aku tidak bermasalah sekali sama sekali dengan Mada," jawab Tara.Ia segera menghapus air matanya dan mencoba menahan isaknya agar ibu mertuanya itu tidak khawatir dengan masalah yang dihadapi oleh Tara."[Kamu yakin tidak ada terjadi sesuatu di antara kamu dan anakku, Tara?]" tanya Nana memastikan lagi.Namun Tara terdiam sejenak dan berusaha agar suaranya tidak parau di telepon. Ia mencoba untuk bisa lebih tenang."Tenang saja, Bu. Hubungan kami baik-baik saja kok," jawab Tara lagi."[Lalu kenapa kamu menanyakan keberadaan Mada di rumah Ibu?]" tanya Nana lagi dengan nada penasaran."Sebab ponsel Mada tak bisa dihubungi, jadi aku menghubungi Ibu. Siapa tahu dia mampir ke sana," jawab Tara setenang mungkin."Tetapi sepertinya Mada sebentar lagi akan segera pulang, karena sudah waktunya jam pulang kantor," sambung Tara."Aku minta maaf sudah menanyakan keberadaan Mada pada Ibu, mungkin Mada pulang sedikit terlambat," ucap Tara.Namun entah mengapa Nana mem

  • Suami untuk Mantan Istriku   Perpisahan yang Menyakitkan

    “Jangan pergi, Mada! Aku mohon dengarkan aku dulu!” sahut Tara, ia berusaha menahan Mada untuk masuk ke mobilnya. Namun Mada malah mendorong tubuh Tara sedikit keras untuk menjauh dari mobil berwarna silver itu.Benar dugaan Mada, kalau Tara pasti akan segera menyusulnya ke apartemen itu. Tetapi sayangnya, Tara sedikit terlambat, sebab Mada sudah bersiap pergi dari sana.“Mada, dengarkan aku, Sayang! Jangan pergi!” seru Tara. Tetapi Mada enggan untuk bertahan dan langsung duduk di bawah kemudi dan menutup pintu mobilnya.Tara terus berusaha mencegah Mada pergi dengan memukul-mukul kaca mobil dan meminta Mada keluar dari mobilnya, tetapi Mada tetap tidak bergeming.Mada langsung melajukan mobilnya meninggalkan Tara yang meneriakkan namanya. Hati Tara hancur saat melihat Mada pergi tanpa berucap sepatah kata pun dari bibirnya.‘Ya Tuhan, inikah akhir kisah cintaku dengan Mada? Mengapa sesingkat ini?’ tangis Tara saat mobil Mada keluar dari basement itu.Tara sudah merasa putus asa, ha

  • Suami untuk Mantan Istriku   Angkat Kaki

    Tara sangat syok mendengar kata cerai dari mulut Mada, apalagi Mada sampaimengucapkan cerai talak tiga.“Mada, kamu serius menceraikanku dengan talak tiga sekaligus?” tanya Tara, ia melihat dengan jelas kemarahan di wajah Mada.“Aku tidak bercanda, Tara. Aku menikahimu sangat serius. Tetapi kini kamu malah mengkhianati pernikahan itu. Aku tak akan bisa kembali padamu,” amuk Mada sambil menuding Tara yang berurai air mata.“Dengan mengucapkan talak tiga, kita akan sulit bersama lagi, Mada,” sahut Tara dengan tangisan yang memilukan hati.“Justru lebih bagus, aku tak akan pernah melihat wajahmu lagi, Tara,” jawab Mada dengan tegas.“Tetapi kamu salah paham, Mada. Dia menjebakku untuk datang ke apartemen ini,” Tara berusaha meyakinkan Mada kalau dirinya tidak bersalah.“Cukup, Tara. Semuanya sudah terlambat. Pernikahan kita sudah hancur karena ulahmu, dan jangan harap kita akan bersatu lagi,” pungkas Mada. Kemudian ia pergi meninggalkan Tara dan Martin dengan hati yang sangat pedih.Tara

  • Suami untuk Mantan Istriku   Terpergok Selingkuh

    Tok tok tok! Tara mengetuk apartemen Martin. Kemudian Martin membuka pintunya dan tersenyum semringah saat melihat Tara di depannya.“Mengapa aku yang harus datang ke apartemenmu? Kamu bisa kan langsung datang ke tempat praktik?” cecar Tara dengan nada kesal. “Maafkan aku,Tara. Aku sebenarnya ingin datang ke tempat praktikmu, tetapi aku sungguh benar-benar tidak bisa ke sana. Aku tidak sanggup berangkat karena sakitku ini,” jawab Martin sambil meringis kesakitan.“Lalu sebenarnya kamu sakit apa?” tanya Tara lagi.“Masuklah dahulu, nanti aku akan menceritakan keluhan kesehatanku,” jawab Martin. Tara pun menghela napasnya. Ia lalu masuk ke dalam apartemen Martin. Martin kemudian menutup pintu apartemennya. Dia kemudian menyunggingkan senyumnya lagi dan menatap Tara dari ujung kaki sampai ujung kepala.“Baiklah, Martin. Sekarang apa keluhanmu? Aku segera memeriksamu, setelah itu aku akan memberikan resepnya dan pergi dari sini,” papar Tara.“Aku merasa tidak enak, jika aku berduaan di

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status