Home / Pernikahan / Suami Tukar Tambah / Rintik Kecelakaan

Share

Rintik Kecelakaan

Author: Say_the name
last update Last Updated: 2023-09-07 18:31:02

"Kamu menyuruhku tidur di lantai?" tanya Langit pada istrinya. Posisinya saat ini, Langit terduduk di atas peraduan. Sedangkan Rintik masih berbaring seraya menatap wajah suaminya. Tak lama, Rintik membuang pandangan ke arah lain dan kembali membelakangi Langit.

"Tentu saja. Itu sudah menjadi kesepakatan kita."

Langit tidak habis pikir dengan ucapan Rintik. Ia kira dengan adanya ibu di rumahnya akan menjadi awal yang baik bagi hubungan mereka. Tetapi Langit salah. Rintik tetap pada pendiriannya bahwa mereka tidak bisa tidur dalam satu ranjang.

Akhirnya Langit mengalah. Ia mengambil sebuah selimut tebal dari dalam lemari dan menggunakannya sebagai alas tidur.

***

"Kenapa kamu, Nak? Wajahmu kusut sekali?" tanya Sasmi pada putranya ketika melihatnya baru sd aja keluar dari kamar. Rintik yang sudah berada di meja makan ikut menoleh ke arah suaminya.

"Tidak apa-apa, Bu. Hanya kurang tidur saja," jawab Langit asal.

"Loh? Kok bisa kurang tidur?"

Rintik dan Langit sempat beradu pandang sesaa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Suami Tukar Tambah   Pertemuan Dua Pria

    “Coba deh, kalian pikir. Jika yang terjadi seperti apa yang diceritakan oleh Rintik, artinya pengemudi mobil itu memang sengaja menabrak Rintik. Atau opsi lain pengemudi itu sedang mabuk," tutur Angel seraya memandang kedua sahabatnya secara bergantian.Langit dan Rintik mencerna ucapan Angel yang penuh kemungkinan. “Jika memang benar hal itu disengaja, siapa dan kenapa dia melakukannya? Apa orang itu memiliki sebuah dendam terhadapku?” tanya Rintik.Angel mengedikkan bahunya menanggapi pertanyaan Rintik. Kemudian berkata, “Jika demikian, hanya ada satu orang yang patut di curigai." Pandangan Langit beralih pada istrinya, begitu juga sebaliknya“Apa itu mungkin?” Langit merasa tidak yakin dengan ucapan sahabatnya itu.“Apa yang tidak bisa dilakukan oleh wanita ular sepertinya?” Angel menatap sepasang suami istri itu secara bergantian. “Merebut suamimu saja dia bisa,” gumam Angel yang dapat didengar oleh Rintik. Ia tidak mengatakannya dengan lantang karena menjaga perasaan Langit.Rin

    Last Updated : 2023-09-13
  • Suami Tukar Tambah   Kebahagiaan

    Kedua pria yang tengah berseteru itu menoleh ke sumber suara. Seorang wanita paruh baya dengan berpenampilan modis itu berjalan menghampiri kedua pria itu. Tentu saja dengan sorot mata tajam.Langit merasakan jika akan ada perdebatan yang akan terjadi dengan datangnya ibu dari Reka. Ia berniat untuk segera meninggalkan tempat itu."Jadi karena wanita itu?" Suara Margaret menggema di seluruh koridor. Benar saja, yang Langit takutkan terjadi. Margaret menatap putranya dengan wajah penuh emosi.Pandangan Margaret dialihkan pada Langit. Kemudian berjalan mendekat pada pria itu."Untuk apa kamu terus menyeret putraku untuk bertemu dengan wanita itu. Bukankah kalian sudah menikah? Lagipula menantuku akan segera melahirkan. Reka harus menemani istrinya yang sedang berjuang untuk memberikanku seorang cucu. Urus saja wanita itu sendiri–""Saya tidak pernah menyeret putra anda untuk bertemu dengan istri saya. Saya juga mampu mengurus istri saya dengan baik. Untuk apa melibatkan orang yang tidak

    Last Updated : 2023-09-14
  • Suami Tukar Tambah   Menyesal???

    Rintik dan Langit menoleh ke asal suara. Mereka sudah berada di depan rumah sakit dan menunggu mobil jemputan mereka.Langit dan Rintik menatap dua orang wanita dengan sebuah kereta bayi tengah menatap mereka dengan tatapan sinis. Rintik meminta Langit untuk menurunkannya. Rintik mencoba berdiri meski tertatih. Langit merangkul pinggang Rintik untuk membantu keseimbangan Rintik."Kalian pikir dunia ini milik kalian? Di tempat umum mesra-mesraan seperti orang tidak tahu malu saja," sinis Margaret pada keduanya.Iren menatap keduanya dengan tatapan sinis lalu berkata, " Kalian pikir hanya kalian saja yang bahagia? Lihat! Aku dan Mas reka juga bahagia. Karena anak kami telah lahir. Benarkan, Mami? ucap Iren meminta pembenaran dari ibu mertuanya."Tentu saja. Setelah sekian lama menantikan seorang cucu, akhirnya semua itu terwujud. Lihat, betapa cantiknya cucuku ini."Bersamaan dengan itu, sebuah mobil sedan hitam muncul di hadapan mereka. Rintik paham betul siapa pemilik dari mobil terse

    Last Updated : 2023-09-17
  • Suami Tukar Tambah   Merasa Berdosa

    Jika terus-terusan seperti ini aku tidak tahan, Mih!" keluh Iren pada ibu mertuanya ketika wanita itu berkunjung."Semua aku yang kerjakan. Pekerjaan rumah, bayi. Semuanya! Mas Reka hanya pulang untuk berganti pakaian lalu pergi lagi." Iren meluapkan kekesalannya pada ibu mertuanya."Ya, memang seperti itu jika menjadi seorang ibu. Kamu harus–""Lama-lama aku stress Mih. Apalagi kalau anak ini menangis. Aku bahkan tidak bisa makan dengan tenang. Membuatku sakit kepala."Margaret menggendong bayi yang baru berusia beberapa hari itu. Merasa bahagia karena keinginannya memiliki seorang cucu sudah terwujud."Ren, sepertinya anakmu lapar ingin minum susu. Cepat susui sebelum menangis," pinta Margaret pada menantunya."Tidak bisa, Mih. Buatkan saja susu formula. Ada di meja sana," ucap Iren dengan nada kesal."Lebih baik diberi asi daripada susu fo–""Itu juga susu termahal yang aku beli. Aku tidak mau bentuk tubuhku berubah hanya karena menyusui bayi. Aku tidak mau jika nanti Mas Reka meli

    Last Updated : 2023-10-11
  • Suami Tukar Tambah   Menjadi Agresif

    "Aku tahu jika itu sulit, tapi setidaknya kamu juga harus berusaha. Kamu harus tahu, tidak ada pria sebaik Langit."Kata-kata itu selalu terngiang dalam pikiran Rintik. Ucapan Angel tentang penilaiannya terhadap langit. Sejujurnya, Rintik pun tidak memungkiri hal tersebut. Langit memang pria yang baik meski banyak cerita di masa lalunya.Ia masih duduk termenung menunggu kepulangan suaminya. Padahal waktu sudah menunjukan pukul 11 malam. Tapi belum juga ada tanda-tanda pria itu kembali."Apa aku telepon saja?" Rintik menimbang-nimbang ingin menghubungi Langit untuk menanyakan kabarnya. Seharian ini Langit tidak memberikan kabar apapun pada Rintik. Tidak seperti biasanya.Belum sempat Rintik menekan ikon hijau pada nama kontak Langit, sebuah mobil masuk ke halaman rumahnya. Dan Rintik tahu jika mobil itu adalah milik suaminya. Tanpa sadar, sudut bibirnya tertarik ke belakang membentuk sebuah lengkungan."Kamu belum tidur? Kamu menungguku?" tanya Langit ketika memasuki rumah dan mendapa

    Last Updated : 2023-10-13
  • Suami Tukar Tambah   Bab. Tak terduga

    "Apa kamu menginginkannya?" bisik Langit di telinga Rintik. Meski sempat ragu, Rintik mengangguk dan mereka masih saling tatap. Langit kembali mencium bibir Rintik, dan Rintik pun membalasnya. Ciuman-ciuman itu memunculkan kembali gairah panas di tubuh mereka kembali. Langit melingkarkan kaki Rintik di pinggangnya, kemudian membawanya menuju tepi kolam. Langit beralih pada leher jenjang Rintik dan meninggalkan gigitan-gigitan kecil hingga wanita itu sedikit mendesah. Tangan Langit mencoba membuka dress yang Rintik kenakan. Begitu pun sebaliknya. Lalu mereka masuk kamar dan menjatuhkan diri diatas ranjang.***Langit mengecup kening Rintik yang masih malu-malu setelah penyatuan mereka selesai. Hujan pun masih betah dalam kungkungan langit kelabu pulau Bali. Menambah suasana syahdu diantara mereka. Langit tersenyum sebelum ia kembali mengecup kening wanita dalam pelukannya itu.Akhirnya, setelah sekian lama menunggu, akhirnya Langit mendapatkan Rintik seutuhnya. Buah kesabaran hatinya.

    Last Updated : 2023-10-14
  • Suami Tukar Tambah   Bab. Secuil Rasa

    "Apa?" tanya Rintik dengan mata terpejam. Ia bersandar pada kursi pesawat agar merasa nyaman dalam penerbangannya pulang ke Jakarta."Tentang kamu yang memanggilku Sayang di–"Rintik membuka matanya lalu menoleh pada suaminya. "Kenapa? Aku juga bisa memanggilmu Sayang setiap hari jika kamu mau," ucapnya kemudian kembali memejamkan matanya."Benarkah? Kamu mau memanggilku Sayang jika di rumah?" tanya Langit dengan antusias."Kenapa tidak? Sudahlah. Aku mau istirahat, aku lelah," ucap Rintik dengan wajah memelas. Langit tersenyum lalu mengusap pucuk rambut sang istri.Ia teringat jika dirinyalah yang membuat Rintik kelelahan. Hari ini, Langit cukup puas dengan apa yang terjadi dalam hidupnya. Dan untuk kedepannya, ia juga berharap hubungan mereka berdua semakin berkembang dan baik-baik saja. Langit meraih jemari istrinya, kemudian mengecupnya mesra.***"Aku dengar kalian dari Bali kemarin?" tanya Janar pada sepupunya. Yang dijawab anggukan dari wanita itu. Janar menatap cangkir kopi ya

    Last Updated : 2023-10-15
  • Suami Tukar Tambah   Bab. Hanya Khayalan

    "Rin," panggil Langit pada sang istri. Wanita yang tengah duduk di ruang tengah dan sibuk dengan ponselnya itu menoleh pada asal suara. "Ya?" Rintik menatap Langit dan pandangannya mengikuti pria yang tengah berjalan menghampirinya. Lalu duduk di sampingnya."Aku ingin membicarakan sesuatu denganmu," ujar Langit dengan nada ragu. "Apa?" Lalu wanita itu meletakkan ponsel miliknya di atas meja. Badannya sedikit di serongkan agar berhadapan dengan Langit."Begini, ini hanya sebuah permintaan saja. Jika kamu tidak menyetujuinya, aku tidak akan memaksa." Langit menjeda kalimatnya sejenak. Melihat bagaimana ekspresi yang ditunjukkan oleh Rintik sebelum ia melanjutkan kata-katanya."Bagaimana kalau kamu berhenti bekerja? Biar aku saja yang bekerja dan menafkahimu. Karena kamu adalah istriku. Bagaimana?"Rintik membeku sesaat. Menelaah arah bicara Langit. Kemudian wanita itu meraih tangan suaminya dan di genggamnya. Lalu berkata, "Bagaimana kalau setelah aku selesaikan pekerjaanku? Aku tida

    Last Updated : 2023-10-15

Latest chapter

  • Suami Tukar Tambah   Akhir Cerita

    "Aku heran, kemana perginya Iren. Aku sudah mencarinya tapi belum juga ketemu. Apa ia ditelan bumi?" sungut Janar ketika ia tengah ngobrol dengan Langit di teras rumah. Mereka menghindari membahas masalah sensitif di hadapan Rintik."Sangat tidak mungkin jika ia bersembunyi. Yang aku dengar, Reka sudah menceraikan dan mengusirnya dari rumah. Yang otomatis, anaknya juga dibawa bersamanya. Tapi, hingga saat ini aku belum mendapat kabar dari orang yang aku minta untuk mencarinya," timpal Langit."Atau mungkin ia meninggalkan Indonesia?" tebak Janar."Tidak mungkin. Tidak ada catatan ia meninggalkan negara ini. Pasti ia ada di suatu tempat. Mungkin tidak jika ia kembali ke kampung halamannya?""Aku saja tidak tahu dimana ia berasal. Bukankah kamu pernah menjadi suaminya? Masa kamu tidak tahu darimana asal wanita itu?" sinis Janar pada Langit."Meskipun aku pernah menikah dengannya, aku tidak tahu asalnya darimana. Kalaupun ia katakan, aku tidak yakin jika itu benar. Bisa saja hanya asal j

  • Suami Tukar Tambah   Pencarian Iren

    "Apa hubungan Iren dengan kecelakaan yang terjadi pada Rintik?" tanya Janar dengan wajah merah padam. Sebenarnya Langit tidak ingin orang lain tahu jika penyebab kecelakaan Rintik adalah Iren. Namun, ternyata Janar mendengar pembicaraannya dengan orang yang ia minta untuk mencari keberadaan Iren."Sebenarnya, Iren yang mendorong Rintik kemarin—""Kenapa kamu tidak mengatakannya padaku! Kamu tidak mempercayaiku?" hardik Janar pada Langit. Ia mencengkram kerah baju Langit.Langit buru-buru melepaskan cengkraman itu. Dan berusaha menenangkan Janar yang seperti orang kesetanan. "Aku bukan tidak mau mengatakannya padamu. Hanya saja aku ingin fokus pada Rintik dan anakku. Karena keselamatan mereka lebih penting dari apapun!" Langit ikut terbawa emosi. Ia juga sedikit meninggikan suaranya.Janar mengusap kasar wajahnya. Ia tidak terima karena lagi-lagi ulah wanita itu membuat Rintik celaka. Apalagi, ada nyawa lain dalam kandungan Rintik. "Aku tidak akan tinggal diam. Akan aku cari wanita ya

  • Suami Tukar Tambah   Ulah Iren

    Suami tukar tambahBab"Ah! Sialan!" pekik Iren ketika baru saja mendapat pesan dari seseorang. "Uangku sudah menipis tapi ia belum juga mentransfer uangnya!" imbuhnya. Ia tidak menghiraukan Marni yang sedang bermain dengan putrinya. Berjalan mondar-mandir memikirkan cara lain untuk langkah selanjutnya agar hidupnya lebih baik setelah keluar dari rumah Reka. Setidaknya ia tidak kekurangan uang dan bisa menikmati hidup seperti biasanya."Sudah satu bulan tapi ia belum ada kejelasan. Aku harus cari uang kemana ini?" pikirnya."Itu tas-tas yang tidak dipakai bisa dijual, Bu. Daripada cuma disimpan saja," celetuk Marni.Seketika Iren melotot ke arah pengasuh putrinya. Kemudian berseru, "Enak saja! Itu tas mahal dan semua limited edition. Kalau aku jual, dimana harga diriku? Seenaknya saja kamu ngomong.""Ya, maaf, Bu. Kan saya cuma usul saja. Daripada tempat ini sesak penuh dengan tas dan sepatu ibu. Belum lagi baju-baju yang masih dalam kardus. Kasihan Cantika, Bu. Tidak dapat bergerak b

  • Suami Tukar Tambah   Menyusun Rencana

    "Maafkan Mami, Reka. Mami terlalu dibutakan oleh memiliki seorang cucu, membuat Mami egois terhadapmu," sesal Margaret.Dalam diam, wanita paruh baya itu menyadari keegoisannya selama ini adalah salah. Mengabaikan setiap saran yang datang dari keluarganya ataupun orang lain. Kini, ketika mengetahui kenyataan ternyata ia ditipu, hatinya teramat sakit. Kecewa yang menyerang hatinya yang paling dalam.Padahal, semua perhatian tercurah pada malaikat kecil yang ia yakini sebagai darah dagingnya. Semua angan dan rencana masa depan bocah tak berdosa itu lenyap sudah."Mami harus berbuat apa untuk menebus kesalahan Mami? Katakan Reka," tanya Margaret."Tidak ada, Mih. Mungkin dengan meminta maaf pada Rintik penyesalan Mami akan sedikit berkurang," usul Reka pada ibunya."Apa mungkin wanita angkuh itu akan memaafkan Mami?" pikir Margaret.Reka menarik nafasnya kasar mendengar ucapan ibunya yang seperti biasa. Ia merasa ibunya masih menyimpan dendam padanya. "Bukan kah Mami yang terlihat angkuh

  • Suami Tukar Tambah   Akhirnya!!!

    "Kamu pikir, dengan air mata buaya yang kamu keluarkan akan merubah cerita yang terjadi?" ucap Angel memecah kerumunan. Bukan hanya mereka bertiga yang menatap Angel, tapi juga dengan para penonton yang berkerumun di tempat itu.Iren memutar bola matanya malas. Tidak menyukai dengan kedatangan mantan pemimpin di perusahaannya."Tentu saja kamu membela Rintik karena kalian bersahabat," elak Iren masih tetap pada rencananya.Angel tertawa kecil mendengar alasan Iren. "Bukan karena aku berteman dengan Rintik tapi memang kenyataannya seperti itu. Kamu merebut suami pertamanya, lalu sekarang kamu berusaha mendekati suaminya lagi. Karena kamu tahu jika Langit yang sekarang adalah seorang yang kaya raya," cerita Angel.Ucapan Angel membuat Iren sedikit merasa khawatir. Dengan masih mempertahankan air mata buayanya, ia mengelak dari semua tuduhan Iren. "Kenapa sih kalian sangat senang membuatku merasa terpojok dengan cerita kalian?""Sudahlah Iren. Tidak usah membuat drama yang tidak perlu. U

  • Suami Tukar Tambah   Pertunjukan Konyol

    "Ah, terus Sayang," desis Reka pada teman wanitanya.Pemandangan yang unik terjadi di ruang kantor Reka. Ia tengah bercinta dengan pakaian yang masih lengkap di atas sofa panjang yang ada di ruangan itu. Namun, tidak demikian dengan si wanita. Si wanita bertelanjang bulat berada dibawah tubuh Reka yang tengah menngenjotnya seperti tanpa ampun.Langit yang terpaksa melihat pemandangan itu hanya bisa menganga tak percaya. Sesaat setelah pikirannya kembali terkumpul, Ia segera membalik badannya agar tidak melihat adegan vulgar secara live itu."Sebentar lagi aku akan selesai," ucap Reka pada langit. Kemudian ia kembali mendesah bersama wanita teman bercintanya itu.'Apa ia sengaja menunjukkannya padaku gara-gara kemarin? Dasar sinting! Tidak seharusnya aku berada ditempat ini. Seharusnya aku sudah sadar ketika mendengar suara aneh itu!' gerutu Langit dalam hati. Ia berencana keluar dan menunggu kegiatannya selesai dari luar ruangan. Namun, langkahnya di tahan oleh Reka."Aku sampai!" pe

  • Suami Tukar Tambah   Astaga!!

    "Tapi, Rin—""Sayang, aku ingin pulang. Aku naik taxi online saja," pamit rintik pada suaminya.Langit yang tidak mau terjadi sesuatu dengan istrinya, melarang Rintik untuk pulang sendiri. Ia menahan wanitanya itu dan meyakinkan bahwa pembicaraan mereka tidak akan memakan waktu yang lama. "Kamu tunggu saja di bawah. Aku janji tidak akan lama," ucap Langit, kemudian ia mengecup singkat kening Rintik.Rintik mengangguk dan bersedia menunggu Langit sampai selesai bekerja. Kemudian ia berlalu keluar ruangan. Tak menghiraukan Reka yang tengah menatapnya dengan tatapan rindu."Apa tujuanmu datang kemari? Kita tidak ada janji temu hari ini bukan?" tanya Langit tanpa basa-basi pada Reka setelah kepergian Rintik."Apa aku harus membuat janji dulu jika ingin bertemu denganmu? Meski hanya sekedar ngobrol atau ngopi?" protes Reka pada Langit."Ya. Tentu saja," ucap Langit membenarkan. Ia mulai berkemas dan merapikan meja kerjanya karena ia sudah berjanji pada istrinya untuk segera mengantarnya p

  • Suami Tukar Tambah   Perang Terbuka

    Kamu mengejekku?" Iren menatap sinis ke arah Rintik yang menurutnya sedang memanas-manasi dirinya.Rintik beranjak dari pangkuan Langit dan berjalan mengitari sofa. "Aku? Untuk apa? Justru aku turut prihatin padamu. Aku yakin tujuanmu merebut Reka dariku adalah agar kehidupan lebih baik dari sebelumnya. Tapi nyatanya, yang terjadi adalah kebalikannya.""Dan sekarang, kamu mencoba kembali ingin merebut suamiku lagi? Tidak Iren. Aku tidak akan membiarkannya. Tidak akan ada sedikitpun celah yang bisa kamu manfaatkan untuk dapat dekat kembali dengan suamiku. Kesalahanku kemarin adalah tidak memperjuangkan apa yang telah menjadi milikku, dan itu yang aku sesalkan. Tapi kali ini, tidak! Meskipun aku harus berjuang mati-matian, aku akan tetap mempertahankan pernikahanku. Ini adalah peringatanku yang pertama dan terakhir untukmu!" tegas Rintik pada Iren.Iren tertawa terbahak mendengar peringatan dari Rintik. Bukannya takut, ia justru semakin tertantang dan dengan terang-terangan mengibarkan

  • Suami Tukar Tambah   Bercerita pada Orang yang Salah

    "Hasil tes itu mengatakan jika aku kurang subur. Itu sebabnya pernikahanku dengan Rintik sangat sulit untuk segera mendapatkan momongan meski kami melakukan hubungan di masa Rintik subur. Lalu bagaimana dengan hanya sekali berhubungan seseorang itu langsung hamil?" ujar Reka seraya melirik Iren yang tengah merasa cemas."Ma-maksud kamu apa, mas? Kamu menuduhku—""Apa aku tidak boleh merasa curiga akan hal itu? Terlebih kamu selalu menghabiskan uangku untuk berbelanja dan hura-hura," potong Reka."Kamu sengaja berkata pada Mami bahwa kamu hamil anakku meski kamu tahu aku sudah memiliki istri. Jika bukan karena uangku, lalu untuk apa lagi tujuanmu mendekatiku?" lanjut Reka."Itu juga yang kamu lakukan terhadap Langit. Setelah tahu ia adalah pria sederhana, kamu meninggalkannya begitu saja. Lalu sekarang setelah kamu tahu Langit banyak uang, kamu berusaha mendekatinya lagi? Cih! Wanita murahan sepertimu rasanya tidak pernah puas hanya dengan satu pria saja," hina Reka.Iren menggelengkan

DMCA.com Protection Status