Share

Bab. Secuil Rasa

"Apa?" tanya Rintik dengan mata terpejam. Ia bersandar pada kursi pesawat agar merasa nyaman dalam penerbangannya pulang ke Jakarta.

"Tentang kamu yang memanggilku Sayang di–"

Rintik membuka matanya lalu menoleh pada suaminya. "Kenapa? Aku juga bisa memanggilmu Sayang setiap hari jika kamu mau," ucapnya kemudian kembali memejamkan matanya.

"Benarkah? Kamu mau memanggilku Sayang jika di rumah?" tanya Langit dengan antusias.

"Kenapa tidak? Sudahlah. Aku mau istirahat, aku lelah," ucap Rintik dengan wajah memelas. Langit tersenyum lalu mengusap pucuk rambut sang istri.

Ia teringat jika dirinyalah yang membuat Rintik kelelahan. Hari ini, Langit cukup puas dengan apa yang terjadi dalam hidupnya. Dan untuk kedepannya, ia juga berharap hubungan mereka berdua semakin berkembang dan baik-baik saja. Langit meraih jemari istrinya, kemudian mengecupnya mesra.

***

"Aku dengar kalian dari Bali kemarin?" tanya Janar pada sepupunya. Yang dijawab anggukan dari wanita itu. Janar menatap cangkir kopi ya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status