Beranda / Pernikahan / Suami Tak Sempurna / Episode 169. Penjelasan Green

Share

Episode 169. Penjelasan Green

Penulis: Sun Shine
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Green tampak berpikir, apa yang harus dia katakan sekarang?

"Bukankah Hana sudah menerimaku sebagai suami tanpa penyesalan di kemudian hari? Hana juga mengatakan bahwa dia mencintaiku. Apa aku masih harus menutupi jati diriku padanya atau menceritakan saja semua kebenarannya?" Green sungguh bingung di dalam hati.

Kemudian dia menjawab, "Hana, sewaktu bus itu jatuh, aku langsung tidak sadarkan diri. Begitu aku bangun, aku sudah ada di sebuah kamar, berbaring di ranjang. Bahkan kakiku yang cedera juga sudah diobati. Ternyata aku ditolong oleh seorang pria bernama Jack! Jack bercerita bahwa dia melihatku tersangkut batu di aliran sungai deras dalam keadaan pingsan, lalu dia menolongku dan membawaku ke paviliun majikannya."

"Jadi seperti itu! Syukurlah ada orang yang melihatmu, Green," lirih Hana penuh dengan rasa syukur. "Lalu Jack? Siapa dia? Apa dia laki-laki yang ada di sampingmu di lapangan tadi?" Hana samar-samar mengi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suami Tak Sempurna   Episode 170. Hanya Milikku!

    "Jangan-jangan kamu terlalu betah dekat dengannya sampai-sampai kamu begitu tahan untuk tidak menghubungiku selama dua bulan lebih lamanya!" seru Hana kemudian dengan nada kesal. Green terkejut mendengar itu. Dia tahu Hana merasa cemburu tetapi dia tidak menyangka bahwa Hana akan langsung menyerangnya seperti itu! Bukankah tadi Hana begitu sedih karena waktu itu berpikir dia sudah tiada, dan berubah menjadi sangat bahagia ketika mendapati dia baik-baik saja? Tetapi sekarang, kenapa Hana dengan mudahnya menjadi marah padanya? Green menjadi bingung harus menjawab apa. Dia menjadi agak cemas, dan seketika langsung merasa menyesal karena dengan berani mencoba membuat Hana cemburu. Green tidak tahu jika perempuan sudah cemburu, itu akan menjadi sangat seram. "I-itu aku bukan betah pada Julia, Hana. Sama sekali tidak ada hubungannya dengan Julia," sangkal Green dengan cepat. "Aku tidak menghubungimu karena....karena kamu

  • Suami Tak Sempurna   Episode 171. Gairah yang Berkobar

    Jack bukanlah orang yang mudah bosan saat bekerja. Dia akan terus mewanti-wanti keadaan. Contohnya saja sekarang. Bos kecil dan nyonya muda sedang berada di dalam apartemen. Walaupun tempat itu relatif aman tetapi bukan berarti dia hanya akan duduk tenang saja sambil menanti mereka berdua. Demi memastikan keselamatan Green saat tidak berada di dekatnya, Jack memasang alat penyadap pada bos kecilnya itu. Selang beberapa waktu, Jack memutuskan untuk mengaktifkan alat itu. Dia bukannya ingin menguping pembicaraan, dia hanya ingin memastikan keadaan Green karena itu adalah tanggung jawabnya. Nantinya setelah mendengar sebentar, dia akan menonaktifkannya kembali. Lalu selang beberapa waktu lagi, ia akan mengaktifkannya lagi sebentar. Begitulah terus berulang-ulang selama Green tidak ada di pandangan matanya. Jika terjadi hal berbahaya, Jack tidak akan segan-segan menerobos masuk bagaimanapun caranya. Bip! Terdengar buny

  • Suami Tak Sempurna   Episode 172. Mencintaimu, bukan Hartamu

    Foreplay hampir memakan waktu 17 menit saat ponsel itu kembali berbunyi. Bunyinya begitu bising dan itu membuat Green kembali kesal. "Hana, ponselnya berbunyi lagi. Apa mungkin itu telepon penting?" keluh Green dengan napas tak teratur. "Sudah dua kali, mungkin itu penting, Green," ucap Hana dengan suara serak basah. Hana sendiri juga merasa cukup terganggu, tetapi ia tidak begitu menunjukkannya di hadapan Green. Green bergerak tetapi ia malas turun dari ranjang. Dia memilih bergeser, sedikit merangkak ke tepi dan mengambil ponsel itu dari ranjang dengan mengulurkan tangannya ke lantai. "Ck!" decak Green saat tangannya tidak sampai. Tetapi dengan keras kepala dia tetap tidak mau turun. Dia berjuang keras memanjangkan lengannya dan memajukan punggungnya agar dapat meraih ponsel itu. Dan karena tidak seimbang, alhasil dia terjatuh begitu saja. Bugh!

  • Suami Tak Sempurna   Episode 173. Menarik!

    "Kamu cepat sekali, Jack?" Green bertanya heran saat Jack keluar dari mobil usang itu. Dia tidak sadar jika Jack memang sudah berada di wilayah apartemen."Kebetulan aku berada di sekitar sini, soalnya bosan dengan ospek." Jack mengalihkan pandangannya pada Hana dan tersenyum ramah padanya.Hana menatapnya, sepertinya Jack terlihat lebih dewasa dari dia dan Green. "Halo, Kak Jack. Saya Hana, istri Green." Hana memperkenalkan diri dengan sopan."Oh, halo juga! Panggil saja saya Jack. Saya cukup terkejut tadi di lapangan bahwa ternyata Green sudah memiliki istri."Hana sedikit tidak nyaman mendengarnya. Itu berarti Green tidak pernah bercerita tentangnya pada mereka selama dua bulan ini."Apa ini karena Green sempat merasa tertarik pada Julia makanya dia menyembunyikan statusnya yang sudah menjadi suami orang?" Hana menduga di dalam hati.Harusnya Hana berpikir

  • Suami Tak Sempurna   Episode 174. Linglung

    Sementara mendengar ucapan Ryan barusan, Marcell langsung mengalihkan pandangannya padanya. Dia baru tahu bahwa Ryan adalah sepupu dari Hana. Tidak ada salahnya juga jika dia menyelesaikan misi. Dia pasti akan menjadi juara pertama, karena mereka yang dimintai tanda tangan olehnya pasti tidak berani meminta syarat yang macam-macam. Dengan begitu, besok malam dia akan makan malam bersama Hana. Sejak dua bulan lalu sulit sekali baginya untuk bisa dekat dengan Hana. Hana seolah tak terjamah. Marcell akan mengambil segala kesempatan yang ada untuk bisa dekat dengannya. Kini tiba saatnya para senior itu membagi pasangan. Senior itu membagi dengan cepat. Tetapi untuk Marcell ada perlakuan khusus. Mereka akan memberikan pasangan yang paling cantik untuknya. Mereka melihat ada dua gadis tecantik di sana. "Kamu, siapa namanya?" tanya senior itu pada seorang junior perempuan. "Saya Veronika Milan, Kak," ucap Veronika.

  • Suami Tak Sempurna   Episode 175. Pernyataan Hana

    "Aku sudah menelepon Hana, sebentar lagi dia akan kemari," ucap Gerry lalu menyimpan ponselnya."Baguslah," jawab Erina. "Anton, mungkin Gerry dan Rudy telah membuat kekeliruan, tetapi coba kamu pikir dengan jujur, apa mungkin hal ini sama sekali tidak berkaitan dengan putusnya Hana dengan Marcell? Bukankah harusnya Tuan Albert memberikan peringatan terlebih dahulu sebelum memutuskan kerja sama? Tetapi lihat sendiri, dia langsung membuang kita! Pasti ada kebencian di sana!"Anton tampak mengerutkan kening. Walaupun dia selalu membantah perkataan Rudy dan Gerry soal keluarga Williams yang membalas dendam, tetapi sebenarnya waktu itu dia juga mengkhawatirkan hal yang sama ketika Hana hendak meminta putus dari Marcell. Tetapi melihat Marcell tetap bersikap baik pada Hana setelah diputuskan, pikiran itu perlahan menghilang."Itu tidak benar," ucap Anton tetap kukuh.Mereka terus berdebat, hingga akhirnya

  • Suami Tak Sempurna   Episode 176. Tidak Terduga

    Brak! Erina menggebrak meja, membuat semua orang beralih menatapnya. "Hana! Ada apa denganmu! Jadi kamu tega membiarkan keluarga besar Winata hancur hanya demi percintaanmu dengan pemuda penyakitan ini?" Erina sungguh marah. Perusahaan sudah mau bangkrut dan cucu perempuannya itu masih tetap saja keras kepala. Hana mengerutkan bibirnya. "Nenek bilang 'hanya demi percintaan'? Apa Nenek tidak sadar? Kalau Green tidak mencintaiku, dia tidak akan mungkin tanpa ragu masuk ke dalam bus yang sebentar lagi pasti akan masuk ke jurang yang dalam hanya untuk menyelamatkanku! Gara-gara rasa cinta Green padaku, itulah yang membuat nyawaku selamat! Jadi Nenek masih bilang itu 'hanya demi'? Apa jangan-jangan nyawaku tidak begitu penting bagi Nenek?" ucap Hana menyudutkan. "Aku tidak bermaksud seperti itu!" sangkal Erina dengan cepat. "Tentu saja nyawamu berharga bagi Nenek. Tetapi perusahaan saat ini sedang

  • Suami Tak Sempurna   Episode 177. Perdebatan

    Jihan, Bibi Felisa, Ryan dan Shila baru saja datang ke rumah sakit saat melihat Green mencengkeram kepalan tangan Rey dan seketika memutarnya hingga Rey merasa kesakitan. Mata mereka melebar dengan mulut terbuka. "Bukankah dia Green?" Ryan bertanya dengan wajah linglung. "Iya benar, Kak! Green ternyata masih...." Shila menutup mulutnya. "Tapi kenapa dia bisa kuat begitu?" Sementara Jihan dan Felisa hanya tercengang dalam diam. "Aw! Lepaskan, Bangsat!" teriak Rey sedari tadi sambil memukul-mukul tangan Green dengan cemas, dan sedetik kemudian Green melepasnya. Hana terkejut melihat hal itu, begitu pula yang lainnya. "Apa yang terjadi dengan Green selama dua bulan ini?" tanya Hana di dalam hati dengan perasaan takjub. Jack di sudut tersembunyi, tersenyum kecut. "Aku hanya mengajarkan hal yang sangat dasar pada bos kecil tetapi

Bab terbaru

  • Suami Tak Sempurna   Terima Kasih ^^ ❤️

    Halo, novel Suami Tak Sempurna sudah tamat.Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua Readers. Terima kasih karena Readers sekalian selalu mendukung novel ini dengan memberikan Vote, komentar dan ulasan bintang 5. Dukungan Readers membuat saya bersemangat untuk menulis.Untuk kelanjutan Green dan Hana, apakah ada kelanjutan lagi, Itu saya masih belum bisa memutuskannya. Saya harap Readers sekalian yang berharap buku baru untuk lanjutan, tidak merasa kecewa. Alasannya karena saya masih mau berfokus untuk menulis novel "Terlambat Mencintai Lisa." Dan novel baru lagi yang berjudul Kematian Tagis Sang Putri (yang ini novel fantasi, masih lama lagi dirilis karena outline belum saya buat).Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih. Semoga Readers sekalian sehat selalu. ^^ ❤️

  • Suami Tak Sempurna   Episode 240. TAMAT

    "Rafa, lihat pengantin sudah tiba!" seru Sartika dengan riang.Sartika memeluk Hana. "Kamu cantik sekali, Hana.""Terima kasih, Sartika. Kamu juga cantik hari ini," balas Hana tersenyum hangat."Waw! Kak Green sudah persis seperti pangeran!" seru Rafa dengan tatapan takjub. Green tersenyum lebar mendengarnya."Kamu bisa saja, Rafa!" ucap Green sambil mengusap pelan rambut Rafa. Karena rambut Rafa sangat rapi hari ini."Kak Hana juga seperti tuan putri!" seru Rafa ketika matanya beralih pada Hana."Rafa kamu juga sangat tampan memakai tuxedo itu!" puji Hana.Rafa tersenyum malu saat giliran dirinya yang dipuji."Rafa, kamu pasti akan menjadi pemuda yang tampan ketika besar nanti," ucap Reyhans memuji dengan tulus."Terima kasih, Kek. Kakek juga sellau tampan!" ucap Rafa tersenyum manis sambil mengacungkan jempol. Reyhans, Anton, Jihan, kedua orang tua Rafa, dan juga Sartika, terkekeh melihat tingkah lucu Rafa."Rafa adalah anak yang baik!" ucap Anton. Budi dan Mirna tersenyum manis men

  • Suami Tak Sempurna   Episode 239. Sungguh Terharu

    Setelah peristiwa pembelian PT. Andalan Winata lalu disusul di mana perusahaan itu dengan mudahnya kembali stabil, keluarga besar Winata selalu mencoba berbagai cara untuk bisa berkomunikasi dengan Green dan Hana. Mereka sungguh penasaran pada Green!Saat Anton memberi tahu mereka siapa Green sebenarnya, jantung mereka seolah meletup mendengarnya. Mereka semakin menggebu-gebu dan tak sabar ingin bertemu dengan Green dan Hana, tetapi mereka sulit melakukannya. Mereka mencoba mendesak Anton dan Jihan berulang kali tetapi hasilnya nihil. Anton dan Jihan sama sekali tidak mau bekerja sama dengan mereka.Pernah sekali peristiwa Shila mencoba datang ke kampus Williams, tetapi tidak menemukan mereka. Itu karena Green dan Hana memang sengaja menghindarinya. Begitu pula dengan Ryan, saat patah tulangnya baru sembuh, ia langsung mencoba mendekati mereka di kampus, tetapi sekali lagi mereka dengan mudahnya menghilang dari pandangannya. Itu bukanlah sesuatu yang sulit bagi Jack agar keluarga besa

  • Suami Tak Sempurna   Episode 238. Baby! Ini Papa!

    "Kamu menjengukku lagi?" ucap Marcell pada Green. Dia tidak menyangka Green menjenguknya lagi."Kenapa? Apa kamu bosan melihat wajah kakakmu ini?" tanya Green tersenyum menggoda."Iya, aku bosan," jawab Marcell berbohong. Dia malah memakan kue kesukaannya yang baru saja dibawa oleh Green. Green terkekeh pelan.Mereka lalu bercengkerama dan akhirnya menyingung soal Reyhans, kakek mereka berdua."Apa kamu pernah melihat Kakek semarah waktu itu? Kamu pasti tahu sendiri bahwa Kakek biasanya selalu mampu menjaga emosinya. Dia selalu bersikap tenang dan berwibawa. Tetapi melihat keadaanmu seperti ini, Kakek lebih menunjukkan emosinya. Tahu kenapa? Itu karena kakek menyayangimu, Marcell.""Aku tidak percaya," jawab Marcell."Ini hanya pendapatku saja," balas Green. "Apa kamu tahu? Di hari kamu kecelakaan, Kakek sampai di Singapura saat sore hari. Tetapi begitu mendengar kamu kecelakaan, dia langsung kembali ke sini malam itu juga untuk melihat keadaanmu di rumah sakit. Kakek kita sudah tua,

  • Suami Tak Sempurna   Episode 237. Cinta Sejati

    Hana : Veronika, apa kamu tahu Marcell kecelakaan kemarin malam? Dia dirawat di Williams Hospital.Veronika : Aku tahu. Tapi apa benar dokter memvonis Marcell akan lumpuh seumur hidup?Hana : Iya, itu benar. 🥺 Tapi di dunia selalu ada keajaiban. Maksudku, tidak ada yang mustahil, bukan? Apa kamu berniat menjenguk Marcell besok?Veronika tampak ragu menjawabnya. Besok adalah hari Minggu, itu adalah waktu yang cocok untuk mengunjungi Marcell.Veronika : Aku akan mengunjunginya besok.Hana : Baguslah. Jam berapa kamu akan datang?Veronika tidak membalasnya lagi.***"Kamu sendirian?" tanya Green ketika dia dan istrinya masuk ke ruang rawat Marcell. Marcell yang sedang melamun agak terkejut melihat mereka."Ada perawat," jawab Marcell datar. Sally baru saja keluar untuk membawa pakaian ganti dari rumah. Sementara Albert sibuk mengurus mini market barunya."Kami membawa makanan kesukaanmu," ucap Green sambil membuka isi makanan yang ia bawa."Dari mana kamu tahu aku suka itu?" tanya Marcel

  • Suami Tak Sempurna   Episode 236. Keras Kepala

    Begitu melihat Reyhans, Marcell segera memalingkan wajahnya. Reyhans mendesah melihat tingkah cucu bungsunya itu."Marcell, kamu mau makan, Sayang?" tanya Sally dengan suara lembut."Tidak," ucapnya tegas.Reyhans membuka suara. "Marcell, karena kamu terbiasa berbalapan mobil, akibatnya kamu menjadi sepele dalam berkendara. Benar-benar hobi yang konyol. Lihat sekarang keadaanmu. Kepalamu dijahit dan kakimu lumpuh. Teruslah kamu menjadi cucu pemberontak. Mana tahu nasibmu menjadi lebih bagus," sarkas Reyhans. Green dan Hana saling memandang. Menurut Hana, ini bukanlah waktu yang tepat untuk memarahi Marcell. Marcell saat ini butuh dihibur. Tetapi Kakek Reyhans sudah tidak bisa membendung rasa kecewanya.Marcell mengeraskan rahangnya dengan tangan mengepal. Dia benci mendengar ucapan kakeknya. Dia benci hobi yang sangat dia cintai, diejek dan dicerca seperti itu."Kakek," ucap Green sambil menghampiri kakeknya. "Kecelakaan Marcell itu karena dia mabuk. Ini sebenarnya tidak berhubungan de

  • Suami Tak Sempurna   Episode 235. Vonis

    Mata Sally melebar mendengarnya. Apa yang dikatakan Albert benar adanya. Sally lalu berkata, "Sebelumnya Robert tidak tahu akan keadaan kita. Itu sebabnya dia masih bermain judi dan terlibat hutang lagi. Sekarang dia sudah benar-benar tahu keadaan kita, dia berjanji tidak akan lagi berbuat seperti itu. Ini akan menjadi terakhir kalinya. Dia sangat terkejut, bahkan bersimpati akan keadaaan kita. Aku belum pernah mendengar Robert berbicara begitu dewasa seperti itu. Aku yakin kali ini dia bersungguh-sungguh.""Hahahaha..!" Albert tergelak mendengarnya. "Keluarga intimu adalah aku dan Marcell, bukan Robert! Kita kritis sekarang. Kau malah ingin memberikannya uang lagi. Di mana otakmu!" bentak Albert."Tapi dia adalah kakak kandungku! Dia dalam keadaan berbahaya sekarang. Bisa-bisa dia dibunuh kalau tidak membayar hutang dengan segera. Aku yang salah, harusnya aku memberi tahunya tentang keadaan kita.""Dia berbohong! Tanpa kau beri tahu pun dia pasti sudah tahu. Berita keluarga Williams b

  • Suami Tak Sempurna   Episode 234. Menjauh?

    "Benarkah itu?" tanya Alex dengan wajah terkejut serasa tak percaya atas apa yang baru saja ia dengar dari putrinya. Evelyn juga bereaksi yang sama dengan suaminya."Iya, jadi Green adalah cucu sulung Tuan Besar Reyhans Williams," ucap Veronika menandaskan. "Saat aku menyimak pembicaraan mereka berdua, kudengar tampaknya Tuan Besar Williams sudah memutuskan untuk memberikan seluruh hartanya pada Green, Pa.""Apa kamu yakin? Sepertinya Tuan Besar Williams belum membuat pengumuman terkini tentang siapa yang akan menjadi ahli waris selanjutnya di muka umum," ucap Alex."Ya, itu kan bisa belakangan, Pah," sahut Evelyn. Alex mengangguk pelan."Kalau memang Green yang akan menjadi ahli waris, maka Keluarga Winata benar-benar sangat mujur!" Alex tampak merasa cemburu. "Hmmm, pantas saja PT. Andalan Winata yang jelas-jelas sudah bangkrut, tiba-tiba dalam sekejap sudah kembali berjaya." Alex mendengkus tak senang.Veronika mengangguk. "Iya, Papa benar. Tapi Papa jangan iri begitu. Tidak baik,

  • Suami Tak Sempurna   Episode 233. Apa Kamu Membenciku?

    "Hana, apa kamu serius ingin menjodohkan mereka?" tanya Green begitu mereka memasuki kamar peraduan mereka."Kenapa? Apa kamu keberatan?" tanya Hana curiga."Sama sekali tidak. Biasa saja," jawab Green apa adanya."Aku pikir kamu sedih, karena jika mereka jadian, Julia tidak mungkin bersikap manja padamu lagi," ketus Hana, membuat Green mengangkat alisnya sedikit heran."Sedih? Justru aku senang jika dia berhenti bersikap seperti itu," tanggap Green langsung."Masa? Kalau begitu kenapa kamu tidak mengingatkannya waktu dia terus bersikap seperti itu?" ucap Hana dengan mata melotot. Green agak terkejut melihatnya."Apa kamu marah karena dia seperti itu?" tanya Green curiga. Green sempat berpikir bahwa Hana tidak pernah marah karena pada akhirnya Hana mungkin sudah menganggap tingkah Julia sebagai hal biasa yang ternyata tidak perlu dihiraukan."Tentu saja aku marah. Kamu sendiri saja marah tadi saat aku memuji Jack. Apa kamu pikir aku tidak marah melihat Julia yang selama berhari-hari be

DMCA.com Protection Status