Share

52. Mak Katijah Pulang

"Kamu jangan aneh-aneh dan macem-macem lagi." Keesokan harinya setelah tragedi penyerangan yang secara bertubi-tubi dan serangan silat lidah panjang kali lebar dari Mak Katijah pada Hadi kemarin, perempuan setengah abad ini pun memutuskan untuk kembali ke Tuban.

Mau bagaimanapun, rumahnya tidak mungkin ia biarkan kosong begitu saja. Mak Katijah cukup puas setelah memberi pelajaran pada putranya ini. "Ingat. Jangan neko-neko." Ia berdiri dengan tangan berada di pinggang, satu lagi menunjuk wajah Hadi.

"Iya," jawab Hadi dengan malas yang saat ini berada di depan ibunya dengan kepala tertunduk. "Padahal pas di rumah nawarin aku sama mantan." Hadi berbisik lirih.

"Apa!" Mak Katijah adalah orang yang terkadang bisa saja tidak mendengar apa pun bisa juga sangat sensitif. Dan saat ini, Hadi tampaknya salah waktu saat ia berbisik.

"Ngomong apa kamu?" Bola mata yang dihiasi keriput pada kulit itu memelototi putranya.

Hadi menghela napas dalam. "Iya, iya, Ma

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status