Share

Bab 89. Anaknya atau Sapi Perah?

Lagi, terdengar suara ketukan pintu. Echa meremas-remas tangannya–emosi. Kali ini dia enggan membukakan pintu.

“Echa!” teriak Hesti dari luar. “katanya suamimu punya 300 ribu. Di transfer ya ke rekening Mama. Malam ini juga.”

Echa tak menjawab. Dia hanya menahan kesedihan dalam hati.

“Mama pulang. Awas loh, beneran ditransfer.”

Echa berhambur ke pelukan Niko. Dia memeluk suaminya dengan erat.

“Aku nggak habis pikir dengan Mama. Kenapa dia sangat membencimu, Mas?” Echa berusaha menahan tangisnya.

Niko merengkuh tubuh istrinya. Dia mengelus punggungnya dengan lembut, “Tidak usah dipikirkan. Aku biasa aja.”

Tak ingin istrinya berlarut-larut memikirkan ini, Niko membisikkan sesuatu, “Katanya mau bertempur?”

Perlahan senyuman merekah terbit di bibir Echa, “Mau bertempur pakai strategi apa?”

“Pakai semua strategi yang ada,” jawab Niko, dan keduanya saling melemparkan senyuman menggoda.

***

Pagi hari yang cerah, tapi suasananya tidak secerah harinya. Bagaimana tidak, Hesti kembali datang men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status