Share

Bab 88. 150 Ribu Untuk Hesti

Melihat Mamanya menatap Niko dengan senyuman penuh arti, Echa pun memperingatkan, “Jangan nyeleneh, Ma. Nggak usah nyuruh Mas Niko yang aneh-aneh lagi.”

“Apasih, Echa. Kamu itu loh kalau ke Mama kok pikirannya negatif melulu,” sanggah Hesti. “heran Mama. Apa jangan-jangan otakmu–”

“Udah, Ma,” potong Echa. “ada keperluan apa Mama datang ke sini?”

“Kamu nggak mau mempersilahkan Mama masuk dulu?” tanya Hesti–kesal. “capek loh Mama nungguin dari tadi.”

Echa menarik napasnya dalam-dalam, “Mama jawab dulu keperluan Mama.”

“Mama ke sini mau minta uang. Uang Mama sudah habis,” keluh Hesti.

Echa mengambil uang dari dalam dompetnya, “Ini, Ma.” dia menyodorkan 3 lembar 50 ribu-an.

“150 ribu? Uang apaan ini. Masak cuma ngasih segini doang. Dibelikan jajan nggak cukup ini.” Hesti jelas menolak pemberian Echa yang terlalu sedikit.

Echa tidak kaget.

“Uang Echa tinggal 200 ribu, Ma. Echa cuma ngambil 50-nya,” ucap Echa.

“Kamu kok pelit banget sih sama Mama sendiri. Kebangetan sih kamu, Echa. Minima
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status