Share

22. Seperti Ice Cream

***

Maximilian melaju di atas motornya dengan kecepatan sedang, menikmati dinginnya angin malam yang menghembus wajahnya. Anastasia sudah diturunkannya di apartemennya beberapa menit yang lalu. Kini, ia sendirian di jalan, tetapi perasaan waspada mulai merayapi pikirannya.

“Sepertinya ada yang mengikutiku…” batinnya, sambil melirik kaca spion. Di belakang, sebuah motor lain tampak membuntutinya dengan jarak yang cukup jauh. Helm hitam pengendara itu menyembunyikan identitasnya, tapi Maximilian sudah bisa menebak siapa dia.

"Wartawan, ya?" Maximilian menyeringai di balik helmnya. “Rasanya menarik mempermainkan dia.”

Dengan gerakan cepat, Maximilian menambah kecepatan. Jalanan yang semula sepi kini menjadi arena permainan bagi pria itu. Wartawan yang membuntutinya mulai berusaha mengejar, tapi Maximilian sudah memperhitungkan semua kemungkinan. Ia tahu jalan-jalan ini dengan baik—setiap tikungan, setiap belokan, semuanya sudah dihafalnya di luar kepala.

Wartawan di belakangnya mulai tam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status