Share

59. Rencana Ero

Penulis: Rifani
last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-10 15:00:00

Pagi-pagi sekali, Ero telah sampai di rumah Sellandra. Dia sudah berjanji akan membantu Sellandra sepenuhnya untuk mengambil alih kursi kepemimpinan dari tangan Nyonya Kasturi. Karena rencana ini cukup beresiko, Ero meminta izin pada Sellandra untuk selalu mengawalnya setiap akan bepergian. Hal ini bertujuan agar Bima dan Tuan Ziko tidak mempunyai celah untuk menghambat rencana mereka, juga agar Ero bisa melindungi keselamat Sellandra dari kejahatan mereka.

“Selamat pagi,” sapa Ero sambil tersenyum kecil ke arah Sellandra yang baru saja datang. Saat ini Ero tengah berdiri menyender di dekat pintu gerbang. Dia memilih untuk menunggu Sellandra di sini saja agar lebih memudahkan mereka untuk pergi bersama.

“Selamat pagi juga, Ero,” sahut Sellandra. “Bagaimana? Kita mau langsung berangkat atau ….

“Kita langsung berangkat saja. Dan ini ….,” ucap Ero sembari menyodorkan kotak bekal pada Sellandra. “Karena s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suami Pilihan Kakek   60. Bima Yang Licik

    Tok tok tok“Hmmm, sepertinya ada yang sedang sibuk. Boleh aku masuk?”Tanpa menunggu ada jawaban, Bima dengan santainya melenggang masuk tanpa mengindahkan tatapan tak suka dari pemilik ruangan. Dia mendudukkan bokongnya ke sofa kemudian menyilangkan kaki seolah ruangan ini adalah miliknya. Sambil tersenyum, Bima pun mulai membuka percakapan.“Ayolah, Sell. Kau tidak perlu menatapku seolah aku ini adalah seorang penjahat yang datang untuk membunuhmu. Aku ini Bima, sepupumu. Salah ya kalau sesama sepupu itu saling mengunjungi?” tanya Bima berbasa basi.“Apa yang ingin kau bahas denganku? Katakan saja sekarang. Aku sedang sangat sibuk, tak punya waktu untuk meladeni orang licik sepertimu,” tanya Sellandra dengan tegas. Dia tahu kalau kedatangan Bima pastilah karena ingin mengetahui sesuatu hal tentangnya.“Ck, kau terlalu terus terang menunjukkan ketidaksukaanmu padaku. Tapi … aku suka.Setidaknya kau

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-10
  • Suami Pilihan Kakek   61. Peringatan

    “Hmmm, sepertinya kau perlu pergi menemui wanita tua itu, Kai. Aku tidak suka melihatnya mempersulit Sellandraku!” ucap Komisaris dengan kedua sisi rahang yang mengetat. Matanya yang tajam semakin bertambah tajam saja setelah tahu kalau Bima mencoba menyakiti wanita pujaannya. Sebenarnya bukanlah hal yang sulit untuknya menyingkirkan semua orang yang coba menghentikan Sellandra dari jalan menuju kesuksesan, tapi dia masih tetap berusaha menahan diri karena tak mau membuat Sellandra merasa tersinggung ataupun merasa curiga. “Baik, Komisaris. Sesuai yang anda perintahkan saya akan langsung menemui Nyonya Kasturi setelah ini,” sahut Kai patuh sambil menundukkan kepala. Namun, Kai tak langsung beranjak dari sana. Masih ada sesuatu yang mengganjal, yang mana membuat Kai merasa tak tenang.“Ada apa?”“Komisaris, apakah tindakan kita tidak akan membuat posisi Nona Sellandra menjadi sulit? Setelah Aeron Group bersedia menjadi investor di Latief Group tanpa mengambil keuntungan apapun, juga d

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-12
  • Suami Pilihan Kakek   62. Pilihan Yang Sulit

    “A-apa?”Mata Kasturi membelalak lebar begitu dia mendengar perkataan seorang pria berwajah datar yang sedang duduk di hadapannya. Dan keterkejutan tersebut tidak hanya dirasakan oleh Kasturi saja. Akan tetapi Sellandra, Ziko, dan juga Bima yang kebetulan juga ada di sana juga ikut membelalakkan mata mereka begitu mendengar perkataan Tuan Kai, orang kedua paling sulit setelah Komisaris Aeron Group. Tadi saat semua orang tengah sibuk dengan pekerjaan masing-masing, mereka semua di kagetkan oleh kemunculan Tuan Kai yang tiba-tiba datang ke Latief Group. Dan tentu saja kedatangan orang ini membuat semua orang bertanya-tanya ada apakah gerangan? “Benar, Nyonya Kasturi. Komisaris batal menginvestasikan dana ke perusahaan ini jika yang menjadi direktur utama bukan Nona Sellandra. Saya harap anda bisa menimang keputusan yang paling baik sebelum mengatakan jawabannya,” ucap Kai dengan raut wajah yang begitu tenang.“T-tapi, Tuan Kai. Mendiang suami saya telah mewasiatkan perusahaan ini agar

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-13
  • Suami Pilihan Kakek   63. Sikap Yang Berubah

    Ero dan Davis saling menatap dalam diam saat mereka berpapasan di pintu masuk perusahaan. Jika biasanya mereka saling bertegur sapa meskipun canggung, kali ini tidak mereka lakukan. Jangankan sikap canggung, yang ada keduanya malah menunjukkan sikap yang berbeda. Ero dengan tatapan serba salahnya, dan Davis dengan tatapannya yang di penuhi api kebencian. “Tuan Davis, anda ….“Aku peringatkan padamu, Ero. Jangan pernah lagi kau menampakkan wajahmu di hadapanku. Kau dan Sellandra … kalian sama menjijikkannya. Aku tidak mau lagi berurusan dengan kalian. Paham?” hardik Davis dengan kasar menyela perkataan Ero. Dia benar-benar sudah sangat muak melihat pria ini yang terus saja memperlihatkan sikap sok polos di hadapannya.“Tuan Davis, sepertinya anda sudah salah paham terhadap hubungan saya dengan Sellandra. Waktu itu kami menikah karena ….“DIAM!”Suara teriakan Davis yang lumayan kuat berhasil menarik perhatian dari beberapa karyawan Aeron Group yang masih berada di perusahaan. Ero yang

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-15
  • Suami Pilihan Kakek   64. Hubungan Rahasia

    Bima dan Ziko hanya bisa memendam kekesalan mereka saat Tuan Ibrahim mengumumkan kalau mulai hari itu Sellandra telah resmi menjadi direktur utama di Latief Group. Dan pengumuman ini di sambut dengan penuh sukacita oleh para pegawai, khususnya bagi mereka yang pro terhadap kepemimpinan Sellandra. Berbagai ucapan selamat tak henti di terima oleh Sellandra, yang mana hal tersebut membuat Bima dan Ziko kian meradang.“Selamat atas jabatan baru anda, Nona Sellandra. Kami berharap Latief Group akan semakin sukses di bawah kepemimpinan anda,” ucap salah seorang karyawan.“Terima kasih. Kalau begitu mari kita sama-sama berjuang untuk memajukan perusahaan ini. Oke?” sahut Sellandra dengan ramah.Tak tahan melihat Sellandra yang seperti di dewakan oleh semua orang, Bima diam-diam menyelinap pergi dari sana. Dia lalu berjalan cepat menuju ruangannya sambil melonggarkan dasi yang terpasang di kerah baju. Sungguh, yang di takutkan oleh Bima ben

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-17
  • Suami Pilihan Kakek   65. Tak Nyaman

    Sellandra tersenyum hangat saat Ero masuk ke dalam mobil. Sambil memperhatikannya yang sedang memakai seatbelt, Sellandra menanyakan sesuatu hal yang seharian ini sangat amat mengganggu perasaannya. Dia merasa sangat tidak nyaman.“Ero, kemarin aku belum sempat bertanya tentang apa yang kau katakan pada sekertaris Fang. Seharian ini aku terus di buat penasaran mengapa Komisaris Aeron Group mengirimkan bunga sebagai ucapan selamat atas di angkatnya aku sebagai direktur utama di Latief Group. Kalau boleh tahu kata apa yang telah kau sampaikan pada sekertaris Fang sehingga atasannya bisa langsung menyetujui rencana kita dan mengirim Tuan Kai ke perusahaan. Jujur, ini sangat menyita perhatianku. Jadi bisakah kau menceritakan apa yang kau bicarakan dengan sekertaris Fang kemarin?”“Waktu itu aku hanya bilang kalau kau sedang kesulitan menghadapi seseorang yang begitu ingin menjatuhkan Latief Group. Aku juga meminta tolong pada sekertaris Fang agar menyampaikan pada Komisaris kalau kau seda

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-20
  • Suami Pilihan Kakek   66. Tersiksa Rasa

    Setelah memastikan Sellandra masuk ke dalam rumah, barulah Ero pergi mengambil sepeda bututnya yang dia titipkan di pos satpam. Dia lalu menghubungi seseorang sembari menatap lurus ke arah depan. Tatapan matanya sangat dingin, sangat jauh berbeda dari Ero yang selama ini di kenal oleh istrinya.“Datanglah kemari. Aku akan pulang ke rumah utama,” ucap Ero pada seseorang yangdi teleponnya.Seusai menelpon Ero segera memasukkan ponselnya ke saku celana kemudian mulai mengayuh sepedanya. Sembari menunggu kedatangan seseorang, Ero melihat-lihat pemandangan yang ada di sana. Dia lalu menyunggingkan senyum tipis ketika sampai di depan sebuah rumah yang merupakan yang paling bagus di komplek tersebut. Mungkin bagi yang melihat reaksi Ero sekarang akan menganggapnya sebagai orang miskin yang sedang berandai-andai memiliki rumah yang megah. Namun, yang sebenarnya bukanlah seperti itu. Ero, dia adalah pemilik dari rumah megah tersebut. Kenapa Ero? Bagaimana mungkin di

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-22
  • Suami Pilihan Kakek   67. Keluarga Smith

    “Tuan Cakra Nyonya Kinara, Tuan Almero dan Tuan Kai datang berkunjung,” ucap seorang pelayan sembari membungkukkan tubuh ke arah majikannya yang kala itu tengah duduk bersebelahan sambil memainkan piano.Gerakan tangan Cakra dan Kinara langsung terhenti saat mereka mendengar laporan dari pelayan. Setelah itu mereka saling berpandangan heran.“Selarut ini?” gumam Cakra.“Jangan mengeluh. Almero sangat sibuk, wajar kalau dia datang di jam seperti ini. Kita harus bisa memahaminya,” ucap Kinara seraya membelai pelan punggung suaminya.“Hmmm, baiklah. Ayo.”Cakra dengan mesra mengulurkan tangan pada Kinara lalu menggandengnya keluar menemui putra mereka yang super sibuk itu. Dan ketika mereka sampai di ruang tamu, Cakra dan Kinara di buat terheran-heran akan penampilan Almero yang terlihat sangat luar biasa formal. Sungguh aneh. Biasanya anak ini hanya akan memakai pakaian santai ketika datang berkun

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-23

Bab terbaru

  • Suami Pilihan Kakek   Extra Part 9

    Tujuh tahun kemudian .... "Ayaahhh!"Suara teriakan lucu langsung menyambut kepulangan Almero yang baru saja kembali dari melakukan perjalanan bisnis keluar negeri. Melihat kedua anaknya berlarian ke arahnya membuat Almero tampak kegirangan. Segera dia berjongkok di lantai lalu merentangkan kedua tangannya untuk menyambut pelukan dari Rogert dan Adriana. "Aduhh anak-anak Ayah yang cantik dan tampan. Apa kabar, hm? Rindu Ayah tidak?" tanya Almero sambil mencium pipi kedua anaknya secara bergantian. Dia gemas sekali melihat kedua bocah ini. Sungguh. "Kabar kami sangat baik, Ayah. Ibu juga baik," jawab Rogert dengan lancar. Dia lalu mengelus rambut adiknya yang sedang merebah manja di bahu sang ayah. "Sekarang kau sudah tidak sedih lagi, kan? Ayah sudah kembali ke rumah. Jangan menangis lagi ya?""Iya, Kak," sahut Adriana patuh. "Lho, kenapa adikmu bisa menangis? Apa yang terjadi?""Adriana bilang dia sangat merindukan Ayah. Jadi setiap mau tidur dia akan selalu menangis dan bertanya

  • Suami Pilihan Kakek   Extra Part 8

    "Hati-hati, sayang," ucap Almero sambil membantu mengantarkan Sellandra ke dalam kamar mandi. "Ughhh, begah sekali perutku. Aku sampai sulit bernafas, Ero," sahut Sellandra terengah. "Apa yang harus aku lakukan agar kau bisa merasa lebih nyaman? Rasanya sakit melihatmu kesulitan seperti ini, sayang."Sellandra tertawa. Suaminya selalu saja berkata manis. Dan sialnya Sellandra sangat suka itu. "Kau hanya perlu terus berada di sisiku. Dengan begitu kau sudah membantu membuatku merasa nyaman. Sungguh.""Hmmm,"Usia kandungan Sellandra sudah mencapai bulan kelahiran sekarang. Hal itu membuat semua orang menjadi sangat waspada. Terutama Almero. Setengah dia tak bisa tidur saat di malam hari karena takut Sellandra mulas mendadak. Agak berlebihan memang. Tapi Almero memang seantusias itu menyambut kelahiran anak pertama mereka. Dan setelah melewati perdebatan panjang, akhirnya di ketahui kalau Sellandra hamil kembar. Ini dilakukan karena Almero merasa panik melihat ukuran perut Sellandra

  • Suami Pilihan Kakek   Extra Part 7

    Di bandara, terlihat Kintan berjalan sendirian sambil menarik koper yang tidak terlalu besar. Di matanya bertengger sebuah kaca mata hitam yang dia pakai untuk menyembunyikan matanya yang membengkak. Ya, semalaman penuh dia menangis menunggu Davis menghubunginya. Tapi nihil. Pria itu benar-benar tak peduli dengan kehamilannya. Akhirnya dengan sangat berat hati dia menghubungi Ero dan mengatakan kalau bersedia untuk tinggal di luar negeri. "Tidak apa-apa ya Nak kita hanya hidup berdua. Ibu janji nanti di sana Ibu akan merawatmu dengan baik. Maaf ya karena sudah membuatmu hadir dengar kondisi keluarga yang tidak lengkap," ucap Kintan lirih sambil mengelus-elus perutnya. Pagi tadi saat Kintan berpamitan pada semua keluarganya, Bima sempat melarangnya pergi ke luar negeri. Bahkan ibunya sampai menangis dan memohon agar dirinya tetap tinggal di kota ini. Meski sedih melihat keadaan itu, Kintan tetap memaksakan diri untuk pergi. Terlalu sakit jika harus bernafas di satu kota yang sama de

  • Suami Pilihan Kakek   Extra Part 6

    “Selamat pagi, Nyonya. Ada yang bisa kami bantu?”“Di mana ruangan Davis?” tanya Sellandra. Raut wajahnya terlihat seperti orang yang sedang menyimpan amarah.“Ruangan Tuan Davis ada di lantai sembilan. Mau saya antarkan?”“Tidak usah. Terima kasih,”“Sama-sama, Nyonya.”Kedatangan Sellandra yang begitu tiba-tiba membuat heboh semua karyawan Aeron Group. Para karyawan itu saling berbisik, bertanya-tanya gerangan apa yang terjadi sehingga membuat wanita kesayangan bos mereka datang hanya dengan memakai daster saja. Pagi tadi saat Sellandra bangun, dia tak sengaja mendengar percakapan Ero dan Kai yang sedang membahas soal Kintan. Awalnya Sellandra ingin menimbrung, tapi setelah mengetahui apa yang terjadi diapun mengurungkan niatnya. Beralasan ingin pergi jalan-jalan sebentar dengan kepala pelayan, Sellandra nekad datang ke Aeron Group guna menemui Davis. Ya. Sellandra sudah mengetahui tentang kehamilan Kintan. Termasuk juga dengan penolakan Davis yang malah meminta Kintan agar menggug

  • Suami Pilihan Kakek   Extra Part 5

    Flashback"Aku hamil,".... Kintan meremas baju bagian bawahnya setelah memberitahu Davis kalau dirinya hamil. Gugup, dia gugup sekali. Kintan begitu takut pria ini akan menolak mengakui janin yang ada di dalam perutnya. "Kau yakin itu adalah anakku?" tanya Davis. Jujur dia syok sekali setelah Kintan memberitahu kalau dirinya sedang hamil. Setelah hati Davis langsung bereaksi keras dengan meminta untuk tidak menerima kehadiran janin tersebut. Bayi itu bukan miliknya."Dav, hanya denganmu aku pernah melakukan hal seperti itu. Bukankah kau juga tahu kalau itu adalah yang pertama untukku?" sahut Kintan resah menyadari adanya penolakan di diri pria ini. "Aku memang yang pertama, tapi setelah itu aku mana tahu kau melakukannya dengan pria lain atau tidak. Kemungkinan seperti itu bisa saja terjadi, bukan?"Kintan tersentak kaget mendengar tuduhan keji yang dilayangkan oleh Davis. Sungguh, dia benar-benar tidak menyangka kalau Davis akan sekejam ini padanya. Kejam sekali. "Berhenti memper

  • Suami Pilihan Kakek   Extra Part 4

    Senyum Sellandra langsung mengembang begitu melihat wajah ibunya. Karena merindu, dia merengek meminta Ero agar mengantarkannya pulang ke rumah. Dia rindu sekali pada ibu dan juga neneknya. "Halo sayang, apa kabar?" tanya Nadia sembari berjalan cepat menghampiri putrinya yang baru saja keluar dari mobil. Begitu sampai di dekatnya dia langsung memeluknya penuh sayang. "Ibu rindu sekali padamu, Nak. Bagaimana? Kandunganmu sehat-sehat saja, kan?""Kami sangat sehat, Ibu. Ero menjagaku dengan begitu baik. Dia sangat siaga," jawab Sellandra. "Syukurlah kalau kalian sehat. Ibu lega mendengarnya,"Nadia mengurai pelukan. Dia lalu berganti memeluk menantunya yang begitu membanggakan. "Terima kasih sudah menjaga Sellandra dengan baik, Ero. Mungkinkah ini alasan kenapa Kakek menjodohkan kalian berdua. Beliau tahu kalau kau adalah suami yang paling tepat untuk Sellandra. Sekali lagi terima kasih banyak ya," ucap Nadia penuh haru. "Jangan berterima kasih seperti ini, Ibu. Menjaga Sellandra da

  • Suami Pilihan Kakek   Extra Part 3

    Hoeekk hoeekkTubuh Sellandra sampai terbungkuk-bungkuk saat dia kembali memuntahkan isi perutnya. Dia lalu berpegangan ke dinding saat kakinya bergetar karena lemas. "E-Ero," .... Suara Sellandra begitu lirih. Almero yang sedang terlelap pun tak bisa mendengarnya. Sekarang waktu menunjukkan pukul setengah tiga pagi. Dan tiba-tiba saja perut Sellandra bergejolak. Dia yang tidak tega membangunkan Almero memutuskan untuk pergi ke kamar mandi seorang diri. Awalnya Sellandra pikir rasa mual itu hanya sebentar. Tapi siapa sangka kalau dia tak henti mengeluarkan seluruh sisa makanan yang ada di perutnya yang mana membuat sekujur tubuhnya menjadi gemetaran dan juga lemas. "Ero, tolong aku," ucap Sellandra masih berusaha memanggil Ero dengan suaranya yang begitu kecil. Matanya sudah berkunang-kunang sekarang. Almero yang sedang terlelap samar-samar seperti mendengar ada orang yang memanggilnya. Dia lalu berusaha membuka mata sambil meraba kasur di sebelahnya. (Kosong) Tak butuh waktu la

  • Suami Pilihan Kakek   Extra Part 2

    FlashbackKintan buru-buru keluar dari dalam mobil begitu melihat Davis muncul. Dia kemudian berlari mengejarnya. "Davis, tunggu. Aku ingin bicara padamu!" teriak Kintan ketika melihat Davis hendak masuk ke dalam lift. Mendengar suara teriakan memanggil namanya Davis akhirnya berbalik. Dia yang sedang kelelahan setelah seharian berkutat dengan pekerjaan merasa bebannya semakin bertambah saja begitu mengetahui siapa yang memanggilnya. Kintan, mantan tunangannya. Wanita itu tengah berlari menuju padanya. Entah apa yang di inginkan. Hmmmm. "Beri aku kesempatan untuk bicara. Please?" ucap Kintan begitu sampai di hadapan Davis. Dia memohon dengan tatapan memelas. "Apalagi yang ingin kau bicarakan, Kintan? Semuanya sudah selesai. Kau dan aku tidak lagi terikat tali pertunangan," sahut Davis dengan dinginnya. Dia enggan sekali bicara dengan mantannya ini. Membuat hati jadi berdenyut nyeri. "Dav, aku tahu aku salah. Tapi tidak bisakah kau memberiku kesempatan untuk memperbaikinya?"Kinta

  • Suami Pilihan Kakek   Extra Part 1

    Flashback“Bima, akhirnya kau pulang juga, Nak!” seru Felita sembari berjalan cepat menghampiri putranya yang sudah beberapa bulan hilang tak berkabar. Seketika air matanya mengalir deras begitu mereka saling memeluk. “Kau kemana saja, Bim. Ayahmu bilang kau berada di panti rehabilitasi, tapi kenapa Ibu dan yang lain tak bisa mengunjungimu? Apa yang sebenarnya terjadi?”Sebelum menjawab pertanyaan sang ibu, Bima terlebih dahulu melepas pelukan mereka kemudian mencium keningnya penuh sayang. Rindu sekali dia pada wanita ini. Sungguh.“Ceritanya panjang sekali, Bu. Mungkin tidak bisa selesai diceritakan seabad lamanya,” ucap Bima berseloroh.“Ei kau ini. Ibu serius, Bima. Tolong jangan bercanda!”“Hehe, baiklah.” Bima berdehem. “Ibu tahu tidak saat Sellandra mengalami lebam di lehernya?”“Iya Ibu tahu. Kenapa memangnya?” tanya Felita sambil mengerutkan kening. Agak bingung dia dengan yang sedang dibicarakan oleh putranya.“Itu aku yang menyerangnya,” jawab Bima. “Saat itu aku tidak tahu

DMCA.com Protection Status