Share

47). Pesan yang Membuat Bimbang

***

"Tugas aku selesai."

Sampai di butik, Adara langsung membantu Felicya turun dari mobil lalu mendudukannya di kursi roda, karena memang seperti yang dikatakan Adara, Felicya sebenarnya masih mampu berjalan.

Hanya saja dia terlalu melebih-lebihkan semuanya.

"Thanks," kata Felicya.

"Sama-sama," jawab Adara.

"Nanti bilangin ke Danendra jemput jam sembilan, jangan telat."

Adara yang sudah kembali menuju mobilnya menoleh lalu tersenyum. "Kalau enggak lupa ya, malam minggu soalnya. Aku sama Danendra mau quality time," ucapnya.

"Aku bilangin Tante Teresa kalau kamu larang Danendra jemput."

"Yayaya."

Mengitari sedan putihnya, Adara kembali masuk lalu duduk di kursi kemudi. Memsang seat belt, dia menyalakan mesin lalu dalam hitungan detik mobilnya melaju meninggalkan parkiran butik Felicya.

Adara pergi, Felicya tak langsung masuk ke dalam karena sebenarnya urusan buka butik adalah tugas karyawan yang sudah diberi kepercayaan oleh Felicya.

"Belagu," celetuk Adara. "Sekarang kamu bilang akan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status