Share

42). Coklat Putih

***

"Makasih ya, Pak."

"Sama-sama, Bu."

Sore ini—ketika Adara hampir saja beranjak dari kursi kerjanya, seorang petugas kebersihan tiba-tiba saja datang lalu memberikan sebuah kotak berukuran sedang untuknya.

Penasaran dengan isi kotak tersebut, Adara memutuskan untuk kembali duduk di kursi kerjanya lalu mulai membuka kertas kado yang membungkus tersebut dan tepat ketima kotak terbuka, Adara cukup dibuat tercengang dengan isinya.

"Coklat," gumam Adara sambil mengeluarkan dua buah coklat putih dari kotak tersebut dan tentu saja coklat tersebut adalah makanan yang paling disukai Adara.

Tak suka coklat biasa yang kadang rasanya sedikit pahit, Adara lebih menyukai coklat putib dengan butiran almond di dalamnya dan lagi-lagi orang yang sering memberikan Adara coklat tersebut adalah Rafly.

Sial. Sejak kejadian buket bunga beberapa hari lalu, Adara mencoba untuk melupakan dan tak menganggap penting kiriman tersebut karena benar kata Danendra, mustahil kiriman tersebut berasal dari Rafly.

Nam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Devi Anandi
Ko dia bisa ya bilang love you to tapi dihatinya ada orang lain
goodnovel comment avatar
Devi Anandi
Mau mastiin, dan kalo gak ada dia gak akan berharap lagi, maksudnya? kalo udah mastiin dan bertemu kamu mau balik lagi gitu, terus ninggalin Danendra
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status