Share

Curahan Hati Bang Imron

Penulis: Randria
last update Terakhir Diperbarui: 2021-05-08 04:57:49

#POV Imron

21 thn+

Namaku Ali Imron Butarbutar, aku bekerja di sebuah perusahaan besar, jabatanku manager keuangan, aku telah menikah dengan gadis Sunda bernama Humaira Salsabila, dia cantik tapi lamban dalam pekerjaan, masakan nya pun tak ada enak-enak nya, terkadang tempe, tahu, sayur bayam, kangkung, ikan asin, tak ada selera sama sekali aku tengok, boros pulak, kerjaan mintak uang teros, ga ada cukup-cukupnya, heran aku.

Aku berasal dari kisaran, orangtuaku petani, tak pernah aku tengok mamakku ku mintak uang sama bapakku, apapun dikasih bapak cukupnya itu, beda kali sama istriku si Huma, apa-apa minta, apa-apa kurang, ada nyah kebun kecil kami di halaman rumah, dasar dia nya aja yang boros.

Gajiku lumayanlah, tapi tak kukasih kan sama si Huma semua, kadang kukasih dia tiga ratus ribu sebulan kadang juga lima ratus ribu, untuk peganganku pun sama lima ratus juga, tapi cepat kali habis uang dia, entah apa yang di belik.

Sisa gajiku kuamankan di rekening pribadiku, tanpa sepengetahuan dia, bisa habis sama dia tu, andai dia tahu gajiku yang sebenarnya, aku mengaku padanya kalau aku hanya staf biasa.

Aku sudah sangat muak berumah tangga dengan dia, apalagi sekarang makin kucel saja kutengok, kulit pun hitam dan kusam, beda dengan Laras udah cantik pintar cari uang pulak, kalo aku jadi suami dia mantap kali lah tu, tak usahlah kukasih uang belanja.

Tak ada nyesal sama sekali sudah kutalak si Huma, sudah tersedia ganti yang lebih baik lagi.

Hubunganku dengan si Laras belum terlalu lama sebenarnya, ada jalan dua bulan-an lah, entah macam mana awal mulanya, akhirnya kami berpacaran, dia hanya karyawan biasa ditempat aku bekerja, tapi perhatian, dan kecantikannya yang membuatku tergoda, dan dia pun tau aku sudah beristri.

Hari tu nekat pula si Laras datang kerumahku, amang tahe, mati aku , dag dig dug der hatiku dibuatnya bisa ancor dunia percintaan.

Warga pun kurang asem kali mereka itu, macam tak suka tengok orang senang, habis aku dicaci-maki para tetangga yang kepo itu.

Si Huma entah kemana dia pigi, tak peduli aku, aku malah bisa lebih leluasa bisa bersama si Laras.

Seminggu sudah sejak kejadian si Huma minggat,  aku kerja seperti biasanya, terkadang kupikir susah juga ga ada si Huma, rumah berantakan, makanan tak ada, walaupun ga ada enak-enak nya masakan dia, masih bisa ganjal perut ku yang kelaparan, baju-baju pun tak ada yang nyucikan, terpaksa aku harus ke laundry, makanan pun sering beli jadi, pusing kepalaku, tekor juga lama-lama kalau begini.

Tak sabar pengen cepat-cepat kuresmikan dengan si Laras,  tak sanggup aku begini terus apalagi dia udah hamil duluan. Mana surat cerai masih belum kelar-kelar juga.

Kriing....

"Pucuk dicinta ulam pun tiba, Pas pula dia telpon, memang jodoh kami ini," batinku

"Halo, apa sayang? "

"O iya, dimana? Oh oke siap meluncur," lalu segera aku pergi sambil menyambar kunci motor dan siap berangkat menjemput Laras di kost an nya.

"Ada apa suruh Abang kemari, Dek?" ucapku setelah sampai di kost an Laras.

"Lapar Bang, kita makan yuk!" ajaknya, tumben ngajak makan pikirku.

"Memang kamu masak apa Dek, masakin spesial buat Abang ya?" ucapku dengan senyum yang merekah.

"Bukanlah Bang, maksudku Kita makan diluar," ucapnya.

"Kalo lapar kan tinggal masak aja gak susah kali pun" ucapku kesal

"Jangan pelit-pelit lah sama calon bini Bang," ucapnya lagi

Akhirnya aku pun mengalah mengikuti keinginan Laras, kulangkahkan kaki ini dengan sedikit terpaksa menuju rumah makan Padang langganan kami.

Pacaran dengan si Laras banyak kali keluar uangku, mulai dari makan, shopping baju-baju dia, salon, belum lagi biaya kebutuhanku sendiri seperti makan sehari-hari, laundry  dan lain-lain.

Baru pertengahan bulan uang gajiku sudah hampir habis, waktu aku masih sama si Huma bisa kutabungkan uangku sebanyak delapan puluh persen dari total gajiku sebagai manager keuangan.

Kalo aku pikir-pikir lebih banyak ruginya aku berhubungan dengan si Laras, hanya nikmat itu saja yang aku dapat, lainnya zonk.

Mau mundur pun tak mungkin lagi sudah terlanjur hamil duluan dia, itu pun cuma sekali kubuat.

Flashback on

Malam itu ketika kuantar si Laras pulang ke kost an nya, dia menyuguhiku cemilan dan teh manis, aku duduk-duduk di ruang tamunya yang hanya beralaskan karpet, aku menunggu nya selesai mandi sambil bermain hp.

Selesai mandi dia menghampiriku dengan hanya menggunakan handuk yang pendek, dengan rambut yang masih basah, wangi harum menyeruak dari tubuhnya yang baru saja mandi,  berjalan berlenggak lenggok, menuju kamar hendak  berganti  baju, namun ia harus  melewati ruang tamu  menuju kamarnya, karena tempatnya yang sangat sempit, antara ruang tamu dan kamar hanya dibatasi triplek tipis dan lemari yang disusun,, menuju kamarnya pun tanpa pintu.

Melihat ku bengong, ia malah menghampiriku, membuat jantung  awak hampir copot. Tanpa kata-kata hanya mata saling memandang, aku pun berdiri menyambutnya, menyentuh wajahnya lalu kuke*up bibi*nya dengan ga*rah dan penuh na*fsu, suasana di luar hujan begitu derasnya seakan ikut mendukung dua insan yang sedang di mabuk asmara, akhirnya kami pun melakukannya dengan segenap cinta sepenuh jiwa raga.

Flashback off

Rencanaku setelah menikah akan kuboyong istriku ke Kisaran, tapi sayang kali kerjaanku jika kutinggal, orang Mamak di kampung udah kangen kali katanya, kalo mamak yang kesini kasian, jauh kali perjalanan, jangankan yang jauh yang dekat pun mamak suka mabuk perjalanan.

Sudah dua kali aku menikah, tak pernah jumpa pun orang mamak sama mantu-mantunya, waktu baru-baru menikah  sama  si  Huma  ada beliau telpon, entah apa pun yang diomongi, akrab kali kutengok.

Kalau mamak tau aku menikah lagi bisa mengamuk dia, ah aku belum siap jika harus jujur sekarang, tunggu nanti lah begitu anakku lahir baru aku kasih kejutan, akan ada penerus marga Butarbutar sesuai harapannya, karena dirumah aku lah penerus marga karena tiga orang kakakku perempuan semua.

Ayah sudah almarhum setahun sebelum aku merantau ke Kota ini, dengan berbekal ijazah S1 jurusan Akuntansi aku mengadu nasib di kota Jakarta ini, sementara aku numpang tinggal di rumah Namboru, setelah melamar kesana kemari akhirnya aku diterima menjadi karyawan biasa bagian gudang, tak apalah yang penting dapat gaji, pikirku.

Awal aku berjumpa dengan si Huma pun disini juga, dia sudah bekerja duluan, dia kerja di catering perusahaan, sering ku goda dia, akhirnya kami jadian dan menikah.

Setelah menikah, tak kuizinkan lagi si Huma kerja, malu lah satu kerjaan suami istri, biarlah aku yang kerja, dia urusan rumah.

Setahun setelah menikah ada lowongan di bagian manager keuangan aku pun mencoba untuk berbicara dengan atasan untuk ikut seleksi, mana tau masuk ya kan?

Aku kan lulusan Akuntansi, apalagi IPK ku termasuk tinggi, dengan berbagai tes akhirnya aku pun lulus, ini sengaja kusembunyikan dari si Huma, biarlah aku masih dianggap nya masih menjadi staf biasa, biar jangan terlalu banyak nuntut dia, uang gajiku kan aman kalo gini. Bisa aku simpan di rekening pribadiku, kalo orang kampung butuh tinggal kirim. Mantap!

NEXT

Hai teman-teman, terimakasih sudah mampir di ceritaku ya,

Ditunggu like dan komentar serta kritik dan sarannya ya teman-teman,

Dukung terus karya-karya Othor ya? biar Othor semangat lagi up nya,

Jangan lupa juga untuk subscribe dan juga follow akun Othor ya,

Terimakasih

Bab terkait

  • Suami Pelitku Menyesal Setelah Berpisah Denganku   Pernikahan

    ❤️❤️❤️❤️#POV ImronAkhirnya hari yang kutunggu-tunggu datang juga, beberapa saat lagi akan ku ikrar kan janji suci di depan Bapak penghulu.Seharusnya dari minggu-minggu kemaren terlaksana, ditunda gara-gara surat ceraiku masih belum ketuk palu, biarlah terlambat yang penting resmi aku nikah sama si Laras.Sidang perceraian pun cukup lancar, tanpa kehadiran kedua belah pihak, saat sidang ketiga barulah dihadiri kedua belah pihak, untunglah si Huma tak ada nuntut harta Gono gini, amanlah harta-hartaku.Saat pengucapan ikrar talak pun tak ada kutengok dia sedih ataupun menyesal, malah kutengok ceria kali wajahnya, macam senang kali lepas dari awak yang ganteng ini."Hei, Bang.... Bang Imron, ayok kita pigi!" ucap Laras secara tiba-tiba."Amang tahe, terkejut aku, kamu pun datang-datang bukannya salam malah ngagetkan pula,"ucap Bang Imron yang masih dud

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-08
  • Suami Pelitku Menyesal Setelah Berpisah Denganku   Rahasia Laras

    🥀🥀🥀🥀#Pov LarasKupandangi wajah tampannya yang kelelahan, ia masih tertidur dengan pulasnya, disaat aku masih terjaga setelah kami menyelesaikan tugas kami sebagai suami istri.Masih teringat awal perjumpaan kami waktu itu, disaat aku sedang dirundung suatu masalah yang besar, ia datang menawarkan cinta, tentu aku menerimanya dengan senang hati.Namun dibalik itu semua, ada sesuatu hal yang aku sembunyikan , tiada sesiapa pun tau, aku menyimpan rahasia ini rapat rapat seorang diri.Aku Larasati Anggraeni, aku seorang pendatang di kota ini, aku bekerja di perusahaan yang sama dengan Bang Imron sebagai karyawan biasa bagian produksi.Asal ku dari Jambi, kedua orangtua telah lama meninggal, aku anak pertama dari dua bersaudara, adikku di kampung tinggal menumpang di rumah saudara, sementara rumah kami sudah lama dijual.

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-08
  • Suami Pelitku Menyesal Setelah Berpisah Denganku   Tamu Istimewa

    🥀🥀🥀🥀#Pov LarasAku terbangun di kala sang surya mulai menyapa, cahayanya mengintip melalui sela-sela gorden yang tersingkap oleh hembusan kipas angin yang menyala sepanjang malam.Lantunan lagu Jambi 'Tapisah Dek Urang Tuo' terdengar berkali-kali dari handphoneku pertanda ada panggilan masuk.Dengan mata yang masih lengket seolah belum mau terbuka dan kepala yang agak pusing, aku mencoba bangun sekuat tenaga untuk mengambil hp di atas nakas."Halo""mmm ya, kapan? ""Oke, iya nanti Ayuk jemput""Siapa Dek?" tiba-tiba Bang Imron terbangun."Laura besok mau kesini Bang, " jawabku"Kok ga ijin dulu sama abang si Dek?" ucapnya"Tempo hari kan udah kubilang ma abang, biar dia bisa nempati kost an ku yang d

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-08
  • Suami Pelitku Menyesal Setelah Berpisah Denganku   Bangkit Setelah Terpuruk

    🌷🌷🌷🌷🌷#Pov HumairaSetelah seminggu berada di rumah Om Burhan aku pun pulang ke kampung halamanku di Bandung, diantar oleh Angga dan Rani, sesampainya di rumah, Mamah sangat kaget mengetahui putrinya tiba-tiba pulang bersama orang lain pula.Aku pun menceritakan perihal kehidupan rumah tanggaku kepada Mamah, tanpa ada yang ku tutup-tutupi, Mamah sangat sedih dan terpukul mengetahui anaknya menderita, beliau lalu memelukku, menguatkanku, dari keterpurukan.Berhari-hari aku dirumah, selama itu juga aku tak pernah keluar rumah, apalagi sejak menerima surat panggilan gugatan cerai dari pengadilan agama, aku nencoba menata hati, menguatkan diri dengan semakin mendekatkan diri ini pada-Nya.-Aku sengaja tak menghadiri sidang perceraianku, biar prosesnya lancar, barulah pada sidang yang ket

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-08
  • Suami Pelitku Menyesal Setelah Berpisah Denganku   Pertemuan Kembali Setelah Sekian Lama Terpisah

    🌹🌹🌹🌹# part 9#POV HumairaMah, apa sebaiknya kita mencari karyawan baru, kewalahan ni Mah, pesanan rame terus," ucapku suatu sambil menyusun nasi kotak."Sok atuh, mamah mah satuju ajah," ucap mamah sambil memanggang bolen pisang.Tiba-tiba hape ku berdering, pertanda ada pesan masuk melalui aplikasi dengan simbol gagang telepon berwarna hijau."Saha Hum? (siapa Hum?)" tanya mamah sambil mengangkat kue bolen pisang rasa coklat dan rasa keju yang sudah matang.Dari aromanya tercium sangat menggugah selera, aromanya menusuk hidung, apalagi bolen pisang rasa coklat adalah salah satu makanan favoritku."Rania Mah, minggu depan mau pulang cenah, dia mau pesan catering buat syukuran anaknya yang di khitan" ucapku sambil b

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-08
  • Suami Pelitku Menyesal Setelah Berpisah Denganku   Acara Tahlilan Di Rumah Wahyu

    <span;>🌷🌷🌷Pov Wahyu Seratus hari sudah istriku telah meninggalkan kami semua, semua tentangnya membuat hatiku sedih, banyak kenangan-kenangan indah yang kami lalui bersama, dialah cinta pertamaku, cinta monyet yang berubah menjadi cinta sejati.Dialah Dewi Eka Handayani, gadis cantik berambut panjang yang selalu juara kelas, aku dan dia memang seumuran karena dia teman sekelasku sewaktu SD, begitu lulus sekolah aku menyatakan perasaanku padanya, namun ditolaknya mentah-mentah, alasannya karena masih terlalu kecil katanya, dia mau fokus belajar dulu, dia memang selalu membuat kukagum.Mulai dari Sd sampai SMA kami satu sekolahan walaupun berbeda kelas, aku selalu menjaganya, terutama menjaga jangan sampai dia jadian sama cowok lain.Kuliah kami mulai berbeda, aku kuliah di bidang Tekhnologi dia di bidang ekonomi namun masih satu kota, me

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-08
  • Suami Pelitku Menyesal Setelah Berpisah Denganku   Ketika Cinta Menyapa (Angga vs Maya)

    🌸🌸🌸🌸#Pov AnggaTempo hari saat aku pulang dari cafe ku, tak sengaja aku menabrak seorang wanita, akhirnya kubawa ia ke rumahsakit dengan bantuan warga sekitar.Untungnya ga terlalu parah, hanya luka ringan dan lecet, namun entah kalau bagian dalam.Aku menunggui nya di rumah sakit, urusan cafe sementara aku serahkan pada Alex selama beberapa hari.Setelah menjalani perawatan dan pemeriksaan secara menyeluruh berharj-hari akhirnya ia pun siuman.Aku segera menghubungi keluargaku untuk menjemput kami di rumahsakit, ternyata ia temannya adikku Rani.Akhirnya Humaira tinggal dirumahku selama seminggu, ia orangnya rajin, baru saja pulih dari sakitnya sudah mengerjakan pekerjaan rumah.Suatu hari, Maya temannya Huma berkunjung ke rumah

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-08
  • Suami Pelitku Menyesal Setelah Berpisah Denganku   Akhirnya Mamah Sembuh

    🌷🌷🌷🌷🌷# Pov HumaEntah mengapa malam ini sulit sekali tidur, baru terlelap sebentar, sudah terbangun kembali, semua masalah seakan menari-nari di kepalaku, aku teringat akan mamah, semoga mamah cepat pulih kembali.Akupun beranjak ke kamar mandi untuk mengambil wudhu kemudian melaksanakan sholat tahajud serta berdoa untuk kesembuhan mamah.Masih belum mengantuk, iseng-iseng ku membuka handphone, beberapa pesan masuk di aplikasi hijau berlogo gagang telepon setelah ku aktifkan data.[Teh, besok kalau kesini, bawain baju sekolah aku sama tasnya ya?] pesan dari Haikal jam 11:00Huma: ["iya"] 01:05Lanjut membaca pesan dari wahyu,Wahyu: [Hum... ] jam 10:00Huma: ["apa"] 01:06Tiba-tiba handphone ku berbunyi, pesan m

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-08

Bab terbaru

  • Suami Pelitku Menyesal Setelah Berpisah Denganku   Ending (Tamat)

    "Kenapa, Kal? Bolak-balik aja," ucap Hadi,"Mendingan makan dulu, keburu dingin nanti!" imbuhnya lagi."Ini Teh Huma, belum nyampe juga jam segini, aku kan jadi khawatir, Kang" jawab Haikal."Telepon juga nggak aktif," imbuhnya lagi."Coba telepon Laura, handphone Huma paling lowbat." Kang Hadi menambah porsi makannya."Ayo makan dulu, biar bisa berfikir jernih," ucap Hadi."Iya deh." Haikal bergabung bersama Kang Hadi di meja makan.Keesokan harinya, Imron dan keluarga sudah bersiap-siap untuk

  • Suami Pelitku Menyesal Setelah Berpisah Denganku   Menuju Kota Kisaran

    # Beberapa hari kemudianSuasana pagi hari di pelabuhan Tanjung Priok Jakarta cukup ramai, Haikal, Hadi dan keluarga Bang Togar, berjalan beriringan menaiki kapal KM Kelud yang berkapasitas dua ribu orang penumpang, yang tidak lama lagi akan berangkat.Mereka hendak berlayar menuju ke pelabuhan Belawan Medan Sumatera Utara, namun harus transit di beberapa titik sebelum sampai di tujuan akhir, mereka akan berlayar selama tiga hari dua malam.Haikal dan Kang Hadi sangat menikmati perjalanan panjang mereka, ini merupakan pengalaman mereka yang pertama menaiki kapal laut, karena selama ini belum pernah bepergian jauh keluar dari pulau Jawa.Humaira dan beberapa orang yang lainnya akan terbang menaiki pesawat dari bandara Soekarno Hatta Jakarta menuju Bandara Kualanamu kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara tiga hari kemudian.Saat ini ia sedang bersiap-siap m

  • Suami Pelitku Menyesal Setelah Berpisah Denganku   Ketika Anak-anak Bertemu Maulida

    "Mungkin Laras sama Laura mau ikut." Humaira menoleh ke arah Laras dan Laura.Laras dan Laura saling berpandangan, kemudian mereka menjawab hampir bersamaan."Tengok saja nanti," jawab mereka."Nanti kalau mau pergi, sama-sama kita ya?" ucap Togar.Ketika sedang asyik berbincang, tiba-tiba gawai milik Togar berbunyi, ia pun segera mengangkat telepon."Kebetulan sekali, si Imron video call, kuangkat dulu ya,"ucapnya.["Assalamualaikum Imron apa kabar? "] Togar melambaikan tangannya ke arah layar handphonenya.["Horas bah! Macam mana kabar di sana, kawan?"] balas Imron.["Kamipun sehat-sehat semua di sini,"] jawab Togar.["Bagaimana Togar sudah kau bilang sama keluarga Humaira tentang acara pernikahanku itu?"] tanya Imron.["Sudah, tengok ini! Kami lagi ngumpul di rumah Haikal."] Togar mem

  • Suami Pelitku Menyesal Setelah Berpisah Denganku   Menuju Ending

    Laras berubah menjadi pendiam dan selalu mengurung diri di dalam kamar, kejadian beberapa hari yang lalu membuatnya menjadi sadar, ia menyesali perbuatannya selama ini."Ayuk! Dipanggil sama mamah Yati, disuruh makan." Laura masuk ke dalam kamar, ia kasihan melihat kakaknya selalu termenung dan menyendiri di dalam kamar."Ayuk nggak lapar," jawabnya singkat.Laura duduk di tepi ranjang, ia menatap Laras yang semakin kusut, rambut dibiarkannya tergerai berantakan, seolah tidak ada lagi semangat hidup."Ayuk pegang apa itu?" Laura melihat Laras menggenggam sesuatu.Laras membuka genggaman di tangannya. kemudian memperlihatkanny

  • Suami Pelitku Menyesal Setelah Berpisah Denganku   Alex Ditangkap Polisi

    Alex mengambil sesuatu dari saku celananya, kemudian ia hendak menyumpal mulut Laura dengan saputangan yang sudah ia olesi dengan obat bius.Laura mundur beberapa langkah, sehingga Alex yang posisinya masih berada di dalam mobil, sedikit kesulitan untuk melakukan aksinya."Sudah aku duga, kau akan memakai cara-cara licik seperti ini, seperti waktu itu saat kau menjebakku."Laura menatap Alex dengan penuh kebencian."Gara-gara ulahmu itu terpaksa aku menerima lamaranmu," imbuhnya lagi."Bagaimanakah kau bisa mengenaliku, Sayang?" tanya Alex, dengan suaranya yang tidak lagi dibuat-buat."Walaupun kau merubah penampilanmu, tapi a

  • Suami Pelitku Menyesal Setelah Berpisah Denganku   Menemui Alex

    "Seandainya saja tadi Ayuk aku bisa kita ajak kerjasama untuk menemukan Alex dan komplotannya," ucap Laura."Aku mewakili kakakku, mohon maaf kepada keluarga di sini, atas kelakuannya itu," ucap Laura."Iya, sudah kami maafkan kok, jangan khawatir Laura." balas Humaira."Kamu benar Laura, kakak kamu itu bisa kita ajak kerjasama."Haikal menatap Laura."Laura, tolong ambilkan laptop-ku di kamar," imbuhnya lagi.Laura bangkit dari duduknya, lalu bergegas menuju kamar Haikal, tidak lama kemudian ia pun sudah kembali membawa laptop berwarna hitam dengan layar 14 inci.Haikal mulai membuka laptopnya, ia melihat rekaman CCTV, kini semua orang yang berada di ruang tamu fokus melihat ke arah benda segi empat tersebut."Sepertinya aku kenal dengan pria itu," ucap Laura, ketika melihat Laras turun dari mobil diikuti oleh Hen

  • Suami Pelitku Menyesal Setelah Berpisah Denganku   Ketika Humaira Bertemu Laras

    Humaira menikmati pemandangan di jalanan kota Bandung yang ia lalui melalui jendela mobil taksi, sudah berbulan-bulan meninggalkan kota ini membuatnya rindu akan tanah kelahirannya itu, sementara Maulida nampak tertidur pulas di sampingnya."Masih lama lagi kah, Kak Ira?" tanya Maulida ketika ia membuka matanya."Nggak lama lagi kok," balas Humaira."Kalau masih ngantuk, tidur aja lagi, nanti kakak bangunin," imbuhnya lagi."Udah nggak ngantuk lagi, kok!" balas Maulida.Tak' lama kemudian, mobil pun berhenti di depan rumah Humaira, ia beranjak turun dari mobil, kemudian mengeluarkan semua barang bawaannya, dibantu oleh Maulida dan sopir taksi."Rumah kakak bagus ya?"Maulida mengedarkan pandangannya ke arah rumah Humaira dan rumah disekitarnya."Ayo masuk!" Humaira tersenyum."Assalamualaikum!" uca

  • Suami Pelitku Menyesal Setelah Berpisah Denganku   Laras Ke Bandung

    Laras melemparkan gawainya ke atas tempat tidur, ia merasa kesal karena Laura begitu saja memutuskan sambungan telepon."Sial! Nanti sore pula, katanya! Mana sudah lapar kali' ini," umpatnya sambil memegangi perutnya.Ia berjalan mondar-mandir mengitari kamar, sesekali meremas rambutnya yang hitam sebahu.Laras tersenyum, ketika tiba-tiba mendapatkan sebuah ide cemerlang, kemudian membongkar tas koper besar berisi pakaian, ia mencari sebuah baju yang didalamnya terdapat uang yang ia curi dari keluarga Tuan Kenzi.Beberapa lembar uangkertas yang terdiri daripecahanmulai 1.000yen, 2.000yen, 5000yen, hingga 10.000yen, ia kumpulkan kemudian merapikannya."Sebaiknya aku tukarkan dulu uang Yen ini dengan rupiah, baru aku beli makanan dan langsung pergi ke Bandung," Laras tersenyum puas.Laras mengambil handphonen

  • Suami Pelitku Menyesal Setelah Berpisah Denganku   Ke Kantor Polisi

    "Aku pagi ini disuruh ke kantor polisi untuk memberikan kesaksian peristiwa kebakaran kemarin," ucap Haikal.Laura menoleh sekilas ke arah Haikal kemudian kembali menikmati sarapannya."Laura, kamu ikut yuk! Temani aku, aku takut nih, berurusan dengan polisi." Haikal menatap Laura.Laura menoleh ke arah Ceu Yati untuk meminta persetujuan, kemudian Ceu Yati menganggukkan kepalanya."Kalau Neng Laura sudah baikan, boleh pergi kok," ucap Ceu Yati."Tapi catering gimana, Mah?" tanya Laura."Urusan catering biar mamah yang urus." Jawab Ceu Yati.Haikal bangkit dari duduknya, kemudian menoleh ke arah Laura."Aku siap-siap dulu, nanti nyusul ya?" ucapnya."Iya" jawab Laura singkat."Mamah juga mau ke tempat catering Hilma, mau ngawasin pegawai." Ceu Yati bangkit dari duduknya lalu ia beranjak p

DMCA.com Protection Status