Share

Booking restoran

Ibu menerima dengan senyum mengembang, aku yang melihatnya jadi penasaran kapan ibu menitipkan barang itu pada Bagas. Kok aku tidak tau atau bisa jadi saat itu aku tak ada di dekat ibu.

Ah, sudahlah. Lebih baik aku sibukkan dengan urusan bunga ini, telingaku menangkap suara ibu meminta Bagas masuk dan minum teh. Namun, Bagas menolak halus karena ingin pergi lagi ke rumah sakit.

"Ratih, aku pamit dulu ya! Mau kerja," ucap Bagas mengagetkan.

Aku menoleh dan mengangguk, kemudian kembali melanjutkan kesibukanku. Tanpa menghiraukan kepergian Bagas yang mungkin heran dengan sikapku masih enggan untuk akrab dengannya.

Memang kusengaja bersikap demikian, agar tak memberi harapan terus padanya. Aku juga tak ingin pendirian goyah, untuk sementara aku memang ingin sendiri dulu.

Setelah terdengar deru suara mobilnya menjauh, bergegas aku masuk ke dalam rumah. Mendekati ibu yang masih membuka bungkusan barang yang dibawa Bagas tadi. Ibu tersenyum lebar.

"Ibu nitip apa sih, sama Bagas?" tany
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status