Share

Chapter 32

Bagas mendongak, wajahnya mencerminkan rasa penasaran yang tak tersembunyi.

“Itu apa?” tanyanya, mata menyipit seolah mencoba memahami objek yang menjadi fokus pembicaraan.

Lena menghela nafas, berusaha menjelaskan dengan ekspresi wajah yang gugup. Otaknya berpikir keras mencari alasan yang logis dan masuk akal sebagai penjelasan.

“Itu, anu. Tadi aku minta diurutkan sama asisten kamu di kantor, soalnya leherku sakit banget. Mungkin gara-gara salah bantal,” ujarnya, mencoba mencari alasan di balik ketidaknyamanan yang dialaminya.

“Oh,” jawab Bagas singkat, sepertinya belum sepenuhnya terfokus pada pembicaraan.

Dengan rasa ingin tahu yang masih membayangi, mencoba memecah keheningan, dan mengalihkan topik. “Iya. Lagian Mas ngapain jam segini belum tidur!” tanyanya, berusaha mengalihkan perhatian Bagas.

“Nggak tau, mataku sulit sekali untuk terpejam,” jawab Bagas, menunjukkan bahwa mungkin ada hal lain yang mengganggunya.

“Tidurlah, sudah larut. Aku juga sudah mengantuk, esok aku mau ke
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status