#SdmsBab 57 Penyesalan Bukannya menjawab Sarah malah menundukkan kepalanya. Ia juga terdiam untuk beberapa saat. Tentu hal itu membuat kami semua bertanya-tanya dengan tugas apa yang sebenarnya ia kerjakan di rumah Bu Watik yang lumayan besar ini.Jangan-jangan malah ia diperlukan seperti asisten rumah tangga. Jika benar demikian, jelas hal itu sudah sangat keterlaluan. "Kamu diperlakukan seperti ...." Aduh, tak tega rasanya aku mengatakan jika Sarah diperlakukan seperti asisten rumah tangga. "Iya," ucap Mas Aryo. Seketika semua orang yang ada dibuat terkejut dengan ucapan Mas Aryo. "Kok, bisa?" tanya Bulik Erni. "Saking bucinnya Sarah ke Hilman itu, jadi Sarah dimanfaatin sama Ibu juga istriku.""Tunggu tunggu ... Maksdunya gimana?" ucap Mas Hilman kebingungan. Begitu juga denganku. Aku tahu kalau Sarah memang menaruh hati pada suami mudaku itu. Tapi ... Dimanfaatkan Bu Watik dan Siska? Maksudnya? Bukankah kehadiran Siska di rumah Bu Watik atas ajakannya beserta menantunya se
#SdmsBab 58 KegaduhanAku dan Rahma pun memutuskan untuk keluar dari dapur. Ternyata sudah ada ibu dan Sarah yang juga sudah berada di ruang tamu hendak membuka pintu. Dan betapa terkejutnya kami ketika melihat kejadian di depan sana diwaktu yang mana matahari saja belum muncul sepenuhnya. Duh, geleng-geleng aku dibuatnya. Benar. Kegaduhan yang terjadi itu karena Siska yang terus berteriak memanggil nama Sarah. Bukan hanya memanggil, melainkan wanita itu juga terus memaki-maki Sarah yang padahal tidak ada di tempat. Sontak keributan yang dilakukan Siska itu membuat beberapa tetangga berdatangan dan berkerumun di depan rumah. Dan terjadi lagi, drama rumah tangga Bu Watik dimulai. Melihat hal itu Bulik Erni pun ancang-ancang untuk mendatangi rumah kakak iparnya itu. Namun, sebelumnya ibu mertuaku itu meminta Sarah untuk masuk ke dalam rumah. Sarah dilarang untuk menampakkan diri di hadapan Siska maupun Bu Watik. Ia hanya boleh melihat dari balik kaca jendela. "Kenapa lagi sih, Mba
#SdmsBab 59 Malam Ini"Aku akan tetap menceraikannya," kata Mas Aryo yang membuat orang-orang yang ada terkejut. "Mas? Kamu yakin?" tanya Mas Hilman pada Mas Aryo. "InsyaaAllah. Aku udah capek sama semua ini."Ku hela napasku pelan melihat nasib Mas Aryo. Pasti saat ini ia sangat kecewa dengan ibu yang telah melahirkannya itu. Tapi ... Semua ini memang salah dari Bu Watik sendiri. Ia terlalu jah*t dan egois terhadap anak-anaknya. Kalaupun Mas Aryo akan menceraikan Siska, entah mengapa aku setuju-setuju saja. Toh, selama ini Mas Aryo kerap mendapati sikap yang kasar dari istrinya itu. Tapi ... Apa yang akan terjadi dengan Bu Watik jika nantinya Mas Aryo dan Siska betul-betul bercerai? "Istighfar, Le." Bulik Erni mencoba menenangkan keponakannya itu. Bukan hanya Mas Aryo yang syok mendengar cara yang diberikan Siska untuk bisa melunasi utang-uang Bu Watik yang jumlahnya begitu luar biasa itu. Namun, aku dan lainnya pun ikut terkejut mendengar hal tersebut. "Aku gak bisa nyerahin
#SdmsBab 60 Pesan Beruntun Haduh, ada masalah apalagi ini? Mengapa tiba-tiba adik iparku itu bersikap demikian? Apa iya ia tengah patah hati sehingga membuatnya moodnya berantakan tak karuan? "Kalian udah denger belum dari Aryo?" Mendengar pertanyaan dari ibu mertuaku itu reflek membuatku menghentikan sarapanku. Kabar? Kabar apa yang beliau maksudkan? Sebab kemarin-kemarin aku melihat Mas Aryo baik-baik saja. Ia masih beraktivitas seperti biasanya walaupun dengar-dengar diabaikan oleh Siska juga ibunya sendiri. "Aduh Bu ... Kok, malah bahas Mas Aryo, sih," protes Rahma. "Kamu itu kenapa, sih?" Bulik Erni bertanya dengan nada lembut. "Aku tau Mas Hilman sama Mbak Halimah udah halal. Tapi kan aku di sini masih jomblo. Ya kali mereka pacaran di depanku. Kan, gak sopan!" sungut Rahma yang membuat Mas Hilman tertawa seketika. Berbeda dengan suami mudaku itu, aku yang mendengar ucapan Rahma barusan lantas membuatku tak enak hati sekaligus menyadari jika apa yang kami lakukan tadi
#SdmsBab 61 Permintaan Bu Watik"Eh, kenapa, nih orang kirim pesan WA banyak begini. Ngelebihin cewek aja," ucapku sambil membaca isi pesan dari orang yang aku tidak begitu mengenalnya tetapi aku tahu orangnya. Dan aku dibuat tercengang tak percaya setelah membaca pesan beruntun dari HP Mas Hilman itu. Bagaimana tidak, dari obrolan pesan WA yang lumayan intensif itu aku mendapatkan sebuah fakta yang cukup membuatku geleng-geleng. "Ehem!"Aku tercekat ketika mendengar suara deham dari seseorang yang aku mengenalnya. Ketika kedua mataku mulai tertuju ke arah sumber suara, yang ternyata sudah ada Mas Hilman yang sedang berdiri di ambang pintu dengan tatapan serius ke arahku. Seolah menunjukkan sikap ketidaksukaannya karena aku telah lancang menyentuh barang pribadinya tanpa ijin. Melihat Mas Hilman yang seperti itu, reflek aku tersenyum nyengir ke arahnya. Dengan harap-harap cemas aku pun meletakkan kembali HP milik Mas Hilman di atas meja. Lalu berjalan cepat ke atas ranjang dan ber
#SdmsBab 62 Tetap Pada Keputusan Bulik Erni tampak bingung. Ingin mengiyakan tapi berlawanan dengan hatinya. Ingin menolak tapi tak tega jika kakak iparnya itu harus hidup di penjara. Karena bagaimana pun kondisinya sekarang, Bu Watik masih dan akan tetap menjadi saudara baginya. Lantas akan kah ibu mertuaku itu mengiyakan permintaan dari kakak iparnya itu? Akhirnya setelah beberapa saat terdiam, dengan berat hati Bulik Erni pun mengiyakan permintaan Bu Watik. Tetapi beliau juga mengatakan jika beliau tak bisa menjamin bisa merubah keputusan Mas Aryo. Karena bagaimana pun keputusan tetap ada pada Mas Aryo nantinya. Aku sendiri sih berharap tetap ada perceraian di antara mas Aryo dan Siska. Bukan karena aku benci dengan Siska, tetapi aku lebih kasihan jika hidup Mas Aryo harus bergantung di bawah tekanan ibu dan istri toxic-nya itu.Lagipula, mungkin saja perceraian di antara Mas Aryo dan Siska adalah jalan karma bagi Bu Watik agar ia menyadari kesalahannya. Supaya ia juga bisa be
#SdmsBab 63 Meminta BantuanDan Mbak Susi sendiri? Aku dibuat agak terkejut dengan perawan tua itu. Pasalnya, belum lama ini ia kerap menunjukkan sikap perubahannya yang lebih baik. Begitu juga dengan ibunya yang mengemis minta maaf setelah kejadian dimana dirinya selalu menjadi bahan gunjingan orang-orang. Atau jangan-jangan ... Mbak Susi dan Bu Watik hanya berpura-pura berubah agar bisa mendapatkan simpati dari keluarga Bulik Erni? ***Beberapa bulan telah berlalu. Dan akhirnya aku mendapatkan kabar jika Mas Aryo telah resmi bercerai dengan Siska. Sedangkan Bu Watik pun tidak jadi dipidanakan lantaran pengorbanan dari Mbak Susi yang memilih untuk menikahi Pak Tejo sebagai syarat pelunasan utang. Malang? Tentu tidak. Bagiku keputusan yang diambil Mbak Susi tidak menjadikan nasibnya malang. Sebab, meskipun menjadi istri ke empat dari laki-laki yang lebih pantas menjadi ayahnya, namun hal itu akan membuatnya menjadi orang yang bergelimang harta. Cocok dan sesuai dengan harapan Bu
#SdmsBab 64 Mas Hilman Ternyata Masih ...Dimana ketika Mas Hilman mulai memanjatkan doa dengan suara lirihnya, sehingga membuatku tak begitu mendengar suaranya dengan jelas. Namun, di bawah redupnya lampu yang memang sengaja ia tak nyalakan semuanya, samar-samar aku melihat suami mudaku itu mulai terisak dalam posisi yang masih sama. Sontak hal itu membuatku bertanya-tanya. Apa yang sedang diadukan suami mudaku itu kepada Sang Pencipta sehingga membuatnya menangis seperti itu? Adakah hubungannya dengan Sarah? Atau karena memang suami mudaku itu yang sedang meminta ampun akan dosa-dosanya? "Mbak Halimah!"Panggilan dari Mas Hilman mendadak menyadarkanku dari lamunanku. "Eh, kenapa?" gugupku. Takut jika Mas Hilman akan marah karena aku mengintipnya aktivitasnya. "Ngapain di sini? Kenapa gak tidur?" tanya Mas Hilman datar. Aku yang belum sadar sepenuhnya mencoba mencerna pertanyaan dari suami mudaku itu. "Mbak!" seru Mas Hilman lagi. "Gak pa-pa," balasku. Lalu berjalan ke arah k