Share

Bab. 34

Author: Maheera
last update Last Updated: 2024-12-27 08:33:25

"Benar itu Kahfi? Untuk apa dia mengikutiku?"

Aku menutup kain gorden yang menutupi jendela ketika melihat Kahfi mendekat ke rumah. Aku bersandar ke pintu sembari menekan dada yang berdebar semakin kencang. Aku bingung dengan tingkah Kahfi, tadi dia bersikap ketus seakan enggan berdekatan denganku, tapi sekarang dia malah mengikutiku? Apa maksud semua ini? Aku menunggu dengan perasaan berkecamuk sembari menimbang perlukah membuka pintu kalau dia mengetuk? Lalu apa yang kami bicarakan? Astaga, kenapa pemikiranku terlalu jauh? Semenit dua menit tak ada yang mengetuk pintu. Apa Kahfi sengaja menunggu di luar atau ....

Didorong rasa penasaran aku mengin-tip lagi melalui jendela rumah. Dahiku berkerut sebab tak mobil yang dikendarai Kahfi tak terlihat lagi. Apa dia mengurungkan niatnya bertamu? Atau jangan-jangan yang aku lihat bukan dia? Aku berdecak pelan, sepertinya hari ini terlalu berat hingga kepalaku tak mampu berpikir dengan baik. Aku butuh mandi air dingin agar kekacauan di tempu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 35

    "Kamu yakin gak perlu ditemani?" Suara Mas Faris terdengar bernada cemas di telepon, hangat merayap ke dalam dada karena masih ada yang peduli padaku. "Iya, Mas, aku baik-baik saja, cuma patah paling ikut fisioterapi normal lagi.""Cuma patah?!" Kali ini suara Mas Andar terdengar meninggi, aku sampai harus menjauhkan ponsel dari daun telinga. "Udah kayak gitu masih bilang cuma? Kamu jangan anggap enteng semuanya Imah!""Iya, maaf." Aku memilih mengaku salah daripada dicemarahi lagi sama Mas andar. Berbeda dengan Mas Faris yang lebih kalem, Mas Andar cenderung urakan, tetapi dia maju paling depan kalau ada sesuatu menimpa saudaranya."Mas, udah minta tolong sama Bayu carikan kamu asisten rumah tangga untuk bantu-bantu di sana.""Tapi Mas ...." Aku merengek mendengar perkataan Mas Faris."Gak ada tapi-tapian Halimah! Mas gak mau kamu kenapa-kenapa, cuma kamu satu-satunya saudari perempuanku.""Benar itu, sesekali Halimah harus ditegasin Mas!" Mas Andar ikut memprovokasi. Mendengar ked

    Last Updated : 2024-12-27
  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 36

    Aku berjalan menyusuri lorong rumah sakit. Suara-suara di dalam kepala terus berdengung berharap Halimah bisa pulih seperti sedia kala. Pertemuan dengan Halimah membuat bunga-bunga cinta yang layu kembali segar, seolah-olah disirami hujan setelah bertahun kemarau. Aku tak tahu harus bagaimana bersikap, setelah dua tahun menghilang kemarin dia berdiri di depanku begitu saja. Lidahku kelu menyapanya, ragu menyergap dada apakah Halimah sudi mengenalku? Bukankah dulu dia pergi tanpa kata, memperjelas aku tak berarti baginya. Mengingat sikapnya itu aku memilih pura-pura tak mengenalnya.Aku tak tahu apa yang Halimah pikirkan saat Sarah memperkenalkanku sebagai tunangannya. Aku berharap dia cemburu, tapi rautnya tetap datar. Entah mengapa sikapnya itu membuatku kesal. Harusnya dia kesal, marah, atau cemburu agar aku bisa mengatakan kalau aku masih mencintainya. Namun, lelaki yang selalu bersama Halimah adalah jawabannya. Dia sudah memiliki seseorang. Aku berani bertaruh Halimah bahkan tak

    Last Updated : 2024-12-27
  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 37

    Di ujung sana terasa kehening sesaat sebelum Sarah menjawab dengan suara tenang, tapi ada getaran halus dalam nadanya."Apa maksudmu, Kahfi?""Aku rasa pernikahan ini sebaiknya kita batalkan saja."Perkataan itu keluar dari mulut Kahfi dengan suara berat. Bukan hal yang mudah baginya, terutama mengingat betapa Sarah telah banyak berkorban untuk hubungan mereka. Namun, Kahfi tahu bahwa hidup dalam kebohongan akan jauh lebih menyakitkan daripada mengatakan yang sebenarnya."Kenapa baru sekarang kau mengatakan ini? Kalau kamu merasa tak akan pernah bisa mencintaiku harusnya tolak dari awal. Bukan setelah dua tahun. Bukan setelah kedua keluarga mulai melakukan persiapan pernikahan."Meski dadanya ngilu mendengar permintaan Kahfi, Sarah masih berusaha tenang. Dia yakin pasti ada alasan kuat lelaki itu ingin membatalkan rencana pernikahan mereka. Bukan karena Kahfi menyadari tidak akan pernah bisa mencintainya, tetapi hal lain, mungkin seseorang dari masa lalunya."Maaf, aku tahu ini salah

    Last Updated : 2024-12-27
  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 38

    Sarah duduk di sudut restoran elegan, memainkan cangkir kopinya dengan pelan sambil menunggu Bayu datang. Wajahnya mungkin tampak tenang di luar, tetapi di dalam hatinya berkecamuk. Pengakuan Kahfi semalam masih terngiang-ngiang di telinganya—pernyataan tentang cintanya pada Halimah yang membuat dunianya seakan runtuh, tapi Sarah tidak akan menyerah begitu saja. Dia sudah menyiapkan rencana untuk menyelamatkan rencana pernikahannya.Bayu akhirnya tiba, dia menyapa dengan senyum ramah. Sarah langsung memasang ekspresi bersahabat, seolah pertemuan ini hanyalah tentang urusan bisnis seperti yang mereka rencanakan sebelumnya."Terima kasih sudah meluangkan waktu, Pak Bayu. Aku ingin membicarakan kelanjutan kerja sama kita, tapi sejujurnya aku juga tertarik mengenal lebih dalam tentang tim kamu, terutama Halimah. Dia terlihat sangat kompeten dan menarik."Bayu mengangguk sambil tersenyum, tampaknya tidak menyadari maksud tersembunyi Sarah."Halimah memang luar biasa. Dia salah satu karyawa

    Last Updated : 2024-12-27
  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 39

    Halimah duduk di kursi di depan Bayu, tangannya menggenggam kuat tas di pangkuannya. Matanya terpaku pada wajah Bayu yang tampak tidak tenang, seolah ada beban besar yang ingin dia utarakan."Maaf, aku suruh kamu buru-buru ke kantor. Ada hal yang gak bisa aku ceritakan di telepon."Halimah masih diam, dari raut Bayu dia tahu ada sesuatu yang tidak beres."Aku minta maaf, Halimah. Ini bukan keputusan yang mudah, tapi aku harus memintamu untuk rehat sementara. Setidaknya sampai proyek dengan Citra Medika selesai."Halimah menatap Bayu dengan sorot mata bingung. Rehat? Dia tahu pekerjaannya berjalan dengan baik, dan tak ada alasan yang jelas untuk tiba-tiba menghentikan keterlibatannya."Kenapa, Mas? Apa ada masalah dengan kinerjaku?"Bayu menelan ludah, dia berusaha menahan keraguan di wajahnya. Dia mengusap lehernya dengan gugup."Bukan soal itu, Halimah. Kamu selalu profesional, tapi ini lebih dari sekadar pekerjaan. Semua jadi rumit setelah aku berbicara dengan Sarah."Mendengar nama

    Last Updated : 2024-12-27
  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 40

    "Permisi, Dokter Kahfi, ada?" Halimah bertanya ke salah seorang perawat yang berpapasan dengannya di lorong rumah sakit."Dokter Kahfi sedang ada operasi Mbak. Silakan tunggu di ruangannya.""Apa boleh saya masuk gitu aja?" Halimah sedikit segan, sebab dia tak pernah masuk ke ruang pribadi orang lain tanpa izin.Sang perawat tersenyum. "Gak apa-apa Mbak. Ayo, saya tunjukkan tempatnya.Perawat tadi membuka pintu ruangan Kahfi lalu mempersilahkan Halimah masuk. Aroma lavender menyerbu penciumanya, aroma bunga ini kesukaannya membuat rasa nyaman hadir di dadanya. Halimah mengamati ruangan berukuran 3 × 3 m² persegi itu. Satu sofa panjang diletakkan di depan meja kerja Kahfi. Lemari didempetkan ke dinding sehingga ruangan terlihat luas. Ceklek! Bunyi pintu dibuka dari luarHalimah menoleh, dia berdiri canggung ketika Kahfi masuk ke dalam ruangan. Mata mereka bertemu, Kahfi terkejut melihat kehadirannya. Suasana hening sejenak, seolah-olah waktu berhenti di antara mereka. Halimah tahu, i

    Last Updated : 2024-12-27
  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 41

    Kahfi tiba di rumah dengan perasaan tegang. Di sana, sudah duduk menunggu Mama, Sarah, dan kedua orang tua Sarah di ruang tamu yang besar dan mewah. Suasananya terasa begitu dingin, seolah-olah angin dari daerah bersalju berhembus ke setiap sudut ruangan. Kahfi tahu ini akan menjadi momen yang menentukan keputusannya untuk membatalkan pernikahan dengan Sarah pasti akan memicu kemarahan.Saat dia masuk, semua mata tertuju padanya. Kahfi menghela napas dalam-dalam, mencoba menenangkan detak jantungnya yang semakin cepat. Dia menyiapkan diri untuk menghadapi gelombang pertanyaan dan penilaian."Kahfi, kami mendengar kabar mengejutkan ini dari Sarah. Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa tiba-tiba membatalkan pernikahan ini?"Suara Bapak Sarah terdengar tegas, tetapi tak sepenuhnya marah. Sebagai seorang pebisnis sukses, dia terbiasa berbicara dengan diplomatis. Kahfi mengangguk, mencoba menjawab dengan tenang meski rasa bersalah menyelimuti dirinya."Pak, Bu, saya mohon maaf karena mengec

    Last Updated : 2024-12-27
  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 42

    Halimah menghela napas pelan. Pagi ini untuk pertama kalinya setelah dua tahun dia hanya duduk melamun di kamarnya dekat dengan jendela. Dia menghormati permintaan Bayu, rehat dari perusahaan entah untuk berapa lama. Padahal dengan bekerja dia bisa melupakan pikiran-pikiran buruk yang mencoba masuk ke benaknya. 'Aku gak bisa seperti ini, harus ada yang kukerjakan daripada bengong.'Halimah membuka akun sosial media tok-toknya. Mungkin dari sana dia bisa mendapat ide usaha apa kira-kira yang menguntungkan. Halimah takjub melihat akun para owner skin care, kebanyakan dari mereka memamerkan kekayaan yang mereka punya, rumah mewah yang harganya milayaran, atau video jalan-jalan ke luar negeri dengan jet pribadi.'Apa aku ikut jualan skin care aja?' Halimah membatin. Jarinya kembali bergerak melihat vt seorang dokter yang membuka kedok perskincarean. Halimah geleng-geleng kepala, di mana-mana mafi4 selalu ada, sepertinya dia tidak akan cocok berbisnis di sana. Perhatian Halimah teralihka

    Last Updated : 2024-12-27

Latest chapter

  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 62 (Ending)

    "Kamu baik-baik aja?" Andar menelisik wajah Halimah, sejak berangkat dari rumah dia tak banyak bicara."Iya, Mas, aku baik-baik aja." Halimah memaksakan bibirnya tersenyum. Meski perasaannya kacau-balau, dia tak ingin menunjukkan kepada Andar. Sudah cukup merepotkan sang kakak dan istrinya. Sejak pulang dari rumah sakit, keduanya memberikan perhatian ektra. Halimah seperti bocah di mata mereka. Apa-apa ditanya, mau apa, apa yang dirasakan dan lain-lain.Andar manggut-manggut. Dia membuka pintu mobil lalu mengeluarkan koper milik Halimah. Sebenarnya dia ingin adiknya tetap tinggal di kota ini, tetapi dia juga tak bisa mengintervensi keputusan sang adik, sebab Halimah tahu apa yang terbaik untuk dirinya. Sementara itu Halimah mengikuti langkah Andar masuk ke bandara. Satu jam lagi pesawat yang ditumpanginya akan berangkat. Dia masih punya waktu banyak untuk menikmati suasana. Halimah mengedarkan pandangan ke kesekeliling, namun dia tidak menemukan yang dia cari. Dia tersenyum getir.'Ap

  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 61

    "Ayo kita bercerai."Dunia terasa hening beberapa saat ketika mendengar permintaan Halimah, aku seketika membeku, lidahku kelu tak tahu harus menjawab apa."Aku sudah mencoba bertahan beberapa bulan ini. Satu tahun lebih kamu mengabaikanku saat aku butuh dukungan darimu. Aku bahkan sudah berupaya membuat rumah tangga kita kembali hangat, tapi kau tetap saja dingin. Saat tahu alasannya aku semakin hancur."Dadaku seakan tersengat aliran listrik mendengar keluhan Halimah. Apa yang dia katakan tidak ada yang salah, membuatku terpojok, betapa tidak becusnya aku menjadi suami. Melihat air matanya semakin menghadirkan ngilu ke dadaku. Aku mencoba meraih tangannya, tapi dia menepis pelan."Lepaskan aku, Mas. Akan lebih baik kalau kita tidak saling menyakiti."Aku menggeleng cepat. "Aku janji nggak akan menyakiti kamu lagi. Aku salah, aku minta maaf. Kasih kesempatan satu kali lagi, kumohon."Tak apa bila aku merendahkan harga diri. Aku tahu kesalahanku sangat fatal, tidak hanya menyakiti ps

  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 60

    Kelopak mataku terasa berat saat ingin dibuka. Aku meringis ketika merasakan nyeri di kepala. Sayup-sayup aku mendengar nada teratur seperti suara klakson, tetapi lebih lembut di sisi sebelah kiri. Aku juga merasakan masker melekat di wajahku. Ingatanku perlahan-lahan membentuk rangkaian kejadian sebelum tak sadarkan diri. Sosok Sarah yang menggenggam senjat4 tajam bergerak cepat ke arah Kahfi yang berdiri membelakanginya. Entah dorongan dari mana aku maju menjadikan tubuhku tameng untuk lelaki itu. Apakah itu bentuk cinta hingga rela mengorbankan keselamatanku? Ataukah semua hanya mimpi saja. Nyeri di dada membuatku menyent-uh bagian itu, untuk menghela napas saja rasanya sulit. Tidak, sakitnya nyata, pasti kejadian itu bukan mimpi."Anda sudah bangun?" Lamat-lamat aku mendengar suara lelaki menyapa. Aku berkedip, membiarkan lelaki itu menyenter ke arah mataku. "Sepertinya pasien berhasil melewati masa kritisnya. Terus awasi tanda-tanda vitalnya, semoga setelah ini tidak ada penuru

  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 59

    "Tidak, Kahfi, kumohon jangan kau besar-besarkan masalah ini." Sarah meronta mencoba melepaskan diri dari dua orang Polwan yang memegangi tangannya. "Ingat, kita dulu punya hubungan, bahkan kita pernah punya anak."Kahfi melengos, dia jijik mendengar setiap kata-kata yang diucapkan oleh Sarah. wanita itu selalu saja menggunakan anak sebagai senjata untuk meluluhkannya dia merasa tidak mengenal wanita itu lagi. Sarahnyang sekarang berdiri di hadapannya adalah wanita yang egois, keras kepala, manipulatif, dan licik. Berbeda dengan wanita yang dikenal bertahun-tahun yang lalu. Entah apa yang merubah pribadi Sarah hingga menjadi sejahat itu atau mungkin memang inilah karakter aslinya."Halimah sekarat sekarang dan kau bilang aku membesar-besarkan masalah? Sejak pertama kali tahu kau melakukan tindakan menjijikkan itu, aku berencana menuntutmu. Hanya karena Tiara aku menahan diri. Perbuatanmu yang busuk, tapi anak itu tidak bersalah.""Harusnya kau bersyukur Kahfi. Aku bisa melahirkan Tiar

  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 58

    "Kamu tidak bisa seperti ini terus, mau sampai kapan kucing-kucingan dengan Kahfi?"Halimah melirik Andar sekilas lalu kembali menunduk menatap cangkir yang masih mengepulkan uap panas, aroma melati menguar memenuhi penciuman Halimah.Andar menghela napas panjang, dia menghampiri Halimah lalu duduk di samping adiknya. "Mas tidak bisa terus-terusan berbohong, hampir tiap hari Kahfi ke sini menanyakan keberadaanmu. Tampangnya terlihat kusut, wajah juga pakaiannya tak terurus. Apa kamu tidak kasihan?"Halimah menggeleng pelan. Sebenarnya dia tak tega, tetapi dadanya masih nyeri mengingat sikap Kahfi belakangan ini. Bukannya meminta maaf lelaki itu seakan menyalahkannya. Halimah tidak mengerti di mana salahnya. Harusnya dia yang marah, harga dirinya sebagai istri diinj4k oleh Sarah dan Kahfi hanya diam. Bukannya menindak wanita itu, Kahfi seakan berpihak ke mantan tunangannya itu."Halimah, rumah tangga tidak selalu tenang, damai, dan menyenangkan. Adakalanya jenuh hadir. Pertengkaran, p

  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 57

    Halimah memutuskan kembali ke rumah setelah semua para pelayat pergi. Toh, kehadirannya tidak diperlukan di sana. Setelah kata perceraikan keluar dari mulutnya Kahfi baru bereaksi. Lelaki itu memintanya bersabar, sebab masih dalam suasana berduka. Namun, Halimah tak peduli itu. Bukannya dia tak berempati, tetapi Sarah tak patut dikasihani. Dia yakin wanita itu akan terus mencari cara mendekati Kahfi. Tak masalah, bagi Halimah kalau suaminya memberi celah wanita lain maka pergi adalah keputusan terbaik. Dia tak takut menyandang status janda lagi daripada makan hati melihat Kahfi tak bisa menjaga sikap.Baru saja menutup pintu rumah, ketukan terdengar. Halimah mengintip dari lubang pintu, tampak Kahfi berdiri di sana. Rupanya lelaki itu menyusul ke rumah."Halimah, jangan seperti ini. Kita harus bicara." Halimah diam, dia berdiri bersandar ke pintu membiarkan Kahfi bicara."Sayang, kita bicarakan ini baik-baik. Jangan seperti anak remaja labil, dikit-dikit cerai."Halimah mendengkus. S

  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 56

    "Saya pergi dulu, terima kasih waktunya." Halimah memasukkan ponsel ke dalam tas lalu bergegas bangkit dari kursi."Tunggu, tadi Anda menyebut Tiara, ada apa dengannya?" Arman ikut bangkit membuat gerakan Halimah tertahan. Raut penasaran terlihat di wajahnya."Tiara drop lagi, tadi Kahfi bilang kecil kemungkinan anak itu bertahan."Arman terdiam. Tiara memang bukan dar4h dagingnya, tetapi sejak Sarah mengandung dialah yang paling menjaga kondisi wanita itu. Apa saja yang diinginkan Sarah pasti dituruti, sebab Arman ingin calon anaknya sehat dan selamat. Pun selama dua tahun dia mencurahkan kasih sayang pada anak itu. Kenyataan kalau Tiara bukan berasal dari benihnya tidak hanya menghancvrkan hatinya, tetapi juga membuatnya tidak berharga sebagai lelaki di mata Sarah. Namun, bukan berarti dia membenc1 Tiara, tidak! Arman hanya jij1k pada obsesi sang mantan istri."Anda mau ke mana?" Arman gegas mensejajari langkahnya dengan Halimah menuju pintu keluar restoran."Ke rumah sakit. Kahfi m

  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 55

    "Jadi kita bisa bertemu?" Halimah meyakinkan lagi tempat pertemuan dengan lawan bicaranya di telepon. Setelah waktu, tempat, dan di meja berapa pembicaraan itu beralkhir.Halimah menatap keluar melalui jendela kamar ketika melihat mobil sedan hitam masuk ke pekarangan rumah. Tak perlu mencari tahu sebab dia hapal si pemilik kendaraan tersebut. Dia lalu menatap pantulan wajahnya di cermin untuk memastikan mata sembabnya sudah tersamarkan. Setelah itu dia bangkit bertepatan bunyi bel."Mama." Halimah menyalami ibu mertuanya. Dia tidak mengira wanita itu mendatanginya pagi-pagi."Kamu mau ke mana, kok udah rapi?" Citra menatap penampilan sang menantu.Halimah tersenyum, merangkul ibu mertuanya sembari mengajak masuk ke dalam rumah. "Mau ketemu teman, Ma."Citra duduk di atas sofa di ruang tamu tepat di sebelah Halimah. Dia menggenggam tangan sang menantu."Mama minta maaf, ya, udah nyembunyiin semua dari kamu." Sorot mata Citra penuh penyesalan, genggaman tangannya semakin erat. "Iya, M

  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 54

    "Benar sudah tidak apa-apa?" Kahfi menelisik wajahku, sorot matanya terlihat cemas.Aku tersenyum tidak tahu harus bahagia atau sedih. Kahfiku sudah kembali seperti dulu, tetapi fakta yang terungkap membuat hatiku gundah.'Kahfi pasti setuju dengan ideku. Kau tidak lihat betapa dia sangat mencintai Tiara. Anak kami sangat dekat dengannya satu tahun terakhir. Bahkan, saat Tiara menjalani kemo Kahfi sampai menitikkan air mata. Apalagi kau tak mampu memberinya an4k, tentu kesembuhan Tiara prioritas baginya.'"Hei, ditanya kok bengong?" Kahfi mencubit pelan pipiku membuatku meringis sekaligus meletuskan gelembung ingatan tadi, percakapan terakhir sebelum Sarah meninggalkan ruang perawatanku."Nggak, aku terharu dengan perhatianmu padaku. Aku sedang mengingat-ingat kapan terakhir kali kau bersikap manis seperti ini."Kahfi tersenyum tipis, jemarinya menyusuri setiap lekvk wajahku. "Maafkan aku, " lirih suara Kahfi berucap, riak-riak penyesalan terlihat jelas di pelupuk mata yang biasanya

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status