Share

Bab. 41

Author: Maheera
last update Last Updated: 2024-12-27 20:17:57

Kahfi tiba di rumah dengan perasaan tegang. Di sana, sudah duduk menunggu Mama, Sarah, dan kedua orang tua Sarah di ruang tamu yang besar dan mewah. Suasananya terasa begitu dingin, seolah-olah angin dari daerah bersalju berhembus ke setiap sudut ruangan. Kahfi tahu ini akan menjadi momen yang menentukan keputusannya untuk membatalkan pernikahan dengan Sarah pasti akan memicu kemarahan.

Saat dia masuk, semua mata tertuju padanya. Kahfi menghela napas dalam-dalam, mencoba menenangkan detak jantungnya yang semakin cepat. Dia menyiapkan diri untuk menghadapi gelombang pertanyaan dan penilaian.

"Kahfi, kami mendengar kabar mengejutkan ini dari Sarah. Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa tiba-tiba membatalkan pernikahan ini?"

Suara Bapak Sarah terdengar tegas, tetapi tak sepenuhnya marah. Sebagai seorang pebisnis sukses, dia terbiasa berbicara dengan diplomatis. Kahfi mengangguk, mencoba menjawab dengan tenang meski rasa bersalah menyelimuti dirinya.

"Pak, Bu, saya mohon maaf karena mengec
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 42

    Halimah menghela napas pelan. Pagi ini untuk pertama kalinya setelah dua tahun dia hanya duduk melamun di kamarnya dekat dengan jendela. Dia menghormati permintaan Bayu, rehat dari perusahaan entah untuk berapa lama. Padahal dengan bekerja dia bisa melupakan pikiran-pikiran buruk yang mencoba masuk ke benaknya. 'Aku gak bisa seperti ini, harus ada yang kukerjakan daripada bengong.'Halimah membuka akun sosial media tok-toknya. Mungkin dari sana dia bisa mendapat ide usaha apa kira-kira yang menguntungkan. Halimah takjub melihat akun para owner skin care, kebanyakan dari mereka memamerkan kekayaan yang mereka punya, rumah mewah yang harganya milayaran, atau video jalan-jalan ke luar negeri dengan jet pribadi.'Apa aku ikut jualan skin care aja?' Halimah membatin. Jarinya kembali bergerak melihat vt seorang dokter yang membuka kedok perskincarean. Halimah geleng-geleng kepala, di mana-mana mafi4 selalu ada, sepertinya dia tidak akan cocok berbisnis di sana. Perhatian Halimah teralihka

    Last Updated : 2024-12-27
  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 43

    Bayu dan Sarah masih duduk di dalam mobil di parkiran klinik. Dia mencoba menenangkan Sarah yang masih terpukul atas insiden di rumah Halimah.“Coba ceritakan, apa sebenarnya yang membuatmu begitu marah pada Halimah?” tanya Bayu, suaranya lembut, mencoba meredakan emosi Sarah.Sarah menghela napas panjang, namun nada suaranya tetap tajam. "Halimah merebut Kahfi dariku. Dia muncul entah dari mana, setelah sebelumnya menolak lamaran Kahfi dan menghilang begitu saja. Putranya meninggal dan dia lenyap dari kehidupan Kahfi, tapi sekarang dia kembali. Kahfi dengan seenaknya membatalkan rencana pernikahan kami dengan alasan sangat mencintai dia!" Sarah geram dan frustrasi mengingat pengakuan Kahfi kemarin.Bayu terdiam, sekarang dia mulai memahami perasaan Halimah dan kenapa wanita itu selalu menjaga jarak darinya. Ternyata Halimah bukan hanya terluka secara emosional setelah kehilangan anaknya, tetapi juga masih memiliki perasaan yang mendalam pada Kahfi, meskipun dia mungkin tak menyadar

    Last Updated : 2024-12-27
  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 44

    Halimah berdiri di depan klinik tempat Sarah bekerja, dia menghela napas untuk menenangkan debaran jantungnya sebelum melangkah masuk. Meskipun hatinya dipenuhi rasa bersalah, dia tahu bahwa pembicaraan ini harus terjadi. Sarah tidak bisa terus-terusan menggunakan kekuasaannya untuk mengha-ncurkan impian orang lain. Dengan langkah pasti Halimah masuk ke klinik. Setelah berbicara dengan resepsionis, dia diarahkan ke ruang praktek Sarah, meski sebenarnya dia sudah tahu di mana posisinya. Pintu dibuka, Halimah melihat Sarah duduk di belakang meja dengan ekspresi terkejut melihat kedatangannya. Mungkin Sarah tidak mengira dia berani datang setelah kekisruhan yang terjadi."Ngapain kamu ke sini?" Suara Sarah penuh dengan kemarahan terpendam, tatapannya menajam ke arah Halimah.Halimah duduk tanpa diundang di depan Sarah dan menatap wanita itu dengan tenang. "Aku datang untuk bertanya, Sarah. Apa yang kamu dapatkan dengan menghancurkan kerja sama antara perusahaan Ayahmu dan Yayasan Citr

    Last Updated : 2024-12-27
  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 45

    Pagi itu, udara di rumah Halimah terasa berbeda. Dia baru saja selesai sarapan ketika tiba-tiba Faris dan Andar, kedua saudara tirinya datang berkunjung. Ini hal yang jarang terjadi, karena biasanya mereka berkunjung dalam rangka urusan keluarga atau acara tertentu, dan pagi ini tidak ada jadwal apa pun yang Halimah ingat. Lebih aneh lagi, kedua istri mereka, Ratna dan Sinta, ikut serta dengan membawa kantong belanjaan penuh makanan."Kalian kok bawa makanan sebanyak ini? Ada acara apa, sih?" tanya Halimah penasaran. Dia mengikuti langkah mereka semua ke ruang tamu.Ratna tersenyum penuh misteri, sementara Sinta membawa kantong-kantong belanjaan itu lalu mengeluarkan di meja dapur sekalian merapikan meja makan."Ah, nanti juga tahu. Pokoknya ada orang penting yang mau datang," jawab Ratna santai sambil terus sibuk di dapur.Hal ini membuat Halimah semakin bingung. "Mas, ada apa? Kok misterius gitu sih?" Dia bertanya ke Faris yang sedang menscroll di layar ponselnya."Gak ada apa-apa,

    Last Updated : 2024-12-27
  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 46

    "Nanti pulang jam berapa?" Aku melirik Kahfi yang baru keluar dari kamar mandi sambil menggosok rambut basahnya dengan handuk kecil."Belum tahu, belakangan ini pasienku membludak. Bukan hanya di rumah sakit, tapi juga di klinik."Aku menghela napas panjang. Enam tahun sudah umur pernikahannya denganKahfi, tidak ada yang berubah kecuali lelaki itu semakin sibuk bekerja."Akhir-akhir ini kamu jarang di rumah, kalau pun pulang selalu tengah malam. Aku ... aku kesepian," lir1hku sembari menunduk. Aku merem4s jilbab agar nyeri yang perlahan merayap di dada tak sampai memanaskan mata.Terdengar helaan napas dari Kahfi. Meski begitu dia tak berusaha mendekat. Tangannya sigap mengenakan pakaian yang aku siapkan di atas bufet."Mas, kamu dengar nggak aku ngomong apa?" Lagi, aku bertanya, kali ini menatap Kahfi dengan mata berkaca-kaca. Bukan sekali ini lelaki itu mengabaikan keluhanku."Halimah, aku kerja buat kamu, buat masa depan kita. Aku seorang dokter, sudah disumpah untuk melayani pas

    Last Updated : 2024-12-27
  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 47

    Gemetar jemariku saat mengecek ulang alamat yang tampil di peta. Penyangkalan demi penyangkalan terus aku gaungkan di benak berharap tebakanku salah. Aku bahkan mencocokkan dengan alamat yang dikirim ke whatsappku beberapa tahun yang lalu saat diminta berkunjung. Apakah Kahfi masih intens berhubungan dengan wanita itu? Napasku seakan tersendat saat melihat kedua alamat itu cocok. Rumah yang sering didatangi Kahfi milik Sarah, mantan tunangannya dulu. Aku ingat terakhir kali bertemu dengan wanita itu saat syukuran tujuh bulan kehamilannya tiga tahun yang lalu. Jujur saja, kala Sarah menikahi seorang pengusaha membuatku lega. Meski tak mengatakan, tetapi aku bisa melihat cinta untuk Kahfi tak surut dari hati Sarah. Aku tak perlu mencari tahu, dari cara dia menatap, bahasa tubuh, dan suaranya sudah menjelaskan isi hatinya. Dua tahun pertama pernikahanku dab Kahfi rasa khawatir tak berhenti mendera dada, apalagi Kahfi dan Sarah bertugas di rumah sakit yang sama. Namun, Kahfi meredam cemb

    Last Updated : 2024-12-27
  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 48

    Tiiiiiiin!Mataku berkedip, suara klakson kendaraan di belakang mobil menyadarkan kalau ada masih duduk di mobil. Hanyut dengan pikiran sendiri hingga tak menyadari lampu merah sudah berganti hijau. Gegas kuinjak pedal gas lalu berbelok dengan niat menghampiri Kahfi. Aku tidak ingin terus-menerus didera prasangka, Kahfi harus menjernihkan keruh di hatiku. Namun, untuk masuk ke restoran tadi aku harus memutar terlebih dahulu. Kutambah kecepatan mobil agar tak kehilangan jejak, tetapi sepertinya terlambat. Kahfi dan Sarah tidak terlihat lagi.'Apa aku salah mengenali orang? Rasanya tidak mungkin. Mataku masih sangat awas. Kuputuskan menghubungi Kahfi sambil memelankan laju kendaraan, berputar-putar di tempat parkir. Mataku liar mengawasi berharap melihat sosok Kahfi lagi. Aku melempar ponsel ke atas dashboard dengan kesal yang bertumpuk-tumpuk setelah lima kali panggilan tidak dijawab. 'Kahfi, apa sebenarnya yang sedang kamu sembunyikan!' Aku bergumam sambil memukul setir mobil untuk

    Last Updated : 2024-12-27
  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 49

    "Kami sudah bercerai sejak satu tahun yang lalu ....""Iyakah?" Aku tak bisa menutupi rasa kaget mengetahui Sarah dan suaminya tidak bersama lagi. Kabar itu semakin membuat jantungku berdegup sangat kencang. "Sayang, sekali .... ehm, maksudku kalian sudah punya anak. Apa nggak bisa dijadikan alasan untuk bertahan?"Ekspresi Arman berubah, rahangnya mengeras seperti ada sesuatu yang membuatnya kesal. Tentu saja aku menjadi salah tingkah. Dasar mulut! Harusnya mendengarkan saja, tak perlu memberi komentar."Ehm, maaf, saya nggak bermaksud ....""It's oke. Saya sudah tidak terganggu lagi dengan perceraian itu. Justru merasa lega, sebab tahu cinta sebesar apa pun tak akan membuat orang yang belum selesai dengan masa lalunya balik mencintai kita.""Maksudnya?" Arman menggeleng. Dia tersenyum tipis menatapku. "Lalu bagaimana dengan Anda sendiri?" "Saya?" Aku menunjuk wajah dengan jari telunjuk. "Saya baik-baik saja.""Masih bersama Kahfi?""Tentu saja, memangnya kenapa?" Aku sedikit kesal

    Last Updated : 2024-12-27

Latest chapter

  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 58

    "Kamu tidak bisa seperti ini terus, mau sampai kapan kucing-kucingan dengan Kahfi?"Halimah melirik Andar sekilas lalu kembali menunduk menatap cangkir yang masih mengepulkan uap panas, aroma melati menguar memenuhi penciuman Halimah.Andar menghela napas panjang, dia menghampiri Halimah lalu duduk di samping adiknya. "Mas tidak bisa terus-terusan berbohong, hampir tiap hari Kahfi ke sini menanyakan keberadaanmu. Tampangnya terlihat kusut, wajah juga pakaiannya tak terurus. Apa kamu tidak kasihan?"Halimah menggeleng pelan. Sebenarnya dia tak tega, tetapi dadanya masih nyeri mengingat sikap Kahfi belakangan ini. Bukannya meminta maaf lelaki itu seakan menyalahkannya. Halimah tidak mengerti di mana salahnya. Harusnya dia yang marah, harga dirinya sebagai istri diinj4k oleh Sarah dan Kahfi hanya diam. Bukannya menindak wanita itu, Kahfi seakan berpihak ke mantan tunangannya itu."Halimah, rumah tangga tidak selalu tenang, damai, dan menyenangkan. Adakalanya jenuh hadir. Pertengkaran, p

  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 57

    Halimah memutuskan kembali ke rumah setelah semua para pelayat pergi. Toh, kehadirannya tidak diperlukan di sana. Setelah kata perceraikan keluar dari mulutnya Kahfi baru bereaksi. Lelaki itu memintanya bersabar, sebab masih dalam suasana berduka. Namun, Halimah tak peduli itu. Bukannya dia tak berempati, tetapi Sarah tak patut dikasihani. Dia yakin wanita itu akan terus mencari cara mendekati Kahfi. Tak masalah, bagi Halimah kalau suaminya memberi celah wanita lain maka pergi adalah keputusan terbaik. Dia tak takut menyandang status janda lagi daripada makan hati melihat Kahfi tak bisa menjaga sikap.Baru saja menutup pintu rumah, ketukan terdengar. Halimah mengintip dari lubang pintu, tampak Kahfi berdiri di sana. Rupanya lelaki itu menyusul ke rumah."Halimah, jangan seperti ini. Kita harus bicara." Halimah diam, dia berdiri bersandar ke pintu membiarkan Kahfi bicara."Sayang, kita bicarakan ini baik-baik. Jangan seperti anak remaja labil, dikit-dikit cerai."Halimah mendengkus. S

  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 56

    "Saya pergi dulu, terima kasih waktunya." Halimah memasukkan ponsel ke dalam tas lalu bergegas bangkit dari kursi."Tunggu, tadi Anda menyebut Tiara, ada apa dengannya?" Arman ikut bangkit membuat gerakan Halimah tertahan. Raut penasaran terlihat di wajahnya."Tiara drop lagi, tadi Kahfi bilang kecil kemungkinan anak itu bertahan."Arman terdiam. Tiara memang bukan dar4h dagingnya, tetapi sejak Sarah mengandung dialah yang paling menjaga kondisi wanita itu. Apa saja yang diinginkan Sarah pasti dituruti, sebab Arman ingin calon anaknya sehat dan selamat. Pun selama dua tahun dia mencurahkan kasih sayang pada anak itu. Kenyataan kalau Tiara bukan berasal dari benihnya tidak hanya menghancvrkan hatinya, tetapi juga membuatnya tidak berharga sebagai lelaki di mata Sarah. Namun, bukan berarti dia membenc1 Tiara, tidak! Arman hanya jij1k pada obsesi sang mantan istri."Anda mau ke mana?" Arman gegas mensejajari langkahnya dengan Halimah menuju pintu keluar restoran."Ke rumah sakit. Kahfi m

  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 55

    "Jadi kita bisa bertemu?" Halimah meyakinkan lagi tempat pertemuan dengan lawan bicaranya di telepon. Setelah waktu, tempat, dan di meja berapa pembicaraan itu beralkhir.Halimah menatap keluar melalui jendela kamar ketika melihat mobil sedan hitam masuk ke pekarangan rumah. Tak perlu mencari tahu sebab dia hapal si pemilik kendaraan tersebut. Dia lalu menatap pantulan wajahnya di cermin untuk memastikan mata sembabnya sudah tersamarkan. Setelah itu dia bangkit bertepatan bunyi bel."Mama." Halimah menyalami ibu mertuanya. Dia tidak mengira wanita itu mendatanginya pagi-pagi."Kamu mau ke mana, kok udah rapi?" Citra menatap penampilan sang menantu.Halimah tersenyum, merangkul ibu mertuanya sembari mengajak masuk ke dalam rumah. "Mau ketemu teman, Ma."Citra duduk di atas sofa di ruang tamu tepat di sebelah Halimah. Dia menggenggam tangan sang menantu."Mama minta maaf, ya, udah nyembunyiin semua dari kamu." Sorot mata Citra penuh penyesalan, genggaman tangannya semakin erat. "Iya, M

  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 54

    "Benar sudah tidak apa-apa?" Kahfi menelisik wajahku, sorot matanya terlihat cemas.Aku tersenyum tidak tahu harus bahagia atau sedih. Kahfiku sudah kembali seperti dulu, tetapi fakta yang terungkap membuat hatiku gundah.'Kahfi pasti setuju dengan ideku. Kau tidak lihat betapa dia sangat mencintai Tiara. Anak kami sangat dekat dengannya satu tahun terakhir. Bahkan, saat Tiara menjalani kemo Kahfi sampai menitikkan air mata. Apalagi kau tak mampu memberinya an4k, tentu kesembuhan Tiara prioritas baginya.'"Hei, ditanya kok bengong?" Kahfi mencubit pelan pipiku membuatku meringis sekaligus meletuskan gelembung ingatan tadi, percakapan terakhir sebelum Sarah meninggalkan ruang perawatanku."Nggak, aku terharu dengan perhatianmu padaku. Aku sedang mengingat-ingat kapan terakhir kali kau bersikap manis seperti ini."Kahfi tersenyum tipis, jemarinya menyusuri setiap lekvk wajahku. "Maafkan aku, " lirih suara Kahfi berucap, riak-riak penyesalan terlihat jelas di pelupuk mata yang biasanya

  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 53

    "Kamu ingat tiga tahun yang lalu saat kita melakukan program bayi tabung? Saat itu Sarahlah yang menangani kita bukan?"Aku masih diam, berusaha menenangkan kecamuk di dalam dada, hanya karena Mama Citra aku bertahan mendengar penjelasan Kahfi."Halimah, kamu dengar yang aku katakan?" Kahfi menatapku lekat, tapi aku membu4ng wajah, hatiku masih panas mendengar pengakuan Kahfi tadi."Apa hubungannya?" tanyaku dengan ketus. Enggan rasanya meneruskan percakapan ini. Pengakuan Kahfi kalau Tiara putrinya sudah cukup sebagai bukti kalau lelaki itu tak setia."Sayang, dengarkan aku. Mungkin kamu nggak percaya, tapi di sanalah semua ini bermula.""Apa maksudmu?" Aku menatap Mama Citra, Sarah, dan Kahfi bergantian. "Tolong lebih singkat dan padat, aku nggak punya waktu bertele-tele." Aku gusar melihat Sarah yang terlihat tenang. Apa wanita itu merasa menang dariku karena berhasil memberi Kahfi seorang an4k. Membayangkan seperti apa keduanya berhubungan membuat dadaku berdenyut nyeri."Sarah m

  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 52

    "Tolong jelaskan sejak kapan kalian berselingkuh?!"Aku refleks menoleh ke arah suara dan melihat Halimah berdiri dengan tatapan nyalang ke arah kami. Tajam sorot matanya membuat tenggorokanku terasa kering hingga harus menelan liur berkali-kali, lidah pun seakan kelu tak mampu menjawab pertanyaan Halimah."Apa kalian semua tiba-tiba bisu? Bukankah tadi terdengar seperti sebuah keluarga yang harmonis dan kompak?"Sinis, jelas sekali kemarahan di nada suaranya. Aku tak menyalahkan dia kalau berpikiran buruk padaku dan Sarah. Harusnya sejak lama kuceritakan hubunganku dengan Sarah, tetapi aku belum menemukan waktu yang pas. Aku juga tak mau menyakiti Halimah dengan kenyataan yang ada kalau aku dan Sarah memiliki anak."Sayang, kamu tenang dulu, ya. Ini nggak seperti yang kamu pikiran?" Mama mencoba menenangkan Halimah. Sama sepertiku Mama pasti merasa cemas. Ah, mengapa jadi serumit ini?"Tenang? Melihat suamiku bersama wanita lain, lebih peduli wanita lain daripada aku istrinya Mama bi

  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 51

    "Aku mengajukan khuluk!"Tegas, tidak ada keraguan sedikit pun di dalam hatiku. Mungkin memang sudah takdirku gagal lagi dipernikahan ke dua. Entah dosa atau ujian yang aku jalani hingga ketenangan hanya beberapa tahun kurasakan. "Halimah, kamu jangan gegabah. Aku nggak mau mengabulkan permintaanmu. Sekarang tenangkan dirimu. Kita nggak bisa bicara dalam kondisi panas seperti ini. Kamu harus percaya padaku seperti yang sudah-sudah."Aku berdecih, pandanganku mulai mengabur karena genangan air di pelupuk mata. Sekuat hati aku menahan agar linangan itu tak tumpah lagi. Lelah, ya, aku sangat lelah dengan prasangka yang tak menemukan jawaban pasti."Aku selalu percaya sama kamu sampai nggak sadar kepercayaanku kamu balas dengan dusta. Kalau kamu nggak ada hubungan apa-apa dengan Sarah, kenapa harus sepeduli itu? Kenapa saat dia menelepon kamu langsung bergegas."Aku masih menuntut penjelasan dari Kahfi, tak peduli lelaki itu gelisah karena ponselnya terus berdering. Aku berani bertaruh y

  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 50

    "Mbak, aku nanya, untuk apa beli diapers sementara tidak ada anak kecil di rumah?" Aku mulai kesal karena Mbak Sukma tak kunjung menjawab pertanyaanku. Prasangka buruk kembali bercokol di benak. Apa Kahfi menikah diam-diam lalu memiliki anak? Tidak, gegas kuhalau hasutan ses4t itu. Sepertinya aku sudah mulai gil4 akibat fyp tok-tokku semua tentang perselingkuhan. Tak mungkin Kahfi tega menusvkku dari belakang. "Maaf, Non, tapi Non jangan marah. Nanti jangan bilang kalau saya yang ngomong." "Ya, udah, cepat bilang." Aku semakin gregetan karena bahasa tubuh Mbak Sukma terlihat gelisah. Apa ada yang disembunyikan di rumah mama mertuaku? "Mbak!" Aku mendesak lagi. Mbak Sukma meringis sambil memilin jarinya satu sama lain. "Anu, Non, sebenarnya diapers ini milik Non Tiara." Dahiku berkerut. "Tiara?" Mbak Sukma mengangguk pelan. "Non Tiara anak Non Sarah. Dia sering dititipkan di rumah Nyonya Citra." Kepalaku seperti dihant4m godam besi. Jadi, Sarah sering ke rumah Mama Cit

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status