Share

118. Teman Dan Identitas

Ugh ....

Daniel mengusap wajahnya dengan kasar. Ia masih tidak percaya Marsha baru saja memperdaya dirinya dengan uang.

Terlebih lagi, gadis kecil yang ia terima sebagai murid beberapa saat yang lalu adalah gadis lemah yang memiliki masalah di jantungnya.

“Dasar gila,” pekik Daniel masih menyesal akan keputusannya.

“Hei kau, kemarilah!” Daniel melambaikan tangan dan meminta Naya mendekat.

“Ya.”

Naya berlari mendekat dengan setengah pincang. Setelah berlari 5 putaran di lapangan 700x400 meter itu, dia merasa sangat lelah sampai kesulitan bernapas.

“Aku dengar kamu memiliki janji setelah lewat  pukul tuju nanti. Bagaimana kalau kamu bersiap sekarang? Marsha bisa marah kalau aku menyiksamu lebih dari ini,” ucap Daniel terlihat tidak puas.

Naya melihat ke belakang Daniel. Dari jarak 2 meter tempat mereka berdiri, dinding kelabu di belakang sana memiliki alat pengukur waktu.

“Tapi sekarang masih jam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status