Sebelumnya, Luna Swan telah membisiki Richard beberapa informasi yang perlu diketahui oleh Richard. Yang pertama adalah, Luna Swan merupakan kakak kandung dari remaja pelaku pembunuhan pegawai pajak di kota South River.Luna Swan menganggap kasus yang menimpa adiknya terbilang janggal. Adiknya tak pernah memiliki riwayat kriminal apapun dan seharusnya tak memiliki motif apapun untuk membunuh seorang pejabat tinggi.Anehnya, dalam persidangan yang digelar, semua bukti menunjukkan bahwa adik Luna memang pelakunya meski berkali-kali, Jerry – adik Luna, juga mengatakan bahwa ia hanya dijebak. Di sel tahanan, Jerry mencoba melakukan bunuh diri. Sebelum Jerry meninggal, Luna yang menjenguk Jerry di rumah sakit mendengar satu nama yang disebut oleh Jerry.‘Pelakunya kemungkinan adalah, Richard King…’Mendengar itu, Luna Swan segera meminta pihak polisi untuk mencari tahu tentang ‘Richard King’ tetapi kepolisian telah menutup kasus karena semua bukti sudah lengkap dan bisa dipertanggungjawabk
Bruce Lazar dan Luna Swan secara bersamaan menarik napas dalam tanda terkejut atas ucapan Richard. Nama yang baru saja diucapkan Richard seolah merupakan nama keramat yang tak bisa sembarangan diucapkan.“Forger!” Luna membentak Richard dan ingin mengeluarkan sumpah serapah. Hanya saja, Luna juga bingung harus memulai dari mana, ia hanya memberi tatapan luar biasa marah kepada Richard.Sementara itu, Bruce Lazar menampakkan senyum licik kepada Richard. Ia mengamati Richard dari atas ke bawah, sebelum akhirnya membuat keputusan yang berada di luar dugaan Luna Swan.“Nona Swan, apa boleh buat, kekasihmu sudah terlanjur tahu tentang nama itu. Entah disengaja atau tidak, dia sudah melibatkan dirinya dalam kasus ini.”Luna Swan tak memiliki power untuk melawan keputusan Bruce Lazar.“Ingat apa yang sudah kusampaikan, Nona Swan, nyawa anda saat ini sedang berada dalam genggaman Richard King. Maka, jika kekasih anda ini memang benar mengetahui sesuatu tentang Richard King, bisa dipastikan ny
Luna Swan merasa canggung sekaligus tenang ketika menyadari ada tangan Richard yang kini melingkar di pundaknya. Mereka berdua saat ini sedang mengikuti Bruce Lazar yang sedang membawa mereka ke sebuah ruangan tersembunyi di dalam Ironwoods Casino.Pada akhirnya, keduanya telah tiba di depan sebuah toilet ‘unisex’ yang diberi keterangan bahwa toilet itu rusak. Melihat Bruce Lazar merogoh sesuatu ke dalam saku, Richard bisa menebak bahwa pintu toilet yang rusak itu adalah portal menuju ke ruang rahasia yang dimaksud.Dugaan Richard benar, mereka bertiga satu demi satu memasuki bilik sempit kemudian seperti berjalan di dalam lorong dengan pencahayaan yang redup hingga akhirnya tibalah mereka di dalam satu ruangan dengan luas empat kali empat meter persegi.“Nona Swan, duduk di sana, aku akan segera kembali.” Bruce Lazar meminta Luna Swan untuk duduk di sebuah sofa panjang yang berada di tengah ruangan.Luna menurut, ia mengajak Richard untuk duduk bersama selagi Bruce pergi ke ruangan l
Luna Swan menahan napas karena gugup dan khawatir. Ia menunggu dengan keringat bercucuran di dahinya. Richard yang melihat kegugupan di wajah Luna, segera menggenggam tangan Luna demi menenangkan hatinya.“Nona Swan, ada sebuah misi sederhana yang harus anda lakukan dalam beberapa minggu ke depan di kota Eastland. Misi ini berkaitan dengan turnamen tahunan yang diadakan di kota tersebut.”Bruce Lazar mengambil jeda, ia ingin memastikan apakah Luna Swan sedang memerhatikan ucapannya atau tidak. Terlepas dari hal tersebut, justru saat ini Richard yang kian menaruh perhatian besar pada ucapan Bruce Lazar.Turnamen Tahunan Kota Eastland?Bukankah itu adalah agenda yang akan Richard ikuti dalam beberapa minggu ke depan?Misi apa yang akan dibebankan kelompok Richard King palsu di turnamen tersebut?“Anda mendengarku, Nona Swan?” tanya Bruce Lazar yang melihat Luna sedang mengeluarkan keringat dengan begitu derasnya.Luna mengangguk. “Ya, Tuan Lazar. Anda bisa melanjutkan kalimat anda.”“Ba
Pembahasan tentang misi yang harus dilakukan oleh Luna Swan akhirnya telah selesai. Bruce Lazar memberikan sebuah gulungan kertas kecil kepada Luna dan meminta perempuan itu untuk mempelajarinya setelah Luna keluar dari ruang rahasia tersebut.Ketika Luna telah menyimpan gulungan kertas itu, Bruce Lazar menganggukkan kepala dan bergumam pada Luna, “Kurasa kau bisa pergi sekarang, Nona Swan.” Satu tangan Bruce Lazar terangkat ke depan, memberi isyarat pada Luna Swan untuk keluar menggunakan pintu yang telah ditunjuk olehnya.Sementara itu, Luna segera mengernyitkan kening ke arah Richard yang masih duduk santai di sofa. Richard tampak diam dan tak beranjak sedikit pun meski Bruce Lazar telah meminta Luna untuk pergi.“Kenapa kau diam saja? Forger, ayo kita keluar!” ajak Luna pada Richard dengan suara setengah berbisik.Menanggapi ajakan dari luna, Richard mengangkat bahu sembari melirik ke arah Bruce. “Luna, Tuan Bruce belum memberi isntruksi apa-apa padaku. Bukankah itu artinya hanya
Bahasa tubuh Richard yang teramat santai, entah bagaimana kini telah membuat Bruce Lazar bergidik ngeri. Untuk sesaat, dia seperti merasa menyesal telah membuat dirinya berada satu ruangan dengan Richard yang misterius dan santai. Satu-satunya yang membuat Bruce Lazar merasa aman adalah, ia mengantongi koneksi dengan seorang Richard King.“Eh… Apa anda mendengarkanku?” tanya Richard pada Bruce yang termenung diam.Bruce secara refleks tersedak oleh napasnya sendiri, ia mengerjapkan mata demi mengingat kalimat yang beberapa waktu lalu diucapkan Richard. Dahi Bruce berkerut saat itu juga, ia berjalan pelan mendekati Richard yang duduk bersantai.‘Apa aku melewatkan sesuatu?’ Bruce mengamati Richard, kalimat Richard seolah mengindikasikan bahwa pertemuan tersebut memang sesuatu yang diharapkan oleh Richard.“Apa kita pernah saling kenal?” tanya Bruce pada akhirnya.Richard menggeleng. “Kita baru bertemu malam ini, Tuan Bruce.”Bruce menyipitkan mata, “lalu? Apa maksud ucapanmu yang tadi?
Tom Haley tentu saja tak mengerti maksud Richard sebab kalimat tersebut berada di luar skenario yang mereka sepakati sebelum memasuki Ironwoods Casino.Untungnya, Tom memang memiliki bakat dalam hal berpura-pura dan juga mengarang cerita. Itulah sebabnya, ketika Tom menyinggung Richard di Phoenix Hotel, Richard memilih untuk memberi hukuman pada Tom berupa misi-misi tak terduga seperti saat ini. Menurut Richard, selain latar belakang Tom yang juga luar biasa, kepandaian Tom dalam bersandiwara juga pantas untuk dimanfaatkan guna memuluskan misi yang diberikan Alexander King kepadanya.“Hei, siapa bilang kalian bisa bertemu dengan Richard King secara langsung?!” Bruce Lazar menengahi percakapan antara Richard dengan Tom Haley. Ia merasa tak mengatakan apapun tentang ‘bertemu dengan Richard King’, bagaimana bisa Richard justru dengan entengnya mengatakan hal itu kepada Tom Haley.“Apa kau bilang?!” Tom Haley tampak memberi tatapan tersinggung atas ucapan Bruce Lazar, hal itu berguna untu
“Tentu, Tuan Haley.” Richard tersenyum lalu meminta Zephys untuk menjauh sedikit. Setelah Zephys mundur beberapa langkah, Richard mulai mencondongkan tubuhnya pada Tom Haley lalu membisikkan beberapa informasi dasar seperti tentang kematian beberapa pejabat sekaligus kasus Jerry yang menjadi korban tuduhan pembunuhan.Melihat Tom Haley yang mengangguk-anggukkan kepala dengan cepat, Richard menarik napas lega karena menyadari bahwa selain pandai bersandiwara, Tom Haley tampaknya juga pandai menyerap informasi, saat sedang dibutuhkan.“Bagus, Forger. Kerja bagus. Kau akan mendapat kenaikan gaji di bulan ini dan seterusnya.” Tom Haley menepuk-nepuk pundak Richard, memberi kesan pada Zephys yang memandangi mereka bahwa sejatinya Richard memang hanya seorang pesuruh dari Tom.Di waktu yang sama, Bruce Lazar kembali datang dengan wajah yang bersinar karena gembira. Bruce masih belum bisa melupakan bagaimana respon bossnya saat mengetahui akan mendapatkan klien dari sosok luar biasa bernama