“Pertanyaan bodoh! Apakah kau punya riwayat mata rabun yang parah, Daisy? Lihat pria berkharisma itu, wanita normal mana yang tak bergetar jantungnya jika berada di dekat pria itu?!”“Daisy, pergi saja dari sini dan bantu suamimu mengantar canapé! Aku ingin mengundang Tuan Muda tampan itu ke meja ini dan kau harus pergi karena kami semua tak ingin kau bertindak norak di depan Tuan Muda itu!”Giselle menganggukkan kepala beberapa kali sebagai tanda ia setuju dengan saran teman-temannya. Satu tangan Giselle tengah membuat gerakan mengusir ke arah Daisy, sebuah senyum sinis mengembang di bibir Giselle saat ia kemudian berkata, “Daisy, apa yang kau tunggu? Pergi dari meja ini atau Tuan Muda tampan itu akan tersinggung mendapati ada istri cleaning service ada di sini.”‘Oh, apa yang akan kalian katakan jika mengetahui bahwa pria yang kalian puji setinggi langit itu nyatanya adalah seorang cleaning service yang juga kalian hujat?’ Daisy membatin sembari memijit kepalanya sendiri, merasa kes
Tak butuh menjadi orang pintar untuk mengetahui alasan mengapa Giselle dan teman-temannya mengusir Daisy. Ketika ada pria yang tampak luar biasa sedang berjalan mendekat ke arah sekumpulan wanita, hal pertama yang paling diinginkan para wanita adalah: melenyapkan sosok wanita paling cantik di dalam kelompok mereka.Pria yang berjalan berdampingan dengan Tom Haley dinilai terlalu menawan oleh teman-teman Giselle sehingga mereka tak akan pernah rela jika pria menawan itu nantinya akan terpikat dengan kecantikan Daisy yang natural dan indah dipandang mata.Sayangnya, sebelum para gadis berhasil mengusir Daisy, Tom Haley dan Richard Forger sudah berada cukup dekat dengan meja Giselle. Tampak beberapa orang yang tengah duduk di meja-meja lain sejenak berdiri lalu memberi hormat pada Tom Haley.‘Siapa yang bersama Tuan Haley itu? Mengapa Tuan Haley seperti tunduk di bawah dominasinya?’‘Aku sudah sering bepergian ke luar negeri, banyak tokoh penting yang kukenali wajahnya, tapi, mengapa yan
Daisy dan Richard nyaris tersedak bersamaan sementara Tom Haley hanya bisa mengerutkan dahi. Tom Haley tak begitu bisa memahami keadaan tetapi ia tak merasa perlu untuk membuat klarifikasi apapun kecuali Richard yang memintanya.“Ah… jadi Nona yang itu sudah bersuami ya?” tanya Richard masih dengan tatapan yang lekat pada istrinya, sorot mata Richard yang tajam tapi teduh itu berhasil membuat Daisy berulang kali menyibakkan rambutnya ke belakang telinga sebagai respon betapa hatinya terpana oleh kharisma suaminya sendiri.“Tuan Muda, suami Daisy adalah seorang cleaning service rendahan.” Giselle menjawab pertanyaan Richard, sebelum Richard merespon ucapan Giselle, gadis itu menyentuhkan jari telunjuknya ke kepala bagian kanannya sambil bergumam, “sepertinya ada sedikit gangguan di otak Daisy. Dia seharusnya bisa mendapatkan pria yang lebih baik tetapi dia justru memilih untuk hidup sengsara dengan pria payah.”“Ah, sudah-sudah… Daripada membicarakan tentang Daisy yang malang dan suami
Tom Haley tersedak oleh napasnya sendiri, ia melirik ke arah Richard sebab tak berani mengambil keputusan apapun sebelum Richard terlebih dahulu memberi keputusan.“Bagaimana menurut anda, Tuan Forger?” tanya Tom Haley pada Richard.Richard tampak berpikir sesaat lalu menoleh ke suatu arah kemudian ia berujar, “lihat, ada Lesley di sebelah sana. Morgan, bagaimana jika kau tanya pendapat Lesley tentang apa yang kau sebutkan tadi? Mengingat Lesley adalah Manager dari Phoenix Hotel, kukira aku akan menghormati semua keputusan Lesley.”Morgan menoleh ke arah yang dituju Richard, di sana, ia menyaksikan Lesley tengah berdiri sembari mengobrol dengan pria paruh baya yang sepertinya adalah pelanggan VIP di Phoenix Hotel. Morgan menelan ludah, sosok Lesley adalah sosok yang terbilang sangat disegani di Phoenix Hotel. Menyadari hal itu, Morgan menarik napas berkali-kali sebab ia akan segera berbicara secara langsung dengan tokoh penting dari Phoenix Hotel.“Lesley…” Richard melambaikan tangann
“Mengusir orang yang mentraktir gala dinner?” Giselle memiringkan kepala ketika mencoba mengulang kalimat yang baru saja diucapkan oleh Lesley.Morgan dan teman-teman Giselle pun saling mengerutkan kening, pertanda bahwa mereka juga tak memahami makna ucapan Lesley.“Manager Ley, bukankah ini tidak ada hubungannya dengan Gala Dinner?” tanya Morgan pada Lesley.“Apakah kalian semua sudah gila?!” Lesley tampak bertanya setengah membentak kepada Giselle dan teman-teman Giselle. “Jika Tuan Forger memberi izin, aku benar-benar akan memukuli mulut kalian menggunakan high heels yang sedang kupakai!”Melihat ekspresi serius di wajah Lesley, Giselle dan Morgan memaksa diri mereka untuk menaruh perhatian penuh kepada semua kata-kata yang terucap oleh bibir Lesley. Hanya saja, sekuat apapun mereka mengingat dan menganalisa ucapan Giselle, mereka berpikir pada satu simpulan yang sama: Lesley telah salah paham…“Manager Ley, kami kira ada sedikit kesalahpahaman di sini. Manager, kami tidak sedang
Daisy melihat perubahan ekspresi di wajah suaminya. Tak butuh waktu lama bagi Daisy untuk memahami bahwa Richard sedang terburu-buru.‘Ah, bukankah suami hebatku sedang berada dalam misi?!’ celetuk Daisy dalam hati. Ia melirik Richard lalu menganggukkan kepala dan berkata, “Sayang, jika urusanmu lebih penting dari gala dinner ini, pergilah. Lain hari kita bisa mengadakan Gala Dinner lagi dengan mengundang seribu tamu undangan.”Saat itu, Daisy sengaja melirik sedikit ke arah Giselle ketika ia menyebutkan tentang agenda gala dinner dengan seribu tamu undangan.“Nona Lesley, apakah kami bisa memesan Gala Dinner untuk seribu tamu undangan di Phoenix Hotel?” Richard menimpali ucapan Daisy dengan beralih bertanya pada Lesley selaku manager Phoenix Hotel.Lesley menunduk dalam lalu menjawab, “Jika Tuan Forger ingin memesan gala dinner lagi, kami tentu akan mempersembahkan yang jauh lebih meriah dari yang ini. Anda adalah pelanggan prioritas kami sejak hari ini dan seterusnya.”‘Memesan gala
“Jadi, apa kalian masih ingin mengusirku dari gala dinner ini?” tanya Daisy kepada kelompok Giselle yang tentu saja segera dijawab dengan gelengan kepala. Bagaimana bisa mereka hendak mengusir orang yang sudah mengundang dan membiayai gala dinner yang mereka ikuti.Bahkan, sosial media Giselle sempat diserbu teman-teman onlinenya, mereka semua merasa iri sebab Giselle berhasil menjadi tamu terpilih dalam gala dinner yang diadakan oleh Phoenix Hotel.Jika menjadi tamu terpilih saja sudah merupakan pencapaian yang luar biasa, bukankah sosok yang menggelar acara itu dan membiayai semuanya bahkan jauh lebih luar biasa?Daisy Miller dan Richard Forger adalah sosok yang luar biasa?‘Tetapi, bukankah ini terlalu tidak mungkin untuk terjadi?’ Giselle menarik napas dalam sebelum akhirnya dia maju selangkah lalu menunduk kepada Lesley.“Nona Lesley, saya memiliki bukti bahwa Daisy Miller adalah cucu termiskin dari keluarga Miller. Saya juga bisa meminta bukti kepada sepupu Daisy untuk menunjukk
Luna Swan. Itulah nama yang tertulis di secarik kertas yang diberikan oleh gadis cantik di lorong Hotel Phoenix kepada Richard. Gadis itu menyebut nama Richard King hingga lebih dari tiga kali dan hal tersebut benar-benar membuat Richard penasaran. Kemungkinan besar, kasus yang dimaksud oleh Alexander King memang sesuatu yang mungkin diketahui oleh Luna Swan.Oleh sebab itu, ketika Luna Swan mengajak Richard bertemu di Ironwoods Casino, tak ada alasan bagi Richard untuk menolak. Justru, ini merupakan kesempatan emas yang ia dapatkan untuk menggali lebih cepat tentang konflik apa yang terjadi di South River hingga membuat Alexander King berniat menyeretnya pulang ke Manoko.“Tuan Forger, kita sudah hampir sampai…” Tom Haley mengingatkan Richard agar memperlambat laju mobilnya karena mereka akan segera memasuki kawasan Ironwoods Casino.Richard mengangguk lalu memperingatkan sesuatu pada Tom Haley. “Malam ini aku adalah drivermu, Tom. Saat di dalam casino nanti, panggil saja aku dengan