“Mengusir orang yang mentraktir gala dinner?” Giselle memiringkan kepala ketika mencoba mengulang kalimat yang baru saja diucapkan oleh Lesley.Morgan dan teman-teman Giselle pun saling mengerutkan kening, pertanda bahwa mereka juga tak memahami makna ucapan Lesley.“Manager Ley, bukankah ini tidak ada hubungannya dengan Gala Dinner?” tanya Morgan pada Lesley.“Apakah kalian semua sudah gila?!” Lesley tampak bertanya setengah membentak kepada Giselle dan teman-teman Giselle. “Jika Tuan Forger memberi izin, aku benar-benar akan memukuli mulut kalian menggunakan high heels yang sedang kupakai!”Melihat ekspresi serius di wajah Lesley, Giselle dan Morgan memaksa diri mereka untuk menaruh perhatian penuh kepada semua kata-kata yang terucap oleh bibir Lesley. Hanya saja, sekuat apapun mereka mengingat dan menganalisa ucapan Giselle, mereka berpikir pada satu simpulan yang sama: Lesley telah salah paham…“Manager Ley, kami kira ada sedikit kesalahpahaman di sini. Manager, kami tidak sedang
Daisy melihat perubahan ekspresi di wajah suaminya. Tak butuh waktu lama bagi Daisy untuk memahami bahwa Richard sedang terburu-buru.‘Ah, bukankah suami hebatku sedang berada dalam misi?!’ celetuk Daisy dalam hati. Ia melirik Richard lalu menganggukkan kepala dan berkata, “Sayang, jika urusanmu lebih penting dari gala dinner ini, pergilah. Lain hari kita bisa mengadakan Gala Dinner lagi dengan mengundang seribu tamu undangan.”Saat itu, Daisy sengaja melirik sedikit ke arah Giselle ketika ia menyebutkan tentang agenda gala dinner dengan seribu tamu undangan.“Nona Lesley, apakah kami bisa memesan Gala Dinner untuk seribu tamu undangan di Phoenix Hotel?” Richard menimpali ucapan Daisy dengan beralih bertanya pada Lesley selaku manager Phoenix Hotel.Lesley menunduk dalam lalu menjawab, “Jika Tuan Forger ingin memesan gala dinner lagi, kami tentu akan mempersembahkan yang jauh lebih meriah dari yang ini. Anda adalah pelanggan prioritas kami sejak hari ini dan seterusnya.”‘Memesan gala
“Jadi, apa kalian masih ingin mengusirku dari gala dinner ini?” tanya Daisy kepada kelompok Giselle yang tentu saja segera dijawab dengan gelengan kepala. Bagaimana bisa mereka hendak mengusir orang yang sudah mengundang dan membiayai gala dinner yang mereka ikuti.Bahkan, sosial media Giselle sempat diserbu teman-teman onlinenya, mereka semua merasa iri sebab Giselle berhasil menjadi tamu terpilih dalam gala dinner yang diadakan oleh Phoenix Hotel.Jika menjadi tamu terpilih saja sudah merupakan pencapaian yang luar biasa, bukankah sosok yang menggelar acara itu dan membiayai semuanya bahkan jauh lebih luar biasa?Daisy Miller dan Richard Forger adalah sosok yang luar biasa?‘Tetapi, bukankah ini terlalu tidak mungkin untuk terjadi?’ Giselle menarik napas dalam sebelum akhirnya dia maju selangkah lalu menunduk kepada Lesley.“Nona Lesley, saya memiliki bukti bahwa Daisy Miller adalah cucu termiskin dari keluarga Miller. Saya juga bisa meminta bukti kepada sepupu Daisy untuk menunjukk
Luna Swan. Itulah nama yang tertulis di secarik kertas yang diberikan oleh gadis cantik di lorong Hotel Phoenix kepada Richard. Gadis itu menyebut nama Richard King hingga lebih dari tiga kali dan hal tersebut benar-benar membuat Richard penasaran. Kemungkinan besar, kasus yang dimaksud oleh Alexander King memang sesuatu yang mungkin diketahui oleh Luna Swan.Oleh sebab itu, ketika Luna Swan mengajak Richard bertemu di Ironwoods Casino, tak ada alasan bagi Richard untuk menolak. Justru, ini merupakan kesempatan emas yang ia dapatkan untuk menggali lebih cepat tentang konflik apa yang terjadi di South River hingga membuat Alexander King berniat menyeretnya pulang ke Manoko.“Tuan Forger, kita sudah hampir sampai…” Tom Haley mengingatkan Richard agar memperlambat laju mobilnya karena mereka akan segera memasuki kawasan Ironwoods Casino.Richard mengangguk lalu memperingatkan sesuatu pada Tom Haley. “Malam ini aku adalah drivermu, Tom. Saat di dalam casino nanti, panggil saja aku dengan
Sebelumnya, Luna Swan telah membisiki Richard beberapa informasi yang perlu diketahui oleh Richard. Yang pertama adalah, Luna Swan merupakan kakak kandung dari remaja pelaku pembunuhan pegawai pajak di kota South River.Luna Swan menganggap kasus yang menimpa adiknya terbilang janggal. Adiknya tak pernah memiliki riwayat kriminal apapun dan seharusnya tak memiliki motif apapun untuk membunuh seorang pejabat tinggi.Anehnya, dalam persidangan yang digelar, semua bukti menunjukkan bahwa adik Luna memang pelakunya meski berkali-kali, Jerry – adik Luna, juga mengatakan bahwa ia hanya dijebak. Di sel tahanan, Jerry mencoba melakukan bunuh diri. Sebelum Jerry meninggal, Luna yang menjenguk Jerry di rumah sakit mendengar satu nama yang disebut oleh Jerry.‘Pelakunya kemungkinan adalah, Richard King…’Mendengar itu, Luna Swan segera meminta pihak polisi untuk mencari tahu tentang ‘Richard King’ tetapi kepolisian telah menutup kasus karena semua bukti sudah lengkap dan bisa dipertanggungjawabk
Bruce Lazar dan Luna Swan secara bersamaan menarik napas dalam tanda terkejut atas ucapan Richard. Nama yang baru saja diucapkan Richard seolah merupakan nama keramat yang tak bisa sembarangan diucapkan.“Forger!” Luna membentak Richard dan ingin mengeluarkan sumpah serapah. Hanya saja, Luna juga bingung harus memulai dari mana, ia hanya memberi tatapan luar biasa marah kepada Richard.Sementara itu, Bruce Lazar menampakkan senyum licik kepada Richard. Ia mengamati Richard dari atas ke bawah, sebelum akhirnya membuat keputusan yang berada di luar dugaan Luna Swan.“Nona Swan, apa boleh buat, kekasihmu sudah terlanjur tahu tentang nama itu. Entah disengaja atau tidak, dia sudah melibatkan dirinya dalam kasus ini.”Luna Swan tak memiliki power untuk melawan keputusan Bruce Lazar.“Ingat apa yang sudah kusampaikan, Nona Swan, nyawa anda saat ini sedang berada dalam genggaman Richard King. Maka, jika kekasih anda ini memang benar mengetahui sesuatu tentang Richard King, bisa dipastikan ny
Luna Swan merasa canggung sekaligus tenang ketika menyadari ada tangan Richard yang kini melingkar di pundaknya. Mereka berdua saat ini sedang mengikuti Bruce Lazar yang sedang membawa mereka ke sebuah ruangan tersembunyi di dalam Ironwoods Casino.Pada akhirnya, keduanya telah tiba di depan sebuah toilet ‘unisex’ yang diberi keterangan bahwa toilet itu rusak. Melihat Bruce Lazar merogoh sesuatu ke dalam saku, Richard bisa menebak bahwa pintu toilet yang rusak itu adalah portal menuju ke ruang rahasia yang dimaksud.Dugaan Richard benar, mereka bertiga satu demi satu memasuki bilik sempit kemudian seperti berjalan di dalam lorong dengan pencahayaan yang redup hingga akhirnya tibalah mereka di dalam satu ruangan dengan luas empat kali empat meter persegi.“Nona Swan, duduk di sana, aku akan segera kembali.” Bruce Lazar meminta Luna Swan untuk duduk di sebuah sofa panjang yang berada di tengah ruangan.Luna menurut, ia mengajak Richard untuk duduk bersama selagi Bruce pergi ke ruangan l
Luna Swan menahan napas karena gugup dan khawatir. Ia menunggu dengan keringat bercucuran di dahinya. Richard yang melihat kegugupan di wajah Luna, segera menggenggam tangan Luna demi menenangkan hatinya.“Nona Swan, ada sebuah misi sederhana yang harus anda lakukan dalam beberapa minggu ke depan di kota Eastland. Misi ini berkaitan dengan turnamen tahunan yang diadakan di kota tersebut.”Bruce Lazar mengambil jeda, ia ingin memastikan apakah Luna Swan sedang memerhatikan ucapannya atau tidak. Terlepas dari hal tersebut, justru saat ini Richard yang kian menaruh perhatian besar pada ucapan Bruce Lazar.Turnamen Tahunan Kota Eastland?Bukankah itu adalah agenda yang akan Richard ikuti dalam beberapa minggu ke depan?Misi apa yang akan dibebankan kelompok Richard King palsu di turnamen tersebut?“Anda mendengarku, Nona Swan?” tanya Bruce Lazar yang melihat Luna sedang mengeluarkan keringat dengan begitu derasnya.Luna mengangguk. “Ya, Tuan Lazar. Anda bisa melanjutkan kalimat anda.”“Ba