Share

Takut pada Abimana

Pagi ini Abimana masih belum kembali, maka Nadia masih memiliki ruangan untuk bernapas. Gadis ini sarapan bersama keluarga suaminya sedangkan sang nenek masih di pasar bersama bibi karena wanita tua itu ingin membeli makanan tradisional. "Abi bilang akan pulang siang ini, Nadia tunggu Abi di restoran ya karena Abi sudah menyewanya." Kalimat lembut Mila.

"Siang ini jam berapa ma, dan di restoran mana?" sahut Nadia di sela-sela menyuap.

"Mungkin nanti Abi akan menghubungi Nadia, Nadia siap-siap saja."

Tarikan napas tipis menjadi penguat hati. "Iya."

Setibanya di kampus Nadia tidak segera menemui Amira karena rupanya sahabatnya terserang demam, maka dirinya hanya bersama Devan walau tidak selalu karena Devan punya perkumpulan sendiri, sama hanyanya dengan dirinya. "Sepi deh kalau tidaka ada Amira kan jadinya tidak bisa curhat."

"Bisa kok curhat sama Devan yang ganteng. Wkwk."

"Apa ya yang harus saya curhat kan sama kamu, sepertinya otak saya tiba-tiba blank deh," kekeh menggemaskan Nadia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status