"Apa kamu mencintai Bella?" tanya Suzy pada Michael.Cinta Michael pada Bella tidak perlu dipertanyakan, tapi karena pertanyaan ini keluar dari mulut Suzy, maknanya jadi berbeda. Michael tahu orang seperti apa Suzy. Bukan gayanya dia bertanya hal ini tanpa ada maksud tertentu. "Tentu saja," ujar Michael. "Kalau begitu, sudah jadi tanggung jawabmu untuk melindungi dia dari segala bentuk penderitaan," lanjut Suzy."Ya, itu sudah jadi tanggung jawabku sebagai suaminya. Siapapun yang menyakiti Bella akan membayar semuanya dengan harga yang sangat mahal," kata Michael. Suzy melihat ke arah gunung. Dia sarapan di sini setiap hari. Pemandangan ini mengingatkannya bahwa sekarang dirinya bukan yang dulu lagi. Statusnya sudah lebih baik di Yuncheng, dan dia tidak akan membiarkan keadaan ini berubah. "Aku bersyukur kamu mengijinkan kami tinggal di sini. Dan aku juga bersyukur dengan apa yang sudah kamu lakukan pada Bella. Tanpa dirimu, Bella tidak akan menjadi penanggung jawab proyek
Suzy berdiri dan menatap punggung Michael. Dia tidak bisa membocorkan hal ini pada Bella. Jika Michael tidak setuju, dia hanya bisa berharap masalah dengan Grup Han bisa segera diselesaikan oleh Michael."Bella sudah cukup menderita. Kamu ingin menambah bebannya lagi?" kata Suzy sambil melihat punggung Michael.Michael pergi ke ruang tamu. Dia melihat Robert sedang duduk di sofa. Saat Robert melihat Michael, dia mendekatinya dan berkata, "Aku percaya Bella lebih memilih menghadapi situasi bersama denganmu."Sikap Robert mengejutkan Michael."Ayah, mungkin saran ibu adalah yang terbaik bagi Bella," kata Michael.Robert menghela napas dan mengerti kalau sampai Michael memilih menceraikan Bella."Jika kamu melakukannya, dia akan membencimu seumur hidupnya," ujar Robert."Lebih baik aku dibenci seumur hidup daripada menyeret orang yang aku cintai dalam masalahku. Jika aku bisa menyelesaikan masalah ini, aku akan mencari jalan terbaik untuk Bella bisa memaafkanku." Setelah mengata
Setelah Zach masuk ke dalam arena, sorot matanya menunjukkan tekad yang membara. Meskipun Michael sudah mengalahkan banyak pemain, dia tidak peduli. Dia akan mengalahkan Michael. Para pemain tinju ini mempunyai kemampuan fisik di atas rata-rata orang biasa. Tapi hanya itu yang mereka punya. Mereka tidak memiliki kecerdasan. Mereka hanya bertugas menghibur penonton. "Aku tidak akan menganggapmu remeh," kata Zach.Ekspresi wajah Michael berubah. Dia berkata, "Keluarkan semua tenagamu.""Aku harap kamu tidak akan menyesal," kata Zach sambil tersenyum. Mark bisa membaca rencana Zach. Dia berkata pada Spence, "Anak buahmu, sepertinya dia ingin mencoba kemampuan Michael.""Aku ingin membuat Zach berpikir bahwa dia harus bekerja untuk Michael," ujar Spence."Kamu yakin dengan Michael?" tanya Mark.Spence terlihat memantapkan hati dan berkata, "Michael sedang dalam keadaan tidak baik. Zach mungkin bukan lawan yang cocok."Meskipun Spence sudah lama tidak bertemu dengan Zach, dia t
"Apa ini ada hubungannya dengan Bella?" tanya Mark dengan hati-hati. Michael tidak menghapus air matanya. Dia membiarkan air mata itu mengalir dan berkata, "Jika kamu menjadi aku, apakah kamu tega menceraikan istrimu demi keselamatannya?"Cerai!Akhirnya Mark mengerti mengapa Michael begitu marah. "Grup Han sudah mendatangiku. Jika aku menceraikan Bella, Grup Han tidak akan mendekatinya. Mungkin ini jalan terbaik, dan mungkin aku tidak bisa menolaknya," jelas Michael."Siapa yang memberimu ide seperti ini?" Mark mengepalkan tangannya. Dia tahu tidak mungkin Bella yang memberi ide itu. Mark pernah bertemu dengannya. Bella tampak tulus mencintai Michael."Suzy. Dia bilang kalau aku mencintai Bella, aku harus memikirkan keselamatannya dan tidak membuatnya tambah menderita," lanjut Michael. Menurut Mark, orang seperti Suzy seharusnya tidak ada di muka bumi. Jika dia terus menerus mengatakan hal itu demi Bella, Michael tidak akan bertahan. Tapi menceraikan Bella berarti melindun
Bella merasa aneh. Hari ini bukan hari spesial. Kenapa tiba-tiba Michael mengajaknya makan? Dan di Restoran Crystal?Restoran itu merupakan tempat yang berkesan bagi Bella. Sekarang pun, dia tidak bisa melupakan adegan Michael bermain piano di restoran itu. Baginya, kalau bukan untuk hal penting, tidak ada gunanya makan di Restoran Crystal. Karena tempat itu sudah benar-benar memberikan memori indah bagi Bella. "Apa hari ini kita merayakan sesuatu?" tanya Bella dengan hati-hati. Dia mencoba mengingat dan benar-benar takut ada yang terlewat. "Tidak ada. Aku hanya ingin makan malam denganmu," kata Michael. Hatinya terasa berat dan perih tapi ekspresi mukanya tidak menggambarkan hal itu. "Apa terjadi sesuatu?" Insting seorang perempuan dalam diri Bella mengatakan pasti ada sesuatu. "Tidak bisakah aku makan malam denganmu di luar? Aku merasa kita jarang melakukannya," kata Michael dengan senyum yang dipaksakan. Bella mengamati Michael. Dia tidak melihat ada sesuatu yang mencu
"Aku akan mengeringkan rambutmu." Setelah Michael menutup dokumen itu, dia membawakan Bella hair dryer.Bella duduk di depan meja rias. Dia melihat pantulan dirinya di cermin. Kemudian dia melihat Michael. Bella merasakan kebahagiaan menikah dengan Michael. Sebelumnya dia merasa ragu tapi sekarang dia merasa sangat beruntung. Jika dia tidak bertemu dengan Michael, bagaimana dia bisa berbahagia seperti saat ini?Suara hair dryer menggema kencang di kamar. Bella tidak menyadari sorot mata kepedihan yang terpancar di mata Michael.Malam itu, mereka saling memeluk dan tertidur. Bella tidur dengan nyenyak sementara Michael terjaga sepanjang malam. Dia menikmati momen memeluk Bella didekapannya, karena dia tahu dia akan merindukan momen ini ke depannya. Keesokan pagi, setelah lari, Bella pergi bekerja ke kantor. Michael duduk di ruang tamu. Melihat kondisinya yang murung, Berta bertanya, "Michael, ada apa?""Berta, aku titip Bella ya," kata Michael. Mendengarnya membuat Berta mer
Saat Michael sedang membereskan pakaiannya, Suzy sudah kembali ke kamar. Robert masih tertidur saat Suzy masuk kamar. Dia membuka matanya dan melihat Suzy sedang menatapnya. Seketika dia langsung bangun karena merasa ada sesuatu yang telah terjadi. "Apa yang kamu lakukan?" tanya Robert.Suzy sulit menahan rasa bahagiannya. Sebelumnya dia tidak pernah memegang banyak uang. Sekarang di tangannya ada uang sebanyak lima miliar. "Bagaimana menurutmu?" tanya Suzy sambil memperlihatkan sebuah kartu. "Apanya yang aneh? Ini hanya kartu bank," tanya Robert dengan heran. "Menurutmu ini kartu bank biasa?" Suzy menatap Robert, "Di dalamnya ada uang sebanyak lima miliar."Robert tersenyum. Rupanya Suzy berhalusinasi. "Kamu bermimpi. Bangunlah," kata Robert."Tentu saja aku tidak sedang bermimpi. Michael dan Bella sudah menandatangani dokumen perceraian. Uang Michael akan diberikan pada Bella sebagai harta bersama. Setelah bercerai, aku tidak menyangka Bella akan menjadi kaya raya." Su
"Jadi apa rencanamu berikutnya?" tanya Mark pada Michael."Teresa ingin menguasai perekonomian Yuncheng. Aku bisa bergerak dari situ. Meskipun harapannya kecil, aku harus mencobanya," kata Michael. Jika Teresa berhasil memonopoli bisnis di Yuncheng, Michael akan seorang diri menghadapinya. "Ok, aku akan membantumu mencarikan orang-orang yang bisa mendukung rencanamu itu." Saat ini Mark hanya bisa mendukung penuh rencana Michael. Bagaimana situasi ke depannya nanti, Mark tidak memikirkannya sama sekali. Dia datang ke sini karena kematian istrinya. Meskipun Mark mempunyai kemampuan yang luar biasa, tanpa Michael, tetap saja dia tidak akan bisa seperti saat ini. Mark percaya pada Michael. Meskipun sedikit banyak dia akan terdampak dengan kejadian ini, Mark tidak peduli. "Michael, apa yang kamu membutuhkan dariku?" tanya Spence Michael terdiam. Ada Evie dan Kale yang berada di pihaknya. Meskipun kemampuan Kale mungkin saja berguna, tapi Michael pikir Teresa pasti memiliki banya
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua