Semua orang melihat dua kekuatan besar itu saling beradu. Langit berubah warna. Seluruh dunia bergetar karena bentrokan kedua energi. Cahaya berwarna merah darah dan cahaya ungu-biru terjalin dan menari bersama. Kedua cahaya itu membentuk lingkaran yang sangat besar. Dengan satu titik di pusatnya, lingkaran itu menyebar meluas. Dari atas langit ke atas tanah. Pepohonan hancur. Bebatuan hancur. Energi pelindung Keluarga Kilin mulai retak. Api Langit Roda Bulan dan Bulan Darah menemui jalan buntu. Kedua energi itu mendorong satu sama lain dan berusaha saling melenyapkan. Keduanya seimbang. Tabrakan kedua energi itu menyebar ke mana-mana. Membuat udara bergetar dan mengubah warna langit.Semua orang terkejut. Mereka sama sekali tidak menduga ada pertempuran sebesar ini. Bintang-bintang menyentuh tanah. "Apa kamu mengira dirimu adalah sosok dewa yang menembak matahari? Hari ini aku akan memperlihatkan padamu apa artinya mengganggu harimau tidur! Hancurkan untukku!" Prabawa berte
“Dasar bodoh. Bagaimana kamu tersenyum ketika sedang terdesak seperti ini?!” tanya Prabawa. Michael tidak menanggapi ucapan Prabawa. Pikirannya bersatu. Postur tubuhnya menjadi tegak. Michael salah menempatkan Api Langit Roda Bulan. Pada dasarnya itu adalah mantra. Barkah pernah menjelaskan padanya. Mereka adalah senjata. Datang saat kamu memanggilnya. Pergi saat kamu memulangkannya. Michael tahu caranya salah.Ketika Api Langit Roda Bulan ditelan oleh energi Bulan Darah, Michael mengutuki kecerobohannya. Dia jadi menyalahkan dirinya karena tidak berlatih keras. Michael merasa putus asa. Hatinya sakit seperti kehilangan saudara atau teman.Kemudian Michael memejamkan mata. Dia merasakan panggilan Api Langit Roda Bulan. "Hati dan pikiran terhubung!"Manusia dan pedang menjadi satu.Pedang adalah manusia. Manusia seperti pedang. Pedang itu memiliki manusia. Satu tubuh dan tak terkalahkan.Hal yang sama berlaku untuk Api Langit Roda Bulan dan dirinya sendiri.Mereka adal
Api Langit Roda Bulan!Api Langit bersinar begitu merah. Roda Bulan bersinar ungu dan biru.Keduanya menjelma menjadi pisau dan pedang. Warna merah dan biru menyinari satu sama lain seperti kenyataan dan kehampaan. Orang-orang tercengang melihat pemandangan tersebut.Michael tersenyum. Tubuhnya melesak maju. Dia mengangkat tangannya. Api Langit Roda Bulan dengan cepat berubah mengelilingi tubuh Michael.Michael tampak seperti dewa yang membawa Api Langit.Sannan melepas energi penghalang yang hampir hancur. Dia tertawa dan menyuruh anggota Keluarga Kilin untuk berkumpul. Dia berkata, "Luar biasa. Ini sungguh menakjubkan. Benar-benar pahlawan muda yang membuka mata.""Benar. Sebelumnya dia tampak tidak bisa melawan, tapi dengan cepat bisa membalikkan situasi. Ini benar-benar luar biasa.""Seperti Sungai Yangtze yang mendorong ke depan. Pahlawan muda ini benar-benar kuat. Dia juga masih muda. Aku kagum."Para tetua Keluarga Kilin saling memuji sambil tersenyum."Brengsek. Berani
Begitu Michael bertanya pada Prabawa, suasana di sekeliling mereka seketika menjadi hening!Anggota Keluarga Kilin tercengang. Antara membantu dan bertanya adalah dua hal yang berbeda. Kalau Michael terus mendesak Prabawa, ke depannya anggota Keluarga Kilin akan menemui kesulitan. Kelompok Taowu adalah Kelompok Iblis paling kuat di sisi selatan. Siapa yang berani melawan mereka?Kemarahan. Tubuh Prabawa gemetaran karena menahan rasa amarahnya. Cari mati!Di mata Prabawa, dirinya sudah seperti diinjak oleh Michael ketika kepergiannya dihalangi.Menginjak-injak!Prabawa adalah sosok jagoan paling kuat. Dia yang biasa menginjak orang. Belum pernah ada orang yang menolak permintaan dirinya apalagi melakukan adu fisik terhadapnya. Hari ini Prabawa tidak hanya dihajar sampai kalah. Dia juga dihina. Bagaimana mungkin Prabawa bisa menerimanya?! Dia tidak terima. Begitu juga dengan Tetua Kelima. Ini bukan lagi penghinaan secara pribadi. Penghinaan Michael ini sudah menyinggun
"Di mataku ...." Michael berkata, "Meskipun penduduk desa itu bukan jagoan, mereka adalah orang-orang sederhana dan baik hati.""Kalian yang aneh. Kalian tidak berani keluar karena takut dianggap monster. Dengan aksi kalian seperti ini, itu menunjukkan bahwa kalian sebenarnya hanyalah pecundang. Kalau aku jadi kalian, aku sudah pasti malu untuk keluar!"Anggota Keluarga Taowu dan Prabawa tercengang mendengar ucapan Michael. "Bajingan. Seenaknya saja kamu bicara. Aku akan merobek mulutmu," ujar Tetua Kelima, Param, mengeluarkan energi Iblis. “Bunuh dia!” teriak Param. Dia melambaikan tangannya.Dipimpin Param, mereka bergegas berjalan menuju Michael. “Hutang darah dibayar dengan darah!” ujar Michael dengan nada dingin. Dia mengenggam erat Api Langit Roda Bulan. Seluruh tempat itu menjadi berantakan. Buru-buru Sannan memerintahkan Keluarga Kilin untuk menghindar. "Wuzz! Wuzz!”Michael tampak seperti harimau yang bergegas melaju ke arah kawanan domba. Api Langit berubah menj
Krak!BOOOM! Pedang Michael menyala dengan aura merah dan biru. Param merasa pusing. Tubuhnya basah karena keringat deras!Tanpa sadar, Param mengangkat pedang di tangannya untuk melawan!BOOOMTanah di bawah kaki Param retak. Retakannya menyebar ke sekelilingnya. Orang-orang di sekitarnya terpental akibat energi tersebut. "Apa!""Hebat!"Para tetua Keluarga Kilin tercengang menyaksikan pertarungan tersebut. "Siapa yang menang?""Apa pertarungan ini sudah selesai?"Baik Michael dan Param masih memasang kuda-kuda dengan memegang erat senjata masing-masing. Yang satu ada di atas udara. Yang satu menjejakkan diri di atas tanah. Pedang Api Langit dan pedang Iblis saling menyerang. "Dasar sombong," Param berkata sambil meludah dengan jijik. Dia mencoba percaya diri. Param adalah Tetua Kelima Keluarga Taowu. Tetua adalah mereka yang memiliki kebijaksanaan dan ilmu bela diri yang bisa dibagikan kepada generasi muda. Ilmu pedang tetua kelima adalah salah satu ilmu yang terk
Param menarik pedang di tangannya. Michael juga menarik pedangnya dan menebas langsung di bahu Param. Pedang Api Langit begitu tajam. Saking tajamnya pedang itu bisa menembus daging dan tulang. Jangan lupakan api yang selalu mengelilingi pedang. “Ah!” teriak Param kesakitan. “Tetua Kelima!” ujar Prabawa dengan kaget."Prabawa, kita sudah kalah. Pergilah!" teriak Param. Sambil menahan rasa sakit, dia menahan pedang Michael di bahunya dan menerjang maju. “Apa?” Prabawa terkejut."Kalian! Kenapa diam saja? Cepat bawa pergi tuan muda," Param segera berteriak pada para murid yang yang masih hidup.Michael mengerutkan dahi. Raut wajahnya berubah kaku! Pantas saja laki-laki tua ini menyerah dengan mudah. Rupanya dia ingin mengulur waktu supaya Prabawa bisa melarikan diri. “Prabawa, jangan lupakan keinginan keluarga kita,” ujar Param. Detik berikutnya, tubuhnya memancarkan cahaya kemerahan dan hitam!"Dia mau meledakkan dirinya sendiri!" Sannan memperingati orang-orang dengan sig
Sannan mengerti maksud si trenggiling. Dia berkata pada Michael, "Ayo kita masuk."Sannan menepuk bahu Michael dengan ringan dan mengundangnya masuk ke dalam aula utama. Michael melirik ke belakang dengan enggan. Rasanya tidak rela membiarkan Prabawa melarikan diri seperti ini. Saat ini Prabawa dan para murid yang masih hidup sudah melarikan diri dan bergabung dengan lainnya. Seperti yang diperkirakan Sannan, meskipun niat Prabawa datang ke Keluarga Taowu untuk melamar, tapi mereka memikirkan langkah ke depan. Ada tentara elit Keluarga Taowu sudah menunggu di luar gunung. Jika Keluarga Kilin berani melawan, Prabawa dan tentara elit yang sudah menunggu di luar gunung akan langsung menyerang tanpa ampun. Namun, rencana hanya tinggal rencana. Tidak ada yang menduga kejadiannya akan seperti sekarang ini. Prabawa kalah telak. Param mati. Rencana Keluarga Taowu gagal total. Ketika Prabawa mendengar ledakan energi, kemarahannya bangkit lagi. Dia ingin kembali ke sana. "Tuan