Share

Bab 3165

Param menarik pedang di tangannya. Michael juga menarik pedangnya dan menebas langsung di bahu Param.

Pedang Api Langit begitu tajam. Saking tajamnya pedang itu bisa menembus daging dan tulang. Jangan lupakan api yang selalu mengelilingi pedang.

“Ah!” teriak Param kesakitan.

“Tetua Kelima!” ujar Prabawa dengan kaget.

"Prabawa, kita sudah kalah. Pergilah!" teriak Param. Sambil menahan rasa sakit, dia menahan pedang Michael di bahunya dan menerjang maju.

“Apa?” Prabawa terkejut.

"Kalian! Kenapa diam saja? Cepat bawa pergi tuan muda," Param segera berteriak pada para murid yang yang masih hidup.

Michael mengerutkan dahi. Raut wajahnya berubah kaku! Pantas saja laki-laki tua ini menyerah dengan mudah. Rupanya dia ingin mengulur waktu supaya Prabawa bisa melarikan diri.

“Prabawa, jangan lupakan keinginan keluarga kita,” ujar Param. Detik berikutnya, tubuhnya memancarkan cahaya kemerahan dan hitam!

"Dia mau meledakkan dirinya sendiri!" Sannan memperingati orang-orang dengan sig
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status