Michael memejamkan mata. Dia berkonsentrasi mengumpulkan tenaga dalamnya!Boom!Sesuatu meledak di udara!Pasir dan batu kerikil beterbangan. Atap-atap paviliun terangkat ke udara. Pepohonan tumbang.Jika bukan karena Harry, Bulan dan yang lainnya bersama-sama membuat energi pelindung dengan gesit, sudah pasti banyak orang ikut terbang ke udara!Sementara itu, Michael menambahkan energinya langsung melesat ke atas!Whuzzz!Michael menembus gas hijau yang sangat tebal!Wow!Michael menembus langit!Semua orang menatap ke langit. Mereka melihat Michael terbang melintasi gas hijau hingga terbelah. Kemudian Michael masuk ke lubang besar. Setelah Michael masuk, gas hijau itu mulai menghilang secara pelan-pelan. Semua orang tertegun. Kemudian mereka mendengar raungan yang menggelegar kencang!"Hebat!"Mereka bersorak sorai saking bersemangatnya."Demi Dewa! Aku tahu pemimpin tidak akan pernah mengecewakan kita. Dia keren sekali.""Ya. Dia pujaan hatiku. Biarkan saja Dewa Se
Debu dan asap berkumpul di udara. Hal ini membuat orang-orang sulit melihat dengan jelas untuk melihat apa yang jatuh.Sebelumnya mereka melihat sosok bayangan hitam dari atas awan yang mengeluarkan gas hijau. Tentu saja mereka mengira sosok tersebut yang jatuh. Mereka ingin maju untuk melihat, tapi mereka tidak berani terlalu dekat.Lama kelamaan kerumunan orang-orang semakin banyak. Mereka penasaran dengan apa yang terjadi. Setelah menunggu beberapa menit, debu dan asap yang mengelilingi sosok itu perlahan-lahan turun ke tanah. Orang-orang bisa melihat dengan lebih jelas. "Sialan, tubuhku terasa sakit," orang-orang bisa mendengar suara yang berbicara itu merintih kesakitan. "Dasar brengsek kamu, Michael. Kalau kamu tahu ini aku, pasti kamu tidak akan sekeras ini menghajarku. Aduh, pantatku!"Sosok itu mengucapkan sumpah serapah lainnya. Debu dan asap sudah sepenuhnya menghilang. Orang-orang bisa melihat ada sosok seukuran labu berdiri. Sosok itu memiliki tangan. Tangan itu
Senyum percaya diri Buah Ginseng hilang begitu melihat Michael. Dia memalingkan muka sambil mendengus. "Pemimpin!""Michael!"Semua orang berlari mendekati Michael yang baru mendarat. Mereka memuji kemampuan Michael. Michael menerima pujian orang-orang itu. Saat melihat kejadian ini, Buah Ginseng tambah mendengus lagi. "Aku bisa mendengar dengusanmu, Buah Ginseng," Michael tersenyum. Tentu saja dia bisa mengenali Buah Ginseng dengan mudah. Kalau Buah Ginseng ingin melawannya, dengan senang hati Michael akan melayaninya. Pada akhirnya Michael cukup terkejut dengan level kekuatan yang ditunjukkan Buah Ginseng. "Michael, berhentilah berpura-pura baik di depanku. Kalau kamu tidak mengambil Batu Dewa Api milikku, kamu tidak akan merendahkan diriku," ujar Buah Ginseng dengan kesal. Michael tidak punya pilihan selain tersenyum masam, "Kalau kamu tidak mengambil kekuatan dari bibit-bibit yang aku tanam, apa kamu bisa berdiri seperti sekarang?""Brengsek, aku jadi tambah kesal
Ketika Michael, Pam dan Bulan menanam bibit tanaman di ladang mayat, semua energi bibit tanaman itu diambil oleh Buah Ginseng.Ladang mayat adalah tempat yang ajaib. Ditambah air yang mengalir, siklus pertumbuhan bibit-bibit itu hanya membutuhkan waktu sebentar. Padahal biasanya memakan waktu bertahun-tahun. Apalagi Buah Ginseng sendiri merupakan bibit spesial. Ditambah kekuatan bibit-bibit tanaman lainnya, Buah Ginseng tumbuh cepat. Masalahnya terletak pada ledakan yang disaksikan Michael dan lainnya! Tentu saja ledakan itu terjadi karena adanya kelebihan energi."Awalnya aku menyerap energi biasa saja tapi karena aku sudah tidak memiliki Batu Dewa Api, jadinya aku membutuhkan energi lebih banyak."Buah Ginseng berpikir karena dia berada di tempat yang istimewa, sekalian saja dia mengambil energi yang ada. Semakin banyak energi yang dia serap, semakin baik.Ini sama seperti kamu sedang minum anggur murni. Semakin lama kamu minum, semakin kamu ketagihan. Hal inilah yang diras
Eddy bingung. Di mana orang-orang Kelompok Misterius atau Istana Biyao berada?Sementara itu, orang-orang Kelompok Misterius dan Istana Biyao merasa sangat gembira.Kondisi dunia spiritual sedang melimpah ruah. Mereka begitu fokus bermeditasi untuk mengambil energi tersebut. Mereka melakukan meditasi dalam jangka waktu lama dan tidak pernah membuka mata lagi ....Michael juga sebenarnya ingin bermeditasi, tapi ada urusan yang lebih penting. Selain membuat ramuan mujarab di Dunia Buku dari Langit, Michael juga melatih "murid-muridnya".Murid Michael antara lain, Zeba, Pam, Mark. Spence, Vivian, Bulan, Danu, Sissy dan orang-orang yang dekat dengannya.Hubungan mereka dengan Michael tidak hanya terikat secara emosional, tapi mereka adalah tangan kanan Michael. Seberapa tinggi level kekuatan mereka berpengaruh terhadap kekuatan kelompok. Tentu saja, ada juga "murid" yang paling kecil. Murid ini adalah yang paling penting.Hanna!Gadis ini bersikeras untuk berlatih. Dia mengata
Mendadak Pria Tua Dunia Buku dari Langit membalik tangannya. Alhasil bidak-bidak catur di papan catur itu jatuh berserakan. Tak lama kemudian papan catur di depan mereka berdua meledak dan berubah menjadi debu."Sekarang apa?" Dia lalu mengangkat kepalanya dan melihat Barkah memegang satu-satunya bidak catur yang tersisa.Detik berikutnya, bidak catur itu mendarat.“Kamu tidak punya catur lagi. Bagaimana kamu bisa menang?” Barkah tersenyum. Pria Tua Dunia Buku dari Langit sedikit terkejut. Dia memang menghancurkan papan catur tapi ternyata musuhnya bisa mengambil jalan lain. “Sepertinya kamu sangat yakin soal Michael. Kamu tetap melindunginya meskipun dia adalah satu-satunya bidak catur terakhir di dunia!” Pria tua itu menggelengkan kepalanya sambil tertawa."Untuk menjadi kuat seperti besi, kita harus menempanya sekuat tenaga. Begitu bidak catur ini tidak kuat, aku hanya perlu meletakkannya di antara jari-jariku!" Barkah tersenyum lembut."Kita lihat apakah Michael sekuat itu
Orang-orang tercengang.Mereka sudah melihat seorang pahlawan. Namun baru kali ini mereka benar-benar pahlawan yang begitu luar biasa!Bahkan Eddy yang merupakan bagian elit dari keluarga besar, mulutnya terbuka.Eddy sudah melihat berbagai macam jenis uang dan senjata. Hanya saja baru kali ini dia melihat begitu banyak senjata yang menumpuk di satu tempat dalam waktu singkat. Eddy hanya pernah melihat pemandangan serupa ini di gudang senjata Puncak Gunung Biru. Kalau reaksi Eddy seperti itu, beda halnya dengan orang-orang yang baru keluar dari Dunia Buku dari Langit. Mereka lebih terkejut bahkan bisa dikatakan mereka ketakutan.Dunia Buku dari Langit adalah dunia yang aneh. Ditambah ada hewan buas yang tinggal di sana. Orang-orang itu butuh waktu untuk memproses kejadian ini. Namun begitu mereka keluar, Michael memberikan mereka kejutan. Satu bukit senjata!Selain itu, tidak satu pun dari senjata itu adalah senjata mainan. Semuanya asli. Kalau senjata-senjata ini dijual,
"Istana Biyao, empat ratus tujuh puluh dua murid ada di sini!""Istana Tianji, empat puluh enam murid ada di sini.""Perguruan Harapan, delapan puluh empat murid ada di sini.""Perguruan Harapan, Pam mewakili semua murid!""Keluarga Wang, Sissy mewakili keluarga Wang!""Nolan ada di sini!"Orang-orang mengikuti sahutan Bulan. Mereka berteriak dengan keras dan serempak. Suasana itu membuat Eddy dan lainnya terkejut. Namun mereka melihat ada situasi menyedihkan di balik suasana gegap gempita. Pam adalah satu-satunya yang tersisa dari Perguruan Harapan!Sissy juga satu-satunya yang tersisa di keluarga Wang!Bahkan Mira mewakili Nolan. Michael datang sambil memeluk Hanna. Raut wajahnya seperti air laut, tenang dan dingin. "Ada lebih dari enam ratus orang hadir di sini," Michael tersenyum lembut: "Kalian sudah kuanggap sebagai saudara laki-laki dan perempuanku. Tidak ada lagi yang bisa kukatakan selain satu hal, aku berharap kalian pulang dengan selamat." "Ayo pergi!""