Senyum percaya diri Buah Ginseng hilang begitu melihat Michael. Dia memalingkan muka sambil mendengus. "Pemimpin!""Michael!"Semua orang berlari mendekati Michael yang baru mendarat. Mereka memuji kemampuan Michael. Michael menerima pujian orang-orang itu. Saat melihat kejadian ini, Buah Ginseng tambah mendengus lagi. "Aku bisa mendengar dengusanmu, Buah Ginseng," Michael tersenyum. Tentu saja dia bisa mengenali Buah Ginseng dengan mudah. Kalau Buah Ginseng ingin melawannya, dengan senang hati Michael akan melayaninya. Pada akhirnya Michael cukup terkejut dengan level kekuatan yang ditunjukkan Buah Ginseng. "Michael, berhentilah berpura-pura baik di depanku. Kalau kamu tidak mengambil Batu Dewa Api milikku, kamu tidak akan merendahkan diriku," ujar Buah Ginseng dengan kesal. Michael tidak punya pilihan selain tersenyum masam, "Kalau kamu tidak mengambil kekuatan dari bibit-bibit yang aku tanam, apa kamu bisa berdiri seperti sekarang?""Brengsek, aku jadi tambah kesal
Ketika Michael, Pam dan Bulan menanam bibit tanaman di ladang mayat, semua energi bibit tanaman itu diambil oleh Buah Ginseng.Ladang mayat adalah tempat yang ajaib. Ditambah air yang mengalir, siklus pertumbuhan bibit-bibit itu hanya membutuhkan waktu sebentar. Padahal biasanya memakan waktu bertahun-tahun. Apalagi Buah Ginseng sendiri merupakan bibit spesial. Ditambah kekuatan bibit-bibit tanaman lainnya, Buah Ginseng tumbuh cepat. Masalahnya terletak pada ledakan yang disaksikan Michael dan lainnya! Tentu saja ledakan itu terjadi karena adanya kelebihan energi."Awalnya aku menyerap energi biasa saja tapi karena aku sudah tidak memiliki Batu Dewa Api, jadinya aku membutuhkan energi lebih banyak."Buah Ginseng berpikir karena dia berada di tempat yang istimewa, sekalian saja dia mengambil energi yang ada. Semakin banyak energi yang dia serap, semakin baik.Ini sama seperti kamu sedang minum anggur murni. Semakin lama kamu minum, semakin kamu ketagihan. Hal inilah yang diras
Eddy bingung. Di mana orang-orang Kelompok Misterius atau Istana Biyao berada?Sementara itu, orang-orang Kelompok Misterius dan Istana Biyao merasa sangat gembira.Kondisi dunia spiritual sedang melimpah ruah. Mereka begitu fokus bermeditasi untuk mengambil energi tersebut. Mereka melakukan meditasi dalam jangka waktu lama dan tidak pernah membuka mata lagi ....Michael juga sebenarnya ingin bermeditasi, tapi ada urusan yang lebih penting. Selain membuat ramuan mujarab di Dunia Buku dari Langit, Michael juga melatih "murid-muridnya".Murid Michael antara lain, Zeba, Pam, Mark. Spence, Vivian, Bulan, Danu, Sissy dan orang-orang yang dekat dengannya.Hubungan mereka dengan Michael tidak hanya terikat secara emosional, tapi mereka adalah tangan kanan Michael. Seberapa tinggi level kekuatan mereka berpengaruh terhadap kekuatan kelompok. Tentu saja, ada juga "murid" yang paling kecil. Murid ini adalah yang paling penting.Hanna!Gadis ini bersikeras untuk berlatih. Dia mengata
Mendadak Pria Tua Dunia Buku dari Langit membalik tangannya. Alhasil bidak-bidak catur di papan catur itu jatuh berserakan. Tak lama kemudian papan catur di depan mereka berdua meledak dan berubah menjadi debu."Sekarang apa?" Dia lalu mengangkat kepalanya dan melihat Barkah memegang satu-satunya bidak catur yang tersisa.Detik berikutnya, bidak catur itu mendarat.“Kamu tidak punya catur lagi. Bagaimana kamu bisa menang?” Barkah tersenyum. Pria Tua Dunia Buku dari Langit sedikit terkejut. Dia memang menghancurkan papan catur tapi ternyata musuhnya bisa mengambil jalan lain. “Sepertinya kamu sangat yakin soal Michael. Kamu tetap melindunginya meskipun dia adalah satu-satunya bidak catur terakhir di dunia!” Pria tua itu menggelengkan kepalanya sambil tertawa."Untuk menjadi kuat seperti besi, kita harus menempanya sekuat tenaga. Begitu bidak catur ini tidak kuat, aku hanya perlu meletakkannya di antara jari-jariku!" Barkah tersenyum lembut."Kita lihat apakah Michael sekuat itu
Orang-orang tercengang.Mereka sudah melihat seorang pahlawan. Namun baru kali ini mereka benar-benar pahlawan yang begitu luar biasa!Bahkan Eddy yang merupakan bagian elit dari keluarga besar, mulutnya terbuka.Eddy sudah melihat berbagai macam jenis uang dan senjata. Hanya saja baru kali ini dia melihat begitu banyak senjata yang menumpuk di satu tempat dalam waktu singkat. Eddy hanya pernah melihat pemandangan serupa ini di gudang senjata Puncak Gunung Biru. Kalau reaksi Eddy seperti itu, beda halnya dengan orang-orang yang baru keluar dari Dunia Buku dari Langit. Mereka lebih terkejut bahkan bisa dikatakan mereka ketakutan.Dunia Buku dari Langit adalah dunia yang aneh. Ditambah ada hewan buas yang tinggal di sana. Orang-orang itu butuh waktu untuk memproses kejadian ini. Namun begitu mereka keluar, Michael memberikan mereka kejutan. Satu bukit senjata!Selain itu, tidak satu pun dari senjata itu adalah senjata mainan. Semuanya asli. Kalau senjata-senjata ini dijual,
"Istana Biyao, empat ratus tujuh puluh dua murid ada di sini!""Istana Tianji, empat puluh enam murid ada di sini.""Perguruan Harapan, delapan puluh empat murid ada di sini.""Perguruan Harapan, Pam mewakili semua murid!""Keluarga Wang, Sissy mewakili keluarga Wang!""Nolan ada di sini!"Orang-orang mengikuti sahutan Bulan. Mereka berteriak dengan keras dan serempak. Suasana itu membuat Eddy dan lainnya terkejut. Namun mereka melihat ada situasi menyedihkan di balik suasana gegap gempita. Pam adalah satu-satunya yang tersisa dari Perguruan Harapan!Sissy juga satu-satunya yang tersisa di keluarga Wang!Bahkan Mira mewakili Nolan. Michael datang sambil memeluk Hanna. Raut wajahnya seperti air laut, tenang dan dingin. "Ada lebih dari enam ratus orang hadir di sini," Michael tersenyum lembut: "Kalian sudah kuanggap sebagai saudara laki-laki dan perempuanku. Tidak ada lagi yang bisa kukatakan selain satu hal, aku berharap kalian pulang dengan selamat." "Ayo pergi!""
“Bicaralah,” Rahel tersenyum.“Apa Michael masih berlatih?” tanya Ava.Rahel puas dengan jawaban Ava. Dia mengangguk, "Itu sudah jelas."“Tujuh hari. Apa waktu tujuh hari itu cukup?” Ava tidak percaya. Jika Michael adalah orang lain, Ava akan membencinya, “Michael mengumpulkan orang-orang yang identitasnya tidak jelas dan kemampuannya tidak diketahui. Mereka tidak mungkin naik level jika berlatih dalam tujuh hari.""Mengapa hanya tujuh hari?" tanya Ava dengan bingung.“Aku juga tidak tahu,” Rahel mengerutkan kening. Dia teringat dengan sesuatu dan berpikir keras. "Nona, aku pikir Nona tidak perlu terlalu memikirkannya. Tujuh hari. Sehebat apa pun Michael, level kemampuannya tidak mungkin bertambah dalam waktu singkat itu. Dia masih tetap sama. Bagaimana mungkin rakyat jelata berubah menjadi raja?"“Jangan lupakan bahwa Michael berada adalah di Pulau Xianling. Pulau itu memiliki sumber daya yang sangat kaya untuk berlatih,” Rahel tersenyum, “Aku juga sedang berlatih.”“Nona, ap
"Michael, kita sudah bepergian seharian. Ini sudah hampir malam. Kenapa kita tidak mencari tempat untuk beristirahat?"Sejak mereka tiba di bibir pantai, mereka sudah berjalan melewati gunung, rawa serta hutan. Matahari akan terbenam. Orang-orang mulai kelelahan.Michael membalikkan badannya dan melihat mereka. Tanda-tanda kelelahan terlihat di wajah mereka meskipun mereka masih bisa berjalan. Meskipun orang-orang memiliki hewan buas, tidak ada yang mau menyia-nyiakan kekuatan. Mereka tidak akan kembali ke Pulau Xianling dalam waktu dekat. "Pertanyaannya, di mana kita bisa beristirahat?" tanya Bulan. Dia mengenakan pakaian yang tidak berat, tapi kondisi pakaiannya terkena noda lumpur."Arah jalan kita menuju perbatasan utara Kota Kremasi. Di pagi hari, kita melihat keramaian kota meskipun tidak banyak. Namun semakin sore, kita tidak bertemu kota lagi. Hanya ada hutan dan pegunungan. Sampai sekarang aku tidak melihat ada tempat tinggal masyarakat," ujar Mark. Danu menatap peta