“Bicaralah,” Rahel tersenyum.“Apa Michael masih berlatih?” tanya Ava.Rahel puas dengan jawaban Ava. Dia mengangguk, "Itu sudah jelas."“Tujuh hari. Apa waktu tujuh hari itu cukup?” Ava tidak percaya. Jika Michael adalah orang lain, Ava akan membencinya, “Michael mengumpulkan orang-orang yang identitasnya tidak jelas dan kemampuannya tidak diketahui. Mereka tidak mungkin naik level jika berlatih dalam tujuh hari.""Mengapa hanya tujuh hari?" tanya Ava dengan bingung.“Aku juga tidak tahu,” Rahel mengerutkan kening. Dia teringat dengan sesuatu dan berpikir keras. "Nona, aku pikir Nona tidak perlu terlalu memikirkannya. Tujuh hari. Sehebat apa pun Michael, level kemampuannya tidak mungkin bertambah dalam waktu singkat itu. Dia masih tetap sama. Bagaimana mungkin rakyat jelata berubah menjadi raja?"“Jangan lupakan bahwa Michael berada adalah di Pulau Xianling. Pulau itu memiliki sumber daya yang sangat kaya untuk berlatih,” Rahel tersenyum, “Aku juga sedang berlatih.”“Nona, ap
"Michael, kita sudah bepergian seharian. Ini sudah hampir malam. Kenapa kita tidak mencari tempat untuk beristirahat?"Sejak mereka tiba di bibir pantai, mereka sudah berjalan melewati gunung, rawa serta hutan. Matahari akan terbenam. Orang-orang mulai kelelahan.Michael membalikkan badannya dan melihat mereka. Tanda-tanda kelelahan terlihat di wajah mereka meskipun mereka masih bisa berjalan. Meskipun orang-orang memiliki hewan buas, tidak ada yang mau menyia-nyiakan kekuatan. Mereka tidak akan kembali ke Pulau Xianling dalam waktu dekat. "Pertanyaannya, di mana kita bisa beristirahat?" tanya Bulan. Dia mengenakan pakaian yang tidak berat, tapi kondisi pakaiannya terkena noda lumpur."Arah jalan kita menuju perbatasan utara Kota Kremasi. Di pagi hari, kita melihat keramaian kota meskipun tidak banyak. Namun semakin sore, kita tidak bertemu kota lagi. Hanya ada hutan dan pegunungan. Sampai sekarang aku tidak melihat ada tempat tinggal masyarakat," ujar Mark. Danu menatap peta
Suara terompet yang tidak ada henti-hentinya. Namun, yang tidak dapat orang-orang sangka adalah ada suara lain selain suara terompet. "Michael, suara apa ini? Sepertinya itu suara terompet tapi mengapa suaranya bikin orang-orang panik?" Spence mengerutkan kening.Tidak hanya Spence yang merasakan hal ini. Yang lain juga merasakan hal yang sama. Meskipun itu suara terompet, tapi dari nadanya bisa bikin bulu kuduk berdiri. "Aku kira ini lagu gembira tapi juga ada kesedihan," ujar Bulan. "Aku belum pernah mendengar lagu itu," Pam memberikan pendapat. Haikal dan yang lainnya diam-diam mengangkat senjata masing-masing. Mereka siap menghadapi bahaya kapan saja."Kami di sini untuk bermalam. Bersikaplah sopan dan turunkan pedangmu," Michael mengerutkan kening.Pada saat yang sama, kesadaran spiritual dilepaskan dan menyebar ke seluruh lingkungan. Yang aneh adalah tidak ada energi internal yang kuat di sekitarnya.Michael menarik kesadarannya begitu melihat bahwa mereka menurun
Michael mengangkat tangannya dan memimpin kelompoknya untuk pergi ke desa tersebut. Memangnya orang hidup bisa menakut-nakuti mayat atau pengantin perempuan? Melihat rute yang direncanakan oleh Michael dan lainnya, desa ini harus dilalui. Jika tidak maka mereka harus mendaki gunung dan hutan yang bisa menghabiskan waktu beberapa hari.Yang terpenting adalah istirahat. Mereka harus beristirahat.“Michael, apa kita harus pergi ke sana?” Danu bertanya dengan cemas. Dia memiliki pengetahuan luas tapi dia belum pernah mendengar atau melihat upacara pemakaman yang aneh seperti itu."Kita akan ke sana!" Michael mengangguk, "Mungkin itu hanya kebiasaan mereka. Memang agak aneh tapi kita tidak perlu meributkannya. Selain itu, apa kita punya pilihan?""Kita harus ke sana. Jumlah kita lebih banyak dari mereka? Kalau kejadian ini saja bikin kita takut, bagaimana mungkin kita bisa tiba di Kota Kremasi?" Sissy berkata dengan bersemangat. "Itu benar! Tujuan kita jauh lebih menakutkan daripada
Keringat dingin muncul di dahi Spence. Tubuhnya menjadi tegang. Spence ketakutan. “Ah!” Teriak Spence sambil menjatuhkan penutup kepala si pengantin perempuan. Tanpa sadar dia menjauhkan diri dari si pengantin. "Mayat ... mayat!" Spence berkata dengan ngeri.Bulan dan yang lainnya segera mendekati Spence. Mereka mengerutkan dahi. Apa jangan-jangan kematian si pengantin perempuan itu baru saja terjadi?!Bulan memimpin yang lain untuk memeriksa si pengantin. Wajah Spence pucat. Setelah memeriksa denyut nadi si pengantin, giliran wajah Bulan yang menjadi pucat. Di sisi lain, Sissy meletakkan kepala si pengantin perempuan di lengannya. Ketika dia melihat wajah pucat Bulan, dia mengerutkan dahi. Di saat yang sama, ada angin sepoi-sepoi bertiup.Di antara kerumunan orang-orang yang menari itu, penutup kepala si pengantin perempuan diangkat. Seketika orang-orang mencium bau aneh. Bau campuran antara pemerah pipi dengan bau busuk!Bulan adalah sosok yang paling dekat dengan si pe
Itu benar!Di dalam peti mati itu bukan ada mayat, tapi ada orang hidup!Tidak hanya Haikal dan yang lainnya yang terkejut, bahkan Michael juga terkejut.Pengantin yang berada dalam tandu sudah menjadi mayat. Pengantin itu sempat dikira masih hidup. Sekarang ada orang hidup yang berbaring di peti mati. Mengapa?!Yang satu berada dalam situasi gembira. Yang satu berada dalam situasi menyedihkan. Keduanya bersifat sangat berlawanan. Ini tidak lagi aneh dan dapat dijelaskan. Lebih tepatnya, kejadian ini tidak normal dan menakutkan."Woa!"Seketika terompet yang mengiringi kedua kejadian tersebut mengeluarkan bunyi dengan nada tinggi. Suara itu seperti hendak membelah langit. Mau tidak mau semua orang menutupi telinga mereka!Detik berikutnya, nada suara terompet itu berubah menjadi nada yang lembut. Orang-orang melepaskan tangan mereka."Mayat ... di mana mayat si pengantin?" Spence menatap sekelilingnya dengan panik Namun sosok si pengantin perempuan itu hilang.Tidak hanya Sp
Michael melangkah maju menuju desa. Anggota kelompoknya saling bertatapan. Meskipun mereka sebenarnya ragu untuk masuk, mereka hanya bisa mengikuti Michael dengan patuh.Desa itu cukup sederhana meskipun luas desa itu terbilang tidak kecil. Semua rumah penduduk terbuat dari atap jerami. Dinding rumah itu seperti dilumuri kotoran sapi. Kotoran sapi itu membuat rumah menjadi lebih kokoh dan memberikan warna yang sangat khas.Rumah-rumah itu tidak memiliki dekorasi tambahan lagi, benar-benar sederhana. Meskipun begitu ada hal yang berbeda. Biasanya di antara rumah-rumah di pedesaan terdapat jalan untuk orang lewat. Namun, di desa ini tidak ada jalan khusus dan bisa bikin pendatang baru tersesat. Meskipun tampilan desa itu tidak biasa, tapi saat itu kerumunan orang yang melakukan prosesi pernikahan dan pemakaman menimbulkan suara berisik. Di sepanjang jalan utama desa itu bertebaran uang kertas yang jatuh dari prosesi pemakaman. Mereka sudah tiba di pusat desa. Di pusat desa itu
Laki-laki tua itu mengangkat tangannya. Dia berkata, "Hari ini adalah hari baik. Mari kita mulai.""Kedua pengantin sudah tiba. Mempelai laki-laki menyambut mempelai perempuan. Mempelai perempuan keluar dari tandu!"Suara terompet terdengar kencang sehingga menembus langit!Dari belakang pondok muncul seorang perempuan yang membantu seorang laki-laki muda berjalan. Laki-laki muda itu menggunakan mahkota.Kulit laki-laki muda gelap dan kasar. Pakaian yang dia pakai tidak mewah, tapi wajahnya cukup tampan dan muda. "Brengsek, apa maksudnya ini? Ini si pengantin laki-laki? Dia yang ada di peti mati?" Spence tercengang.Spence pikir orang yang berada di dalam peti mati itu diikat. Ternyata orang itu muncul di upacara nikah ini. Orang-orang jadi bingung.“Mungkinkah ini tradisi? Peti mati digunakan orang yang masih hidup?” Vivian mengerutkan dahi.Memang ada kemungkinan beberapa suku kuno mempertahankan beberapa kebiasaan aneh. Michael tidak setuju dengan kebiasaan ini.Jika ada o