Keringat dingin muncul di dahi Spence. Tubuhnya menjadi tegang. Spence ketakutan. “Ah!” Teriak Spence sambil menjatuhkan penutup kepala si pengantin perempuan. Tanpa sadar dia menjauhkan diri dari si pengantin. "Mayat ... mayat!" Spence berkata dengan ngeri.Bulan dan yang lainnya segera mendekati Spence. Mereka mengerutkan dahi. Apa jangan-jangan kematian si pengantin perempuan itu baru saja terjadi?!Bulan memimpin yang lain untuk memeriksa si pengantin. Wajah Spence pucat. Setelah memeriksa denyut nadi si pengantin, giliran wajah Bulan yang menjadi pucat. Di sisi lain, Sissy meletakkan kepala si pengantin perempuan di lengannya. Ketika dia melihat wajah pucat Bulan, dia mengerutkan dahi. Di saat yang sama, ada angin sepoi-sepoi bertiup.Di antara kerumunan orang-orang yang menari itu, penutup kepala si pengantin perempuan diangkat. Seketika orang-orang mencium bau aneh. Bau campuran antara pemerah pipi dengan bau busuk!Bulan adalah sosok yang paling dekat dengan si pe
Itu benar!Di dalam peti mati itu bukan ada mayat, tapi ada orang hidup!Tidak hanya Haikal dan yang lainnya yang terkejut, bahkan Michael juga terkejut.Pengantin yang berada dalam tandu sudah menjadi mayat. Pengantin itu sempat dikira masih hidup. Sekarang ada orang hidup yang berbaring di peti mati. Mengapa?!Yang satu berada dalam situasi gembira. Yang satu berada dalam situasi menyedihkan. Keduanya bersifat sangat berlawanan. Ini tidak lagi aneh dan dapat dijelaskan. Lebih tepatnya, kejadian ini tidak normal dan menakutkan."Woa!"Seketika terompet yang mengiringi kedua kejadian tersebut mengeluarkan bunyi dengan nada tinggi. Suara itu seperti hendak membelah langit. Mau tidak mau semua orang menutupi telinga mereka!Detik berikutnya, nada suara terompet itu berubah menjadi nada yang lembut. Orang-orang melepaskan tangan mereka."Mayat ... di mana mayat si pengantin?" Spence menatap sekelilingnya dengan panik Namun sosok si pengantin perempuan itu hilang.Tidak hanya Sp
Michael melangkah maju menuju desa. Anggota kelompoknya saling bertatapan. Meskipun mereka sebenarnya ragu untuk masuk, mereka hanya bisa mengikuti Michael dengan patuh.Desa itu cukup sederhana meskipun luas desa itu terbilang tidak kecil. Semua rumah penduduk terbuat dari atap jerami. Dinding rumah itu seperti dilumuri kotoran sapi. Kotoran sapi itu membuat rumah menjadi lebih kokoh dan memberikan warna yang sangat khas.Rumah-rumah itu tidak memiliki dekorasi tambahan lagi, benar-benar sederhana. Meskipun begitu ada hal yang berbeda. Biasanya di antara rumah-rumah di pedesaan terdapat jalan untuk orang lewat. Namun, di desa ini tidak ada jalan khusus dan bisa bikin pendatang baru tersesat. Meskipun tampilan desa itu tidak biasa, tapi saat itu kerumunan orang yang melakukan prosesi pernikahan dan pemakaman menimbulkan suara berisik. Di sepanjang jalan utama desa itu bertebaran uang kertas yang jatuh dari prosesi pemakaman. Mereka sudah tiba di pusat desa. Di pusat desa itu
Laki-laki tua itu mengangkat tangannya. Dia berkata, "Hari ini adalah hari baik. Mari kita mulai.""Kedua pengantin sudah tiba. Mempelai laki-laki menyambut mempelai perempuan. Mempelai perempuan keluar dari tandu!"Suara terompet terdengar kencang sehingga menembus langit!Dari belakang pondok muncul seorang perempuan yang membantu seorang laki-laki muda berjalan. Laki-laki muda itu menggunakan mahkota.Kulit laki-laki muda gelap dan kasar. Pakaian yang dia pakai tidak mewah, tapi wajahnya cukup tampan dan muda. "Brengsek, apa maksudnya ini? Ini si pengantin laki-laki? Dia yang ada di peti mati?" Spence tercengang.Spence pikir orang yang berada di dalam peti mati itu diikat. Ternyata orang itu muncul di upacara nikah ini. Orang-orang jadi bingung.“Mungkinkah ini tradisi? Peti mati digunakan orang yang masih hidup?” Vivian mengerutkan dahi.Memang ada kemungkinan beberapa suku kuno mempertahankan beberapa kebiasaan aneh. Michael tidak setuju dengan kebiasaan ini.Jika ada o
Laki-laki tua itu menatap Michael tajam. Penduduk desa melihat arah tatapan si laki-laki tua itu. Mereka lalu berjalan mendekati Michael. Sissy langsung menarik pedangnya, tapi Michael langsung memegang tangannya. Sissy terkejut. Pipinya bersemu merah. "Mundur!" ujar Michael tanpa memandang Sissy. Dia memimpin semua orang untuk mundur dan berusaha menjaga jarak dari penduduk desa."Siapa kamu?"Laki-laki tua itu melangkah keluar dari kerumunannya. Dia menatap Michael dan yang lainnya dengan sorot mata waspada. "Aku Michael. Aku dan anggota kelompokku sedang melewati tempat ini. Hari sudah malam. Kami ingin beristirahat di sini malam ini," Michael buru-buru menjelaskan pada si laki-laki tua, "Kami tidak punya niat jahat."Laki-laki tua itu mengerutkan dahi. Dia menatap Michael dari atas ke bawah. Kemudian dia menatap kerumunan di belakang Michael.“Mau bermalam di sini?” tanyanya dengan nada tidak puas.“Mereka semua adalah murid-muridku,” ujar Michael."Kami adalah Kelompok
"Silakan ikut aku," utusan itu berbalik dan memimpin jalan menuju desa. "Michael!" Danu berusaha mengimbangi langkah Michael, "Apa kamu tidak takut kalau mereka menyerang kita? Tadi mereka mengusir kita. Sekarang mereka mengundang kita masuk lagi sementara malam sudah datang. Ini sudah pasti jebakan!”“Kamu lihat sendiri bagaimana mereka melakukan prosesi yang aneh. Menurutku lebih baik kita tolak saja undangan mereka.""Ya. Orang-orang desa itu akan menjadi masalah buat kita. Kita tinggalkan saja utusan itu dan pergi ke lereng gunung untuk beristirahat.""Michael …."Danu dan yang lainnya mendesak Michael. Michael tersenyum mendengar keluhan anggota kelompoknya. Tentu saja Michael tahu kemungkinan itu, tapi pertanyaannya adalah apakah dia punya pilihan?“Jika orang-orang desa ini ingin membuat masalah dengan kita, apakah lereng gunung akan menjadi tempat yang aman buat kita?” Michael tertawa pelan."Tentu saja, kita bisa mengatur strategi perlawanan jika mereka datang menyer
"Desa ini berada di wilayah terpencil. Hanya sedikit orang asing yang datang ke sini. Kemudian kamu dan anggota kelompokmu muncul tanpa berita. Karena itulah aku mengusirmu. Sebenarnya itu adalah sebuah ujian untuk kalian. Kalian bisa pergi tanpa menimbulkan masalah. Ini pertanda baik yang berarti kalian bukan orang jahat. Itu sebabnya aku menyuruh utusan untuk mengejarmu dan mengundangmu kembali ke desa," si laki-laki tua menjelaskan niatnya pada Michael. Kalau laki-laki itu adalah orang biasa, Pam dan yang lainnya tentu akan menerima penjelasan itu. Sayangnya mereka sudah menyaksikan prosesi pernikahan dan pemakaman yang cukup aneh. Rasa curiga mereka tidak bisa hilang begitu saja. Hanya Michael yang tersenyum dan berkata, "Jadi begitu rupanya ...."Laki-laki itu membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada Michael."Lucky!"“Di sini!” Laki-laki tua menghampiri Lucky. "Pahlawan muda ini bawa banyak orang. Desa kita sederhana tapi kita harus menyediakan apa yang mereka but
Ucapan si laki-laki tua itu membuat Sissy dan lainnya terpana. Mereka sudah tahu apa yang biasanya dilakukan pada orang-orang yang putra-putrinya meninggal. Tentu saja para orang tua itu menyayangi anak mereka. Karena itu, meskipun Sissy dan lainnya tidak tahu alasan pasti kenapa diadakan pernikahan, tapi mereka menangkap maksud prosesi itu sebagai tindakan kasih sayang. Namun, kalau dilihat dari sudut pandang si pengantin laki-laki, mungkin dia merasa tersiksa menikah dengan sosok mayat. Anak mereka melangsungkan pernikahan. Bagaimana mungkin ada yang ingin membuat anak sendiri menderita? Seharusnya laki-laki tua itu mengerti kalau prosesi pernikahan ini membuat putranya jijik, tapi kenyataannya tidak seperti itu.Sissy dan lainnya masih memikirkan ucapan laki-laki tua itu. Namun, hanya Michael yang menyadari kemiripan wajah si pengantin laki-laki dengan si laki-laki tua itu. Bisa jadi pengantin laki-laki itu memang putranya sendiri. "Aku adalah kepala desa. Aku bukan oran