Michael menggerakkan sumpitnya. Satu sumpit itu ditujukan untuk Hanna. Wajar saja. Mereka adalah ayah dan anak. Kemudian satu sumpit ditujukan untuk kedua bersaudara Tujuh Manusia Aneh. Wajar. Lalu satu sumpit ditujukan untuk Pam. Pam makan dengan patuh. Pemandangan ini tampak seperti keluarga harmonis. Rahel mencengkram sumpit yang dia pegang dengan erat. "Krak!"Sumpit Rahel patah. Dia menatap Michael dengan pandangan marah. Semua orang menatap kejadian itu dengan terkejut. Namun, Michael tetap mengambilkan makanan untuk Hanna, kedua bersaudara Tujuh Manusia Aneh dan Pam. "Brak!"Rahel tidak tahan lagi. Dia memukul meja makan dengan keras. Seketika piring-piring dan alat makan lainnya jatuh ke lantai. Semua orang terkejut. Michael menaikkan alisnya dan mengangkat kepalanya. Dasar perempuan gila!Wajar saja Michael mengambil makanan buat putri dan teman-temannya. Putrinya. Kemudian ada dua bersaudara Tujuh Manusia Aneh. Lalu Pam yang sudah dianggap seperti kakak s
"Puff!"Sebilah pedang tertancap di kaki Michael. Seketika darah mengalir keluar. Wajah Michael tidak menunjukkan kesakitan. Dia menatap Rahel dengan tenang. Michael menggerakkan tangannya. Api Langit Roda Bulan bercampur menjadi bola biru dan merah. Bola tersebut mengarah ke dada Michael.Raut wajah Rahel berubah dari marah menjadi kaget. Sepintas ada raut wajah cemas juga di wajahnya. Tetua Ketujuh buru-buru menghentikannya, "Tidak."Felix dan yang lainnya tidak menyangka Michael hendak melukai diri sendirinya. Mereka kaget dan tidak tahu harus berbuat apa. Kedua bersaudara Tujuh Manusia Aneh ingin menghentikan Michael. tapi Michael sendiri memberi isyarat untuk mereka tidak ikut campur. Michael mencoba menahan Hanna yang menangis panik.Michael tersenyum dingin. Dia menggerakkan tangannya. Bola energi biru-merah hendak menerjang ke dadanya. "Boom!"Cahaya sinar keluar dari tangan Rahel. Sinar itu mengenai bola biru-merah yang dibentuk oleh Api Langit Roda Bulan dan t
Kejadian demi kejadian mengarah ke tempat yang sama seolah-olah hal ini sudah direncanakan sebelumnya. Hal ini membuat Michael benar-benar penasaran. Selain itu, dia memang harus pergi ke tempat tersebut.“Apa yang kamu butuhkan?” tanya Rahel. Di mata Rahel, Michael tidak akan menolak perintahnya. Rahel juga tidak perlu meminta pendapat Michael. "Bawa Pam bersamamu," ujar Rahel dengan tenang.Dahi Michael berkerut. Apa maksud Rahel?Dengan sumber daya yang dimiliki Rahel, tidak mungkin Rahel tidak tahu hubungan antara Pam dan Michael. Setelah mengembalikan Hanna pada Michael, sekarang Rahel mengembalikan Pam padanya.Permainan apa yang direncanakan Rahel?Apa kondisi Bella seperti yang tertulis di surat itu? Apa jangan-jangan Rahel selalu mengancam Bella? Sebelumnya Bella berubah pikiran. Tentu saja ancaman buat Rahel menghilang satu. Tidak penting lagi ada tawar menawar. Apa hal ini sudah membuat Rahel tenang? Itu juga sudah menjadi satu kemungkinan.Ada kemungkin Rahel
"Pam benar-benar cantik. Cintanya pada Michael sangat dalam. Aku tidak melebih-lebihkan. Dia akan bersedia menyerahkan hidupnya untuk Michael. Seperti kata pepatah, laki-laki mengejar perempuan seperti membelah tembok, tapi perempuan mengejar laki-laki hanyalah selapis tabir.""Aku yakin ada sesuatu terjadi di antara mereka. Pam adalah wanita yang diam-diam berdiri di belakangnya. Dia tidak akan berani membuat masalah dengan Bella. Bisakah Michael menahan godaan semacam itu?" Ava menyuarakan kecemasannya. Rahel menjawab sambil tersenyum ringan, "Apa yang kamu katakan sangat masuk akal. Alasan itulah mengapa aku mengembalikan Pam pada Michael. Masa depan masih misterius. Kamu harus belajar mempercayaiku.""Nona, apa kamu merindukan mereka?""Itu terserah mereka. Aku hanya menyerahkan segala sesuatunya pada mereka. Aku juga tidak berharap. Michael adalah orang yang sangat serius soal perasaan. Yang terjadi biarkan saja terjadi. Jika kamu pergi ke kiri, kamu akan mati. Jika kamu perg
Michael yang sedang tidur di atas kasur seketika bangun dan berdiri. "Bagaimana?" Michael melihat-lihat keluar tendanya. "Aku sempat tertidur sebentar," sosok itu berkata dengan suara lembut. "Masuklah," Michael mengajak sosok tersebut masuk ke dalam tenda. "Bagaimana luka di tanganmu?"Sosok yang datang itu tidak lain dan tidak bukan adalah Pam. "Lebih baik kamu tidak usah bertanya," Pam menggelengkan kepalanya. "Beritahu aku," ujar Michael. Michael dan Pam bertemu di tengah malam karena Michael tidak ingin Eddy tahu. "Bella!""Bella?" Michael mengerutkan dahi. Bagaimana mungkin?"Aku juga tidak mengetahuinya dengan jelas!" Pam mengangkat tangannya dan menyentuh dahi Michael. Tiba-tiba sebuah gambar muncul di benak Michael."Sejak kami ditangkap, aku dan Bella ditahan di tempat berbeda. Tiga hari yang lalu ...."Michael melihat kejadian dari sudut pandang Pam. Ada Bella yang berdiri di depan Pam dan melemparkan belati ke lantai. Belati itu berlumuran darah!Bel
"Hoek!"Darah keluar dari mulut Pam. Michael hendak membantunya, tapi Pam menghentikan langkah Michael, "Tidak. Jangan datang ke sini.""Kakak Seperguruan, kamu ...." Michael menatapnya dengan cemas.Pam terdiam. Tubuhnya terasa sangat panas. Dia sendiri tidak bisa menjelaskan apa yang terjadi pada tubuhnya. Darahnya terasa seperti mendidih dan tubuhnya terasa aneh seolah-olah sedang dikerubungi semut.Michael tidak tahan melihat penderitaan Pam. Dia lalu melangkah maju. "Roarrr."Kelinci Sakti keluar dari tempat persembunyiannya dan menghalangi Michael. “Kamu mencegahku mendekatinya?” Michael mengerutkan dahi saat melihat kemunculan Kelinci Sakti. “Jika kamu mendekat, dia akan mati,” ujar Kelinci Sakti sambil menggelengkan kepalanya.Michael menghentikan langkahnya. Dia terlihat bingung. Bukankah Pam memiliki tubuh emas dari Kelinci Sakti sebelumnya? Karena itu Kelinci Sakti bisa merasakan perubahan pada tubuh Pam. “Ada sesuatu yang terjadi pada tubuhnya,” lanjut Kelin
Ketika Michael ragu-ragu hendak melakukan apa, dia mendengar suara orang bertarung. Sepertinya kejadian itu dekat dengan tendanya. Michael mengerutkan keningnya. Dia menatap Pam yang masih pingsan dan memutuskan untuk pergi melihat keluar. Angin malam bertiup kencang. Bulan menggantung di langit. Di dalam hutan yang rimbun muncul beberapa sosok yang sedang berlari. Suara mereka memecah keheningan malam.Bulan memancarkan sinarnya yang redup. Orang-orang yang berlari mulai terlihat. Pemimpin mereka mengenakan pakaian hijau putih. Dia seorang perempuan cantik.Meskipun cantik, tapi sepertinya dia sedang tidak sedang dalam kondisi yang prima. Ada bercak darah di pakaiannya. Bahunya terluka, begitu juga lengannya. Darah mengalir dan menetes ke tanah. Perempuan itu menggertakkan giginya. Dia selalu melirik ke belakangnya untuk memastikan keselamatan anggota kelompoknya. "Hei, cepat serahkan barang-barangmu. Kalau tidak, tubuhmu akan membayar harganya. Percayalah, barang itu lebih
Raut wajah pemimpin pria itu berubah. Matanya menyipit sambil berusaha mencari tahu siapa sosok yang menghalangi rencananya ini. "Kenapa? Apa kamu terkejut dengan kemunculanku?" tanya sosok itu."Mi … Michael!"Ternyata pemimpin pria itu mengenali sosok Michael. Dia tidak mungkin lupa dengan wajah Michael. Rasa marah muncul diikuti rasa takut. “Sepertinya kita pernah bertemu,” Michael menurunkan pedangnya. Dia tidak mengenali pemimpin kelompok pria berpakaian hitam ini. "Dasar bajingan. Rupanya kamu belum mati diserang kelompok biksu," ujar pemimpin pria menggertakkan giginya sambil menatap Michael. Michael menatapnya dengan tatapan dingin. Dia mencoba mengingat siapa orang ini. Perempuan yang ada di samping Michael terkejut. Dia menatap sosok Michael. Tubuhnya sedikit gemetaran. Tidak mungkin. Ini tidak mungkin.Bagaimana mungkin Michael masih hidup?Michael dan pemimpin pria itu saling menatap. “Sepertinya kamu kenal denganku,” ujar Michael, “Tapi maaf, aku tidak ingat