"Pam benar-benar cantik. Cintanya pada Michael sangat dalam. Aku tidak melebih-lebihkan. Dia akan bersedia menyerahkan hidupnya untuk Michael. Seperti kata pepatah, laki-laki mengejar perempuan seperti membelah tembok, tapi perempuan mengejar laki-laki hanyalah selapis tabir.""Aku yakin ada sesuatu terjadi di antara mereka. Pam adalah wanita yang diam-diam berdiri di belakangnya. Dia tidak akan berani membuat masalah dengan Bella. Bisakah Michael menahan godaan semacam itu?" Ava menyuarakan kecemasannya. Rahel menjawab sambil tersenyum ringan, "Apa yang kamu katakan sangat masuk akal. Alasan itulah mengapa aku mengembalikan Pam pada Michael. Masa depan masih misterius. Kamu harus belajar mempercayaiku.""Nona, apa kamu merindukan mereka?""Itu terserah mereka. Aku hanya menyerahkan segala sesuatunya pada mereka. Aku juga tidak berharap. Michael adalah orang yang sangat serius soal perasaan. Yang terjadi biarkan saja terjadi. Jika kamu pergi ke kiri, kamu akan mati. Jika kamu perg
Michael yang sedang tidur di atas kasur seketika bangun dan berdiri. "Bagaimana?" Michael melihat-lihat keluar tendanya. "Aku sempat tertidur sebentar," sosok itu berkata dengan suara lembut. "Masuklah," Michael mengajak sosok tersebut masuk ke dalam tenda. "Bagaimana luka di tanganmu?"Sosok yang datang itu tidak lain dan tidak bukan adalah Pam. "Lebih baik kamu tidak usah bertanya," Pam menggelengkan kepalanya. "Beritahu aku," ujar Michael. Michael dan Pam bertemu di tengah malam karena Michael tidak ingin Eddy tahu. "Bella!""Bella?" Michael mengerutkan dahi. Bagaimana mungkin?"Aku juga tidak mengetahuinya dengan jelas!" Pam mengangkat tangannya dan menyentuh dahi Michael. Tiba-tiba sebuah gambar muncul di benak Michael."Sejak kami ditangkap, aku dan Bella ditahan di tempat berbeda. Tiga hari yang lalu ...."Michael melihat kejadian dari sudut pandang Pam. Ada Bella yang berdiri di depan Pam dan melemparkan belati ke lantai. Belati itu berlumuran darah!Bel
"Hoek!"Darah keluar dari mulut Pam. Michael hendak membantunya, tapi Pam menghentikan langkah Michael, "Tidak. Jangan datang ke sini.""Kakak Seperguruan, kamu ...." Michael menatapnya dengan cemas.Pam terdiam. Tubuhnya terasa sangat panas. Dia sendiri tidak bisa menjelaskan apa yang terjadi pada tubuhnya. Darahnya terasa seperti mendidih dan tubuhnya terasa aneh seolah-olah sedang dikerubungi semut.Michael tidak tahan melihat penderitaan Pam. Dia lalu melangkah maju. "Roarrr."Kelinci Sakti keluar dari tempat persembunyiannya dan menghalangi Michael. “Kamu mencegahku mendekatinya?” Michael mengerutkan dahi saat melihat kemunculan Kelinci Sakti. “Jika kamu mendekat, dia akan mati,” ujar Kelinci Sakti sambil menggelengkan kepalanya.Michael menghentikan langkahnya. Dia terlihat bingung. Bukankah Pam memiliki tubuh emas dari Kelinci Sakti sebelumnya? Karena itu Kelinci Sakti bisa merasakan perubahan pada tubuh Pam. “Ada sesuatu yang terjadi pada tubuhnya,” lanjut Kelin
Ketika Michael ragu-ragu hendak melakukan apa, dia mendengar suara orang bertarung. Sepertinya kejadian itu dekat dengan tendanya. Michael mengerutkan keningnya. Dia menatap Pam yang masih pingsan dan memutuskan untuk pergi melihat keluar. Angin malam bertiup kencang. Bulan menggantung di langit. Di dalam hutan yang rimbun muncul beberapa sosok yang sedang berlari. Suara mereka memecah keheningan malam.Bulan memancarkan sinarnya yang redup. Orang-orang yang berlari mulai terlihat. Pemimpin mereka mengenakan pakaian hijau putih. Dia seorang perempuan cantik.Meskipun cantik, tapi sepertinya dia sedang tidak sedang dalam kondisi yang prima. Ada bercak darah di pakaiannya. Bahunya terluka, begitu juga lengannya. Darah mengalir dan menetes ke tanah. Perempuan itu menggertakkan giginya. Dia selalu melirik ke belakangnya untuk memastikan keselamatan anggota kelompoknya. "Hei, cepat serahkan barang-barangmu. Kalau tidak, tubuhmu akan membayar harganya. Percayalah, barang itu lebih
Raut wajah pemimpin pria itu berubah. Matanya menyipit sambil berusaha mencari tahu siapa sosok yang menghalangi rencananya ini. "Kenapa? Apa kamu terkejut dengan kemunculanku?" tanya sosok itu."Mi … Michael!"Ternyata pemimpin pria itu mengenali sosok Michael. Dia tidak mungkin lupa dengan wajah Michael. Rasa marah muncul diikuti rasa takut. “Sepertinya kita pernah bertemu,” Michael menurunkan pedangnya. Dia tidak mengenali pemimpin kelompok pria berpakaian hitam ini. "Dasar bajingan. Rupanya kamu belum mati diserang kelompok biksu," ujar pemimpin pria menggertakkan giginya sambil menatap Michael. Michael menatapnya dengan tatapan dingin. Dia mencoba mengingat siapa orang ini. Perempuan yang ada di samping Michael terkejut. Dia menatap sosok Michael. Tubuhnya sedikit gemetaran. Tidak mungkin. Ini tidak mungkin.Bagaimana mungkin Michael masih hidup?Michael dan pemimpin pria itu saling menatap. “Sepertinya kamu kenal denganku,” ujar Michael, “Tapi maaf, aku tidak ingat
"Di dunia ini, sekalinya anjing ditakdirkan menjadi anjing, dia tidak akan berubah menjadi manusia. Tidak peduli seberapa banyak mereka menyeringai, mereka juga tidak akan bisa menjadi harimau.""Apa aku benar?" cibir Michael. Michael sudah menduga siapa sosok pemimpin ini, tapi dia masih sedikit ragu. Pemimpin pria itu menatap Michael dengan marah, tapi tak lama kemudian, dia tersenyum lebar. "Benarkah? Tahukah kamu bahwa ular berubah menjadi naga saat bertemu air?""Michael, sekarang aku berubah. Menurutmu aku takut padamu?" Mata pemimpin pria itu bersinar merah. Nadanya terdengar mengeluarkan segenap kekesalan pada Michael. "Kamu akan tahu nanti. Tidak apa-apa. Aku tidak punya waktu berurusan dengan kalian, tapi aku juga tidak mengira bakal bertemu denganmu di sini. Sepertinya dewa sudah menyusun rencana untukku untuk mengurus sampah," Michael menggertakkan giginya. Dia memegang erat pedang giok di tangannya."Omong kosong. Kita belum tahu siapa yang akan menang.""Bunuh d
Pemimpin pria itu tidak menduga penutup wajahnya diambil Michael. Dia melangkah mundur. Sorot matanya dipenuhi amarah.Wajahnya pucat dan cukup tampan. Mulutnya menyeringai menunjukkan dirinya adalah orang yang jahat. Marcus!Marcus menjilat bibirnya. Dahi Michael masih mengernyit. Seperti yang dia duga, itu benar-benar Marcus. Sebelumnya Michael sudah mencurigai anggota kelompok itu sebagai murid Perguruan Harapan. Hal itu terlihat dari bentuk formasi mereka. Namun, dia masih ragu apakah tebakannya benar. Mantra yang diucapkan orang-orang itu hampir mirip dengan yang dilakukan Pam. Sekarang orang-orang Perguruan Harapan ini sudah berubah jalur menuju jalan Iblis. Michael bisa merasakan aura kejahatan dari mereka.Bagaimana mereka bisa berubah haluan? Michael tidak tahu pasti, tapi sekarang dia harus menerima kenyataan bahwa mereka tidak lagi di jalan yang sama. Michael melihat tangan Marcus yang sekarang berubah bentuk menjadi cakar. Benar. Marcus yang sekarang bukanlah
Semakin lama pertarungan, semakin Marcus terdesak mundur. Dia hampir tidak bisa mengimbangi kecepatan bertarung Michael. Marcus meraung marah!"Bantu aku!"Anggota kelompoknya mendengar ucapan Marcus. Tiga anggota datang mendekati Marcus. Sisanya anggotanya menahan kaldron raksasa di langit. Kecepatan bertarung Michael dan Marcus yang tidak seimbang membuat ketiga anggota kelompok itu harus mencari celah di mana mereka bisa membantu. Akibatnya waktunya tidak secepat yang diharapkan Marcus. "Huuh!""Sialan!"Begitu tiga anggota kelompok itu bergabung, tidak butuh waktu lama untuk Michael menyingkirkan mereka. Mereka terlempar keluar pertarungan. Mereka jatuh ke tanah dan tidak bergerak. Tubuh mereka tanpa kepala!Sementara itu pertarungan kaldron raksasa melawan Api Langit Roda Bulan masih berlangsung. Michael menggerakkan jurus lagi. Ada tiga kepala yang terbang seperti buah semangka."Dasar semut!"Michael menggerakkan tangannya membentuk jurus dan mantra. Tiga kepala itu