Raut wajah pemimpin pria itu berubah. Matanya menyipit sambil berusaha mencari tahu siapa sosok yang menghalangi rencananya ini. "Kenapa? Apa kamu terkejut dengan kemunculanku?" tanya sosok itu."Mi … Michael!"Ternyata pemimpin pria itu mengenali sosok Michael. Dia tidak mungkin lupa dengan wajah Michael. Rasa marah muncul diikuti rasa takut. “Sepertinya kita pernah bertemu,” Michael menurunkan pedangnya. Dia tidak mengenali pemimpin kelompok pria berpakaian hitam ini. "Dasar bajingan. Rupanya kamu belum mati diserang kelompok biksu," ujar pemimpin pria menggertakkan giginya sambil menatap Michael. Michael menatapnya dengan tatapan dingin. Dia mencoba mengingat siapa orang ini. Perempuan yang ada di samping Michael terkejut. Dia menatap sosok Michael. Tubuhnya sedikit gemetaran. Tidak mungkin. Ini tidak mungkin.Bagaimana mungkin Michael masih hidup?Michael dan pemimpin pria itu saling menatap. “Sepertinya kamu kenal denganku,” ujar Michael, “Tapi maaf, aku tidak ingat
"Di dunia ini, sekalinya anjing ditakdirkan menjadi anjing, dia tidak akan berubah menjadi manusia. Tidak peduli seberapa banyak mereka menyeringai, mereka juga tidak akan bisa menjadi harimau.""Apa aku benar?" cibir Michael. Michael sudah menduga siapa sosok pemimpin ini, tapi dia masih sedikit ragu. Pemimpin pria itu menatap Michael dengan marah, tapi tak lama kemudian, dia tersenyum lebar. "Benarkah? Tahukah kamu bahwa ular berubah menjadi naga saat bertemu air?""Michael, sekarang aku berubah. Menurutmu aku takut padamu?" Mata pemimpin pria itu bersinar merah. Nadanya terdengar mengeluarkan segenap kekesalan pada Michael. "Kamu akan tahu nanti. Tidak apa-apa. Aku tidak punya waktu berurusan dengan kalian, tapi aku juga tidak mengira bakal bertemu denganmu di sini. Sepertinya dewa sudah menyusun rencana untukku untuk mengurus sampah," Michael menggertakkan giginya. Dia memegang erat pedang giok di tangannya."Omong kosong. Kita belum tahu siapa yang akan menang.""Bunuh d
Pemimpin pria itu tidak menduga penutup wajahnya diambil Michael. Dia melangkah mundur. Sorot matanya dipenuhi amarah.Wajahnya pucat dan cukup tampan. Mulutnya menyeringai menunjukkan dirinya adalah orang yang jahat. Marcus!Marcus menjilat bibirnya. Dahi Michael masih mengernyit. Seperti yang dia duga, itu benar-benar Marcus. Sebelumnya Michael sudah mencurigai anggota kelompok itu sebagai murid Perguruan Harapan. Hal itu terlihat dari bentuk formasi mereka. Namun, dia masih ragu apakah tebakannya benar. Mantra yang diucapkan orang-orang itu hampir mirip dengan yang dilakukan Pam. Sekarang orang-orang Perguruan Harapan ini sudah berubah jalur menuju jalan Iblis. Michael bisa merasakan aura kejahatan dari mereka.Bagaimana mereka bisa berubah haluan? Michael tidak tahu pasti, tapi sekarang dia harus menerima kenyataan bahwa mereka tidak lagi di jalan yang sama. Michael melihat tangan Marcus yang sekarang berubah bentuk menjadi cakar. Benar. Marcus yang sekarang bukanlah
Semakin lama pertarungan, semakin Marcus terdesak mundur. Dia hampir tidak bisa mengimbangi kecepatan bertarung Michael. Marcus meraung marah!"Bantu aku!"Anggota kelompoknya mendengar ucapan Marcus. Tiga anggota datang mendekati Marcus. Sisanya anggotanya menahan kaldron raksasa di langit. Kecepatan bertarung Michael dan Marcus yang tidak seimbang membuat ketiga anggota kelompok itu harus mencari celah di mana mereka bisa membantu. Akibatnya waktunya tidak secepat yang diharapkan Marcus. "Huuh!""Sialan!"Begitu tiga anggota kelompok itu bergabung, tidak butuh waktu lama untuk Michael menyingkirkan mereka. Mereka terlempar keluar pertarungan. Mereka jatuh ke tanah dan tidak bergerak. Tubuh mereka tanpa kepala!Sementara itu pertarungan kaldron raksasa melawan Api Langit Roda Bulan masih berlangsung. Michael menggerakkan jurus lagi. Ada tiga kepala yang terbang seperti buah semangka."Dasar semut!"Michael menggerakkan tangannya membentuk jurus dan mantra. Tiga kepala itu
Michael menggerakkan tangannya lagi. Api Langit Roda Bulan dan pedang giok terbang kembali menuju tangan Michael. “Anggota kelompokmu sudah mati dan melarikan diri. Kamu ditinggal sendirian,” ujar Michael sambil menatap Marcus dengan tatapan dingin.Marcus tampak seperti anjing yang hilang!"Kamu bingung kenapa kamu kalah lagi?" Michael tersenyum mengejek. Anggota kelompok Marcus yang kabur itu tidak penting bagi Michael. Baginya Marcus mengakui kekalahannya saja sudah cukup."Ya! Aku tidak terima. Aku tidak mengerti kenapa dewa begitu tidak adil. Kenapa dewa memberimu keberuntungan. Jurus apa yang kamu lakukan tadi? Kamu sengaja melakukannya untuk pamer di depanku?" Marcus tidak habis pikir kenapa ini bisa terjadi. Dia adalah sosok jagoan yang terpilih. Bukan Michael, si sampah yang satu ini. "Seharusnya aku yang mengalahkanmu, Michael. Apa kamu tahu itu?" Marcus berkata dengan suara serak.“Hanya orang yang tidak kompeten yang akan selalu menyalahkan kegagalannya pada dewa
Michael mengerutkan dahinya!Ilusi?!Hanya ilusi yang wujudnya seperti gas dan terbang ke udara. Michael terpana. Dia tidak menyadari Marcus yang dia lawan hingga titik ini ternyata ilusi. Berarti Michael sudah meremehkan level kemampuan Marcus. "Iblis!"Dari kejadian ini Michael jadi tahu ada jurus tertentu yang bisa membuat ilusi yang mirip dengan tubuh aslinya. Bahkan ilusi itu bertahan cukup lama. Apa saja yang sudah dipelajari oleh Marcus? Ribuan kilometer dari tempat Michael, tampak gas hitam Marcus memasuki sebuah gua. Gua itu tidak jauh dari Puncak Gunung Qishan. Di dalam gua itu terdapat kolam darah yang mengeluarkan bau busuk. Seseorang muncul dari sana. "Hueek!"Sosok hitam itu memuntahkan darah!"Brengsek," ujar si sosok hitam. Dia mengelap mulutnya dengan punggung tangannya dan berjalan ke arah tepi pinggiran kolam. Kemudian dia naik ke atas permukaan kolam. Cahaya luar gua menerangi permukaan kolam. Terlihat wajah tampan dan suram dari sosok hitam itu. D
Marcus tersinggung mendengar ucapan Rahel. Ketika Marcus menikah dengan anggota keluarga Laut Abadi, itu adalah momen paling membanggakan buatnya. Dia pikir reputasinya akan bertambah satu tingkat. Tidak disangka yang Marcus dapatkan hanyalah ejekan demi ejekan. Di Gunung Naga Terperangkap, Yeni tanpa malu menawarkan dirinya pada Michael. Hal ini membuat reputasi Marcus sebagai suaminya tercoreng di depan semua orang. Marcus jadi malu mengangkat kepalanya. Seorang suami dikhianati istrinya adalah perbuatan yang mencoreng harga dirinya. Apalagi ini dilakukan di depan banyak orang. Pria mana pun pasti tidak akan kuat menahan penderitaan ini. "Yeni? Kamu masih bergantung padanya? Apa dia layak disandingkan denganku?" Rahel bertanya dengan nada dingin. "Yeni. Dia putri dari Laut Abadi, tapi dia mengkhianatimu. Marcus, menurutmu siapa yang cukup baik untukmu?" tanya Rahel dengan nada sinis. "Di dunia ini, siapa yang bisa menandingiku, kecuali kamu, Nona Lu. Yang lainnya hanyalah
“Marcus, kamu yakin tidak sedang bercanda denganku?” Rahel merasa kaget bercampur geli. "Tidak. Bagimu mungkin kolam darah itu pasti tidak berarti. Kalau kamu meminjamkannya padaku untuk sementara pasti bukan masalah besar, kan? Hasil panenmu cukup besar."“Kamu memanfaatkan si sampah itu. Menurutku itu disebut pertaruhan. Kamu berusaha mengubah batu menjadi giok,” ujar Marcus dengan nada bangga.“Orang yang ingin meminjam tempatku, menyebutku sebagai penjudi?” Rahel berkata dengan nada dingin, “Marcus, kamu sombong sekali.”Marcus hanya tersenyum mendengar kemarahan Rahel. Dia berkata, "Aku tahu apa yang diinginkan keluargamu. Memang saat ini Michael adalah sosok penting, tapi jika muncul orang yang lebih kuat darinya, Nona Lu tidak keberatan, bukan?"“Orang yang lebih kuat?” cibir Rahel. Rasa percaya diri Marcus langsung bertambah. Dia berkata, "Aku dijuluki jagoan jenius. Kamu pasti pernah mendengarnya, kan? Yah … situasiku saat ini memang tidak terlalu baik. Keberuntungan s