Michael tahu di balik kecantikan Rahel tersimpan jiwa yang gelap. Tidak ada yang bisa menebak hal gila apa yang akan dilakukan Rahel. Namun, demi penduduk seluruh kota, demi menghindari risiko yang tidak Michael ketahui, dan demi Hanna yang masih ada di perkemahan, Michael tidak punya pilihan lain.Michael mengepalkan tangannya kemudian membalikkan badan. "Apakah kamu punya hobi khusus?" Rahel bertanya satu pertanyaan aneh. Michael mengerutkan kening. Apa yang sebetulnya ingin ditanyakan Rahel? Michael bertanya sambil melirik kedua zombi di tangannya, "Apa maksudmu mereka?""Itu benar. Aneh sekali ada orang yang berlarian dengan mayat di punggungnya dan memeluk kedua zombi."Rahel bertanya dengan nada lugas, tapi penuh sarkasme!Jika Rahel orang biasa, pasti dia dipukuli berkali-kali sampai mati. Namun karena ini Rahel, pertanyaan itu jadi pertanyaan normal.Michael menggertakkan giginya. Kemudian dia melepaskan kedua Tujuh Manusia Aneh dan menempatkan mereka di suatu temp
"Aku akan keluar sebentar," kata Michael singkat. Semua orang terkejut mendengarnya. Spence sebenarnya ingin bertanya lebih banyak, tapi Mark menghentikannya. Sebaiknya saat ini lebih baik tidak usah bertanya macam-macam. Lebih baik kamu mendukung sepenuhnya. “Apa kamu akan pergi ke Puncak Gunung Biru?” Danu berjalan mendekati Michael setelah mengambil peta. Michael mengangguk, "Rahel memintaku datang malam ini. Aku harus pergi.""Aku mengerti.""Aku sudah melihat petanya. Untuk sampai di Kota Kremasi, kita harus melewati Pulau Xianling. Setelah kamu pergi, kami akan berangkat dan menunggumu di Pulau Xianling," ujar Danu. Michael mengangguk. Mereka sudah melewati banyak peristiwa sehingga bisa mengerti tanpa dijelaskan. Michael menyerahkan urusan kelompok pada Danu. Michael meletakkan mayat Nolan di punggungnya dan membungkusnya dengan lapisan energi, "Perjalanan kita masih panjang. Berhati-hatilah kalian. Jika urusanku sudah beres, aku akan menyusul secepat mungkin." "
Setelah Rahel bertepuk tangan, tirai tenda dibuka dan tampaklah beberapa murid Paviliun Gunung Biru masuk sambil membawa sesuatu. Michael langsung berdiri. Perasaannya campur aduk. Sesuatu itu adalah dua bersaudara Tujuh Manusia Aneh. Mereka tidak berpenampilan seperti zombi. Tubuh mereka kembali normal dengan wajah jelek sebelumnya. Michael langsung bersemangat. Kedua bersaudara itu juga semangat melihat Michael. "Pahlawan Han!"Michael dan kedua bersaudara segera mendekat. Wajah mereka tampak berbinar. “Pelayan, bawakan tempat duduk,” perintah Rahel. “Baik!” Pelayan di luar tenda menjawab panggilan Rahel. Tak lama kemudian, empat pelayan masuk sambil membawa dua kursi mewah. Mereka meletakkan kursi tersebut di seberang Rahel.Kedua bersaudara itu duduk di kursi tersebut. Michael kembali duduk di tempatnya. Rahel mengisi sebuah gelas dengan wine lalu berkata sambil tersenyum, "Kedua temanmu baik-baik saja. Sekarang kamu harus menghormati Felix dengan segelas wine ini
Pam!Sosok yang datang ini Pam!Bukan main senangnya Michael. Hal itu terlihat dari sorot matanya. Pam mengenakan gaun. Dia terlihat anggun dan menawan seperti sosok peri turun ke bumi. Wajahnya sangat cantik dan sempurna. Wajah yang sangat dikenali Michael. Tidak hanya Michael yang terkejut. Semua orang yang hadir terkesima melihat Pam. Jika dibandingkan dengan Rahel, kecantikan Pam memberikan warna sendiri. Rahel cantik dengan aura berkuasa. Sementara Pam cantik dengan aura mudah didekati. Kecantikan Rahel membuatnya sulit digapai, sedangkan kecantikan Pam seperti sosok yang bisa didekati kapanpun kamu mau. Gelas wine di tangan Felix miring setelah melihat Pam. Namun, Felix sendiri tampak tidak menyadari hal ini. Bagian tubuhnya menjadi gelisah. Sama seperti Felix, anggota kelompoknya juga merasakan hal yang sama. Mereka seperti sekawanan anjing yang bertemu dengan tulang paling enak sedunia. Air liur mereka menetes. Dari sorot mata mereka menunjukkan rasa lapar yang in
Michael menggerakkan sumpitnya. Satu sumpit itu ditujukan untuk Hanna. Wajar saja. Mereka adalah ayah dan anak. Kemudian satu sumpit ditujukan untuk kedua bersaudara Tujuh Manusia Aneh. Wajar. Lalu satu sumpit ditujukan untuk Pam. Pam makan dengan patuh. Pemandangan ini tampak seperti keluarga harmonis. Rahel mencengkram sumpit yang dia pegang dengan erat. "Krak!"Sumpit Rahel patah. Dia menatap Michael dengan pandangan marah. Semua orang menatap kejadian itu dengan terkejut. Namun, Michael tetap mengambilkan makanan untuk Hanna, kedua bersaudara Tujuh Manusia Aneh dan Pam. "Brak!"Rahel tidak tahan lagi. Dia memukul meja makan dengan keras. Seketika piring-piring dan alat makan lainnya jatuh ke lantai. Semua orang terkejut. Michael menaikkan alisnya dan mengangkat kepalanya. Dasar perempuan gila!Wajar saja Michael mengambil makanan buat putri dan teman-temannya. Putrinya. Kemudian ada dua bersaudara Tujuh Manusia Aneh. Lalu Pam yang sudah dianggap seperti kakak s
"Puff!"Sebilah pedang tertancap di kaki Michael. Seketika darah mengalir keluar. Wajah Michael tidak menunjukkan kesakitan. Dia menatap Rahel dengan tenang. Michael menggerakkan tangannya. Api Langit Roda Bulan bercampur menjadi bola biru dan merah. Bola tersebut mengarah ke dada Michael.Raut wajah Rahel berubah dari marah menjadi kaget. Sepintas ada raut wajah cemas juga di wajahnya. Tetua Ketujuh buru-buru menghentikannya, "Tidak."Felix dan yang lainnya tidak menyangka Michael hendak melukai diri sendirinya. Mereka kaget dan tidak tahu harus berbuat apa. Kedua bersaudara Tujuh Manusia Aneh ingin menghentikan Michael. tapi Michael sendiri memberi isyarat untuk mereka tidak ikut campur. Michael mencoba menahan Hanna yang menangis panik.Michael tersenyum dingin. Dia menggerakkan tangannya. Bola energi biru-merah hendak menerjang ke dadanya. "Boom!"Cahaya sinar keluar dari tangan Rahel. Sinar itu mengenai bola biru-merah yang dibentuk oleh Api Langit Roda Bulan dan t
Kejadian demi kejadian mengarah ke tempat yang sama seolah-olah hal ini sudah direncanakan sebelumnya. Hal ini membuat Michael benar-benar penasaran. Selain itu, dia memang harus pergi ke tempat tersebut.“Apa yang kamu butuhkan?” tanya Rahel. Di mata Rahel, Michael tidak akan menolak perintahnya. Rahel juga tidak perlu meminta pendapat Michael. "Bawa Pam bersamamu," ujar Rahel dengan tenang.Dahi Michael berkerut. Apa maksud Rahel?Dengan sumber daya yang dimiliki Rahel, tidak mungkin Rahel tidak tahu hubungan antara Pam dan Michael. Setelah mengembalikan Hanna pada Michael, sekarang Rahel mengembalikan Pam padanya.Permainan apa yang direncanakan Rahel?Apa kondisi Bella seperti yang tertulis di surat itu? Apa jangan-jangan Rahel selalu mengancam Bella? Sebelumnya Bella berubah pikiran. Tentu saja ancaman buat Rahel menghilang satu. Tidak penting lagi ada tawar menawar. Apa hal ini sudah membuat Rahel tenang? Itu juga sudah menjadi satu kemungkinan.Ada kemungkin Rahel
"Pam benar-benar cantik. Cintanya pada Michael sangat dalam. Aku tidak melebih-lebihkan. Dia akan bersedia menyerahkan hidupnya untuk Michael. Seperti kata pepatah, laki-laki mengejar perempuan seperti membelah tembok, tapi perempuan mengejar laki-laki hanyalah selapis tabir.""Aku yakin ada sesuatu terjadi di antara mereka. Pam adalah wanita yang diam-diam berdiri di belakangnya. Dia tidak akan berani membuat masalah dengan Bella. Bisakah Michael menahan godaan semacam itu?" Ava menyuarakan kecemasannya. Rahel menjawab sambil tersenyum ringan, "Apa yang kamu katakan sangat masuk akal. Alasan itulah mengapa aku mengembalikan Pam pada Michael. Masa depan masih misterius. Kamu harus belajar mempercayaiku.""Nona, apa kamu merindukan mereka?""Itu terserah mereka. Aku hanya menyerahkan segala sesuatunya pada mereka. Aku juga tidak berharap. Michael adalah orang yang sangat serius soal perasaan. Yang terjadi biarkan saja terjadi. Jika kamu pergi ke kiri, kamu akan mati. Jika kamu perg
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua