Share

Bab 2510

Ava tidak berani marah sama sekali. Dia memilih untuk bangkit lalu berlutut dalam ketakutan. Dia tidak tahu kalau dirinya telah menyinggung tuannya. Ava tidak pernah tahu ucapan seperti apa yang bisa membuat Rahel senang atau marah.

"Siapa yang menyuruhmu membunuhnya dengan tanganmu sendiri?” Rahel marah besar.

Ava semakin tercengang dan cepat-cepat berlutut, “Maafkan si pelayan bodoh ini.”

"Aku ingin kamu membantunya,” Rahel terkekeh.

"Nona Muda, aku ini pelayan bodoh. Tapi si Pria Misterius membantu Laut Abadi hingga membuat Puncak Gunung Biru mengalami kekalahan untuk pertama kalinya. Nona dan tuan muda Adit disalahkan oleh tuan besar karena dianggap tidak bisa mengatasi pria ini. Bagaimana mungkin kamu masih mau membantunya?” tanya Ava yang merasa aneh dengan sikap Rahel.

Puncak Gunung Biru kini harus melepas predikatnya sebagai salah satu dari tiga dewa. Kekalahannya mempertahankan diri sebagai satu dari tiga dewa bukan satu-satunya masalah yang harus dihadapi Pu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status