Kamu tidak menginginkannya? Aku akan mengambilnya kembali,” ucap Michael.Raven dengan sigap langsung mengambilnya dari tangan Michael. Dia tidak mengetahui alasan Michael memberinya buah suci tapi jika dia tidak mengambilnya sekarang, dia belum tentu mendapat kesempatan untuk mendapatkannya di masa yang akan datang.Raven merasa lebih aman karena buah suci sudah ada digenggamannya. Dia lanjut bertanya pada Michael, “Mengapa kamu berubah pikiran? Kekuatanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup untuk bisa mengalahkan Jeff? Apakah kamu tidak lagi memerlukan bantuanku?”Pertanyaan Raven sudah sangat jelas. Michael tidak ingin memberinya buah suci karena dia harus bertarung melawan Jeff. Tapi sekarang Jeff sudah bukan lawan tangguh lagi bagi Michael.“Bukankah kamu pernah berkata kamu akan membantu melawan naga unicorn? Aku ingin selamat dari ancamannya. Jadi aku akan membuatmu menjadi lebih kuat agar kesempatan aku selamat semakin besar,” balas Michael.Tentu saja jawaban Michael buk
Jeff tidak takut saat dia mendengar ucapan Michael. Michael akan menurutinya cepat atau lambat karena Jeff tahu betapa pentingnya Cheryl bagi Michael. Di dunia ini, Michael sangat peduli pada Cheryl. Bagaimana dia bisa membiarkan Cheryl mati?"Michael, jangan yakin dulu. Sejak awal kamu sudah mengeluarkan banyak energi untuk mencari Cheryl. Aku tahu dia orang yang paling penting bagimu. Apa kamu ingin menyia-nyiakan hidupnya hanya untuk buah suci?" tanya Jeff sambil tersenyum. Michael berkata, "Sepertinya kamu mengenalku dengan baik. Jangan sia-siakan waktu berhargamu. Kalau kamu sudah tahu betapa penting Cheryl dalam hidupku, apa kamu siap menerima konsekuensinya?"Ucapan Michael membuat Jeff tertawa. Konsekuensi apa?Bagaimana dia bisa peduli dengan konsekuensi? Alasan dia memanfaatkan Cheryl karena dia sangat menginginkan buah suci. Tentu saja, dia takut pada Michael, tapi itu bukanlah alasan utama. Meskipun Jeff menganggap level Michael cukup tinggi, dia pikir dia tidak ak
Meskipun hubungan antara Kerajaan Huangting dan Xia sedang tidak harmonis, Raven dan Jeff adalah teman lama. Raven tidak ingin melihat Jeff mati seperti ini. "Jeff, kamu belum terlambat untuk minta maaf. Kalau tidak, kamu akan mati," Raven mencoba memperingatkan Jeff. Jika Jeff membatalkan niatnya, dia punya kesempatan untuk hidup lebih lama. Tapi jika Jeff menolaknya, Raven tidak bisa berbuat apa-apa. "Michael, aku tidak percaya kamu sudah mengancamku. Nyawa adikmu berada di tanganku. Kalau kamu membunuhku, kamu tidak akan tahu di mana dia berada," ujar Jeff. Dia tidak bisa mundur lagi. Dia percaya Michael tidak akan mencelakakan dirinya. Cheryl adalah adik kesayangannya. Bagaimana Michael bisa membiarkan dia mati? "Kamu bisa memberitahuku nanti ketika kamu sudah berada di ambang kematian," ujar Michael di belakang Jeff.Michael mencekik leher Jeff. Jeff berusaha menahannya tapi seketika ada tekanan yang tinggi menimpa tubuh Jeff. Tubuh Jeff tidak bisa bergerak. "Aku peringat
Setelah berdiskusi, para tetua sepakat untuk meninggalkan Perguruan Dunia Michael karena takut pada Michael.Ketika mereka kembali nanti ke Aula Jubah Naga Emas, mereka bisa memberi alasan pada Kaisar Zachary bagaimana Michael berhadapan dengan Jeff. Mereka berharap Kaisar Zachary tidak akan menyalahkan mereka. Namun Perguruan Dunia Michael bukanlah tempat di mana mereka bisa keluar masuk sesuka hati. Michael pernah membunuh utusan kaisar di Kota Longyun. Kali ini dia tidak akan segan-segan melakukan hal itu lagi. Meskipun saat ini fokus Michael adalah pada Jeff, bukan berarti dia tidak melihat apa yang terjadi di perguruannya. Begitu para tetua itu hendak turun gunung, suara Michael terdengar dengan jelas, "Apa kalian pikir aku tidak melihat kalian semua?"Saat mereka mendengarnya, raut wajah mereka menjadi pucat. "Tuan Michael, kami ini perwakilan kaisar. Apa yang kamu inginkan?" tanya salah satu dari mereka. Sebelumnya para tetua itu berpikir Michael tidak akan tahu.
"Aku tidak akan pergi," Raven menatap Michael dengan tajam. Dia tidak akan mau meninggalkan Michael karena Raven sadar hanya dengan buah suci, dia bisa mencapai kekuatan level dewa. Michael tersenyum dan berkata, "Cepat juga ya kamu memutuskan tapi sayangnya itu tidak ada gunanya."Raven tidak peduli apakah itu hanya sarkasme atau tidak, tapi dalam hatinya dia sudah mantap untuk tidak akan meninggalkan Michael. Jadi apa pun yang dikatakan Michael, tidak akan dimasukkan ke dalam hati. Di lain tempat, Webie tiba di tempat yang dikatakan oleh Jeff. Hari sudah malam. Jeff tidak bohong. Webie melihat Cheryl berada di dalam gua. Webie tahu Cheryl pingsan gara-gara Jeff. Jadi percuma saja membangunkan Cheryl. Dia tidak buang-buang waktu lagi dengan langsung menggendong Cheryl.Bagi Webie, ini bukan pekerjaan mudah. Tenaganya sudah berkurang. Apalagi dia harus menggendong Cheryl, jadi kecepatannya menurun. Meskipun begitu, Webie tidak ingin istirahat. Dia harus segera membawa Cher
Keesokan harinya.Akhirnya Webie tiba di Gunung Fenghuang bersama Cheryl. Energi Webie sudah habis. Wajahnya pucat. Badannya berkeringat dan gemetar. Sudah jelas, dia menggunakan seluruh kekuatannya. "Michael, aku sudah membawa adikmu kembali," ujar Webie. Setelah mengatakan itu, dia tidak memiliki tenaga untuk bergerak lagiSaat Jeff hendak memohon ampun, seketika dia merasakan energi besar yang menekan tubuhnya. Wajahnya langsung berubah. Sebelum dia berbicara, badan Jeff langsung ambruk jatuh ke tanah. Kulitnya mengering, tubuhnya hanya tinggal tulang. Matanya menatap kosong. Beginilah nasib Jeff, seorang master super dari Kerajaan Xia.Raven menahan napas setelah melihat kejadian ini. Tidak disangka, Michael benar-benar membunuh Jeff. Jika Kerajaan Xia sampai tahu Michael membunuh Jeff, mereka tidak akan membiarkan Michael pergi. Pada saat yang bersamaan, hal ini memberikan pelajaran pada Raven. Jika dia berbuat macam-macam, nasibnya akan sama dengan Jeff. Michael b
Di Aula Jubah Naga Emas.Kaisar Zachary sudah memberi pesan untuk terus mengabarinya mengenai Perguruan Dunia Michael, tapi sampai sekarang belum ada kabar lagi. Hal ini membuat Kaisar Zachary merasa sedikit cemas. "Kenapa aku belum mendengar kabar apa pun? Apa yang terjadi?" tanya sang kaisar pada orang kepercayaannya. Seharusnya para tetua itu sudah memberi kabar. Hal kecil semacam ini semestinya tidak perlu diingatkan lagi. Tapi dia sangat penasaran sehingga tidak sabar menunggu. Orang kepercayaannya juga merasa aneh. Paling tidak setiap beberapa hari seharusnya ada kabar yang dia terima. Kenapa sampai sekarang tidak ada kabar? "Kaisar, apakah mungkin mereka mengalami kendala?" tanya si orang kepercayaan. Apa lagi yang menunda mereka mengirim pesan kecuali ada masalah? Apa jangan-jangan Michael yang menjadi sumber masalahnya?Meskipun sang kaisar tahu akan hal itu, tapi dari kabar terakhir, Michael menerima utusan kaisar dengan tangan terbuka. Hal ini menandakan bahwa Mich
Meskipun Susan jarang meninggalkan perguruan, bukan berarti dia tidak pernah mendengar nama Jeff. Dia adalah jagoan nomor satu kerajaan Xia, dan salah satu jagoan berpengaruh di istana. Kali ini, justru Jeff yang mencari masalah dengan Michael. Susan tidak menyangka sama sekali.Kenapa Jeff datang ke sini? Kenapa juga dia mencari masalah dengan Michael? "Apa dia punya dendam dengan gurumu?" tanya Susan penasaran. Baginya jika tidak ada dendam, rasanya Jeff tidak mungkin mencari masalah dengan Michael.John menggelengkan kepala. Meskipun dia belum bersama dengan Michael terlalu lama, dia mengenal pasti siapa saja yang memiliki dendam pada gurunya. Mungkin itu kejadian sebelum dia menjadi murid Michael."Aku tidak tahu tapi guru belum pernah menyebut namanya," ujar John.Susan mendesah. Kalau Jeff adalah orang biasa, Michael pasti dengan mudah membereskan masalah ini. Tapi dengan Jeff berbeda. Sepertinya masalahnya akan menjadi lebih rumit. Susan tidak bisa membayangkan jika j
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua