Meskipun Susan jarang meninggalkan perguruan, bukan berarti dia tidak pernah mendengar nama Jeff. Dia adalah jagoan nomor satu kerajaan Xia, dan salah satu jagoan berpengaruh di istana. Kali ini, justru Jeff yang mencari masalah dengan Michael. Susan tidak menyangka sama sekali.Kenapa Jeff datang ke sini? Kenapa juga dia mencari masalah dengan Michael? "Apa dia punya dendam dengan gurumu?" tanya Susan penasaran. Baginya jika tidak ada dendam, rasanya Jeff tidak mungkin mencari masalah dengan Michael.John menggelengkan kepala. Meskipun dia belum bersama dengan Michael terlalu lama, dia mengenal pasti siapa saja yang memiliki dendam pada gurunya. Mungkin itu kejadian sebelum dia menjadi murid Michael."Aku tidak tahu tapi guru belum pernah menyebut namanya," ujar John.Susan mendesah. Kalau Jeff adalah orang biasa, Michael pasti dengan mudah membereskan masalah ini. Tapi dengan Jeff berbeda. Sepertinya masalahnya akan menjadi lebih rumit. Susan tidak bisa membayangkan jika j
Seorang Raven bisa memohon pada orang lain?Jika hal ini sampai diketahui orang lain, mereka pasti akan menganggapnya bercanda. Sebagai orang yang paling penting di Huangting, bahkan sang kaisar tidak berani mencampuri urusan Raven. Bagaimana bisa Raven memohon pada orang lain?Meskipun orang lain mungkin tidak mempercayainya, bukan berarti hal itu tidak terjadi. Sekarang Raven berusaha menyenangkan hati Michael, karena dia membutuhkan buah suci. Karena itulah dia mencari cara untuk terus bersama dengan Michael.Sebelumnya dia memiliki kesempatan bagus, Bahkan dia bisa mendapatkan kepercayaan Michael, tapi kesempatan itu lewat karena Raven bersikap ragu-ragu. Raven harus mencari cara untuk memperbaiki hal itu. Setelah Cheryl terbangun, Michael bertemu dengan Raven di saat dia hendak mencari Webie.Itu bukan kebetulan semata. Raven memang sudah menunggunya. "Aku sudah bilang padamu untuk pergi saja," ujar Michael dengan nada dingin. Michael tidak akan bersikap lembek pada o
Michael benar-benar tidak bisa memahami jalan pikiran Raven. Ini sebenarnya adalah hal yang wajar. Namun bagi Raven, dia tidak punya pilihan lain. Demi menaikkan level kekuatannya, Raven akan memanfaatkan kesempatan ini. Apa yang Raven kerjakan sekarang bukan saja demi buah suci tapi sebenarnya dia juga penasaran bagaimana Michael bisa mencapai kekuatannya yang sekarang. Di mata Raven, Michael sudah memiliki kekuatan level dewa. Saat tiba di depan pintu kamar Webie, Michael mengetuk pintu. Karena Webie masih istirahat, yang membuka pintu adalah adik seperguruannya. Saat dia melihat Michael, pipinya merona merah dan berkata, "Pemimpin Michael, ada keperluan apa?"Semua anggota Perguruan Kabut Fajar tertarik pada Michael, ini semua berkat album foto yang menampilkan pertarungan Michael melawan dua puluh delapan pengawal Keluarga Ximen. "Bagaimana Webie?" tanya Michael. "Dia masih istirahat," ujar adik seperguruan Webie. Kemudian terdengar suara Webie, "Silakan masuk, aku b
Michael bisa melihat kesungguhan tekad Raven. Mungkin bagi orang seperti dia, mencapai kekuatan tingkat dewa menjadi tujuan satu-satunya dalam hidup.Meskipun Michael tidak memahaminya, dia memahami kesungguhan Raven. Semua orang pasti mempunyai tujuan yang berbeda-beda. Seperti Michael. Tujuan hidupnya adalah untuk hidup bahagia dengan Bella dan Hanna. Untuk mencapai hal itu, yang dia perlukan adalah kekuatan yang besar. Meskipun tujuan Michael dan Raven berbeda, tapi mereka sama-sama memiliki sesuatu yang ingin dicapai dalam hidup. Michael berjalan mendekati Raven. Raven menundukkan kepalanya. Dia tidak keberatan melakukan hal ini di depan Michael. Di matanya, Michael sudah memiliki kekuatan yang jauh lebih tinggi. Orang seperti Michael patut ditakuti oleh semua orang. Saat Michael membuat kontrak di dahi Raven, Raven memiliki kesempatan terakhir untuk menolak tapi dia tidak melakukannya. Dia menerimanya dengan cepat. Jadi, dibanding Waylon, Raven lebih mudah menjadi boneka
"Maksudmu, kekuatan kaisar sudah mencapai kekuatan level dewa?" tanya Michael dengan curiga. Raven mengangguk dan berkata, "Sepertinya begitu, tapi kamu tidak perlu cemas. Kamu kan lebih kuat darinya."Dalam hatinya, Michael meragukan hal ini. Mungkin saja kekuatan level dewa yang dimiliki oleh sang kaisar itu palsu. Tapi pertanyaan selanjutnya, apakah Michael bisa menang apabila harus bertarung melawan Kaisar Zachary?Tentu saja ini semua belum pasti. Michael juga seharusnya tidak terlalu mencemaskan jika ini terjadi. Michael juga punya senjata lain. Luka ular piton bermata merah berangsur-angsur sembuh. Begitu ular itu pulih kembali, kekuatannya bisa membantu Michael.Tanpa sadar, Michael menyentuh lengannya. Dengan mengelus-ngelus si ular, Michael menjadi merasa tenang. "Yang aku dengar, jika seseorang mencapai kekuatan level dewa, itu akan mengakibatkan sebuah kehancuran. Sebesar apa kehancuran itu?” tanya Michael.Kehancuran itu benar adanya. Karena dengan mencapai kek
"Memangnya apa yang terjadi saat kamu masih kecil?" Berbicara mengenai masa kanak-kanak, Raven sudah biasa makan buah suci, tapi kekuatannya sekarang tidak sebesar Michael. Raven juga belum pernah mendengar nama Michael atau bertemu dengannya. Apa jangan-jangan Michael lahir dan tinggal di langit? Jika kamu tinggal di Kerajaan Huangting, meskipun tidak bergabung dengan Aula Jubah Naga Emas, pasti ada catatan kelahiran sendiri. Tapi ini tidak ada informasi apa pun mengenai Michael, seolah-olah dia turun dari langit. Meskipun hidup dan mati Raven ada di tangan Michael, Michael tidak berniat memberitahu Raven. Jika dijelaskan lebih lanjut, pasti akan muncul pertanyaan lain. Michael tidak ingin hal itu terjadi. "Jangan lupakan statusmu," ujar Michael singkat. Raven terlihat kesal. Hidupnya sudah ada di tangan Michael tapi ternyata Michael tidak ingin memberitahu soal masa lalunya. "Kalau begitu, kenapa kamu malah membahasnya?" tanya Raven dengan kesal. "Seorang pelayan tidak be
Semakin lama Raven mengenal Michael, dia mulai mengerti kalau Michael bukanlah orang yang sebelumnya dia duga. Kebaikan yang ditunjukkan sebelumnya tidak seperti yang dia duga. Ada sisi gelap lain yang baru terlihat. Raven merasa mungkin dia juga akan bersikap sama jika dirinya adalah Michael. Hal ini membuatnya sadar. Sekarang nasibnya ada di tangan Michael. Raven sudah tidak bisa mundur lagi sejak kontrak itu dibuat, Namun, jika dipikirkan lagi, wajar saja Michael bersikap seperti itu. Kekuatan proses kehancuran itu pasti sangat besar. Jika kekuatan itu bisa digunakan untuk menyingkirkan naga unicorn, hal itu akan berdampak baik bagi Dunia Xuanyuan."Idemu ada benarnya. Kupikir, hanya kamu yang bisa memikirkan itu di antara semua orang di dunia ini," ujar Raven. Meskipun ide itu bisa dikatakan cukup beresiko, tapi ide itu sangat masuk akal. "Mungkin jika kamu bisa mengalahkan naga unicorn, kamu akan menjadi pahlawan bagi semua orang. Apa kamu tidak tertarik?" tanya Michael.
Saat masuk ke halaman rumah Raven, Michael melihat John dan Susan duduk di teras. Saat John melihat Michael, dia terkejut. Kemudian dia berlari ke arah Michael."Guru, akhirnya kamu datang. Aku kira aku tidak bisa meninggalkan tempat ini. Guru, aku sangat merindukanmu," ujar John sambil menangis. Michael berkata, "Aku pikir justru kamu senang bisa di sini karena ada wanita cantik menemanimu."Bisa mengobrol dengan Susan setiap hari adalah hal menggembirakan buat John tapi dia lebih memilih pulang. Dia tidak berani mendekati Susan, khawatir akan terjadi sesuatu. "Michael, bagaimana adikmu?" tanya Susan dengan wajah cemas. Dia mencoba bersimpati pada Michael. Saat John mendengarnya, dia cepat-cepat berkata, "Guru, bagaimana dengan keadaan adik? Kenapa dia tidak ikut bersamamu? Apa dia terluka?"Michael menjawab, "Jangan cemas. Dia tidak apa-apa."John tersenyum dan berkata, "Baguslah. Aku belum mengutarakan perasaanku padanya."Michael mendesah. Meskipun dia berharap bisa me
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua