Share

Impian yang Terwujud

"Isya!" panggil Harvey sambil menenteng plastik berisi kemasan bubur ayam dari kantin rumah sakit.

"Hai, Mas. Bawa apa tuh?" sahut Isyana seraya melepaskan senyuman tipis sambil masih memegangi perutnya.

Harvey mulai membuka kemasan plastik kresek bening itu dan mengeluarkan satu kotak stereofoam dan membukakannya untuk Isyana. "Kata Dokter Sabda tadi kamu bolehnya makan bubur gurih dulu 'kan? Ini coba dulu dimakan sedikit-sedikit!" jawabnya.

Isyana menerima bubur itu lalu mulai menyuap sekali disusul sendok kedua, ketiga. Dia memang kelaparan sekali. Rasa gurih dan hangat bubur yang dibelikan oleh Harvey membuat napsu makannya membaik. Dia pun berkata, "Enak buburnya, Mas. Makasih. Lalu buat Mas, menunya apa tuh?"

"Gado-gado, tadi aku minta ditambah irisan selada dan kentangnya. Dobel bakwan juga. Hehehe!" Harvey tak merasa jengah makan di ruang tunggu rumah sakit bersama Isyana. Dia juga terlambat makan siang, beruntung dia tak pernah kena penyakit maag.

"Oke, makan yang banyak,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Inon Poenya
yeyeye asyik Janinnya kembar bakal rame ntar rumah Oma Widya
goodnovel comment avatar
Inon Poenya
Weh ngapain kamu masih mengharapkan simpati dari orang macam si Pedro Alicia gak bakal ada sedikitpun simpati darinya camkan itu
goodnovel comment avatar
Al-rayan Sandi Syahreza
lah si Pedro punya mangsa lain kah ,CEO cewek yg bareng di pub pastinya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status