"Mereka kan sudah resmi. Apa yang perlu ditakutkan?" Ujar Fic."Oh iya. Tapi kan, aku khawatir menantuku itu ketakutan kalau Aaron terlalu agresif. Kalau dia kabur bagaimana?""Tidak akan. Aku sudah menentukan tanggal." Aaron segera bercerita jika tadi sudah menelepon Kakek buyut dan memintanya untuk mencarikan tanggal.Akhirnya mereka bernafas lega. Kesepakatan sudah dibuat, tanggal sudah ditentukan.Aaron sudah mengutus Kim untuk mengirim banyak hadiah untuk Keluarga Knight.Undangan sudah dicetak dan akan segera disebar. Urusan yang lainnya juga sudah ditangani oleh Aaron sendiri.Tadinya keluarga Emily ingin mencetak undangan sendiri, namun karena Aaron terlalu bersemangat dia hanya meminta daftar dari keluarga Emily dan mengatakan akan mencetak undangan mereka dan mengatakan untuk tidak perlu repot repot karena semua ini sudah menjadi tanggung jawab pihak Keluarga Pria.Aaron juga mengatakan jika beberapa hari lagi, orang tuanya akan segera datang kesana setelah Aaron membawa Emi
Emily terdiam dalam waktu yang cukup lama. Kemudian dia mendongak dan tersenyum."Tidak Ayah. Aku tidak akan putus dengan Aaron. Aku akan menikahinya.""Emily. Maafkan ibu tadi. Sekarang, jangan memaksakan diri. Tidak apa apa jika kamu mau putus. Lupakan ucapan ibu tadi." Sekarang Chloe yang berbicara.Emily menoleh kepada Chloe. "Ibu. Benar apa katamu. Aaron sangat mencintaiku. Aku sendiri bisa merasakannya dari awal. Dia selalu mendengar semua ucapanku. Berbeda sekali dengan Felix. Aku pernah dicintai olehnya, tetapi Aaron, aku merasakan dia memang sangat berbeda. Dia pernah mengatakan, jika aku tidak perlu tahu seberapa banyak dia mencintaiku. Bahkan dia mengatakan, aku tidak perlu mencintainya. Cukup diam disisinya, dia yang akan mencintaiku sendirian saja.Jadi sekarang, aku memutuskan untuk mencintainya juga."Alan dan Chloe tertegun, kemudian mengangguk perlahan."Baiklah. Apapun itu, asal kamu Bahagia." Jawab Chloe.Emily akhirnya pergi ke kamar dengan penuh keyakinan.Saat su
Yang disana sejenak terdiam, lalu terdengar tertawa kecil."Ada apa? Apa keluarga itu sudah menyinggungmu? Atau kamu sedang ada masalah dengan mereka? Kamu harus berhati hati Aaron, keluarga Lewis bukan Keluarga biasa. Jadi mencari masalah dengan mereka seharusnya dihindari saja. Itu tidaklah penting." Ucap Elroy."Kamu takut dengan mereka?" Tanya Aaron."Hahaha.. Mana ada. Aku tidak pernah takut dengan keluarga mereka.""Kalau begitu aku memberimu waktu satu hari."Elroy tercengang. "Kamu gila ya? Satu hari? Kamu pikir aku siluman? Saat ini aku baru saja tiba di New York dan harus kembali ke tanah air, itu saja membutuhkan waktu seharian!" Elroy meninggikan suaranya."Dua hari.""Ah.. Baiklah! Dua hari. Dua hari lagi aku akan mengirimkan informasi lengkap Keluarga Lewis untukmu. Tak perlu khawatir, aku akan mengurus dengan benar." Dalam hati Elroy menggerutu, kenapa begitu sial bisa mengenal orang semacam Aaron Albarez ini?"Aaron!" Elroy kembali memanggil."Ada apa?""Jika terjadi s
Felix juga ikut bangkit dari duduknya dan melotot ke arah Emily."Kamu bertanya sejak kapan hati nurani ku di telan seekor anjing? Tentu saja sejak kamu memilih bersama Aaron Albarez, aku berubah menjadi seperti ini!" Suara Felix meninggi.Ekspresi Felix benar benar terlihat sedang menuduh Emily, Emily malah tertawa dingin mendengar itu."Felix. Apa kamu tidak pernah memikirkan kesalahan yang kamu buat sendiri? Jika sejak awal kamu,""Jika sejak awal kamu bersedia untuk bercinta denganku, kita tidak mungkin akan ada di permasalahan ini. Kamu tanyakan sendiri pada hatimu Emily. Apa selama ini aku tidak mencintaimu begitu banyak? Apa selama ini aku tidak memberimu banyak barang yang kamu inginkan? Aku bertanya padamu, kapan aku tidak punya waktu untuk mu? Aku,""Iya. Kamu memang melakukan itu, tetapi apa hasilnya? Hasilnya tetap sama. Kamu berkhianat!" Wajah Emily benar benar sangat dingin menatap Felix dengan rasa seperti ingin muntah."Hanya dengan alasan karena aku tidak mau bercint
Aaron masih menatap tangan Felix yang belum juga melepaskan genggaman tangannya pada pergelangan tangan Emily.Kemudian Aaron berbicara dengan nada Datar,"Tuan Felix. Apa tidak sebaiknya, kamu melepaskan tangan Istriku?"Felix tertawa, tawaan yang cukup dingin tetapi dia tidak juga melepaskan tangan Emily."Istri? Sejak kapan? Aku hanya mendengar jika kalian akan segera menikah. Bukan berarti sudah menikah. Tuan Aaron! Anda tidak tahu kan, jika wanita yang kamu peluk saat ini, adalah mantan tunangan ku…"Aaron tersenyum tipis, sambil mengusap lembut pipi Emily."Tuan Felix. Kamu bahkan mengatakan sendiri, jika Emily ini adalah mantan tunangan kamu. Jadi hanya mantan. Seharusnya kamu juga mengerti dengan arti sebuah mantan itu apa? Artinya Tidak ada lagi hubungan kan diantara kalian?" Tatapan Aaron semakin dingin menusuk kedua mata Felix."Aku beritahu kamu ya? Aku, dan kekasihku ini telah pergi ke Biro Urusan Sipil. Kami sudah menikah dan memiliki Sertifikat yang sah! Apakah kesayang
Kekayaan Keluarga Albarez adalah sudah berabad-abad lamanya dan tidak Sebanding dengan keluarga Lewis."Kita pulang?" Terdengar Aaron bertanya dengan begitu lembut kepada Emily.Untuk saat ini, Mana Emily berani untuk menolak. Meskipun Aaron tidak marah padanya dan emosinya terlihat baik, tetapi Emily bisa tahu jika suasana hati Aaron saat ini dalam keadaan tidak baik. Bisa jadi malah sangat buruk.Emily mengangguk dan menarik tangan Aaron untuk melangkah keluar.Aaron sendiri membalikan telapak tangannya untuk menggenggam erat jari jemari Emily.Kemudian mereka menaiki mobil Aaron yang terparkir di depan Rumah Makan Cemilan.Sampai mobil berjalan, Aaron sama sekali tidak bersuara sedikitpun.Itu membuat Emily khawatir. Semakin lama, kesunyian semakin mencekam. Emily merasa sedikit tidak suka dengan kesunyian itu.Dia melirik wajah Aaron yang terlihat sangat datar. Emily menelan ludah untuk membasahi tenggorokannya yang terasa kering. Ingin mengeluarkan suara tetapi dia malah terbatuk
Emily sebenarnya tahu jika Aaron sedang malu. Emily hanya sedikit merasa aneh, bagaimana mungkin seorang Putra Mahkota Keluarga Albarez begitu mudahnya merasa malu hanya karena ketahuan sedang Cemburu.Dan menurut Emily cara cemburu Aaron ini sedikit lucu."Aaron.. Aku tidak akan membiarkan orang lain mengganggu hubungan kita." Ucap Emily."Aku paling membenci pengkhianatan dan membenci orang yang telah menusukku dari belakang. Jika aku melakukan itu, bukankah aku sama halnya dengan orang itu? Artinya aku tidak bisa bertanggung jawab atas pendirian ku sendiri. Aku tidak ingin kamu mengkhianatiku, maka aku juga tidak mungkin mengkhianati mu. Jadi tenang saja, aku bertemu Felix hanya untuk membahas masalah, bukan lainnya." Emily kembali berkata untuk meyakinkan Aaron.Aaron akhirnya membuka suara."Aku masih saja khawatir. Diantara kalian pernah ada hubungan emosional selama tiga tahun, sedangkan aku dan kamu sebelum ini tidak ada hubungan apa apa. Kamu bahkan tidak pernah menyukaiku.
Bagaimana Emily tidak kesal pada Aaron, dia sama sekali tidak ada persiapan.Aaron tidak memberitahu sebelumnya. Padahal Emily sudah berniat untuk meminta Aaron mengajaknya ke rumah Aaron.Tapi bukan sekarang!Emily dengan cepat merapikan baju dan rambutnya. Sekali lagi menatap Pakaian yang dikenakan."Ini sangat tidak baik!" Gerutu Emily.Aaron tahu jika Emily tidak percaya diri dengan penampilannya sendiri, kemudian dia mencoba untuk menghibur."Kamu tidak tahu betapa kamu sangat cantik Emily. Apalagi setiap saat, kamu paling cantik di hatiku. Percayalah, kamu harus percaya diri.""Jangan menggombal! Percaya diri untuk ketemu hantu iya!" Emily sangat kesal dan menarik Aaron. Dia membuka mulutnya dengan lebar dan ingin menggigit lengan Aaron.Aaron bukannya menghindar malah memasang tubuhnya sambil tertawa, lalu dia berkata."Jangan gigit disini, tapi disini saja." Dia menunjuk lehernya.Emily langsung memalingkan wajahnya dengan wajah yang memerah. Lalu menyuruh Aaron untuk melepask