Share

TANPA ADA BATAS

"Aku ingin mundur."

"Aku tidak mau mengorbankan nyawa, karna nyawaku lebih berharga."

Suara decihan terdengar disusul gebrakan meja. Maurena yang sejak awal menekan diri agar tidak terpancing emosi berusaha tetap tenang. Sudah dibilang, menghadapi manusia seperti pria di depannya perlu kesabaran super tebal.

"Berani kau membantah perintahku, Maurena?"

"Kenapa harus tidak berani? Aku tidak mau ikut campur, kau bisa menyuruh orang lain selain diriku!" sahut Maurena. Bukan apa-apa, sebagai seorang wanita, insting Maurena mengatakan situasi dirinya mulai tidak aman.

Beribu kata manis yang Xavier lontarkan tak lagi menenangkan. Lebih dari itu Maurena takut mati muda karena harus mengusik Mathew melalui Sheilla. Selain itu, selama kenal Sheilla, wanita itu sangat baik. Tanpa menunggu sahutan lainnya Maurena pergi meninggalkan ruangan.

Saat membuka pintu Maurena dibuat kaget mendengar suara gebrakan di belakang. Tidak perlu menoleh, dia sudah tahu barang apa yang Xavier tendang. Tapi sudahla
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status