Share

SEMUA BERTAHAP

Penulis: Suciuldr
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Tadi Mama lihat ada brownis di dapur. Itu kamu yang beli? Tapi Bibi bilang disuruh buang oleh Mathew?"

Brownis.

Kening mulus Sheilla mengerut mendengar pertanyaan Elena. Sesaat wanita cantik itu terdiam sambil terus menerima suapan demi suapan sup yang Elena berikan. Ketika ingatannya pulih, Sheilla ber-oh ria.

"Aku juga tidak tahu itu dari siapa. Awalnya aku fikir dari Mama. Kalau bukan, ya mama Daisy. Tapi karna tidak ada nama pengirim, Mathew sudah berfikir negatif makanya disuruh buang. Padahal sayang, kelihatannya juga enak," jawab Sheilla apa adanya.

Elena masih diam, dia tidak langsung menjawab penuturan menantunya itu. Bukan apa-apa, Elena paham betul bagaimana sikap dan tindakan Mathew. Putranya tidak akan bertindak jika tidak ada hal aneh yang mengusik hati. Tatapan keduanya sempat beradu, namun Elena hanya tersenyum. Cukup banyak Sheilla makam sup buatannya membuat Elena puas.

"Mama, aku kenyang."

"Buat nanti lagi, ya? Di dapur juga masih ada, nanti Mama minta Bibi untuk p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suami CEO-ku Yang Posesif   JANGAN MENGGODAKU

    "Aku tidak ada waktu untuk ke luar, Freya. Ikut aku, kita bicara di ruanganku saja." Tanpa aba-aba Mathew menarik lengan Freya menuju ruangannya.Banyak pasang mata menatap namun tak digubris oleh Mathew. Lagipula hanya tatapan sekilas, karena detik selanjutnya mereka memilih tidak ingin menatap lebih lanjut. Mereka seakan sadar diri dengan posisi.Tanpa melepaskan cekalan Mathew menggiring Freya masuk ke dalam ruangan. Setibanya di dalam, Mathew melepaskan lalu memberi jarak agar tidak terlalu dekat."Katakan, ada apa kau kemari lagi, Frey?""Wanita kemarin, ap–""Istriku." Tanpa aba-aba Mathew memotong perkataan Freya. Karena apapun dan sepanjang apapun wanita di depannya bersua, Mathew sudah tahu ke mana arah tujuannya.Mulut Freya mengatup. Satu jawaban simple, namun sangat kena di hati. Tatapan Freya masih tertuju kepada pria di depannya. Raut wajahnya serius, tak nampak ada kebohongan di sana. Seketika hati Freya tersentil dengan pengakuan Mathew.Benarkah pria itu sudah menikah

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Suami CEO-ku Yang Posesif   BISA MAIN CEPAT?

    "Mama masih bingung. Kamu sama Mathew mau makan pakai menu apa? Mau buat masakan biasa atau steak? Kalau mau steak, Mama akan siapkan dagingnya dulu.""Kalau masakan biasa?""Ada cumi dan ayam crispy. Selain itu, sup daging yang Mama bikin tadi masih ada "Mendengar jawaban demi jawaban Elena sudut bibir Sheilla tertarik membentuk lengkungan senyum tipis. Elena sangat excited, Sheilla bisa melihat itu.Walaupun sempat tertangkap basah tengah bersedih, hal itu tidak membuat Elena diam. Alih-alih bercerita penuh air mata, pada kenyataannya wanita itu memilih ke dapur untuk masak makan malam. Ada Rubby memang, tapi untuk hari ini Elena ingin memasaknya sendiri. Alhasil Rubby hanya membantu seperlunya."Apapun yang Mama masak, pasti akan aku sama Mathew makan. Aku ikut bantu sebisanya ya, Mah?"Elena mengangguk, namun otaknya masih sibuk berfikir. Apa semua anak seperti itu? Diberi pilihan, tetapi akhirnya menyerahkan kembali. Semua bahan makanan yang Elena tawarkan ada semua, tinggal pil

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Suami CEO-ku Yang Posesif   PASTI AKAN BERTEMU

    Makan malam sederhana namun penuh kehangatan membuat hati siapapun pasti akan bahagia. Hal itu pula yang kini Sheilla rasakan. Berada di tengah Mathew dan Elena, Sheilla merasa jika dirinya benar-benar hidup. Tentu hal hangat seperti ini tidak pernah dia rasakan sewaktu di rumah. Walaupun beberapa kali makan bersama, tetapi diisi oleh keheningan. Lalu setelah makan, mereka pergi meninggalkan meja makan.Akan tetapi, lihatlah sekarang. Obrolan singkat terjadi, bahkan apapun yang Sheilla tunjuk langsung dikabulkan oleh suami dan mertuanya. Bahagia? Tentu sangat. Sheilla merasa tak ingin kehilangan moment ini sampai mati."Ada rasa yang kurang sama masakan Mama? Ayo beri komentar, masukan juga boleh.""Semua sempurna. Tangan Mama memang tidak perlu diragukan."Percakapan antara Elena dengan Mathew membuyarkan lamunan Sheilla. Ditatapnya anak dan ibu itu secara bergantian, senyum simpul seketika terpancar di bibir Sheilla. Selagi mendengarkan percakapan keduanya Sheilla memilih lanjut mak

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Suami CEO-ku Yang Posesif   KAU MENUDUHKU?

    Hari-hari sebagai ibu hamil Sheilla lewati. Sejak awal kehamilan, sampai kini menginjak usia kandungan tiga bulan, semua Sheilla rasakan sendiri. Karena kalau bukan dirasa sendiri, mau berbagi kesiapa? Memang bisa ke Mathew, tapi tetap saja pria itu tidak bisa memindahkan rasa.Akan tetapi, walaupun sedikit tersiksa, Sheilla teramat beruntung akhir-akhir ini Daisy selalu datang. Baik Daisy ataupun Elena, mereka selalu datang bergantian jika ada kesibukan. Kalau free? Keduanya kompak datang bahkan menginap.Selain mendapat kasih sayang dari kedua ibu, kasih sayang lain juga dia dapatkan dari Mathew–suaminya. Sempat beberapa kali Mathew kesal, tapi ujung-ujungnya pria itu melunak sendiri. Selain itu, Mathew tidak lagi memaksakan kehendaknya.Pada pagi yang cerah ini, sebangunnya dari tidur, Sheilla sudah disambut hangat oleh suaminya. Saat bangun tadi sempat kaget, ternyata suaminya itu sudah ada di lantai bawah. Sheilla berlari kecil lalu memeluk Mathew yang sudah merenggangkan kedua t

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Suami CEO-ku Yang Posesif   MY POSESIF HUSBAND

    "Berita kehamilan lo lagi panas banget, ya?"Sekilas Sheilla menoleh. Hanya beberapa detik, setelah itu dia kembali menatap layar televisi di depannya. Sudah satu jam lamanya Chelsea datang, banyak juga cerita yang gadis itu bawa. Akan tetapi, dari banyaknya pembahasan, Sheilla enggan membahas berita soal kehamilan dirinya.Sebetulnya Sheilla sempat kesal karena Mathew mempublikasi kehamilannya. Bukan apa-apa, Sheilla tidak suka menjadi pusat perhatian. Lebih dari itu dia takut jika ayahnya melihat lalu kembali tidak terima. Tapi Sheilla yakin berita itu sudah sampai ke telinga Alexander.Akan tetapi, karena pria itu memutus hubungan, jadi tidak ada alasan untuk bertanya lebih lanjut."Woy!"Sheilla menerjap ketika tangannya ditepuk oleh Chelsea. Lagi, Sheilla menoleh. "Gue dengar, Chels, dengar. Cuma gue bingung mau jawab apa. Sebetulnya gue lebih aman pakai mode private, tapi Mathew kekeh bilang kalau ini demi kebaikan bersama. Menurut lo, kebaikan apa yang dia maksud? Otak gue ngga

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Suami CEO-ku Yang Posesif   NGIDAM?

    "Nona Sheilla, awas!"Sheilla tersentak kaget. Teriakan dibarengi tarikan membuat dirinya hampir saja terjatuh. Entah apa yang baru saja terjadi, otaknya belum mencerna. Dibantu oleh Steven dan Chelsea, ketiganya mudur menepi. Selagi menghilangkan rasa kaget Sheilla menoleh ke kanan dan kiri."Lo gapapa, Sheill? Serius, ada luka atau sakit?""Ngga, gue gapapa. Tadi itu ada apa?""Nona hampir saja terserempet mobil. George tidak berhasil menghentikan mobil itu." Bukan Chelsea, tetapi kini yang menjawab adalah Steven. Mendengar itu Sheilla mengangguk-anggukan kepalanya.Tidak ada rasa sakit apapun, nasib baik orang disekelilingnya bergerak cepat. Sheilla tidak tahu bagaimana nasibnya jika beberapa detik saja Chelsea telat menarik. Mungkin hari ini menjadi hari terakhir dirinya bisa ke luar rumah tanpa seorang Mathew. Mengingat ... pria itu teramat posesif.Merasa tidak ada masalah Sheilla mengajak Chelsea kembali berjalan. Tujuan Sheilla memang ingin menikmati udara di taman, tapi sebel

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Suami CEO-ku Yang Posesif   KAU BAHAGIA?

    Layaknya sedang mengetik di laptop, jari telunjuk Sheilla sejak tadi menunjuk-nunjuk perut yang mulai tidak rata lagi. Itu semua bisa Sheilla lihat saat dia menggunakan dress atau tank top ketat. Walaupun ocehannya tak mendapat respon, tetap saja Sheilla tak menyangka di dalam perutnya ada calon manusia tengah berkembang.Kira-kira, mirip siapa nanti anak pertamanya?Memasuki trimester awal kedua perubahan memang Sheilla rasakan. Walaupun tidak semual trimester pertama, untuk saat ini dia bisa bernapas lega. Lebih dari itu, Sheilla penasaran apa jenis kelamin buah hatinya. Kalau boleh berharap, Sheilla ingin sekali anak pertamanya perempuan. Bukan tanpa alasan, karena bagi Sheilla bayi perempuan lebih banyak pernak-pernik lucu yang bisa digunakan."Apa di dalam sana kamu nyaman? Semoga kamu tidak menyesal pas lahir ke dunia nanti, ya. Aku memang tidak berbakat, tapi tenang saja, Ayahmu pasti akan menjaga dengan baik. Dan kita akan belajar sama-sama," tutur Sheilla. Senyum manis Sheill

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Suami CEO-ku Yang Posesif   KEJADIAN TAK TERDUGA

    Bukan hanya tamu undangan, banyak pula wartawan yang sedang melakukan wawancara. Hal itu lah yang membuat Sheilla menghentikan langkah. Ada rasa ingin mundur lalu pulang, tapi sepertinya tidak mungkin."Apa kita harus melewati kerumunan itu? Tidak ada akses jalan lain?" tanya Sheilla tanpa menoleh ke arah Mathew. Sejak dulu Sheilla memang anti bertemu wartawan, bahkan saat dia harus berpura-pura bahagia bersama kedua orang tuanya.Pertanyaan yang tak kunjung mendapat jawaban membuat Sheilla menoleh. Tatapan keduanya beradu, belum Sheilla buka suara, Mathew sudah lebih dulu menggeleng. Merasakan tubuh Sheilla memberontak, Mathew semakin mengeratkan pelukannya."Tenanglah, mereka tidak akan memakanmu. Lagipula sangat wajar di sini banyak wartawan, mereka ingin meliput. Tidak akan ada yang mengusikmu, sekalipun ada mereka yang akan berurusan denganku."Perkataan yang tidak bisa dibantah.Saking takut dan gugup, Sheilla tanpa sadar meremas ujung jas yang Mathew kenakan. Sheilla juga baru

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Suami CEO-ku Yang Posesif   HARI MEMBAHAGIAKAN (END)

    "Menjauh dan pergi dari hadapan saya.""Kasih saya waktu untuk bic–""NOW!"Bentakan tak terbantahkan itu menggema di ruang tamu. Akan tetapi walaupun begitu nyali Mathew tidak menciut. Walaupun hatinya sangat berat untuk ke sini dan bertemu Alexander, semua ini Mathew lakukan demi Sheilla yang akan melahirkan sore hari ini."Sheilla, putri anda, dia akan melahirkan sore ini. Persalinan normalnya batal karena ada beberapa kendala, maka dari itu dia harus melakukan caesar demi keselamatannya dan juga kedua anak kami. Sheilla ingin dan berharap anda datang. Setidaknya temuilah dia sebentar," ujar Mathew dengan penuh kesabaran. Untuk saat ini dia harus menghilangkan keegoisannya.Mendengar permintaan Mathew barusan Alexander tertawa. Masih dengan tatapan remehnya dia menjawab, "putri? Apa telinga saya tidak salah mendengar? Sejak dia ke luar dari rumah ini, dia resmi bukan putri saya! Dia sendiri yang mengambil keputusan itu, dan dia pula yang harus bertanggung jawab."Masih keras kepala

  • Suami CEO-ku Yang Posesif   KONTRAKSI PALSU

    Hari masih terbilang masih pagi. Bagaimana tidak, matahari belum sepenuhnya terbit menyinari bumi. Tapi seperti biasa, Sheilla sudah terbangun karena tidurnya tidak nyenyak. Bahkan semalam Sheilla hanya bisa tidur satu jam paling lama. Posisi tidur yang serba salah, perut sakit, semua beradu menjadi satu. Andai bisa berteriak, mungkin mulutnya sudah menyuarakan kata nyarah puluhan kali.Sheilla menghembuskan napasnya perlahan. Sebelum beranjak dari tempat tidur wanita itu mengamati wajah suaminya yang masih terlelap. Mathew terlihat sangat damai, semalam juga dia ditemani pria itu begadang karena tidak bisa tidur. Maka dari itu Sheilla tidak ada niat membangunkan, biarkan saja suaminya tidur. Tangan Sheilla terulur mengusap pipi Mathew."Maaf ya kalau selama ini aku selalu ngerepotin. Makasih kamu masih mau memperjuangkan aku. Aku sadar belum bisa jadi istri yang baik, tapi akan selalu aku usahakan. Begitupun nanti, aku akan belajar jadi ibu yang baik untuk anak kita," ujar Sheilla pe

  • Suami CEO-ku Yang Posesif   SEBENTAR LAGI

    Setelah tiga hari berada di rumah sakit kini Sheilla sudah diperbolehkan untuk pulang. Selama di rumah sakit, Mathew lah yang setia menunggu serta merawat dengan tulus. Sheilla sendiri sampai detik ini masih bingung. Bingung ingin merespon apa. Mathew memang tidak membahas apapun soal kejadian di rumah ayahnya, tetapi tetap saja ada yang mengganjal.Infusan sudah dilepas, baju sudah ganti, kini Sheilla tinggal menunggu Mathew yang sedang mengurus administrasi serta mengambil obat. Sheilla turun dari tempat tidur, kakinya melangkah menuju jendela. Dari atas Sheilla bisa melihat kendaraan berlalu-lalang."Sudah bukan waktunya berfikir soal masalah kemarin. Itu sudah berlalu, sekarang fikirkan saja anak kita. Kau akan segera melahirkan, jadi jangan banyak fikiran. Aku di sini, bersamamu, selamanya. Iya, selamanya. Sudah aku bilang, apapun yang sudah menjadi milikku akan kembali pada tuannya. Sudahlah, lupakan ayahmu."Tubuh Sheilla berputar, dia menatap pria yang kini berdiri tepat ri de

  • Suami CEO-ku Yang Posesif   SUMBER SEGALA MASALAH

    "Jadi maksudnya ... ini semua?"Rasa kaget kini menyelimuti hati Daisy. Bukan hanya Daisy, tetapi Elena juga. Keduanya baru saja mendengar rekaman dari ponsel Mathew. Dalam rekaman itu sangat jelas disebut kaau dalang dari kekisruhan ini adalah Alexander."Iya, mantan suami anda.""Math, kamu serius?" Elena meraih tangan Mathew, menunggu jawaban detail dari mulut putranya sendiri.Bukan lagi rekaman, kini Mathew mengeluarkan kertas dari dalam sakunya. Kertas itu dia berikan kepada Elena agar kedua wanita di dekatnya membuka sendiri tanpa perlu dia jelaskan. Mathew sudah teramat lelah dengan semua drama ini, ingin rasanya dia cepat-cepat mengakhiri."Tapi saat ini Sheilla sedang menginap di rumah ayahnya. Mathew, kamu bisa hari ini juga jemput Sheilla. Mama akan dampingi kamu untuk ke sana. Ternyata semuanya benar. Ini semua ulah Alexander." Daisy berdecak tidak percaya. Padahal selama sebulan kebelakangan dia sudah menilai beda mantan suaminya itu.Akan tetapi semua dugaan baik Daisy

  • Suami CEO-ku Yang Posesif   GAME OVER!

    “Alexander!”“Alexander siapa yang kau maksud? Di dunia ini banyak nama Alexander. Maka dar—”“Alexander Harrvad Watson! Dia yang menyuruh saya untuk melakukan ini semua. Dia juga yang menyuruh serta membayar kalau saya berhasil menaruh bayi itu di depan rumah anda. Sungguh, apa yang saya katakana benar adanya. Tuan Alexander juga yang menyuruh saya pergi dari kota ini sebelum anda mencari tahu.”Mendengar itu Mathew sempat terdiam sesaat. Bukan kaget, justru yang ada di dalam hati Mathew diisi oleh kemarahan. Ternyata dugaannya beberapa hari ini benar adanya. Awalnya Mathew mengira dalang dibalik ini semua adalah Freya, tapi setelah berfikir ulang kecurigaan Mathew tertuju pada Alexander. Dan sial, ternyata semua benar adanya.“Sialan!” umpat Mathew.Semua informasi yang dia tunggu-tunggu sudah didapat. Tanpa mengatakan apapun Mathew berdiri meninggalkan wanita yang masih tersungkur di lantai. Sebelum benar-benar meninggalkan ruangan dia papasan dengan Arvel. Hanya dengan saling tata

  • Suami CEO-ku Yang Posesif   BENDERA PERANG

    “Sialan!”BRAK!Umpatan yang dibarengi gebrakan meja membuat Arvel dan juga Calvin terlonjak kaget. Boleh saja keduanya kaget, pasalnya mereka sedang fokus menatap layar laptop yang menampilkan beberapa video. Calvin melirik Arvel, pria itu yang tahu kode sang sahabat langsung mendelikkan bahu. Toh dia juga sama-sama tidak tahu.“Lagi-lagi mengibarkan bendera perang,” ujar Mathew lagi.Arvel beranjak dari kursi menghampiri Mathew. Tepukan kecil dia sematkan di pundak sahabatnya itu. “Ada apa lagi, Math? Semua hampir rampung, sabar sedikit apa tidak bisa?”Tanpa menjawab Mathew memberikan ponselnya kepada Arvel agar pria itu melihatnya sendiri. Sambil menunggu apa respon Arvel, Mathew menghabiskan minuman sodanya yang tinggal setengah. Rasa tidak sabar kini bersemayam di dalam hati Mathew. Ingin rasanya dia segera menutaskan masalah yang ada lalu membawa Sheilla ke dalam dekapannya.“Siapa yang menaikkan berita ini, Math? Kenapa bisa tercium media?” tanya Arvel tanpa mengalikan tatapan

  • Suami CEO-ku Yang Posesif   MEMULAI KEHIDUPAN BARU

    “Apa kau benar-benar sudah lupa denganku? Hufft, menyedihkan sekali hidupmu, Sheilla.” Tanpa menghentikan acara nyemil Sheilla manatap laptop di depannya. Entah dari mana asalnya, yang jelas kini sebuah berita terpampang nyata di matanya. Awalnya Sheilla ingin melewati berita tersebut, tetapi saat tidak sengaja membuka isinya Sheilla terdiam dengan isi otak yang bercabang. “Sangat serasi,” guman Sheilla melihat beberapa foto di depannya. Bukan lagi menonton drama apalagi melihat foto artis. Akan tetapi, yang sedang Sheilla lihat adalah berita berisikan nama serta foto Mathew dengan Freya. Berita itu memang memuat soal pekerjaan mereka, tetapi tetap saja Sheilla merasa ada yang aneh dengan hatinya saat ini. Apakah … ini cemburu? Sheilla sadar sudah cukup lama dia menutup diri dan juga komunikasi dengan Mathew. Tapi dibalik itu, hubungan Sheilla dengan sang ayah mulai dekat. Saking dekatnya Sheilla beberapa kali sempat menginap walaupun endingnya dijemput paksa oleh Daisy. Entah dal

  • Suami CEO-ku Yang Posesif   BELUM BISA BERDAMAI

    "Kapan hasil tes DNA-nya keluar, Math?""Kemungkinan 2 hari lagi, Mah. Selagi nunggu, aku sedang menyelidiki siapa dalang dari semua kekisruhan ini. Aku ingin semua cepat terungkap agar bisa menjemput Sheilla. Karna tidak lama lagi dia akan melahirkan."Elena mengangguk. Dia paham apa maksud perkataan putranya itu. Memang sudah dua minggu lebih menantunya pergi dari rumah ini. Dan selama itu juga Mathew tidak tinggal diam. Hanya saja bukti yang pria itu dapat belum sepenuhnya."Mama doakan apapun langkah yang sedang kamu jalani saat ini. Pesan Mama hanya satu, Math, jaga dirimu baik-baik. Sebisa mungkin hindari apapun yang akan membahayakan dirimu. Ingat, tugasmu sekarang membawa Sheilla pulang." Tangan Elena terulur mengusap lembut punggung putranya.Tidak mau munafik, Elena sangat kagum melihat bagaimana putranya menyelesaikan masalah. Pria itu tidak gegabah, tetapi melakukannya secara struktur. Dan itu membuat Elena teringat dengan ... Hannon–mantan suaminya. Dari sisi manapun kedu

  • Suami CEO-ku Yang Posesif   CERAI DENGAN SHEILLA?

    "Mama, perut aku sakit."Baru Daisy ingin menutup pintu kamar, rintihan Sheilla terdengar. Maka dari itu dia mengurungkan niat lalu menghampiri Sheilla yang sudah terbalut selimut tebal. Tanpa perlu penjelasan Daisy tahu rasanya menjadi Sheilla saat ini. Semua akan terasa serba tidak enak.Daisy duduk di tepi ranjang. Tangannya terulur mengusap kening Sheilla yang dipenuhi keringat. Suhu ruangan dingin, tetapi tidak berlaku untuk tubuh Sheilla."Mama, kenapa sakit sekali? Apa malam ini aku akan melahirkan? Benar-benar sakit!" Sheilla kembali berujar dengan suara gemetar. Kedua tangan di dalam selimut terkepal kuat merasakan sakit di perutnya.Daisy menggeleng seraya menjawab, "belum, belum waktunya kamu lahiran. Itu namanya kontraksi palsu, dan memang sering dan akan tetap terjadi sampai persalinan tiba. Tapi kalau memang sakitnya tidak bisa kamu tahan, kita bisa ke rumah sakit untuk priksa dan jaga-jaga. Tapi kalau kata Mama ya kontraksi palsu, dan pasti tidak perlu masuk rumah sakit

DMCA.com Protection Status