Share

HANYA BERCANDA

Penulis: Suciuldr
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-20 14:16:48

'Memang kamu di mana, Sheil? Perlu aku jemput atau bagaimana? Kalau mau dijemput, aku bisa.'

'Aku tahu kantor Mathew dari Arvel.'

Read.

Dua balasan pesan baru itu hanya Sheilla baca. Bukan sombong atau bagaimana, tetapi otak dan hatinya tengah bimbang. Entahlah, rasanya Sheilla paling tidak bisa menolak keinginan orang lain, tetapi kalau dia nekat urusannya akan panjang dengan Mathew.

Lalu ... harus Sheilla jawab apa pesan dari Maurena tadi?

Layar ponsel meredup, Sheilla meletakkan benda pipih itu di atas meja. Karena tak ada keinginan untuk membalas, Sheilla memilih menghempas kembali punggungnya kesanggahan kursi. Entah kenapa tiba-tiba otak Sheilla berfikir negatif tentang Maurena. Awalnya Sheilla menganggap biasa, tetapi seiring berjalannya waktu, wanita itu terkesan ingin selalu mendekat.

Padahal ... keduanya tidak ada history pertemuan di waktu dulu.

Tok..tok..tok!

Suara ketukan serta pintu terbuka membuat lamunan Sheilla buyar. Di ambang pintu sana berdiri sesosok pria lumayan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suami CEO-ku Yang Posesif   APA YANG KAU RISAUKAN?

    "Sudah aku bilang, dan apa perkataanku benar.""Hujan. Apa harus kita berangkat?"Sesaat terjadi keheningan. Sheilla yang merasa ocehannya tak dianggap sontak menoleh ke arah belakang. Di atas sofa empuk sana suaminya tengah duduk sambil menyeruput kopi miliknya. Tatapan keduanya beradu, akan tetapi sepertinya Mathew enggan menjawab."Kau tidak dengar aku?" Kedua mata Sheilla memicing menatap Mathew."Dari banyaknya pertanyaan, jawabannya hanya satu."Sheilla menerjap, otaknya berusaha menelaah jawaban sang suami barusan. Diam buat jengkel, bersuara membuat otak lag. Itulah Mathew di mata Sheilla saat ini. Sheilla yang sejak tadi berdiri di depan jendela kini menghampiri dan duduk di samping Mathew."Apa yang kau risaukan, Sheilla? Kita pergi naik mobil, bukan naik motor apa lagi jalan kaki. Apa naik mobil tetap kehujanan?"Hari ini memang hujan mengguyur cukup lama. Sejak pukul lima, sampai sekarang hampir jam sembilan hujan tidak berhenti. Suasana dingin seperti ini cocok dipakai un

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-21
  • Suami CEO-ku Yang Posesif   JADI KABAR BAHAGIA

    Pemeriksaan sudah berlangsung selama sepuluh menit. Selama sepuluh menit itu pula Sheilla menangkap raut wajah serta senyum lebar dari dokter yang kini sedang menyentuh perutnya. Sebelum melakukan USG, Sheilla memang habis melakukan tes darah serta urin terlebih dahulu. Sheilla tidak menyangka jika kontrol kehamilan memang sepanjang ini.Setelah serangkaian tes serta pemeriksaan usai, Sheilla dibantu Mathew turun dari atas kasur. Jujur saja saat ini Sheilla sangat kepo dengan apa yang akan dokter katakan. Karena sejak tadi dokter cantik itu terus mengumbar senyum manis penuh arti. Tentu Sheilla penasaran.Kini Sheilla dan Mathew duduk menghadap dokter yang sedang menulis sesuatu di kertas. Selagi menunggu, Mathew tidak melepaskan genggamannya pada tangan Sheilla. Mathew juga yakin jika buah hatinya baik-baik saja di dalam perut sang istri.Tok..tok..tok!"Silahkan masuk."Bukan hanya sang dokter, Sheilla serta Mathew pun ikut menoloh ke arah pintu. Di sana seorang perawat berdiri, dia

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-21
  • Suami CEO-ku Yang Posesif   TANPA ADA BATAS

    "Aku ingin mundur.""Aku tidak mau mengorbankan nyawa, karna nyawaku lebih berharga."Suara decihan terdengar disusul gebrakan meja. Maurena yang sejak awal menekan diri agar tidak terpancing emosi berusaha tetap tenang. Sudah dibilang, menghadapi manusia seperti pria di depannya perlu kesabaran super tebal."Berani kau membantah perintahku, Maurena?""Kenapa harus tidak berani? Aku tidak mau ikut campur, kau bisa menyuruh orang lain selain diriku!" sahut Maurena. Bukan apa-apa, sebagai seorang wanita, insting Maurena mengatakan situasi dirinya mulai tidak aman.Beribu kata manis yang Xavier lontarkan tak lagi menenangkan. Lebih dari itu Maurena takut mati muda karena harus mengusik Mathew melalui Sheilla. Selain itu, selama kenal Sheilla, wanita itu sangat baik. Tanpa menunggu sahutan lainnya Maurena pergi meninggalkan ruangan.Saat membuka pintu Maurena dibuat kaget mendengar suara gebrakan di belakang. Tidak perlu menoleh, dia sudah tahu barang apa yang Xavier tendang. Tapi sudahla

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-22
  • Suami CEO-ku Yang Posesif   MULAI SENSITIF

    Sepuluh panggilan tak terjawab from : Sheilla Watson.Tubuh baru duduk, punggung baru bersandar, kening Daisy mengerut membaca deretan notifikasi di layar ponsel miliknya. Bukan hanya panggilan, beberapa pesan pun masuk secara beruntut. Bukan berniat acuh apa lagi mengulang kesalahan masalalu, hanya saja sejak kemarin Daisy tak sempat membuka ponsel.Pekerjaan banyak plus menumpuk membuatnya lupa dengan benda pipih itu.Sebelum membalas deretan pesan sang putri, Daisy kembali bangkit lalu berjalan menuju dapur. Diambilnya dua minuman kaleng dingin, setelah itu dia kembali duduk manis di sofa. Alih-alih membalas, Daisy langsung menelepon Sheilla untuk bertanya langsung.Panggilan pertama tidak ada respon, tetapi Daisy tetap mencoba sampai tiga kali. Tiga panggilan yang tidak digubris membuat Daisy menjeda untuk mencoba lagi. Selagi menunggu, jari-jari Daisy berkelana membaca berita yang sedang viral. Dari banyaknya berita ada salah satu yang buat Daisy kaget.Salah satu berita itu men

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-22
  • Suami CEO-ku Yang Posesif   BABY TWINS

    "Mamahmu tadi telepon. Memang ada apa? Kenapa kau tidak mengangkat panggilannya? Bukannya sejak kemarin kau terus meneleponnya?"Tanpa menghentikan gerakan tangannya Sheilla mengangkat wajah lalu menoleh ke arah samping. Seperti hari-hari biasanya, mau sarapan atau makan malam mereka hanya berdua. Walaupun kelihatannya sepi, tetapi keduanya tidak ambil pusing.Merasa tak mendapat jawaban Mathew pun menoleh. Keduanya yang sama-sama menoleh membuat tatapan mereka beradu. Sebelah alis Mathew terangkat, dia menunggu apa jawaban sang istri. Karena rasanya tak mungkin Sheilla tak mendengar."Tidak mau menjawab? Masih kesal soal kepulanganku yang telat? Kal–""Aku hanya kesal sama Mama. Sedikit, sih, tapi, tetap saja kesal. Kau tahu sendiri sejak kemarin aku berusaha menghubungi tetapi tidak ada respon. Tadi, sekalinya direspon Mama nanya ada apa. Terus katanya tumben. Loh, memang aku salah, Math kalau menelepon tanpa ada hal urgent?" Garpu serta sendok yang tadi Sheilla genggam dia letakkan

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-24
  • Suami CEO-ku Yang Posesif   MAU MANDI BARENG?

    Dini hari pagi ini Sheilla semakin sadar. Apa-apa yang keluar dari mulut Mathew memang tidak ada kata bercanda. Seperti beberapa jam sebelumnya, dia dibuat kewalahan karena melayani napsu sang suami. Walaupun tanpa diingatkan soal kandungan, pria itu tetap tidak perduli dan tetap melakukan apa yang hatinya mau.Jari telunjuk Sheilla terulur mengusap pelan hidung mancung milik Mathew. Sekilas Sheilla melirik jam, ternyata masih pukul tiga pagi. Tubuhnya memang lelah, tapi entah kenapa dia terbangun jam segini. Sedangkan Mathew ... wajahnya terlihat amat sangat damai. Apa dia sudah bermimpi jauh?Puas memandangi wajah suaminya tubuh Sheilla kembali terlentang, matanya menatap langit-langit atap kamar. Cukup lama Sheilla terdiam, setelah itu dia duduk. Niat hati ingin minum karena tenggorokannya kering, tetapi air di gelas sudah habis. Sheilla menghela napas, rasanya sangat enggan kalau turun ke bawah. Tapi kalau tidak ... mana sanggup kehausan sampai pagi?!Sheilla melirik Mathew bernia

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-30
  • Suami CEO-ku Yang Posesif   ANAKMU JUGA!

    "Kamu masih marah?""Lagipula, apa yang ha–oke, oke, Mama minta maaf."Lewat ekor mata Sheilla melirik ke arah depan, arah di mana sang mama tengah duduk santai. Saking santainya, wanita itu tetap melanjutkan makan makanan miliknya. Sheilla menghela napas, dia pun bingung dengan dirinya sendiri."Ini oleh-oleh buat kamu semua. Tapi tidak, ada untuk Mathew juga. Niatnya mau belikan untuk anakmu, tapi masih terlalu dini dan ... belum tahu jenis kelaminnya apa." Lagi, suara Daisy terdengar. "Nan–"BRAK!Belum selesai Daisy melanjutkan kata-katanya, dia sudah lebih dulu dibuat kaget oleh ulah Sheilla. Bukan menyahut atau mencela, tetapi gebrakan pada meja yang membuatnya kaget serta beberapa orang menoleh menatap keduanya."Astaga, Sheilla, kamu apa-apaan, sih? Mama sudah minta maaf, Mama mengaku salah. Memang tidak ada salahnya kamu telepon tanpa ada hal urgent." Tangan Daisy terulur, menarik pelan lengan Sheilla agar duduk kembali.Sheilla manut, tetapi kepalanya menggeleng membuat keni

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-08
  • Suami CEO-ku Yang Posesif   GEDE GENGSÌ

    Tiga bulan menjalani kehamilan mampu membuat Sheilla pengap. Masih terlalu dini memang, tapi entah kenapa rasa lelah sudah menghantui beberapa minggu belakangan. Walaupun begitu Sheilla masih bisa tersenyum karena pusat perhatian Mathew tertuju padanya. Jika kemarin-kemarin prioritasnya kantor, kali ini berbeda.Terkadang pula melihat perut yang tak lagi rata membuat Sheilla tidak menyangka. Ah, ternyata memang benar, kehamilannya itu asli.Jam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi. Jika biasanya Sheilla masih bergelut di dalam selimut, kali ini justru dia bagun lebih dulu daripada Mathew. Tubuhnya sudah wangi, sudah rapih pula walaupun tidak ada agenda ke luar rumah. Hampir sepuluh menit berlalu, tetapi Sheilla masih betah memandangi wajah Mathew. Pria itu masih terlelap damai karena semalam dia begadang mengerjakan kerjaannya.Tangan Sheilla terulur. Jari telunjuknya menoel pelan hidung mancung milik Mathew. Tak jarang Sheilla pun insecure kerena merasa suaminya itu lebih sempurna diba

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-21

Bab terbaru

  • Suami CEO-ku Yang Posesif   HARI MEMBAHAGIAKAN (END)

    "Menjauh dan pergi dari hadapan saya.""Kasih saya waktu untuk bic–""NOW!"Bentakan tak terbantahkan itu menggema di ruang tamu. Akan tetapi walaupun begitu nyali Mathew tidak menciut. Walaupun hatinya sangat berat untuk ke sini dan bertemu Alexander, semua ini Mathew lakukan demi Sheilla yang akan melahirkan sore hari ini."Sheilla, putri anda, dia akan melahirkan sore ini. Persalinan normalnya batal karena ada beberapa kendala, maka dari itu dia harus melakukan caesar demi keselamatannya dan juga kedua anak kami. Sheilla ingin dan berharap anda datang. Setidaknya temuilah dia sebentar," ujar Mathew dengan penuh kesabaran. Untuk saat ini dia harus menghilangkan keegoisannya.Mendengar permintaan Mathew barusan Alexander tertawa. Masih dengan tatapan remehnya dia menjawab, "putri? Apa telinga saya tidak salah mendengar? Sejak dia ke luar dari rumah ini, dia resmi bukan putri saya! Dia sendiri yang mengambil keputusan itu, dan dia pula yang harus bertanggung jawab."Masih keras kepala

  • Suami CEO-ku Yang Posesif   KONTRAKSI PALSU

    Hari masih terbilang masih pagi. Bagaimana tidak, matahari belum sepenuhnya terbit menyinari bumi. Tapi seperti biasa, Sheilla sudah terbangun karena tidurnya tidak nyenyak. Bahkan semalam Sheilla hanya bisa tidur satu jam paling lama. Posisi tidur yang serba salah, perut sakit, semua beradu menjadi satu. Andai bisa berteriak, mungkin mulutnya sudah menyuarakan kata nyarah puluhan kali.Sheilla menghembuskan napasnya perlahan. Sebelum beranjak dari tempat tidur wanita itu mengamati wajah suaminya yang masih terlelap. Mathew terlihat sangat damai, semalam juga dia ditemani pria itu begadang karena tidak bisa tidur. Maka dari itu Sheilla tidak ada niat membangunkan, biarkan saja suaminya tidur. Tangan Sheilla terulur mengusap pipi Mathew."Maaf ya kalau selama ini aku selalu ngerepotin. Makasih kamu masih mau memperjuangkan aku. Aku sadar belum bisa jadi istri yang baik, tapi akan selalu aku usahakan. Begitupun nanti, aku akan belajar jadi ibu yang baik untuk anak kita," ujar Sheilla pe

  • Suami CEO-ku Yang Posesif   SEBENTAR LAGI

    Setelah tiga hari berada di rumah sakit kini Sheilla sudah diperbolehkan untuk pulang. Selama di rumah sakit, Mathew lah yang setia menunggu serta merawat dengan tulus. Sheilla sendiri sampai detik ini masih bingung. Bingung ingin merespon apa. Mathew memang tidak membahas apapun soal kejadian di rumah ayahnya, tetapi tetap saja ada yang mengganjal.Infusan sudah dilepas, baju sudah ganti, kini Sheilla tinggal menunggu Mathew yang sedang mengurus administrasi serta mengambil obat. Sheilla turun dari tempat tidur, kakinya melangkah menuju jendela. Dari atas Sheilla bisa melihat kendaraan berlalu-lalang."Sudah bukan waktunya berfikir soal masalah kemarin. Itu sudah berlalu, sekarang fikirkan saja anak kita. Kau akan segera melahirkan, jadi jangan banyak fikiran. Aku di sini, bersamamu, selamanya. Iya, selamanya. Sudah aku bilang, apapun yang sudah menjadi milikku akan kembali pada tuannya. Sudahlah, lupakan ayahmu."Tubuh Sheilla berputar, dia menatap pria yang kini berdiri tepat ri de

  • Suami CEO-ku Yang Posesif   SUMBER SEGALA MASALAH

    "Jadi maksudnya ... ini semua?"Rasa kaget kini menyelimuti hati Daisy. Bukan hanya Daisy, tetapi Elena juga. Keduanya baru saja mendengar rekaman dari ponsel Mathew. Dalam rekaman itu sangat jelas disebut kaau dalang dari kekisruhan ini adalah Alexander."Iya, mantan suami anda.""Math, kamu serius?" Elena meraih tangan Mathew, menunggu jawaban detail dari mulut putranya sendiri.Bukan lagi rekaman, kini Mathew mengeluarkan kertas dari dalam sakunya. Kertas itu dia berikan kepada Elena agar kedua wanita di dekatnya membuka sendiri tanpa perlu dia jelaskan. Mathew sudah teramat lelah dengan semua drama ini, ingin rasanya dia cepat-cepat mengakhiri."Tapi saat ini Sheilla sedang menginap di rumah ayahnya. Mathew, kamu bisa hari ini juga jemput Sheilla. Mama akan dampingi kamu untuk ke sana. Ternyata semuanya benar. Ini semua ulah Alexander." Daisy berdecak tidak percaya. Padahal selama sebulan kebelakangan dia sudah menilai beda mantan suaminya itu.Akan tetapi semua dugaan baik Daisy

  • Suami CEO-ku Yang Posesif   GAME OVER!

    “Alexander!”“Alexander siapa yang kau maksud? Di dunia ini banyak nama Alexander. Maka dar—”“Alexander Harrvad Watson! Dia yang menyuruh saya untuk melakukan ini semua. Dia juga yang menyuruh serta membayar kalau saya berhasil menaruh bayi itu di depan rumah anda. Sungguh, apa yang saya katakana benar adanya. Tuan Alexander juga yang menyuruh saya pergi dari kota ini sebelum anda mencari tahu.”Mendengar itu Mathew sempat terdiam sesaat. Bukan kaget, justru yang ada di dalam hati Mathew diisi oleh kemarahan. Ternyata dugaannya beberapa hari ini benar adanya. Awalnya Mathew mengira dalang dibalik ini semua adalah Freya, tapi setelah berfikir ulang kecurigaan Mathew tertuju pada Alexander. Dan sial, ternyata semua benar adanya.“Sialan!” umpat Mathew.Semua informasi yang dia tunggu-tunggu sudah didapat. Tanpa mengatakan apapun Mathew berdiri meninggalkan wanita yang masih tersungkur di lantai. Sebelum benar-benar meninggalkan ruangan dia papasan dengan Arvel. Hanya dengan saling tata

  • Suami CEO-ku Yang Posesif   BENDERA PERANG

    “Sialan!”BRAK!Umpatan yang dibarengi gebrakan meja membuat Arvel dan juga Calvin terlonjak kaget. Boleh saja keduanya kaget, pasalnya mereka sedang fokus menatap layar laptop yang menampilkan beberapa video. Calvin melirik Arvel, pria itu yang tahu kode sang sahabat langsung mendelikkan bahu. Toh dia juga sama-sama tidak tahu.“Lagi-lagi mengibarkan bendera perang,” ujar Mathew lagi.Arvel beranjak dari kursi menghampiri Mathew. Tepukan kecil dia sematkan di pundak sahabatnya itu. “Ada apa lagi, Math? Semua hampir rampung, sabar sedikit apa tidak bisa?”Tanpa menjawab Mathew memberikan ponselnya kepada Arvel agar pria itu melihatnya sendiri. Sambil menunggu apa respon Arvel, Mathew menghabiskan minuman sodanya yang tinggal setengah. Rasa tidak sabar kini bersemayam di dalam hati Mathew. Ingin rasanya dia segera menutaskan masalah yang ada lalu membawa Sheilla ke dalam dekapannya.“Siapa yang menaikkan berita ini, Math? Kenapa bisa tercium media?” tanya Arvel tanpa mengalikan tatapan

  • Suami CEO-ku Yang Posesif   MEMULAI KEHIDUPAN BARU

    “Apa kau benar-benar sudah lupa denganku? Hufft, menyedihkan sekali hidupmu, Sheilla.” Tanpa menghentikan acara nyemil Sheilla manatap laptop di depannya. Entah dari mana asalnya, yang jelas kini sebuah berita terpampang nyata di matanya. Awalnya Sheilla ingin melewati berita tersebut, tetapi saat tidak sengaja membuka isinya Sheilla terdiam dengan isi otak yang bercabang. “Sangat serasi,” guman Sheilla melihat beberapa foto di depannya. Bukan lagi menonton drama apalagi melihat foto artis. Akan tetapi, yang sedang Sheilla lihat adalah berita berisikan nama serta foto Mathew dengan Freya. Berita itu memang memuat soal pekerjaan mereka, tetapi tetap saja Sheilla merasa ada yang aneh dengan hatinya saat ini. Apakah … ini cemburu? Sheilla sadar sudah cukup lama dia menutup diri dan juga komunikasi dengan Mathew. Tapi dibalik itu, hubungan Sheilla dengan sang ayah mulai dekat. Saking dekatnya Sheilla beberapa kali sempat menginap walaupun endingnya dijemput paksa oleh Daisy. Entah dal

  • Suami CEO-ku Yang Posesif   BELUM BISA BERDAMAI

    "Kapan hasil tes DNA-nya keluar, Math?""Kemungkinan 2 hari lagi, Mah. Selagi nunggu, aku sedang menyelidiki siapa dalang dari semua kekisruhan ini. Aku ingin semua cepat terungkap agar bisa menjemput Sheilla. Karna tidak lama lagi dia akan melahirkan."Elena mengangguk. Dia paham apa maksud perkataan putranya itu. Memang sudah dua minggu lebih menantunya pergi dari rumah ini. Dan selama itu juga Mathew tidak tinggal diam. Hanya saja bukti yang pria itu dapat belum sepenuhnya."Mama doakan apapun langkah yang sedang kamu jalani saat ini. Pesan Mama hanya satu, Math, jaga dirimu baik-baik. Sebisa mungkin hindari apapun yang akan membahayakan dirimu. Ingat, tugasmu sekarang membawa Sheilla pulang." Tangan Elena terulur mengusap lembut punggung putranya.Tidak mau munafik, Elena sangat kagum melihat bagaimana putranya menyelesaikan masalah. Pria itu tidak gegabah, tetapi melakukannya secara struktur. Dan itu membuat Elena teringat dengan ... Hannon–mantan suaminya. Dari sisi manapun kedu

  • Suami CEO-ku Yang Posesif   CERAI DENGAN SHEILLA?

    "Mama, perut aku sakit."Baru Daisy ingin menutup pintu kamar, rintihan Sheilla terdengar. Maka dari itu dia mengurungkan niat lalu menghampiri Sheilla yang sudah terbalut selimut tebal. Tanpa perlu penjelasan Daisy tahu rasanya menjadi Sheilla saat ini. Semua akan terasa serba tidak enak.Daisy duduk di tepi ranjang. Tangannya terulur mengusap kening Sheilla yang dipenuhi keringat. Suhu ruangan dingin, tetapi tidak berlaku untuk tubuh Sheilla."Mama, kenapa sakit sekali? Apa malam ini aku akan melahirkan? Benar-benar sakit!" Sheilla kembali berujar dengan suara gemetar. Kedua tangan di dalam selimut terkepal kuat merasakan sakit di perutnya.Daisy menggeleng seraya menjawab, "belum, belum waktunya kamu lahiran. Itu namanya kontraksi palsu, dan memang sering dan akan tetap terjadi sampai persalinan tiba. Tapi kalau memang sakitnya tidak bisa kamu tahan, kita bisa ke rumah sakit untuk priksa dan jaga-jaga. Tapi kalau kata Mama ya kontraksi palsu, dan pasti tidak perlu masuk rumah sakit

DMCA.com Protection Status